PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan segala isinya merupakan sarana untuk bertafakur dan bersyukur kepada-Nya.
Tidak ada laut yang tidak bisa kita sebrangi, tidak ada samudera yang tidak bisa
diselami, tidak ada gunung yang tidak bisa didaki, dan begitu pula langit dapat kita
intari. Semua itu karena semua manusia diberikan akal pikiran untuk melewatinya.
Manusia selalu berusaha berinteraksi dengan alam untuk bertahan hidup di alam
sarana yang dapat mendekatkan kita dengan Sang Pencipta, jika kita dapat
memahaminya.
disesuaikan dengan divisi operasional yang ada, yaitu jurusan gunung hutan,dan
yaitu pengembaraan jurusan gunung hutan, dan rock climbing yang diikuti oleh 16
anggota muda SBSM. Kami, tim pengembaraan gunung hutan terdiri dari 7
untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu tentang gunung hutan itu sendiri yang tim
dapatkan selama mengikuti kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar serta Latihan
4
Pemantapan. Dimana pada angkatan XXVIII ini bentuk pengembaraannya akan
guna menjadi anggota penuh SBSM. Maksud dari pengembaraan ini pada
Hutan.
lain.
5. Dapat memberikan informasi kepada anggota yang lain yang ingin melakukan
5
6. Untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap Tanah Air serta memotivasi diri
Hutan.
6
III. NAMA DAN BENTUK KEGIATAN
A. Nama Kegiatan
B. Bentuk Kegiatan
1. Persiapan Pengembaraan
2) Denok Anggraeni
4) Alniati Duha
6) Faridlatul Latifah
7
b. Pembentukan Skill, Fisik, dan Mental
Skill
Keahlian ini semua kami dapatkan pada waktu Pendidikan dan Latihan
Gunung Batu.
Fisik
2) Push Up : 20 kali
3) Sit Up : 20 kali
8
Latihan ini kami mulai dari tanggal 4 Maret sampai tanggal 16 Maret
2013.
Mental
Agar mental terjaga dengan baik maka kami selaku anggota muda
masing anggota.
C. Materi Kegiatan
1. Pertolongan Pertama
9
Tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi kedaruratan di
lapangan
Tujuan pertolongan pertama :
a. Menyelamatkan jiwa penderita
b. Mencegah cacat
c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang upaya penyembuhan
Dasar Hukum
Di dalam undang-undang ditemukan beberapa pasal yang mengatur
mengenai Pertolongan Pertama, namun belum dikuatkan dengan peraturan
lain untuk melengkapinya. Beberapa pasal yang berhubungan dengan
Pertolongan Pertama antara lain :
Persetujuan Pertolongan
Saat memberikan pertolongan sangat penting untuk meminta izin kepada
korban terlebih dahulu atau kepada keluarga, orang disekitar bila korban tidak
sadar. Ada 2 macam izin yang dikenal dalam pertolongan pertama :
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat (Implied Consent)
Persetujuan yang diberikan pendarita sadar dengan cara memberikan
isyarat, atau penderita tidak sadar, atau pada anak kecil yang tidak
mampu atau dianggap tidak mampu memberikan persetujuan.
b. Pesetujuan yang dinyatakan (Expressed Consent)
Persetujuan yang dinyatakan secara lisan maupun tulisan oleh
penderita.
Alat Perlindungan Diri
10
Keamanan penolong merupakan hal yang sangat penting, sebaiknya
dilengkapi dengan peralatan yang dikenal sebagai Alat Perlindungan Diri
antara lain :
a. Sarung tangan lateks
Pada dasarnya semua cairan tubuh dianggap dapat menularkan penyakit.
11
b. Dapat menjangkau penderita.
c. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
d. Meminta bantuan/rujukan.
e. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan
korban
f. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.
g. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
h. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
i. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.
12
j. Gunting
k. Senter
l. Kapas
m. Selimut
n. Oksigen
o. Tensimeter
p. Tandu
13
2. Penilaian Korban
b. Penilaian Dini
Ditahap ini penolong harus mengenali dan mengatasi keadaan yang
mengancam nyawa penderita dengan cara yang tepat, cepat dan
sederhana. Bila dalam pemeriksaan ditemukan adanya masalah,
khususnya pada sistem pernafasan dan sistem sirkulasi maka penolong
langsung melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam Penilaian Dini
adalah:
1) Kesan Umum, harus dilakukan penentuan apakah korban
menderita kasus trauma atau kasus medis.
a) Kasus Trauma : kasus yang disebabkan oleh ruda paksa dengan
tanda yang terlihat jelas atau teraba. Contoh : luka terbuka, luka
memar, patah tulang dan sebagainya disertai dengan gangguan
kesadaran.
b) Kasus Medis : kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat
ruda paksa. Contoh : sesak nafas atau pingsan. Pada kasus ini
penolong harus lebih berupaya mencari riwayat gangguannya.
2) Memeriksa Respon, hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
berat ringannya gangguan yang terjadi di dalam otak. Respon
dinilai berdasarkan reaksi yang diberikan korban terhadap
rangsangan yang diberikan oleh penolong. Respon korban dibagi
menjadi 4 tingkat :Awas, Suara, Nyeri, Tidak-respon (ASNT).
3) Memastikan Jalan Nafas Terbuka dengan Baik (AIRWAY).
Keadaan jalan nafas dan respon korban merupakan dasar
penatalaksanaan penderita. Pastikan agar jalan nafas korban terbuka
dan bersih. Cara menentukan keadaan jalan nafas tergantung dari
keadaan penderita apakah ada respons atau tidak.
4) Menilai Penafasan (Breathing). Setelah jalan nafas dipastikan
terbuka dengan baik dan bersih, maka anda sebagai penolong harus
menentukan pernafasan penderita. Periksalah ada atau tidaknya
nafas korban dengan cara Lihat, Dengar dan Rasakan selama 3-5
detik. Penilaian ini tidak terbatas hanya pada ada atau tidak adanya
nafas, tapi juga pada kualitas nafas itu sendiri, apakah korban cukup
untuk mempertahankan kehidupan. Bila ternyata penderita tidak
bernafas maka segera lakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar dan
Resusitasi Jantung Paru.
5) Menilai Sirkulasi dan Menghentikan Pendarahan Berat.
Pemeriksaan ini penolong menilai apakah jantung korban
melakukan tugasnya untuk memompakan darah ke seluruh tubuh
atau tidak. Pastikan denyut jantung cukup baik dan tidak ada
pendarahan yang membahayakan nyawa.
Menilai Sirkulasi
a) Korban Respon : Periksa nadi radial (pergelangan tangan),
untuk bayi pada nadi brakial (bagian dalam lengan atas).
b) Korban Tidak Respon : Periksa nadi karotis (leher), pada bayi
tetap pada nadi brakial. pemeriksaan dilakukan dengan interval
waktu 5-10 detik. Bila tidak ada segera lakukan tindakan
Resusitasi Jantung Paru.
6) Hubungi Bantuan, Apabila dirasa perlu atau bagi anda yang
memang awam terhadap pertolongan pertanma segeralah minta
bantuan rujukan. Mintalah bantuan kepada orang lain untuk
melakukannya atau lakukan sendiri. Pesan yang disampaikan harus
singkat, jelas dan lengkap. Hubungi bantuan segera bila penolong
menilai bahwa korban tidak ada respon.
c. Pemeriksaan Fisik
Prinsip Pemeriksaan Fisik Menyeluruh Korban
Kepala Punggung
Leher Panggul
Dada Anggota Gerak Atas
Perut Anggota Gerak Bawah
1) Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan yang meliputi seluruh
tubuh korban. Tujuannya untuk menemukan berbagai tanda.
2) Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis dan berurutan,
biasanya dari ujung kepala sampai ujung kaki, namun dapat
berubah sesuai dengan kondisi korban.
4) Periksa kembali nadi korban dan bila perlu lakukan secara rinci
bila waktu memang tersedia
e. Pelaporan
Setelah selesai menangani korban, apabila penolong melakukannya
dalam tugas maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus
dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya.
Hal yang perlu dicantumkan dalam laporan:
1) Umur dan jenis kelamin korban
2) Keluhan utama
3) Tingkat respon
4) Keadaan jalan nafas
5) Pernafasan
6) Sirkulasi
7) Pemeriksaan Fisik yang penting
8) KOMPAK yang penting
9) Penatalaksanaan
10) Perkembangan lainnya yang dianggap penting
Jika dalam penilaian dini penolong menemukan gangguan pada salah satu
dari komponen tersumbatnya jalan nafas, Tidak ditemukan adanya nafas dan nadi
maka Penolong harus melakukan tindakan yang dikenal dengan Bantuan Hidup
Dasar ( BHD ).
Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup lebih baik
jika semua langkah dalam “ Rantai Penyelamatan / Rantai survival “ dilakukan
bersamaan.
Korban yang mengalami henti nafas dan henti jantung mempunyai harapan hidup
lebih baik jika semua langkah dalam Rantai Penyelamatan / Rantai Survival
dilakukan.
c. Defibrasi
Ini merupakan tindakan pengejutan jantung dengan tenaga listrik, dilakukan oleh
tenaga medis terlatih dengan peralatan khusus.
a. Teknik angkat dagu-tekan dahi : (bila tidak ada trauma kepala,leher, tulang
belakang).
b. Perasat pendorongan rahang bawah : (jaw thrust maneuver)
Cara memeriksa napas :
Sumbatan jalan napas total dapat diatasi dengan Perasat Heimlich (Heimlich
Manuveur), yaitu :
a. Hentakan perut : letak kompresi pada pertengahan antara pertemuan iga
kanan/kiri dengan pusar.
b. Hentakan dada : letak kompresi pada pertengahan tulang dada
Prinsip dasar bantuan pernapasan
2. Menggunakan alat bantu : kantung masker berkatup (BVM/ Bag Valve Mask)
Bahaya bagi penolong dalam pemberian napas dari mulut ke mulut ;
a. penyebaran penyakit
b. kontaminasi bahan kimia
c. muntahan penderita
Frekwensi pemberian napas buatan untuk masing-masing kelompok umur
penderita.
Luka yang terjadi dibagian dalam tubuh dan tidak terjadi pendarahan.
Jenis-jenis luka tertutup:
a. Memar
b. Hematoma
c. Cedera remuk
2. Luka luar
b. Luka sobek
c. Luka robek
d. Luka tusuk
e. Luka amvlsi
f. Amputassi
Jenis-jenis perdarahan
1. Perdarahan luar
Perdarahan yang tampak / terlihat jelas keluar dari luka terbuka.
2. Perdarahan dalam
Perdarahan dalam, biasanya tak terlihat dan kulit tidak tampak rusak. Kadang –
kadang terlihat berada di bawah permukaan kulit tanpa memar.
-Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban
-Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi
perawatan
-Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
-Dekontaminasi atau buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau
cairan tubuh korban.
Perawatan perdarahan
1. Pada perdarahan besar :
a) Jangan buang waktu hanya untuk mencari penutup luka
b) Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan)
c) Pertahankan dan tekan cukup kuat
d) Rawat luka setelah perdarahan terkendali
Penyebab
1. Kegagalan jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah yang luas, sehingga darah tidak dapat
mengisinya dengan baik
4. Kekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare
Tanda
a) Pernapasan : cepat dan dangkal
b) Nadi : cepat dan lemah
c) Kulit : pucat, dingin dan lembab
d) Wajah : pucat, sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga
e) Mata : pandangan hampa, pupil melebar
Gejala
a. Mual dan mungkin muntah
b. Haus
c. Lemah
d. Pusing
e. Gelisah dan takut mati
Penanganan syok :
1. Bawa penderita ke tempat teduh dan aman
2. Tidurkan terlentang, tungkai ditinggikan 20 – 30 cm bila tidak ada
kecurigaan patah tulang belakang atau patah tungkai. Bila menggunakan
papan spinal atau tandu maka angkat bagian kaki
3. Pakaian penderita dilonggarkan
4. Cegah kehilangan panas tubuh dengan beri selimut
5. Tenangkan penderita
6. Pastikan jalan napas dan pernapasan baik
7. Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Bila ada berikan oksigen sesuai protokol
9. Jangan beri makan dan minum
10. Periksa berkala tanda vital secara berkala
11. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Adalah gangguan tubuh yang ada dan sudah dikenali di dunia kedokteran (
penyakit )
Penyebab :
Infeksi
Racun
2. Pastikan jalan nafas penderita terbuka dengan baik dan berikan oksigen
bila ada
4. Bila tidak sadar, henti nafas sertya henti jantung lakukan BHD
5. Bawa secepatnya ke RS
2. Manajemen Perjalanan
Dorongan untuk melakukan petualangan di alam bebas telah
menyebabkan para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan perjalanan,
mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai, pengarungan sungai
berarus deras, dll.
Perjalanan tersebut dilakukan dengan beberapa tujuan mulai dari
eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan- jalan.semua perjalanan
tersebut memerlukan persiapan yang baik, mengingat kegiatan di alam
bebas seperti ini \ menghadapkan kita pada berbagai kondisi alam yang
apabila tidak kita ketahui dengan baik akan menghadapkan kita pada
keadaan yan dapat membahanyakan jiwa kita, dan sebaiknya bilakita
pahami akan memberikan kenikmatan berpetualang pada penggiatnya.
Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai dengan rencana kita,
ada beberapa hal yang perlu dilakukan :
1. Tujuan
2. Waktu
3. Peserta
4. Anggaran keuangan
5. Pembukuan perjalanan
6. Sponsor dan publikasi
7. Penelitian dan perencanaan perjalanan
8. Perencanaan di lapangan
9. Cek kesehatan
10. Pelaksanaan di lapangan
11. Setelah perjalanan (Evaluasi)
3. Sandi
Sandi adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira
artinya adalah rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia kata persandian yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia
atau kode; definisi sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang
berarti pengetahuan, studi, atau seni tentang tulisan rahasia.
Dalam era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat
ini, pengertian umum persandian adalah semua kegiatan pengamanan
informasi rahasia yang dilaksanakan berdasarkan konsep, teori dari teknik-
teknik penyandian (enkripsi), serta ilmu pendukung lain secara
metodologis, konsisten, dan sistematis.Sandi adalah adalah semua kegiatan
pengamanan informasi rahasiayang dilaksanakan berdasarkan konsep,
teori dari teknik-teknik penyandian. Sandi yang kami pakai dalam
pengembaraan adalah sandi morse dan semaphore, tetapi sandi ini akan
kami aplikasikan ketika dalam keadaan yang darurat dan hanya dilakukan
apabila diperlukan atau tidak dapat berkomunikasi secara biasa.
4. Perencanaan Makanan
Perencanaan Makanan adalah kegiatan tentang merencanakan
menu makanan dalam perjalanan.
Menu makanan yang akan dimakan harus memenuhi standar kalori
yang dibutuhkan dalam tubuh.
Yang perlu diperhatikan :
1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan.
2. Aktivitas yang akan dilakukan
3. Keadaan medan yang akan dihadapi.
Sehubungan dengan hal diatas, ada beberapa syarat yang harus
diperhatikan :
1. Cukup mengandung kalori
2. Mempunyai komposisi gizi
3. Serta tidak asing di lidah
4. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, mudah dan sederhana
dalam penanganannya, sebaiknya makanan siap saji
5. Sosiologi Pedesaan
Sosiologi Pedesaan adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa,
keadaan dan sejarah suatu daerah menurut penduduk sekitar.
Sosiologi Pedesaan pada pengembaraan ini akan dilakukan oleh
kami yang mengetahui bahasa Sunda, karena penduduk sekitar mayoritas
menggunakan bahasa Sunda.
IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kecamatan Cikajang
Kabupaten Garut
1. GAMBARAN LOKASI
B. Gambaran Umum
antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.
Potensi Wisata
1. Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi
wisatawan diantaranya:
besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga
3. Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan
sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat
memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih
utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata
b. Lintas alam.
c. Berkemah.
d. Memotret.
kulit.
G. Letusan
5 km.
Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan
suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat
Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah
Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir
Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah
Mas.
setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi
1. Jalur cisurupan
dalam jangka waktu dua jam. Dari pos satu menuju pondok salada
2. Jalur Pangalengan
memerlukan waktu kurang lebih empat jam. Dari Cibaturua berjalan kaki
menuju kawah dua jam. Dari kawah menuju pondok saladah terdapat dua
jalan terjal dan landai jika melewati jalan terjal melewati hutan mati dalam
waktu 1,5 jam, jalan yang landai terdapat sumber airdapat ditempuh
selama tiga jam. Pondok Salada melewati Tegal Alun menuju Puncak
Sosial Bandung
Yeni Fatmayanti
Pembimbing Lapangan : Ratu Nurdianti
Anggun Apriyani
PRTISIPAN:
1) Intan Slipilia
2) Reggy Prasetiyo
4) Fate Fandarangi
PENGELUARAN :
1. Transportasi
PEMASUKAN :
VIII. PENUTUP
alam dan keaneka ragaman hayati yang wajib dilestarikan.Sebagai generasi muda
yang peduli akan lingkungan hidup, kiranya dapat lebih berperan aktif dalam
membantu usaha pelestarian alam ini. Dan untuk mewujudkan itu semua
dibutuhkan generasi muda yang sehat, kuat, memiliki semangat dan pendidikan
Anggota Muda SBSM Angkatan XXVIII “Ksatria Suro Aro Golebat” dapat lebih
mengenal kondisi lingkungan dan hutan Indonesia yang dapat memompa motivasi
Ketua Pelaksana
untuk turut andil dalam usaha pelestarian lingkungan hidup sebagai wujud
kecintaan dan rasa syukur terhadap karunia Tuhan yang tidak pantas untuk disia-
siakan.
Mengetahui
Komandan Lapangan
Yeni Fatmalia
N.T.A. 27.11.807
LAMPIRAN
- Matras 1 buah
- Webbing 1 buah
- Senter 1 buah
- Jaket 1 buah
- Ponco 1 pcs
- Kupluk 1 stel
- Coklat 2 bungkus
- Biskuit 2 bungkus
- Sendok 1 buah
- Energen 2 bungkus
PERLENGKAPAN MASAK
1. Beras 9 kg - 9 kg Beli
2. Kol 1 kg - 1 kg Beli
DAFTAR OBAT-OBATAN
150 ml
RENCANA PERJALANAN
Dilaksanakan
malam
Sabtu, 06
29 04.30 – 06.30 Bangun, shalat, dan masak
April 2013
- Ringan
Sarapan masing-masing
2303 kal
- Sayur
Kol : 53 kal
2079 kal
- Kerupuk : 72 kal
- Sayur
2358 kal
- Kol : 53 kal
2282 kal
- Sayur
3298 kal
2 Denok Anggraeni 1A
4 Alniati Duha 1J
7 Faridlatul Latifah 1H
NTA : 11.27.806
Angkatan : XXVII
NTA : 11.27.810
Angkatan : XXVII
- Participant
Participant terdiri atas Pengurus dan Senior SBSM.dengan jumlah yang telah
ditentukan
kel. Pacitan
Agama : Islam
No Telpon : 087825576715
NRP : 12.04.224
Golongan Darah :-
Suku : Jawa
Berat Badan : 63
Agama : Islam
No Telpon : 085647719005
NRP : 12.04.210
Golongan Darah :O
Suku : Jawa
Berat Badan : 52
Agama : Islam
No Telpon :082335249595
NRP : 12.04.241
Golongan Darah :-
Suku : Jawa
Berat Badan : 50 kg
Agama : Islam
No Telpon : 085697875587
NRP : 12.04.036
Golongan Darah :B
Suku : Jawa-Sunda
Berat Badan : 55 kg
No Telpon : 081536821094
NRP : 12.04.140
Golongan Darah :O
Suku : Nias
Berat Badan : 50
Hobi : Basket
UKM Yang Diikuti : SBSM
Agama : Islam
No Telpon : 087823771577
NRP : 12.04.033
Golongan Darah :O
Suku : Sunda
Berat Badan : 50
Agama : Islam
No Telpon : 085241835854
NRP : 12.04.003
Golongan Darah :B
Berat Badan : 52