Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH

PJOK

GURU BIDANG STUDI : ANUAR, S.Pd

OLEH KELOMPOK 7 :

KELAS : X

MADRASAH ALIYAH TARBIYAH ISLAMIYAH

SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN

TAHUN AJARAN

2017/2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.............................................................................................................
1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................
1
1.3 Tujuan masalah............................................................................................................
1
PENJELAJAHAN ALAM................................................................................................
2
A.PENGERTIAN PENJELAJAHAN ALAM.....................................................................
2
B.PRINSIP DASAR MUTLAK DALAM PACKING........................................................
2
C.PERLENGKAPAN PRIBADI.........................................................................................
3

ZONA SISWA....................................................................................................................
4

BAB II
PEMBAHASAN
AKTIVITAS PENJELAJAHAN DIPEGUNUNGAN....................................................
5
A.PENGERTIAN AKTIVITAS PENJELAJAHAN DIPEGUNUNGAN...........................
5
B.PENYELAMATAN PENJELAJAHAN DIPEGUNUNGAN.........................................
6

KATA MUTIARA..............................................................................................................
6

C.PENJAGAAN LINGKUNGAN YANG SEHAT DISEKITAR PEGUNUNGAN..........


7

BAB III
PENUTUP
LATIHAN.........................................................................................................................................
7

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
8
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb alhamdlillah puji syukur kehadirat Allah SWT


atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami dari kelompok tujuh(VII) dapat
menyelesaikan tugas MAKALAH PJOK yang telah kami rancang sebelumnya
secara bersama-sama.
Alhamdulillah dengan berkat kerjasama kelompok kami telah berhasil
menyelesaikan makalah tentang PENJELAJAHAN ALAM semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan juga para pembaca.Dan tentunya dalam penulisan dan
tata bahasa serta lainnya yang kami gunakan mungkin banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan dan dari pada itu kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Oleh karna itu,kami mengharapkan kritik dan saran anda sekalian,agar
pembuatan makalah selanjutnya lebih baik lagi.Sekian terima kasih
Sungai Guntung,22 Januari 2018
Tim redaksi

BAB 1

1.1 Latar belakang

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem


pendidikan secara keseluruhan,bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan,
kebugaran jasmani,keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan
sosial penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.

Didalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses


pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan pendidikan jasmani
sangat penting,yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan
olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkanuntuk membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif
sepanjang hayat.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani guru diharapkan
mengajarkan sebagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan
olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas,jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta
pembiasaan pola hidup sehat.

Atas dasar pertimbangan diatas, maka penerbit hayati tumbuh subur


selalu berusaha menyempurnakan penerbitan selanjutnya dengan selalu mengacu
pada tingkat kebutuhan guru dan siswa dengan tetap berpedoman pada kurikulum
departemen pendidikan nasional.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana cara melaksanakan penjelajahan alam yang benar

2. Bagaimana cara melakukan dan mempersiapkan packing secara baik dan


benar.

3. Bagaimana cara melaksanakan dan mempelajari aktivitas penjelajahan di


pegunungan.

1.3 Tujuan

1.Mampu mempelajari serta memperaktikkannya dengan benar secara


sederhana serta nilai kerja sama, kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri.

2.Mampu mempersiapkan dan melakukan packing secara baik secara


sederhana serta nilai kerja sama, kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri.

3.Mampu mempelajari dan melaksanakan aktivitas penjelajahan di


pegunungan secara sederhana serta nilai kerja sama, kejujuran,
menghargai, semangat, dan percaya diri.
PENJELAJAHAN ALAM

A.Pengertian Penjelajahan Alam

Dalam suatu penjelajahan/lintas alam pada umumnya dikonsentrasikan


pada kegiatan " Survival training " yang penuh dengan halang rintang, naik turun
tebing, untuk memberikan pengalaman bagaimana merasakan suatu keberhasilan
melintasi halang rintang yang menantang tersebut. Pastilah hal itu akan menjadi
kenangan yang tak terlupakan.Kegiatan penjelajahan/lintas alam dirancang
sedemikian rupa sehingga merupakan suatu kegiatan yang dapat menampung
berbagai macam keterampilan sekaligus yang diramu menjadi kegiatan yang
bervariasi hingga tidak menjemukan.
Kegiatan - kegiatan yang biasanya diramu dengan kegiatan " Survival
training " sebagaimana tersebut diatas diantaranya, ialah :
 membaca peta medan/topografi
 menggunakan kompas

 membuat peta pita/peta perjalanan

 memecahkan sandi dan isyarat

 tanda jejak

 menaksir

 membuat panorama sket

 praktek membalut (P3K)

 halang rintang, mountainering, rapling

Dalam melaksanakan tugas-tugas di perjalanan selama penjelajahan akan


terjadi proses penerapan dan pengembangan :
 kepemimpinan
 demokratis

 kekompakan kerja

 kematangan berfikir

 kemandirian

 percaya diri

 keterampilan dan ketangkasan

 administrasi dan pembagian tugas

 pengetahuan dan pengalaman

Sehingga dengan demikian penjelajahan sekaligus dapat mengembangkan


keterampilan manajerial, keterampilan bergaul, keterampilan intelektual,
keterampilan emosional, keterampilan sosial, keterampilan spiritual dan
keterampilan pisik harus memperhatikan/memperhitungkan adanya :

 tingkat keselamatan peserta.


 tingkat kesulitan yang ada telah diperhitungkan masih dapat diatasi oleh
peserta sehingga tidak akan terjadi adanya oleh peserta sehingga tidak
akan terjadi adanya keputusan peserta setelah mengikuti penjelajahan.

 petugas - petugas di pos hendaknya bersikap mendidik dan ramah.

 penugasan menyusun laporan setelah penjelajahan selesai dilakukan.

Kegiatan penjelajahan yang disusun dan dirancang dengan baik akan dapat
merupakan media pendidikan yang dapat mengembangkan keterampilan
manajerial, keterampilan bergaul, keterampilan intelektual, keterampilan
emosional, keterampilan sosial, keterampilan spiritual dan keterampilan pisik,
oleh karena itu seyogyannya kegiatan penjelajahan dapat dilaksanakan secara
berkala, bisa dalam regu, dalam pasukan atau bersama gugusdepan lain.Sebelum
melakukan kegiatan alam bebas sebaiknya kita packing peralatan maupun logistik
yang kita perlukan selama melakukan kegiatan.Packing yang baik membuat
perjalanan kita terasa nyaman karena ringkas dan kemudahan saat akan
mengambil barang yang akan dibutuhkan.
1
B.Prinsip dasar yang mutlak dalam packing
Pada saat daypack atau carrier dipakai beban terberat harus jatuh ke
pundak. Karena dalam melakukan perjalanan (misalnya pendakian) kedua kaki
kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah packing barang dan beban
terberat jatuh ke pinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan
menjadi cepat lelah karena beban daypack atau carrier Anda menekan pinggul
belakang. Ingat : letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat
dengan punggung.Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan
kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan
memudahkan Anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya
yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon,
berjalan di bibir jurang, dan keadaan lainnya.
1.Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu
tempat (misalnya kantung plastik) untuk mempermudah pengorganisasiannya.
Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.Maksimalkan tempat yang
ada, misalkan nesting (semacam panci serba guna) jangan dibiarkan kosong
bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan
kedalamnya, misal : beras dan telur.Tempatkan barang yang sering digunakan
pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: jas hujan pada
kantong samping carrier.
Hindari menggantungkan barang-barang di luar carrier, karena barang di
luar carrier akan mengganggu perjalanan Anda akibat tersangkut-sangkut dan
berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam carrier.Mengenai
berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka
yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan Anda. Tetapi ini
kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu. Yang terbaik adalah dengan
tidak memaksakan diri. Lagi pula Anda dapat menyiasati pemilihan barang yang
akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan
bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.
2.Memilih dan Menempatkan Barang
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan
alam bebas selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, Tujuannya apalagi
kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa, contoh :
Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi
untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat
di carrier.
3.Matras
Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan pergi ke lokasi
yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan
pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya
bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini
mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi. Lagi
pula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor. Jika ingin lebih ringkas
matras bisa digunakan sebagai "frame" dari carrier dengan cara memasukkan
matras ke carrier lalu melebarkan matras membundar hingga pinggir. Sehingga
tengahnya dapat diisi peralatan atau logistik.
4.Kantung Plastik
Selalu siapkan kantung plastik didalam carrier Anda, karena akan berguna
sekali misalnya untuk tempat sampah yang harus Anda bawa turun, baju basah
dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang
barang di dalam carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian,
makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu Anda
ingin memilih pakaian, makanan dsb.
5.Menyimpan Pakaian
Jika anda meragukan carrier yang Anda gunakan kedap air atau tidak,
selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik [dry-zax], gunanya agar
pakaian tidak basah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam
kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih.
6.Menyimpan Makanan
Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan
dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam
carrier, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka
membongkar isi tenda untuk mencari makanan.
7.Menyimpan Korek Api Batangan
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo), agar
korek api anda selalu kering.
8.Packing Barang / Menyusun Barang Di Carrier
Selalu simpan barang yang paling berat di posisi atas, gunanya agar pada
saat carrier digunakan, beban terberat berada di pundak Anda dan bukan di
pinggang Anda hingga memudahkan kaki melangkah.
9.Perlengkapan Pribadi Alam Bebas
Outdoor activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang
penuh resiko dan memerlukan perhitungan yang cermat. Jika salah-salah maka
bukan mustahil musibah akan mengancam setiap saat. Sebagai contoh, sebuah
referensi pernah mencatat bahwa salah satu kegiatan alam bebas yaitu rock
climbing [panjat tebing] merupakan jenis olahraga yang resiko kematiannya
merupakan peringkat ke-2 setelah olahraga balap mobil formula-1.
Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak menjadi perhatian
yang serius, tetapi apabila safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka
resiko tersebut dapat ditekan sampai titik paling aman.
2
Perjalanan alam bebas pasti akan bersentuhan dengan cuaca, situasi medan
dan waktu yang kadang tidak bersahabat, baik malam atau siang hari, oleh karena
itu perlu dipersiapkan perlengkapan yang memadai.
Salah satu “perisai diri” ketika melakukan aktivitas alam bebas adalah
perlengkapan diri pribadi.

C.Perlengkapan Pribadi
Berikut digambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.
1. Tutup kepala/topi
Untuk melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup kepala.
Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baik adalah yang juga
dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik adalah
topi rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi pet atau topi softball
tidak direkomendasikan.
Pada cuaca dingin malam hari atau di daerah tinggi, maka penutup kepala yang
baik adlah yang dapat memberikan rasa hangat. Pilihannya adalah balaklava atau
biasa disebut kupluk.
2. Syal-slayer
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi
sebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk
menghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringan
air ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaan darurat,
baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat. Oleh
karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok dan
terbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
3. Baju
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau
tanpa ini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan
yang dapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan
nilon karena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan
demikian biasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.
Pilihan warna untuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang
mencolok agar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudah
diidentifikasi dan dikenali.
Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju salin/ganti, hal
ini karena aktivitas lapangan akan sangat banyak mengeluarkan energi yang
membuat badan kita berkeringat. Bawalah baju salain 2 atau 3 buah.
4. Celana
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah
kering dan dapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak
direkomendasikan karena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang
baik adalah kain dengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau
robek memanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga
baik bila menggunakan bahan dari parasut tipis.
Selain celana panjang, jangan lupa bahwa under-wear juga penting. jangan lupa
juga untuk menyediakan serep ganti.
5. Jaket
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket
digunakan untuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.
Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal
paha. Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan
sangat baik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam
biasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau
polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi
tekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai
saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah
mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air
hujan (water proff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat
dari bulu angsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es].
6. Slepping bag
Istirahat adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang
melelahkan seharian. Tempat istirahat yang ideal adalah dengan menggunakan
slepping bag [kantong tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanya terbuat dari
dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu sisi, dan yang hangat dan tebal
disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.
7. Sepatu
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki,
kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk
melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat
menggigit ke segala arah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus.
Gunakan sepatu yang dapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya
[menggunakan ban atau tali. Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan
menyebabkan pergesekan kaki dengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan
sepatu juga harus dibarengi dengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya
disediakan kaos kaki serep bila suatu saat basah
8.Carrier
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi
juga tidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan
peralatan yang dibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai
banyak kantong dibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan
menghambat pergerakan. Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini
lebih baik daripada yang gemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus
diperhatikan jahitan-jahitannya, karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk
sandang akan berakibat sangat fatal.
9. Alat masak, makan dan mandi
Perlengkapan sangat penting lainnya adalah alat masak, makan dan mandi.
Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk menghemat
aktu dan bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepat panas, untuk
ini nesting menjadi pilihan yang sangat baik, disamping dia ringkas dan serba
guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan
pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat api seperti lilin, spirtus, parafin,
methanol, dll.
Jangan lupa juga siapkan phiples minum sebagai bekal perjalanan [saat ini
banyak tersedia model dan jenis phipless].Perlengkapan mandi juga sangat
penting karena tidak jarang perjalanan dilakukan berhari-hari dengan tubuh penuh
keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang berkemasan tube agar mudah
disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan di sembarang tempat.
Seorang penjelajah gunung selain dituntut harus memiliki mental
pemberani, kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang prima, juga dituntut untuk
memiliki pengetahuan bertahan hidup di alam bebas untuk keselamatan dirinya.
Hal ini dikarenakan banyak bahaya yang datang dari alam seperti cuaca, medan
yang dilalui, binatang buas, dan lain-lain. Pada bab ini kita akan membahas
pengetahuan tentang keterampilan dasar-dasar menjelajah gunung, keterampilan
dasar penyelamatan penjelajahan di pegunungan, dan keterampilan menjaga
lingkungan yang sehat. Kegiatan-kegiatan di atas perlu kalian ketahui, pahami,
dan praktikkan secara bertanggung jawab, kerja sama, toleransi, tolong-menolong,
dan melaksanakan keputusan kelompok
Kegiatan-kegiatan menjelajah gunung senantiasa akan menarik kaum
muda dan kini kegiatan tersebut juga sudah menjadi olahraga internasional. Oleh
karena itu, tidak ada selahnya jika kalian mengikuti kegiatan ini. Banyak manfaat
yang akan kalian peroleh. Namun kegiatan ini haruslah melalui perencanaan dan
persiapan yang matang.
"Aku orang yang akan mati ketika waktu ku untuk mati, jadi
biarkanlah aku menjalani hidup ku sesuai apa yang aku mau."
Jimi Hendrix

"Lebih baik mati memperjuangkan kebebasan dari pada


menjadi tahanan sepanjang hidup."
Bob Marley

4
AKTIVITAS PENJELAJAHAN DIPEGUNUNGAN

A.Aktivitas Penjelajahan di Pegunungan


Kegiatan penjelajahan di alam bebas (pegunungan) dapat berjalan dengan
lancar dan berlangsung secara benar, jika sebelumnya direncanakan dengan
sebaik-baiknya. Melalui perencanaan yang baik, diharapkan tujuan kegiatan
penjelajahan dapat tercapai dan sesuai dengan keinginan.
Hal-hal berikut harus diperhatikan saat menyusun jadwal kegiatan.
 Menentukan hari dan tanggal kegiatan.
 Menentukan waktu atau jam pemberangkatan.
 Menentukan start dan finis.
 Menentukan tempat berkumpul.
 Menentukan rute perjalanan.
 Menentukan peralatan yang akan dibawa.

Keterampilan kegiatan teknis di gunung perlu dikuasai sebelum


melakukan olahraga terbuka di wilayah pegunungan. Keterampilan teknis di
gunung (hill craft) adalah pengetahuan pengenalan kepada perkemahan dan
olahraga terbuka yang menarik di gunung. Kegiatan menjelajah gunung meliputi:
mendaki gunung (mountaineering), menuruni tebing (rapelling/descending),
mendaki/menjelajah gunung (hill walking/hiking), memanjat menggunakan
tangan (scrambling), merayap menaiki bukit batu (rock climbing), dan
memanfaatkan sarana yang ada pada dinding batu (clean climbing.
Keterampilan teknis di gunung dapat dipraktikkan segera setelah kalian
menguasai keterampilan berkemah (camping), penjelajahan (hiking), perjalanan
dari satu pos ke pos lain (tracking), dan pengembaraan (backpacking).
Backpacking adalah berjalan kaki dengan membawa tenda dan perlengkapan
ringan dalam ransel, kemudian menemukan tempat-tempat untuk menginap (di
bawah tenda) di sepanjang rute perjalanan. Perjalanan dilakukan dengan tujuan
untuk menikmati alam, bermaksud ilmiah, ataupun mengembangkan kegemaran.
Banyak kaum muda tinggal tanpa kesulitan di pegunungan yang keras, berpadang
gersang, dan berlereng landai. Selain itu, juga memperoleh pengalaman yang
berharga dari medan liar yang kasar dan rute perjalanan di pegunungan yang
terasing. Semua itu dapat memperkaya pengalaman mereka namun menuntut
tindakan berhati-hati yang tinggi serta persiapan yang matang.

Persyaratan paling penting bagi calon peserta kegiatan adalah kesegaran


jasmani dan harus tetap bugar selama melaksanakan kegiatan itu. Berikut ini hal-
hal penting yang harus kalian kuasai dan pelajari sebelum melakukan aktivitas
penjelajahan di pegunungan.
1. Menguasai Prinsip-prinsip Dasar
Pusatkan perhatian pada hal-hal penting, seperti dapatkan sebanyak
mungkin pengalaman praktik pendakian gunung dan memanjat tebing. Prinsip
dasar yang harus diingat adalah kalian tidak akan berangkat seorang diri atau
berdua untuk melakukan kegiatan itu. Umumnya berjumlah empat atau enam
orang, adalah komposisi terbaik untuk suatu kelompok kecil di gunung. Seorang
dari mereka diharapkan lebih berpengalaman dari yang lain dan menjadi
pemimpin yang cakap.
2. Perlengkapan Perorangan
Pendaki-pendaki yang berpengalaman dan para penjelajah gunung akan
memasukkan barang-barang berikut ini ke dalam daftar enam buah benda yang
dianggap penting sebagai perlengkapan perorangan.
a.Peta topografi berskala daerah yang akan dijelajah.
b.Kompas, sebaiknya yang dapat digunakan untuk membidik/menembak, bukan
kompas mainan.
c. Peluit, tipe sempritan wasit.
d.Kotak makanan darurat, termasuk tablet glukosa.
e. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).
f. Baju hangat tambahan (ekstra).
3. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilupakan
Kalian mungkin akan menjelajah daerah kasar yang berbukit-bukit, lereng
gunung, padang luas, atau melintasi pegunungan. Semua kegiatan itu merupakan
proyek kegiatan alam terbuka dalam berbagai musim atau cuaca. Belajar
memerhatikan cuaca sepanjang waktu adalah kewajiban peserta kegiatan alam
terbuka. Kalian harus mempelajari pola-pola perubahan awan dan berhembusnya
angin, sehingga dapat memperkirakan keadaan cuaca untuk beberapa jam
kemudian. Jangan pergi keluar bila angin berubah-ubah arah datangnya yaitu
bertiup dari semua arah mata angin, hal itu menandakan akan datang angin
ribut/topan.

5
4. Pengukuran Waktu Perjalanan
Peraturan Naismith adalah penuntun yang baik untuk mengukur waktu
kemajuan perjalanan. Dibenarkan untuk berjalan dengan kecepatan 4 km per jam
di atas medan yang berbukit-bukit dan satu jam untuk setiap 450 m pendakian,
bila perlengkapan ringan yang dibawa. Seandainya beban yang dibawa cukup
banyak, maka kecepatan menjadi 1,25 kilometer per jam dan satu jam untuk setiap
300 m pendakian. Pemimpin kelompok harus yakin bahwa semua anggota
kelompok telah mengetahui dan dapat mengirim/membuat tanda/isyarat
permintaan tolong yang berlaku internasional seandainya benar-benar terjadi
keadaan darurat.
B.Penyelamatan Penjelajahan di Pegunungan
Kejadian-kejadian kecil yang tidak disangka-sangka (darurat) yang dapat
dialami setiap saat oleh para peserta saat melaksanakan kegiatan di alam terbuka,
cenderung dianggap remeh, biasa, dan mudah dilupakan. Sebaliknya, kejadian
besar (malapetaka), meski jarang terjadi, oleh penggemar hidup di alam terbuka
harus senantiasa diwaspadai. Pernyataan “Be prepared for the worst” (senantiasa
siap sedia menghadapi hal-hal terburuk) harus menjadi motto setiap penggemar
kegiatan alam terbuka.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan apabila kalian sedang mengalami
kesulitan sewaktu melaksanakan kegiatan di alam terbuka, di antaranya sebagai
berikut.
1. Berlindung pada Saat Udara/Cuaca Buruk
Angin ribut disertai halilintar sering menyambar benda sasaran tertentu
bila musim penghujan tiba. Hindarilah halilintar dengan berlindung di lapangan
terbuka jauh terpisah dari perlindungan alam. Bila halilintar menyambar-nyambar,
segera berbaring rata dengan tanah. Wajah menempel tanah dengan ditutup oleh
kain alas tenda atau lembaran plastik. Atau segeralah duduk di tanah dengan sikap
lutut dibengkokkan, kepala dan kedua tangan diletakkan pada lutut. Hindari
sasaran halilintar seperti pohon menyendiri, menara kawat, pagar kawat, dan
menara. Perhatikan bagaimana cara berlindung yang benar pada saat cuaca buruk,
pada gambar di depan.
2. Mengirim Berita/Tanda-tanda Minta Pertolongan
Bila tempat perlindungan darurat telah dibuat, segera jalankan usaha agar
posisi kalian dapat diketahui oleh orang lain. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengirim
berita/tanda-tanda meminta pertolongan, di antaranya sebagai berikut.
a. Tanda asap pada siang hari.
b. Tanda api atau lampu pada malam hari.
c. Tanda batu-batu, rumput, pakaian, atau bendera di tempat terbuka.
d. Tanda morse atau sandi dan semaphore.
3. Menyiapkan Peralatan Pertolongan
Peralatan pertolongan sebaiknya dibawa dalam tas tahan air yang ringan
dengan tali pengikat yang dapat ditarik. Berbagai macam peralatan pertolongan
yang digunakan sebagai berikut.
a. Peluit darurat yang bebas dari bulu atau debu.
b. Cermin baja yang harus tergosok dengan baik setiap saat.
c. Korek api, supaya tidak basah disimpan dalam kotak atau kaleng tahan air.
d. Bendera morse dari kain tipis, ringan, dan dapat dilipat.
e. Lampu senter, batu baterai, dan bola lampu.
4. Peraturan untuk Melakukan Pertolongan di Alam Bebas
Berbagai situasi dapat kalian alami pada saat melakukan penjelajahan di
alam bebas. Misalnya kehabisan bekal atau teman sakit selama perjalanan. Oleh
karena itu, hal-hal berikut perlu diperhatikan saat melakukan pertolongan di alam
bebas.
a. Tidak panik, pikirkan situasi dengan saksama, buatlah rencana yang konkret
dan efektif.
b. Kumpulkan dan peliharalah energi, makanan, dan air agar mudah mengatur
penggunaannya bila diperlukan.
c. Bila sakit terjadi di daerah dingin, usahakan badan tetap hangat dengan cara apa
pun.
d. Perhatikan tanda-tanda kelelahan dan kedinginan.
e. Putuskan segera solusi terbaik dan jalan yang akan ditempuh dengan penuh
perhitungan.
f. Jangan meninggalkan teman yang sedang sakit sendirian, tenangkan penderita,
dan tanggulangi setiap keadaan dengan baik.

"Jangan menangis karena ini telah selesai, tertawalah karena


ini telah terjadi."
Dr. Seuss

6
C.Penjagaan Lingkungan yang Sehat di Sekitar Pegunungan
Setiap makhluk hidup akan saling membutuhkan dengan makhluk lainnya
selaras keadaan alam sekitarnya. Lingkungan hidup dibedakan menjadi dua,
sebagai berikut.
1. Lingkungan fisik, sering juga disebut lingkungan abiotik terdiri atas benda-
benda. Misalnya: tanah, air, udara, dan benda-benda lainnya.
2. Lingkungan biotik yang terdiri atas makhluk hidup. Misalnya: manusia,
binatang, tumbuh-tumbuhan, kuman, dan lain-lain.
Biasanya, wilayah pegunungan yang sering digunakan untuk kegiatan
pendakian atau penjelajahan, lingkungan sekitarnya menjadi kotor dan rusak. Hal
ini disebabkan tindakan para pendaki yang ceroboh dengan mengotori alam
sekitar pegunungan bahkan sampai merusak alam. Misalnya, mereka
meninggalkan begitu saja pembungkus sisa makanan dan minuman yang mereka
bawa dan membuangnya di sembarang tempat. Padahal kegiatan yang tidak
menjaga kebersihan itu sangat berbahaya bagi alam di sekitarnya. Lambat laun
alam akan rusak dan tercemar.
Untuk mengatasi terjadinya pencemaran akibat sampah tersebut, maka ada
beberapa cara untuk menanggulangi, di antaranya sebagai berikut.
1. Pembungkus sisa makanan dan minuman yang tidak mudah terbakar, sebaiknya
dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian dibawa sampai
menemukan tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat.
2. Pembungkus sisa makanan dan minuman yang mudah terbakar dapat dibakar
saat membuat perapian dengan syarat harus hati-hati dan jangan lupa untuk selalu
mematikan bara api sebelum meninggalkannya.
3. Membuat papan peringatan di sepanjang jalan yang digunakan untuk aktivitas
penjelajahan yang berisi peringatan agar tidak mengotori alam.
4. Mengadakan kegiatan bersih gunung, yakni kegiatan naik gunung yang
bertujuan untuk mengambil kotoran atau sampah di sepanjang perjalanan yang
ditempuh.

Latihan
1. Apa yang dimaksud penjelajahan?
2. Sebutkan hal-hal yang perlu dimasukkan dalam menhyusun jadwal kegiatan!
3. Keterampilan teknis di gunung apa saja yang perlu dikuasai oleh para pendaki?
Tugas
Buatlah satu kelompok yang terdiri atas beberapa orang kemudian lakukanlah
simulasi persiapan penjelajahan di pegunungan!

Rangkuman
1. Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan
permainan/petualangan. Bila perjalanan itu menempuh jarak yang lebih jauh lagi,
bahkan mungkin ditambah dengan alat transportasi lain seperti sepeda, perahu,
atau menumpang kendaraan disebut perjalanan pengembaraan.
2. Agar kegiatan penjelajahan berjalan dengan lancar dan tersusun secara benar,
maka sebelumnya perlu adanya perencanaan suatu kegiatan dengan tujuan
kegiatan penjelajahan keinginan dapat tercapai dan sesuai dengan keinginan yang
diharapkan.
3. Hal-hal penting berikut ini harus dikuasai dan dipelajari oleh seorang pendaki.
a. Menguasai prinsip-prinsip dasar.
b. Perlengkapan perorangan.
c. Hal-hal yang tidak boleh dilupakan.
d. Pengukuran waktu perjalanan.
4. Penyelamatan penjelajahan di pegunungan dengan memerhatikan hal berikut.
a. Berlindung pada saat udara atau cuaca buruk.
b. Mengirim berita atau tanda-tanda meminta pertolongan.
c. Menyiapkan peralatan pertolongan.
d. Peraturan untuk melakukan pertolongan di alam bebas.
5. Menjaga kebersihan lingkungan di wilayah pendakian haruslah dilakukan oleh
pendaki gunung untuk menjaga kesehatan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan andri,dkk,(2018).pembinaan pelatihan packing.Sungai


Guntung:PT.Bumi Putra Rocker
Saharuddin,Ramlan(2018).Penjaskes,Pendakian Gunung,Sungai
Guntung:PT.Pulau sambu
Ramlan,saharuddin,andri kurniawan(2018)tata cara pendakian gunung.Sungai
Guntung:PT.Sari Cotama
Arman, Abdoellah. (1985).Olahraga Untuk Pelatih Pembina dan
Penggema.Jakarta:Sastra Hudaya

Anda mungkin juga menyukai