Embriologi Sistem Urinaria
Embriologi Sistem Urinaria
2. Mesonefros
Mesonefros dan salurannya berasal dari mesoderm intermedia (dari segmen dada
bagian atas lumbal bagian atas L3). Pada minggu ke 4, sistem mesonefros mulai
tampak. Saluran ini memanjang dengan cepat, membentuk sebuah gelung yang
berbentuk huruf S dan terdapat glomerolus diujung medialnya dan membentuk simpai
bowman. Simpai bowman + glomerolus => korpuskulus mesonefrikus (ginjal). Di
sebelah lateral, saluran yang bermuara pada saluran pengumpul memanjang =>
duktus mesonefrikus/duktus wolf.
Pada pertengahan minggu ke 2, mesonefros membentuk organ bulat telur yang besar
(terdapat di kiri dan kanan garis tengah). Pada medial mesonefros terdapat gonad,
sehingga rigi-rigi yang dibentuk ke 2 organ besar tadi disebut rigi urogenital.
3. Metanefros
(ginjal
tetap)
Proses ini tampak minggu ke 5. Satuan-satuan ekskresi berkembang dari mesonefros
metanefros dan akan berfungsi pada trimester pertama.
C. Sistem Pengumpul
Berkembang dari tunas ureter (tonjolan saluran mesonefros yang di dekat muara kloaka).
Tunas ureter menembus jaringan metanefros yang menutup ujung distalnya sebagai topi.
Tunas melebar membentuk piala ginjal(pelvis renalis) primitif dan terbagi menjadi kranial
dan kaudal membentuk kalises mayores.
Ssambil terus menembus lebih jauh ke dalam jaringan metanefros, tiap-tiap kaliks akan
membentuk 2 tunas baru, dan akan terus membelah hingga terbentuk 12 generasi saluran atau
lebih. Sementara itu, di bagian tepi, terbentuk lebih banyak saluran hingga akhir bulan ke 5.
Saluran generasi ke 2 membesar dan menyerap masuk saluran generasi ke 3 dan ke 4,
sehingga terbentuklah kalises minor piala ginjal. Pada perkembangan selanjutnya, saluran
generasi ke 5 dan seterusnya sangat memanjang dan menyebar dari kaliks minor dan
membentuk piramida ginjal. Dengan demikian, tunas ureter membentuk ureter, piala ginjal,
kalises mayor dan minor, dan kurang lebih 1-3 juta saluran pengumpul.
D. Sistem Eksresi
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk akan ditutupi topi jaringan metanefrik diujungnya. Selsel topi jaringan ini membentuk gelembung-gelembung kecil vesikel renalis, yang akan
menjadi saluran-saluran kecil, yang bersama-sama berkas kapiler dikenal sebagai glomeruli,
membentuk nefron/ satuan eksresi. ujung proksimal masing-masing nefron membentuk
simpai bowman, yang didalamnya berisi glomerulus. sedangkan ujung distalnya membentuk
hubungan terbuka dengan salah satu saluran pengumpul, sehingga terbentuk jalan
penghubung dari glomerulus ke salah satu saluran pengumpul. pemanjangan saluran ekskresi
terus menerus mengakibatkan pembentukan tubulus kontortus proksimal, ansa henle, dan
tubulus kontortus distal. Ginjal berkembang dari 2 sumber yang berbeda :
1. Mesoderm metanefros yang akan membentuk satuan eksresi.
2. Tunas ureter yang membentuk sistem pengumpul.
Pada saat lahir, ginjal berlobulasi. Selama masa anak-anak, gambaran lobulasi menghilang
karena pertumbuhan nefron lebih lanjut. Akan tetapi, jumlahnya tidak bertambah.
E. Posisi Ginjal
Ginjal yang semula terletak di daerah panggul akan bergeser kedudukannya lebih ke kranial
ke rongga perut. Naiknya ginjal disebabkan oleh kurangnya kelengkungan maupun
pertumbuhan tubuh di daerah lumbal dan sakral. Di panggul, metanefros menerima aliran
darah dari sebuah cabang panggul dari aorta. Dalam perjalanan naik ke rongga perut, ginjal
diperdarahi oleh pembuluh-pembuluh nadi yang berasal dari aorta yang letaknya semakin
meninggi. Pembuluh-pembuluh yang lebih rendah biasanya akan berdegenerasi.
F. Fungsi Ginjal
Metanefros baru berfungsi pada akhir trimester pertama. Air kemih mengalir ke rongga
amnion dan bercampur dengan cairan amnion. cairan ini ditelan oleh janin dan memasuki
saluran pencernaan untuk diserap ke dalam aliran darah dan berjalan melewati ginjal untuk
kembali diekskresi ke dalam cairan amnion. Selama masa janin, ginjal tidak berfungsi untuk
ekskresi bahan-bahan sisa, karena plasenta menjalankan fungsi ini.
G. Kandung Kemih dan Uretra