Proposal Usaha Budidaya Lele Sangkuriang
Proposal Usaha Budidaya Lele Sangkuriang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang
dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara
lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan
Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele ataul in d i (Jawa
Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan namam a li (Afrika),p la m o n d
(Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang).
Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking
catfish. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di
sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang
air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam
hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat
gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan. Ikan lele banyak
ditemukan di benua Afrika dan Asia. Dibudidayakan di Thailand, India, Philipina
dan Indonesia. Di Thailand produksi ikan lele 970 kg/100m2/tahun. Di India
(daerah Asam) produksinya rata-rata tiap 7 bulan
4. Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera
Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
5. Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan
penang (Kalimantan Timur).
6. Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat
fish, berasal dari Afrika.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah
dibudidayakan
secara
komersial
oleh
masyarakat
Indonesia
terutama
di
Kalimantan Barat khusunya di Kabupaten Kubu Raya, Desa Rasau Jaya . Budidaya
lele berkembang pesat dikarenakan :
1)
Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat
tebar tinggi,
asma,
menstruasi
(datang
bulan)
tidak
teratur,
hidung
: Dua Sahabat
c. Bidak Usaha
d. Jumlah Karyawan
: 4 orang.
II.
A. Aspek Pasar
Di Kabupaten Kubu Raya dan juga Kota Madya Pontianak, permintaan
akan ikan lele mencapai 21 ton per tahun. Sasaran pasar adalah warung-warung
pecel lele ( Lamongan ), rumah-rumah makan yang tersebar di Kabupaten Kubu
5
Raya dan juga Kota Madya Pontianak, pasar-pasar tradisional yang ada di
Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak, serta penjualan dari door to door.
B. Aspek Manajemen
a. Manajemen Tenaga Kerja
Tenaga kerja diambil dari penduduk sekitar sesuai dengan fungsi dan tugasnya
dalam bidang tertentu yang rutinitas pada beberapa kesempatan dilakukan
pembinaan dan pelatihan baik moril atau materil untuk meningkatkan motivasi
dan kegiatan kerja personil.
b. Manajemen Pemasaran
Pemilihan pasar dilakukan terlebih dahulu survei pasar guna melihat potensi
pasar dan keinginan konsumen serta pengambilan dan pengumpulan data terus
menerus yang bersifat ringan hingga berat. Disamping itu untuk melihat
perasingan usaha sejenis sehingga dapat menentukan kebijakan harga jual
dengan perhitungan biaya.
C. Aspek Sosial
Kebutuhan akan kecukupan gizi seperti protein yang tinggi di masyarakat
mendorong untuk mencari varian baru dari lauk berkadar protein tinggi yang
terjangkau selain telur. Ikan merupakan salah satu penyumbang protein selain
telor.
D. Aspek Produksi
6
Uraian
Jumlah
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
5.000.000
2.000.000
4.000.000
300.000
300.000
4 m kedalaman 1 m
3
1 unit
4.000 ekor
700
2.800.000
Pembelian pakan
35 karung
160.000
5.600.000
Pembelian obat-obatan
6 unit
50.000
300.000
Alat perikanan
2 paket
100.000
200.000
Drum plastik
5 buah
150.000
750.000
Jumlah
18.950.000