Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PERJALANAN DALAM PENDAKIAN

for everyone

Nov 16, '07 12:21 AM

MANAJEMEN PERJALANAN
[ Oleh Caldera FMIPA Unpad | dibaca: 215 kali ]
Dalam sebuah perjalanan kegiatan alam bebas ada dua faktor yang mempengaruhi berhasil
tidaknya perjalanan tersebut. Faktor pertama sifatnya intern, artinya datang dari si pelaku
perjalanan itu sendiri. Kalau faktor intern ini tidak dipersiapkan dengan baik, maka pelaku
perjalanan terancam oleh bahaya subyek (subjective danger). Persiapan yang kurang akan
mendatangkan bahaya bagi pelaku perjalanan bersangkutan.
Faktor kedua sifatnya ekstern, artinya datang dari luar pelaku perjalanan. Bahaya yang
mengancam dari luar ini datang dari obyek perjalanan yang akan dihadapi, sehingga secara
teknis disebut bahaya oyek (objective danger). Bahaya itu bisa berupa badai, hujan, udara
dingin, kabut, longsoran, hutan lebat dan sebagainya. Faktor ekstern ini masih bisa
dipehitungkan, meskipun tidak semudah memperhitungkan faktor intern.
I. RENCANA PERJALANAN
Dalam penyusunan rencana perjalanan harus diperhatikan beberapa hal penting yang
mencakup:
Tempat Tujuan
Mencari informasi tentang tujuan perjalanan merupakan tahap paling awal sebelum
melakukan perjalanan. Informasi bisa kita dapat melalui literatur, media massa, penduduk
setempat dan orang yang pernah melakukan perjalanan ke tempat tersebut. Adapun informasi
yang perlu didapatkan adalah:
1. Rute-rute yang ada, dan mempertimbangkan rute mana yang akan dipilih.
2. Keadaan medan, struktur geologi serta hambatan-hambatan yang mungkin timbul,
misalnya: air, gas racun, pasir apung dan lain-lain.
3. Keadaan flora dan fauna yang ada.

Waktu Perjalanan

Memperkirakan waktu perjalanan perlu dilakukan. Ini terutama berguna untuk


mempersiapkan makanan. Dan yang perlu diperhatikan lagi adalah keadaan musim dan cuaca
pada saat itu.
Anggota/Peserta
Selain memilih anggota dalam perjalanan, yang perlu diperhatikan juga adalah pembagian
kerja tim dan sebuah kerjasama yang solid. Karena kerjasama yang baik merupakan faktor
yang menentukan keberhasilan perjalanan tersebut.
II. PERSIAPAN PERJALANAN
Mental dan Fisik
Perbuatan nekad sering terjadi karena ketegangan dan panik. Untuk itu kondisi mental yang
baik mutlak diperlukan dalam sebuah perjalanan. Kondisi fisik harus sesuai dengan standar
perjalanan yang dihadapi. Latihan-latihan fisik yang teratur adalah upaya yang paling tepat
dalam rangka standarisasi sebuah perjalanan. Dan perlu diperhatikan juga adalah proses
aklimatisasi (penyesuaian suhu tubuh terhadap lingkungan), karena seringkali sebuah
perjalanan di alam terbuka akan berhadapan dengan suhu lingkungan yang ekstrim.
Pengetahuan dan Ketrampilan
Setiap anggota tim harus menguasai pengetahuan dasar hidup di alam terbuka, antara lain
navigasi, survival dan pertolongan pertama pada gawat darurat. Jika perjalanan yang dipilih
adalah pendakian maka harus dikuasai pengetahuan mountaineering.
Administrasi
Surat-menyurat yang diperlukan dalam perjalanan kegiatan alam bebas antara lain:
1. Surat pengantar dari lembaga terkait, misalnya surat tugas dari Dekanat atau Rektorat.
2. Surat ijin kegiatan (Kepolisian dan Sospol)
3. Surat ijin masuk kawasan.
Peralatan
Persiapan perlengkapan merupakan awal perjalanan itu sendiri. Perlengkapan kegiatan alam
bebas umumnya memang mahal, tetapi ini wajar karena perlengkapan itu adalah pelindung

keselamatan. Alam terbuka merupakan lingkungan yang asing bagi organ tubuh kita. Karena
itu diperlukan perlengkapan yang memadai agar mampu hidup di lingkungan yang baru.
Makanan
Dua unsur gizi merupakan sumber tenaga paling utama adalah hidrat arang dan zat lemak.
Hidrat arang memegang peranan penting, sebab jumlah tenaga yang dihasilkan pada waktu
pembakaran tubuh per liter oksigen jauh lebih besar daripada jumlah tenaga yang dihasilkan
dari pembakaran zat lemak. Pembakaran lemak menjadi kalori juga berjalan lambat, sehingga
ada baiknya memakan makanan yang mengandung banyak lemak pada pagi hari agar
menghasilkan kalori ketika dibutuhkan di siang hari. Makanan itu misalnya lemak daging,
mentega, keju, kuning telur, kacang dan lain-lain. Karbohidrat dapat diperoleh antara lain dari
beras, susu, gula-gula, coklat dan sebagainya.
Adapun protein, untuk pendaki gunung sebaiknya tidak disuguhkan dalam kadar yang tinggi.
Protein yang berlebihan menyebabkan amonia dan asam amino banyak tertimbun di dalam
darah sehingga cepat menimbulkan rasa lelah. Amonia dan asam amino yang berlebihan tadi
menyebabkan banyak kencing, sehingga cairan banyak yang hilang. Hal ini dapat
menyebabkan dehidrasi (kehilangan cairan pada sel-sel tubuh) dan lejar panas (heat
exhaustion). Proses pembakaran protein oleh tubuh pun-hanya memberikan energi kurang
dari 10 persen dari yang kita butuhkan. Protein antara lain dihasilkan oleh daging, ikan,
ayam, putih telur dan sebagainya.
Packing
Kenyamanan membawa ransel juga tergantung pada pengepakan barang di dalamnya. Ada
beberapa prinsip yang harus dipegang dalam pengepakan:
1. Letakkan barang-barang yang berat di bagian atas dan barang-barang yang ringan di bagian
bawah. ini penting dilakukan agar berat seluruh beban jatuh di pundak, bukan di pinggang
atau punggung. Bagilah berat itu secara merata di sebelah kiri dan kanan, jangan menyiksa
salah satu bahu dengan berat yang tak seimbang.
2. Letakkan barang-barang yang dibutuhkan dalam perjalanan di bagian atas. Sedapat
mungkin kelompokkan barang-barang tersebut menurut fungsinya, lalu letakkan bersamasama menurut tingkat kebutuhannya.
3. Manfaatkan ruangan yang ada seefektif mungkin.

Anggaran Biaya
Anggaran biaya harus dirinci secara detail, maka diperlukan salah satu dari tim yang bisa
mengatur keluar masuknya uang. Selain pemasukan dan pengeluaran perlu dicantumkan juga
dana tidak terduga.
III. SKENARIO OPERASI

Yang dicantumkan dalam skenario operasi adalah:


1. Peta Lintasan
Peta ini memberikan informasi tentang jalur lintasan yang digunakan, shelter peristirahatan
dan tempat camp. Dicantumkan juga tempat dimana terdapat sumber air , daerah-daerah yang
berbahaya dan kendala-kendala yang mungkin terjadi selama perjalanan.
2. Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi adalah jalur jang digunakan untuk membawa korban .apabila terjadi
kecelakaan dalam kegiatan alam bebas. Dimana jalur tersebut dapat ditempuh dalam waktu
sesingkat mungkin mencapai tempat penanganan selanjutnya terhadap korban.

3. Perhitungan Waktu
Berdasarkan peta lintasan dibuat rincian waktu yang digunakan selama perjalanan mulai dari
berangkat, kembali dan lama perjalanan. Diperhitungkan juga waktu istirahat dan camp.
IV. LAPORAN PERJALANAN
Laporan perjalanan memuat semua hasil perjalanan yang telah dilakukan. Dan yang paling
penting dari laporan perjalanan adalah evaluasi dari perjalanan tersebut sehingga kita dapat
belajar dari kesalahan apabila kita akan melakukan perjalanan lagi.

Manajemen Perjalanan
Ketika anda memutuskan untuk melakukan perjalanan dalam suatu kegiatan, tentu anda
seharusnya mempersiapkan segala sesuatunya secara matang, baik personil, logistik,
perlengkapan maupun pengetahuan medan .Ketika anda merencanakan untuk kegiatan keluar,
tentu anda juga akan menyiapkan tim yang ideal dan solid menurut anda, dan anda tahu betul
kemampuannya.
Perbekalan dan peralatan yang cukup juga situasi medan dan route yang akan anda lalui,
kemudian anda siap untuk melakukan perjalanan. Bahaya tentu saja akan selalu ada baik itu
dari anda dan tim anda yang menyangkut kesiapan perlengkapan dan peralatan tim maupun
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tim dalam melakukan perjalanan.
Bahaya dari luar akan selalu ada, tergantung kesiapan tim dan kesolidan tim dalam
menghadapinya. Mental akan sangat berpengaruh dalam perjalanan anda. Sejauh mana
kemampuan leader dalam memimpin tim dan raspect tim terhadap leader dengan segala
keputusannya. Bagaimana sesama anggota tim saling mendukung dan membantu satu sama
lain.
Crash akan sangat mudah terjadi dalam perjalanan, mengingat kondisi tim yang lelah akibat
perjalanan, yang akan sangat mempengaruhi emosi. Masalah kecil akan menjadi besar jika
tidak diselesaikan secara bijaksana. Seperti halnya ketika dalam perjalanan menuju puncak,
dan anda menemui persimpangan jalan dimana anggota tim masing-masing memiliki
pendapat yang berbeda.
Disini peran leader sangat menentukan, bukan untuk membetulkan salah satu pihak dan
menyalahkan pihak lainnya, tetapi bagaimana sang leader dapat menentukan pilihan yang
tepat dengan alasan yang dapat diterima oleh seluruh anggota tim. Yang namanya tim, anda
berangkat 5 orang maka yang 5 orang pula yang mencapai target anda, dan 5 orang pula yang
kembali, idealnya. Bukannya karena ada anggota tim yang tidak sependapat maka ia
ditinggalkan ataupun ia memutuskan untuk turun kembali, kecuali ada yang sakit.
Puncak tidak selalu menjadi target, Prestise tidak selalu menjadi nomor satu tetapi
kekompakan dan keakraban yang utama. Bagaimana anggota tim saling berbagi beban,
ataupun ketika ada anggota tim ada yang tidak menyukai salah satu jenis makanan. Anda
tidak akan mendapat apa-apa ketika masing-masing anggota tim punya tujuan yang berbeda
dan rasa yang berbeda.
Perjalanan anda akan menjadi hambar tampa arti. Siapkan tim anda satukan beban, asa dan
rasa dengan semangat dan mental yang padu menempuh hujan dan badai sejauh tim anda
berjalan, itulah puncak dari tim anda. Lanjutkan perjalanan yang masih panjang
PERSIAPAN
Untuk merencanakan suatu kegiatan ke alam bebas harus ada persiapan dan penyusunan
secara matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya
adalah Where, Who, Why, When dan How. Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut :
Where (Dimana), untuk melakukan suatu Kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang
akan kita digunakan, Contoh: Pendakian Gunung Ungaran, Susur Gua Kiskendo Kendal.

Who (Siapa), apakah anda akan melakukan Kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan
berkelompok. Contoh: Satu Kelompok ( 25 Personil) Terdiri dari 5 Orang panitia dan 20
Orang peserta.
Why (Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang dan bisa bermacam-macam
jawaban. Contoh : Untuk melakukan DIKSAR dan Petualangan.
When (Kapan) waktu pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama?
Contoh: 10 November 2008 sampai dengan 20 Desember 2008
Untuk How/Bagaimana merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban
pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
Bagaimana kondisi Tempat
Bagaimana cuaca disana
Bagaimana perizinannya
Bagaimana mendapatkan air
Bagaimana pengaturan tugas panitia
Bagaimana Acara DIKSAR berlangsung
Bagaimana materi yang disampaikan
Dan masih banyak Bagaimana ? (silahkan anda dapat mengembangkannya lagi)
Dari Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun Rencana
Kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp panitia, pembagian waktu dan
sebagainya.
Pengurusan perizinan (Kepolisian, Kepala Sekolah, Orang Tua, Kepala Desa Setempat)
Pembagian tugas panitia.
Penyusunan Rencana Kegiatan.
Perencanaan kebutuhan peralatan, perlengkapan dan Transportasi.
dan lain sebagainya.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi
biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai