Anda di halaman 1dari 7

DIMENSI 3

Yang akan di pelajari :


t
1.
2.
3.
4.
5.

Menghitung luas,dan volume bangun ruang


Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
Menggambar bangun ruang
Jarak dan sudut
Menggambar penampang irisan bangun ruang

1. Menghitung luas dan volume bangun ruang


a. Kubus
H

F
D

a
A
Mempunyai
:

TP adalah Apotema
t adalah tinggi limas
TA adalah rusuk tegak
Luas permukaan = luas alas + Luas
selimut

B
s

t
r

r = jari- - jari lingkaran alas


t = tinggi kerucut
s = garis pelukis
s2 = r2 + t2

b. Balok
H

Luas = Luas alas + luas selimut


Luas = r 2 r.s

Pjg diagonal ruang = p 2 l 2 t 2


Luas permukaan = 2 pl 2 pt 2lt
Volume = p.l .t
c. Limas

Dion/Math/d-3/07

1
.luas alas. tinggi
3

d. Kerucut

8 titik sudut
6 sisi yang sama
12 rusuk yang sama
12 diagonal sisi yang sama
4 diagonal ruang yang sama
Pjg diagonal sisi = a 2
Pjg diagonal ruang = a 3
Luas permukaan = 6a2
Volume = a3

Volume =

Volume =

e. Bola

1
. luas alas. tinggi
3

B diluar bidang V
Sifat sifat :
1. melalui tiga buah titik yang berbeda
dan tidak segaris dapat dibuat tepat
satu bidang datar.
2. Melalui titik diluar bidang V hanya
dapat dibuat satu bidang datar yang
sejajar bidang V.

Luas = 4 r 2
Volume =

4
r3
3

2. Kedudukan titik, garis dan bidang dalam


ruang
a. Kedudukan titik terhadap garis
titik diluar garis
Titik terletak pada garis
A

ket :
A terletak pada garis g
B diluar garis g
Sifat sifat :
1. Melalui satu buah titik dapat dibuat tak
hingga banyak garis.
2. Melalui dua buah titik dapat dibuat tepat
satu garis
3. Melalui titik di luar garis g dapat dibuat
tepat satu garis yang tegak lurus garis g.
4. Melalui titik di luar garis g dapat dibuat
tepat satu buah garis yang sejajar garis g.

b. Kedudukan titik terhadap bidang


titik di luar bidang
titik terletak pada bidang

A
V
B

A terletak pada bidang V

Dion/Math/d-3/07

c. Kedudukan garis terhadap garis


sejajar
Garis g dan h di katakan sejajar bila g
dan h sebidang dan tidak mempunyai
titik persekutuan.
bersilangan
Garis h dan k dikatakan bersilangan
bila melalui keduanya tidak dapat
dibuat satupun bidang datar.
berpotongan
Garis g dan k dikatakan berpotongan
bila g dan k mempunyai titik
persekutuan.
Ilustrasi :
k
g
h
Ket :
g sejajar h
g berpotongan dengan k
h bersilangan dengan k
d. Kedudukan garis terhadap bidang
garis terletak pada bidang
Garis g terletak pada bidang V bila
terdapat dua titik persekutuan.
garis sejajar bidang

Garis h sejajar bidang V bila garis h


terletak pada bidang yang sejajar
bidang V.
garis berpotongan/menembus bidang
Garis k menembus bidang V bila
mempunyai satu titik persekutuan.
Ilustrasi :
k

Bidang V dan W dikatakan


berpotongan, bila bidang V dan W
mempunyai
titik
atau
garis
persekutuan.
Ilustrasi :

Sejajar

h
V

Ket :
g terletak pada bidang V.
h sejajar terhadap bidang V, karena h
terletak pada bidang W (W sejajar V).
garis k menembus/berpotongan dengan
bidang V.

Berpotongan dengan g adalah garis potong

SOAL SOAL LATIHAN


Sifat sifat :
1. Melalui satu buah garis dapat dibuat
tak hingga banyak bidang datar.
2. Melalui dua buah garis yang sejajar
hanya dapat dibuat satu bidang datar.
3. Melalui dua buah garis yang
berpotongan hanya dapat dibuat satu
bidang datar.
4. Garis g tegak lurus bidang V bila di
bidang V terdapat dua buah garis yang
berpotongan dan tegak lurus terhadap
garis g.
5. Bila garis g tegak lurus bidang V,
maka semua garis yang berserakan
pada bidang V, tegak lurus terhadap
garis g.
e. Kedudukan bidang terhadap bidang
sejajar
Bidang V dan W dikatakan sejajar, bila
Bidang V dan W tdak mempunyai titik
atau garis persekutuan.
berpotongan

Dion/Math/d-3/07

1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan


panjang AB = 4cm. Tentukan :
a. panjang diagonal sisi
b. panjang diagonal ruang
c. Luas permukaan
d. Volume
e. 4 pasang garis yang bersilangan
f. 4 pasang garis yang berpotongan
g. 4 pasang garis yang sejajar
h. 2 pasang bidang yang sejajar
i. 3 pasang bidang yang berpotongan
j. 4 buah garis yang sejajar bidang BCGF
k. 6 buah garis yang berpotongan dengan
bidang BDHF
l. 6 buah garis yang terletak pada bidang
ACGE
2. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan AB :
BC : CG = 3:2:5. Bila panjang seluruh
rusuknya sama dengan 80cm. Tentukan :
a. panjang AB, BC, dan CG
b. panjang diagonal ruang
c. Luas permukaan

d. Volume
3. Sebuah balok ABCD.EFGH mempunyai
panjang seluruh rusuk 36 cm. Bila luas
permukaan balok tersebut 32cm2,maka
panjang diagonal ruang HB adalah ...
4. Diketahui bidang empat T.ABC beraturan
dengan panjang rusuk 4 cm. Tentukan :
a. panjang apotema
b. tinggi limas
c. luas permukaan
d. volume
5. Diketahui Limas segi-4 T.ABCD, dengan
panjang AB = 16 cm, TA = 17 cm. Tentukan :
a. panjang apotema
b. tinggi limas
c. luas permukaan
d. volume
6. Sebuah kubus mempunyai volume 343 cm3.
Tentukan:
a. Panjang rusuk kubus
b. panjang diagonal sisi
c. panjang diagonal ruang
d. luas permukaan
7. Diketahui kerucut dengan diameter alas = 6
cm. Bila panjang garis pelukisnya sama
dengan 5 cm, tentukan :
a. tinggi
b. luas permukaan
c. volume
8. Diketahui Bola dengan volume 288 cm3.
Tentukan :
a. jari-jari bola
b. luas permukaan bola
9. Buktikan sifat d5 !

Selamat mengerjakan

3. Menggambar bangun ruang

Dion/Math/d-3/07

Konsep yang harus dipahami :


1. Bidang gambar
adalah bidang tempat menggambar
2. Bidang frontal
adalah bidang yang sejajar dengan
bidang gambar. Sehingga ukurannya
sama dengan ukuran sesungguhnya.
3. garis frontal
adalah garis yang terletak pada bidang
frontal
4. Bidang ortogonal
adalah bidang yang sebenarnya tegak
lurus bidang frontal.
5. Garis ortogonal
adalah garis yang sebenarnya tegak
lurus bidang frontal.
6. Sudut surut / sudut menyisi
adalah sudut yang dibentuk antara garis
frontal
horizontal
dengan
garis
ortoghonal pada gambar.
7. Perbandingan proyeksi
adalah perbandingan panjang garis
ortogonal pada gambar dengan panjang
garis ortogonal sebenarnya.
Diberikan kubus dibawah ini dengan
ukuran pada gambar sebagai berikut :
AB = 6 cm dan BC = 4 cm.
H
E

G
F

D
A

C
B

Jawablah pertanyaan di bawah ini !


1. Sebutkanlah bidang frontal
2. Sebutkanlah garis frontal horizontal
3. Sebutkanlah garis frontal vertikal
4. Sebutkanlah garis ortogonal
5. Sebutkanlah bidang ortogonal
6. Sebutkanlah sudut menyisinya
7. berapakah perbandingan proyeksinya
SOAL SOAL LATIHAN

3.
1.

2.
3.

4.

5.

Gambarlah Kubus ABCD.EFGH dengan


panjang rusuk AB = 6 cm, bidang frontal
ABFE, sudut surut 60, dan perbandingan
proyeksi 2 : 3
Gambarlah kubus ABCD.EFGH dengan
bidang frontal ACGE, panjang CG = 4 cm,
sudut surut 120, perbandingan proyeksi 1:2
Sebuah balok ABCD.EFGH berukuran AB =
6 cm, BC = 5 cm dan AE = 3 cm. Gambarlah
balok tersebut dengan bidang frontal ABFE
sudut surut 45, perbandingan proyeksi 3 : 5 !
Sebuah balok PQRS.KLMN berukuran PQ =
8cm, PS = 6cm dan QL = 4 cm. Gambarlah
balok tersebut dengan bidang frontal QSNL,
sudut surut 135, perbandingan proyeksi 2:5
Gambarlah sebuah limas T.ABCD beraturan
dengan panjang rusuk sebenarnya 6cm,
bidang frontal TAC, sudut surut 60,
perbandingan proyeksi 1 : 3

4. Jarak dan sudut


a. Jarak
Jarak titik ke garis
A

g
Q
A

Ket :
A adalah proyeksi A ke g
AA adalah proyektor
AA tegak lurus garis g atau PQ
AA juga disebut Jarak titik A ke garis g
atau garis PQ
Untuk menentukan Jarak titik kegaris
biasanya menggunakan :
1.
Teorema phytagoras.
Misal :(AA)2 = (AQ)2 (AQ)2
2.

Konsep trigonometri.
Misal :AA = AQ sinQ
Aturan sinus dan kosinus

Dion/Math/d-3/07

Kesebangunan
Misalkan PAQ 90 , maka
segitiga PAA dan segitiga QAA
sebangun,

maka

AA'
A' Q

,
PA '
AA'

sehingga AA = PA '. A' Q


4.
Kesamaan luas segitiga.
Misalkan PAQ 90 , maka :
1
1
. PQ. AA' . PA. AQ
2
2

Jarak titik ke bidang.


A

Ket :
B adalah proyeksi A ke bidang W.
AB tegak lurus bidang W.
B disebut proyeksi A ke bidang W
bila terdapat dua buah garis yang
melalui B yang tegak lurus garis
AB.
AB disebut jarak A ke bidang W
AB juga disebut jarak A ke garis g
AB juga disebut jarak A ke sebarang
garis pada bidang W yang melalui
titik B.
b. Sudut
Sudut dua buah garis bersilangan
Cara mencari sudut dua garis
bersilangan adalah :
Geserlah salah satu garis hingga
menyentuh garis yang lain. Sudut dua
garis bersilangan sama dengan sudut
dua garis yang bersentuhan.
Contoh :

Lihat kubus ABCD.EFGH di bawah


ini :

H
E

G
F a

D
A

H
E

F
D

Sudut EG dan AH adalah sudut dua garis


bersilangan, untuk mencari sudut dua
garis tersebut, geserlah garis EG ke
bawah hingga menyentuh AH di titik A.
Lihatlah segitiga HAC, karena HAC
segitiga sama sisi maka sudut HAC sama
dengan 60. Jadi sudut garis AH dan EG
adalah 60.
Teori yang sering dipakai adalah :
1. Aturan kosinus
2. aturan sinus
3. Dalil phytagoras
4. Kesebangunan

Tentukan sinus sudut antara garis AG


dan bidang alas !
Jawab :
Langkah :
1. Proyeksikan garis AG pada bidang
ABCD, yaitu AG menjadi AC.
2. Sudut AG dengan bidang ABCD =
sudut garis AG dengan garis AC =
sudut A
3. Lihat segitiga ACG siku-siku di C,
maka
Sin
A
=
CG
a
1
1

3
AG a 3
3 3

Sudut garis dan bidang


Langkah menentukan sudut garis dan
bidang adalah sbb:
1. Proyeksikan garis ke bidang.
2. Sudut yang dibentuk garis hasil
proyeksi
dengan
garis
yang
diproyeksikan disebut sudut antara
garis yang diproyeksikan dan bidang.
g

Keterangan :
1. adalah sudut antara garis g dan
bidang W
2. adalah sudut garis g dan g.
3. g adalah proyeksi garis g pada
bidang W.

Sudut bidang dan bidang


Langkah langkah menentukan sudut
bidang W dan bidang V :
1. Tentukan garis persekutuan/ garis
potong antara bidang W dan V.
2. Ambil sebarang titik pada garis
potong(misal titik A)
3. Buatlah garis h pada bidang W
melalui A dan tegak lurus garis
potong.
4. Buatlah garis k pada bidang V
melalui A dan tegak lurus garis
potong.
5. Sudut yang dibentuk oleh garis h
dan k adalah sudut dua buah
bidang V dan W.
W

h
A
k

Contoh :
E

Dion/Math/d-3/07

a
B

Tentukan cosinus sudut yang dibentuk


antara bidang BDG dan bidang ABCD!
Jawab :
Langkah:
1. garis BD adalah garis potong.
2. Ambil titik tengah tengah BD,
misal P.
3. tarik garis pada bidang BDG melalui
P tegak lurus BD yaitu garis PG
4. tarik garis pada bidang ABCD
melalui P tegak lurus BD yaitu garis
CP.
5. Sudut antara bidang ABCD dan
bidang BDG adalah sudut antara
garis PG dan garis CP.
Lihat segitiga GPC, siku siku di C.
PG2 = PC2 + CG2
PG2 =

1
2

2 a a
2

2
2
2
PG2 = 12 a a 32 a

PG =

1
2

a 6

PC 12 a 2

Cos P =
PG 12 a 6

1
3

c. Proyeksi ortogonal segmen garis ke bidang


Cara menentukan proyeksi segmen garis
ke bidang adalah sebagai berikut :
1. proyeksikan dua titik yang terletak di
ujung ujung segmen garis ke bidang
2. hubungkan dua titik hasil proyeksi,
maka terbentuklah proyeksi segmen
garis ke bidang.
Contoh :
Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan
proyeksi segmen garis AG ke bidang
ABCD !
Jawab :

Dion/Math/d-3/07

Langkah
1. proyeksi titik A ke bidang ABCD
adalah titik A sendiri
2. proyeksi titik G ke bidang ABCD
adalah C, sehingga proyeksi segmen
garis AG adalah segmen garis AC
5. Menggambar penampang irisan bangun
ruang
Prinsip menggambar irisan adalah :
1. tariklah
garis
lurus
yang
menghubungkan dua titik yang sebidang,
bila tidak ada dua titik yang sebidang
maka buatlah bidang bantu
2. Bila salah satu rusuk penampang irisan
sejajar rusuk bangun ruang yang di iris,
maka buatlah garis yang sejajar rusuk
penampang tadi dan melalui titik yang
lain yang dilalui penampang irisan.
Contoh :
Buatlah penampang irisan yang melalui titik
P, Q dan T (lihat gambar di bawah ini )
Z
T

F
C

D
A
X

Anda mungkin juga menyukai