0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
273 tayangan5 halaman
Proses konvertor Thomas digunakan untuk membuat baja dari besi kasar putih yang mengandung fosfor. Besi kasar dan bahan tambahan dimasukkan ke dalam konvertor yang dilapisi batu dolomit. Udara dihembuskan untuk membakar zat arang, fosfor, dan mangan, menghasilkan baja dengan kadar karbon rendah dan terak fosfat yang dapat dijadikan pupuk.
Proses konvertor Thomas digunakan untuk membuat baja dari besi kasar putih yang mengandung fosfor. Besi kasar dan bahan tambahan dimasukkan ke dalam konvertor yang dilapisi batu dolomit. Udara dihembuskan untuk membakar zat arang, fosfor, dan mangan, menghasilkan baja dengan kadar karbon rendah dan terak fosfat yang dapat dijadikan pupuk.
Proses konvertor Thomas digunakan untuk membuat baja dari besi kasar putih yang mengandung fosfor. Besi kasar dan bahan tambahan dimasukkan ke dalam konvertor yang dilapisi batu dolomit. Udara dihembuskan untuk membakar zat arang, fosfor, dan mangan, menghasilkan baja dengan kadar karbon rendah dan terak fosfat yang dapat dijadikan pupuk.
Konvertor Thomas juga di sebut konvertor basa dan proses nya adalah proses basa,sebab batu tahan apinya bersifat basa serta digunakan untuk
mengolah besi kasar yg bersifat basa.muatan konvertor Thomas adalah
besi kasar putih yg mengandung banyak fosfor. Proses pembakaran sama dengan proses pada konvertor Bessemer,hanya saja pada proses Thomas fosfor terbakar setelah zat arang nya terbakar.pengaliran udara tidak terus menerus dilakukan karena besi nya sendiri akan terbakar.pencegahan pembakaran dilakukan dengan menggangap selesai proses nya walaupun kandungan fosfor nya masih tetap tinggi. Guna mengikat fosfor yg terbentuk pada proses ini maka diberi bahan tambahan batu kapur agar menjadi terak.terak yang bersifat basa ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk buatan yang dikenal dengan nama pupuk fosfat.hasil yang keluar dari konvertor disebut baja Thomas yang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi dan pelat ketel.
Proses pembuatan baja pada konvertor Thomas
Pertama kali, bahan tambahan di masukkan ke dalam konvertor, kemudian besi kasar putih. Udara di hembuskan selama 24 menit. Hasilnya, sebagian kecil zat arang terbakar, sedangkan fosfor tidak terbakar. Bila suhu diatas 1300oC dan waktu diatas 10 menit, zat arang akan hilang. Pada waktu inilah fosfor terbakar dan menimbulkan panas sangat tinggi. Proses dalam dapur iniantara 12-15 menit. Kotoran
pembakarannya 3 kali lebih banyak dari pada konvertor Bessemer. Bila
kotoran ini di giling halus akan menghasilkan pupuk buatan (mengandung asam fosfat 17-20%). Hasil akhir dari konvertor ini berupa baja yang berkadar 0,05-0,6% C, yang banyak dipergunakan untuk bajabaja profil,plat-plat kapal,plat-plat ketel, dan lain-lain.
Konstruksi konvertor Thomas
Bentuk dan cara kerja konvertor Thomas sama dengan konvertor Bessemer, hanya pelapisnya terbuat dari dinding batu tahan apidengan bahan dolomite, yaitu, semacam batu yang terdiri dari campuaran kalsium karbonat(CaCO3)dan magnesium karbonat(MgCO3). Sisa oksida basa tidak dapat lagi menghisap oksida arang dan lepas dari udara,sisa pijarnya dicampur dan dikempakkan dalam cetakan besi tuang.batu alas/dasarnya dibentuk dari masa yang sama dalam acuan-acuan besi. Sebelum dapur dipakai, bagian dalamnya dipanaskan dahulu dengan api kokas untuk membuang bagian gas tersebut. Perlu diingat bahwa dalam konvertor ini tidak dapat dipakai besi kasar yang kaya silisium seperti pada proses Bessemer. Ini disebabkan karena ada kemungkinan lapisan basa akan cepat rusak oleh oksida silisium. Karena itu, dipakai besi kasar putih(0,3-0,8%Si), sehingga kalor dari silisium tidak ada. Sebagai penggantinya diberi 1,7-2% fosfor sebagai bahan pembakar yang dibantu oleh mangan sekitar 1-2%
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api
bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 2 %, Mn 1 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair) Keuntungan :
Besi kasar yang kurang bersih dapat dikerjakan.
Fosfor dapat dihilangkan, tapi bila ada hanya sebagian fosfor yang dalam prakteknya tidak menimbulkan gangguan.
Menghasilkan produk tambahan berupa pupuk.
Prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan proses Bessemer.
Kerugian :
Baja mengandung lebih banyak oksigen
Besi yang hilang lebih banyak dibandingkan proses Bessemer (11