1. Kondisi fisik
2. Perlengkapan
3. Perbekalan
4. Personil
1. Cari orang
3. Kalkulasi awal
4. Detail rencana
5. Kalkulasi akhir
6. Transportasi
7. Briefing akhir
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari informasi. Untuk mendapatkan data-data
kita dapat memperoleh dari literatur- literatur yang berupa buku-buku atau artikel-artikel
yang kita butuhkan atau dari orang-orang yang pernah melakukan pendakian pada objek
yang akan kita tuju. Tidak salah juga bila meminta informasi dari penduduk setempat atau
siapa saja yang mengerti tentang gambaran medan lokasi yang akan kita daki.
Selanjutnya buatlah ROP (Rencana Operasi Perjalanan). Buatlah perencanaan secara detail
dan rinci, yang berisi tentang daerah mana yang dituju, berapa lama kegiatan berlangsung,
perlengkapan apa saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu dibawa, perkiraan biaya
perjalanan, bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan ijin mendaki
di daerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail mungkin, mulai dari rincian
waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah kegiatan. Aturlah pembagian job dengan
anggota pendaki yang lain (satu kelompok), tentukan kapan waktu makan, kapan harus
istirahat, dan sebagainya
Untuk merencanakan suatu kegiatan ke alam bebas harus ada persiapan dan penyusunan
secara matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang
kepanjangannya adalah Where, Who, Why, When dan How. Berikut ini aplikasi dari
rumusan tersebut :
1. Where (Dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana
yang akan kita digunakan
2. Who (Siapa), apakah anda akan melakukan kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan
berkelompok, siapa yang menjadi leader atau mengetahui kemampuan diri dll.
3. Why (Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang dan bisa bermacam-macam
jawaban.
4. When (Kapan) waktu pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama?.
5. How/Bagaimana merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban
pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
• Bagaimana kondisi Tempat
• Bagaimana cuaca disana
• Bagaimana perizinannya
• Bagaimana mendapatkan air
• Bagaimana pengaturan tugas panitia
• Bagaimana materi yang disampaikan.
Dari Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun Rencana
Kegiatan yang didalamnya mencakup rincian
1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp panitia, pembagian waktu
dan sebagainya.
2. Pengurusan perizinan (Kepolisian, Kepala Sekolah, Orang Tua, Kepala Desa Setempat)
3. Pembagian tugas panitia
4. Penyusunan Rencana Kegiatan
5. Perencanaan kebutuhan peralatan, perlengkapan dan Transportasi.
6. Dll.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi
biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Faktor Perencanaan Perjalanan
1. Faktor Alam
Mencakup pemahaman mengenai lokasi tujuan, medan yang akan ditempuh, iklim di daerah
yang akan dituju, dan hal lain yang berkaitan dengan lingkungan. Pengantisipasian hal ini
adalah dengan melakukan studi literatur yang baik, analisis peta, pengumpulan informasi
dari pemerintah setempat.
2. Faktor Peserta
Merupakan hal yang berhubungan dengan personil peserta perjalanan, mencakup pemilihan
personil, leader, hierarki, diskripsi kerja dan tanggung jawab masing-masing, serta
kemampuan setiap peserta perjalanan.
3. Faktor Penyelenggaraan
Mencakup faktor teknis, non teknis, serta semi teknis.
• Faktor teknis
Berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan. Beberapa hal yang termasuk
didalamnya yaitu penyiapan kemampuan personil, skenario dan sistem operasi, sistem
pendokumentasian, serta hal yang berkaitan dengan masalah safety.
• Faktor non teknis
Daya dukung operasi yang tidak berhubungan dengan tingkat kesulitan medan. Mencakup
masalah administrasi organisasi dan pendukung operasi global.
• Faktor semi teknis
Faktor ini hanya terdapat dalam ekspedisi-ekspedisi besar dan kompleks. Berhubungan
langsung dengan tingkat kesulitan medan tapi bersifat non teknis. Misalnya masalah
komunikasi, base camp team, advance-team, take in & out team, rescue team,
dsb.
Persiapan
Persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental, fisik, etika,
pengetahuan dan ketrampilan.
1. Kesiapan mental.
Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi
bisa saja terjadi sebaliknya.
2. Kesiapan fisik.
Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan
[sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh
kita dapat terlatih kelenturannya]. Jogging ( lari pelan-pelan ) Lama waktu dan jarak sesuai
dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu
sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai
kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.
3. Kesiapan administrasi.
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang
akan dituju.
4. Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan.
Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi
pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC [emergency medical
care] praktis.
Perlengkapan
Secara umum peralatan dapat kita bagi menjadi :
1. Peralatan dasar, yaitu peralatan yang selalu kita perlukan setiap saat seperti pakaian,
peralatan memasak dan makan/minum peralatan MCK dan perlengkapan pribadi.
2. Peralatan khusus, yaitu peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan medan perjalanan atau
tujuan perjalanan apakah untuk penelitian, dokumentasi, pemanjatan tebing dan
sebagainya.
3. Peralatan tambahan, yang bisa dibawa atau tidak dan lebih kepada hal-hal kenyamanan
Perlengkapan Dasar
Ransel / carrier.
Perlengkapan jalan :
o Sepatu
o Kaos kaki
o Celana lapangan
o Ikat pinggang
o Baju lapangan
o Jaket
o Topi
o Jas hujan
o Dll
• Perlengkapan tidur :
o Sepasang pakaian tidur
o Kaus kaki tebal
o Matras
o Sleeping bag
o Sarung tangan
o Kupluk/balaklava
o Ponco
o Dll
• Perlengkapan pribadi :
o Jarum, benang, kancing
o Peralatan ibadah
o Alat tulis/dokumentasi
o Obat pribadi
o Tempat minum
o Peralatan mandi
o Tissue
o Dll
Peralatan Khusus
Peralatan kusus berkaitan dengan medan dan tujuan perjalanan. Bila akan mengadakan
kegiatan pendakian tebing harus membawa tali static dan dinamic, harnes, dsb.
Bila akan mengadakan arung sungai kita harus membawa peralatan pengarungan. Untuk
kegiatan dokumentasi kita harus menyiapkan peralatan dokumentasi.
Peralatan Tambahan
Peralatan ini tiadak harus dibawa namun untuk kenyamanan ada baiknya disertakan :
• Putis, Pembalut betis agar otot-ototnya tetap fit
• Gaiter, Melindungi kaki dari pacet, duri, dan mencegah sepatu kemasukan pasir
• Kelambu, Melindungi dari nyamuk dan lebah
• Semir sepatu
• dll
Packing
Sebelum melakukan kegiatan kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan
yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut
ke dalam Carier atau backpack. Packing adalah pengepakan barang-barang yang sudah
terdata dan pasti akan dimasukkan kedalam carier. Packing yang baik menjadikan
perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan. Prinsip dasar yang mutlak
dalam mempacking adalah :
• Pada saat carier dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak Mengapa beban harus
jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan pendakian kedua kaki kita harus dalam
keadaan bebas bergerak, bayangkan jika salah mempacking barang dan beban terberat
jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak, dan anda menjadi cepat
lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat : Letakkan barang yang
berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung. Barang-barang yang relatif lebih
ringan (sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan dibagian bawah
• Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya
adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga
keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan
seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut
• Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk
mempermudah pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
• Maksimalkan tempat yang ada, misalkan nesting (panci serbaguna) jangan dibiarkan
kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam ransel, isikan bahan makanan
kedalamnya, misal : beras dan telur.
• Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat
diperlukan, misalnya: rain coat / jas hujan pada bagian atas cerier / ransel.
• Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar ransel, karena menggantungkan barang
diluar ransel akan mengganggu perjalanan anda karena tersangkut-sangkut dan berkesan
berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking ke dalam ransel.
Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka
yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali
lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri,
lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih
barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang
yang benar-benar perlu.
Perencanaan Perbekalan
Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang
perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam
merencanakan perjalanan:
• Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
• Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
• Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan
bakar.
• Ringan, mudah didapat
• Jenis dan rasa yang vareatif
• Dll
Share this article :
PENGETAHUAN
Manajemen Perjalanan
Date: Maret 5, 2018Author: Aditya Putra1 Komentar
Sebelum memulai perjalanan, kita harus menetapkan tujuan dan persiapan perjalanan
yang meliputi perlengkapan personal, perlengkapan tim, serta logistik. Persiapan
berupa fisik, mental, administrasi, dan keuangan juga harus dibereskan sebelum kita
melakukan perjalanan.
1. Persiapan Fisik
Fisik dapat kita latih dengan olahraga kardiografi sederhana, seperti jogging dan
renang. Banyak sekali terdapat kasus dimana terjadi kecelakaan saat
melakukan outdoor activities dikarenakan fisik yang kelelahan. Maka, fisik menjadi
sesuatu yang paling penting untuk kita siapkan.
Jangan lupa olahraga sebelum berkegiatan di alam bebas
2. Persiapan Mental
Penting untuk diketahui, bahwa kesiapan mental akan sangat mempengaruhi kesiapan
fisik kita. Lebih baik Anda memiliki fisik yang pas-pas an namun bermental baja,
ketimbang memiliki fisik yang fit namun dengan mental yang mudah goyah. Mental
juga akan mempengaruhi kejernihan berpikir kita dan kemampuan kita mengambil
keputusan.
3. Persiapan Perlengkapan
4. Perijinan / Administrasi
Ingat, semua tempat yang akan kita tuju bahkan alam liar pun terkadang terdapat
manusia yang tinggal di dalamnya. Siapkanlah perijinan resmi jika Anda berasal dari
suatu instansi atau organisasi. Jangan lupa mendaftar pada tempat registrasi (seperti
pos registrasi pendakian gunung) saat hendak berpetualang, supaya Anda tidak
dianggap sebagai pendaki illegal.
Alangkah lebih baik jika kita membuat suatu perkiraan dana yang akan kita keluarkan
selama berkegiatan di alam. Dengan adanya perkiraan dana, kita akan mengetahui
berapa uang yang harus kita belanjakan dan harus kita simpan sebagai “tabungan” saat
pulang. Jangan sampai kita hanya mengira-ngira berapa uang yang kita perlukan tanpa
rincian pasti, dan kita tidak dapat pulang karena kehabisan uang.
Saat kita melakukan perjalanan, hendaknya kita mengetahui beberapa hal, seperti
medan kita tempuh, pedoman melakukan perjalanan, kesehatan pribadi maupun
kelompok, serta analisis berbagai resiko.
Dalam melakukan perjalanan, usahakan jumlah orang paling sedikit pada satu
rombongan adalah 3 orang. Alasannya yaitu jika salah satu terluka dan tidak dapat
melanjutkan perjalanan, seorang harus menunggu dan merawat lukanya, sedangkan
seorang lagi pergi untuk mencari pertolongan. Waktu melakukan perjalanan yang
ideal yaitu berjalan pukul 07:00 pagi sebelum cuaca terik, dan membuat tempat camp
pukul 16:00 sebelum hari gelap. Perjalanan dalam kegelapan beresiko tinggi untuk
tersesat. Terlebih pepohonan dan tanaman akan mengeluarkan karbondioksida setelah
matahari terbenam, sehingga produksi oksigen akan semakin tipis dan beresiko
menyebabkan kita pusing dan mudah lelah.
Sudah seharusnya kita mengetahui medan seperti apakah yang akan kita tempuh.
Karena cuaca dan suhu lingkungan pada tiap-tiap medan tidak dapat disamakan. Pada
tempat yang terlalu dingin, kita dapat terserang hipotermia atau suhu tubuh yang
berada di bawah suhu normal. Sedangkan di tempat yang terlalu panas, kita juga
rentan terkena dehidrasi atau kurangnya asupan cairan pada tubuh. Maka siapakan lah
kebutuhan anda sesuai dengan suhu lingkungan tempat Anda melakukan kegiatan
alam bebas, supaya kesehatan perjalanan Anda tidak terpengaruh oleh suhu yang
terlalu panas atau terlalu dingin.
Dalam melakukan pendakian kemampuan mengatur logistik sangatlah penting terutama untuk
pendakian yang memakan waktu lama, logistik sendiri adalah makanan atau perbekalan yang dibawa
dalam pendakian. Kesalahan dalam mengatur logistik bisa membuat pendakian terasa lebih berat dan
menghambat, oleh sebab itu managemen logistik perlu dikuasai oleh setiap pendaki.
Adapun tujuan menguasai managemen logistik adalah agar pendaki bisa menentukan jenis
perbekalan berdasarkan ukuran, kalori dan nutrisi agar lebih efesien dan ekonomis sehingga carrier
tidak terlalu berat dan tidak menghabiskan banyak tempat tetapi tetap memenuhi kebutuhan asupan
energy yang layak bagi pendaki. Logistik merupakan kebutuhan vital dalam mendaki, kehabisan
logistik ditengah perjalanan bisa membuat pendakian tak mungkin untuk diteruskan. Pemilihan jenis
logistik yang kurang tepat juga bisa membuat pendaki cepat merasa lapar walau sudah makan
dengan porsi yang terlihat cukup. Selain itu logistik dengan nilai nutrisi yang buruk bisa mengurangi
daya tahan, membuat otot sulit recovery dan lain sebagainya.
Sebelum meninjau faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis logistik yang tepat, ada
baiknya anda mengetahui sekilas teori tentang kebutuhan energi berdasarkan berbagai jenis
kegiatan.
BMR atau Basal Metabolig Rate adalah energy minimal yang diperlukan dalam keadaan istirahat
sempurna baik secara fisik maupun mental, berbaring tetapi tidak tidur disuhu ruangan 25 derajat
celcius (Darwin, 1988:7).
Bagi seorang pendaki gunung, jumlah kebutuhan kalori dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :
- Jenis kelamin
- Suhu lingkungan
- Jenis kegiatan selama pendakian
Umpamanya, berat badan 50kg berarti kebutuhan kalori adalah 50 x 24 = 1200. Sedangkan untuk
jumlah kalori perhari bisa ditentukan berdasarkan kelipatan BMR yang bisa anda lihat pada tabel
berikut :
Seorang dengan berat badan 50kg dengan kegiatan mendaki gunung, maka kebutuhan kalorinya
adalah :
Jadi total kebutuhan kalori perharinya adalah : 1200 + 1500 = 2700 kalori/hari
Jadi kisaran kebutuhan kalori untuk kegiatan di alam terbuka yaitu antara 2500 s/d 3500 kalori
perhari. Kebutuhan kalori laki-laki dan perempuan berbeda hal ini karena pada wanita jaringan lemak
dibawah kulit lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh menjadi lebih kecil.
- Untuk kegiatan ringan laki-laki 2400 kalori, sedangkan perempuan 2000 kalori.
- Untuk kegiatan sedang laki-laki 2600 kalori sedangkan perempuan 2400 kalori.
- Untuk kegiatan berat laki-laki 3000 kalori sedangkan perempuan 2600 kalori.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis logistik atau perbekalan selama pendakian
antara lain :
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pendakian dihitung mulai dari hari
keberangkatan hingga kembali sangat berpengaruh terhadap jumlah logistik yang harus dibawa.
Bahkan untuk pendakian tertentu jumlah logistik dilebihkan 1 atau 2 hari sebagai antisipasi kejadian
diluar rencana.
2. JUMLAH PENDAKI
Jumlah pendaki keseluruhan menjadi parameter kedua penentu banyaknya logistik yang akan
dibawa, baik untuk pendakian dalam kelompok kecil ataupun besar hitung dengan tepat jumlah
pendaki yang akan berangkat dengan lamanya waktu pendakian.
Ada kalanya tidak semua jenis makan disukai dan bisa dimakan oleh semua pendaki, bisa jadi ada
anggota yang tidak bisa makan karena alasan tertentu misalnya karena elergi dan sebagainya.
Pertimbangkan jenis makanan yang disukai oleh anggota pendakian, dalam hal ini bisa jadi list
makanan di daftar banyak yang berubah.
Selain 3 hal utama di atas ada 1 hal lain yang juga perlu diperhatikan yang bisa jadi mempengaruhi
ruang kosong di carrier dan jumlah logistik yang perlu dibawa yaitu :
4. ADANYA SUMBER AIR
Di beberapa gunung terdapat sumber air di jalur pendakiannya yang bisa dimanfaatkan oleh pendaki,
sumber air bisa berupa aliran sungai atau adanya mata air di titik tertentu di jalur. Pastikan dengan
tepat letak lokasi dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sumber air tersebut karena hal ini bisa
berpengaruh terhadap banyaknya air yang akan dibawa saat akan berangkat.
BEBERAPA CONTOH SUMBER NUTRISI YANG BISA MENJADI ALTERNATIF SAAT MENDAKI :
Untuk sumber karbohidrat selain Beras ada beberapa alternatif lain yang bisa dijadikan
pilihan seperti, Bubur nasi, Biskuit, Sereal, Mie, Roti tawar.
Untuk sumber protein selain Telur anda bisa juga menyediakan Susu, Sarden, Keju,
Yogurt sebagai tambahan atau alternatif pengganti.
Untuk sumber lemak anda bisa menyediakan Cornet, Sosis, Baso, Abon atau Dendeng.
Demikianlah beberapa hal menyangkut managemen logistik yang perlu anda ketahui saat akan
mendaki, biasanya satu orang dalam tim akan ditunjuk khusus untuk mengatur masalah tersebut.
Semoga bermanfaat.
Sumber :
chindypermata.wordpress.com
fajaryuga.com