Teknik Sampling
Teknik Sampling
Hasil analisis dari suatu proses analisis kimia hams menggambarkan kebenaran
ilmiah. Untuk mencapai kebenaran ilmiah, perlu melakukan serangkaian kegiatan yang
sistematis yang dikenal sebagai prosedur analisis. Rangkaian kegiatan yang dilakukan
seorang analis sangat tergantung dari obyek analisis yang dihadapinya, serta hasil yang
diharapkannya.
Gambaran umum tentang prosedur analisis mulai dari penetapan obyek analisis
hingga memperoleh kesimpulan sebagai hasil analisis dilukiskan pada Gambar 1.2berikut.
Obyek analisis adalah bahan alam atau sintesis yang ingin diketahui jenis dan atau
jumlah komponen yang menyusunnya melalui prosedur analisis tertentu, baik kualitatif
maupun kuantitatif. Obyek analisis bahan alam biasanya berbentuk campuran heterogen atau
campuran homogen dalam fasa padat, cair, maupun gas.
Pengambilan sampel di lapangan, biasanya juga masih menghasikan kuantitas yang
masih terlalu banyak untuk dianalisis. Sampel lapangan perlu dikurangi untuk mencapai
jumlah tertentu yang efektif untuk dianalisis di laboratorium. Pengurangan jumlah sampel
lapangan menjadi sampel tereduksi hams melalui cara khusus yang disebut teknik sampling.
Teknik sampling hams dikenakan pada sampel lapangan yang benar-benar homogen
dalam ukuran partikelnya. Terutama untuk sampel lapangan berbentuk padatan, sebelum
perlakuan teknik sampling diperlukan periakuan fisik awal misalnya: pemecahan, penumbukan, pengadukan, pengayakan yang memungkinkan keseluruhan sampel lapangan
homogen dalam ukuran.
Penting untuk diperhatikan bahwa setiap perlakuan fisik dari sampel lapangan hams
tidak
menyebabkan
kontaminasi
atau
hilangnya
komponen
sampel
lapangan.
Hasil akhir pengurangan sampel lapangan melalui teknik sampling menghasilkan sampel
analitik.
Sampel analitik selama proses penyimpanan kadangkala ada yang mengalami
perubahan komposisi kimiawi karena teroksidasi oleh udara atau terdekomposisi karena
pembahan suhu. Terhadap sampel analitik yang tidak stabil ini hams diberi perlakuan awal
untuk mencegah dekomposisi kimiawinya. Sampel analitik dalam bentuk gas atau cairan
yang berada dalam keadaan kesetimbangan seringkali mengalami dekomposisi termal,
sehingga perlu diberi perlakuan awal dengan menem-patkan pada kontainer khusus yang
suhunya dapat diatur. Sampel padatan dalam bentuk butiran yang diambil dari lapangan perlu
dilakukan penimbangan untuk dikaitkan dengan:
(1) variasi komposisinya,
(2) ketepatan analisis dan
(3) ukuran partikel.
Teknik sampling adalah cara pengambilan sampel, contoh atau cuplikan dari bahan
ruah atau lapangan yang menjadi obyek analisis. Sampel yang diambil harus menggambarkan
komposisi dari obyek analisis. Agar diperoleh keadaan yang representatif, proses
pengambilan sampel hams sistematis, mengikuti langkah-langkah atau tahapan sampling.
Tahapan sampling secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
cairan dan gas lebih mudah dibandingkan sampel berbentuk padatan, karena homogenitas
dari cairan dan gas lebih tinggi dibandingkan bahan kimia padatan.
Pengambilan sampel analitik dalam bentuk padatan harus memperhatikan beberapa
hal berikut, agar sampel analitik reperesentatif untuk menggambarkan komposisi bahan kimia
yang dianalisis.
Pengumpulan sampel lapangan dari unit-unit pengambilan sampel dilakukan secara
sistematis berdasarkan waktu pengambilan atau jarak. Sampel yang diambil berdasarkan
waktu adalah pengambilan jumlah tertentu secara periodik (misalnya tiap 30 menit)
kemudian dikumpulkan dalam tempat tertentu sebagai sampel lapangan.
Pengumpulan cara ini biasanya untuk proses yang kontinu, misalnya untuk analisis
limbah. Untuk sampel berbentuk padatan atau bubuk halus, sampel lapangan yang diambil
menurut jarak tertentu, seperti digambarkan secara skematis pada Gambar 1.3. Jumlah sampel
lapangan
yang
terkumpul
kadang-kadang
mencapai
1000
kg.
Gambar
1.3
Skema
Sampel
Lapangan
Pengambilan
Sampel lapangan perlu diperkecil ukuran dan jumlahnya. Untuk memperkecil ukuran
sampel dapat digunakan mesin penghancuryaw crusher, ball mill, bila jumlah sampelnya
sangat besar. Bila jumlah sampel lapangannya kecil, pengecilan ukuran dapat digunakan
Mortar Platter dari baja atau Mortar Agate. Pengurangan jumlah sampel lapangan yang masih
terlalu banyak dilakukan setelah penghalusan menghasilkan ukuran sekitar 1 inci.
Pengurangan
jumlah
Gambar
1.4
sampel
dilakukan
Pengurangan
seperti
Jumlah
pada
Sampel
Gambar
l.4
Lapangan
dan
Tahap
1.5.
Awal
Sampel digundukkan, kemudian dibuat gundukan memanjang {long pile). Sampel diambil
secara berselang-seling dari gundukan memanjang (daerah xxxx), kemudian dikumpulkan.
Pengecilan jumlah lebih lanjut menjadi partikel berukuran lulusan saringan 5 mesh kemudian
dilakukan pengurangan jumlah melalui cara coning dan quartering. Sampel digundukkan,
kemudian puncaknya diratakan dan dibagi menjadi 4 bagian.
Dua bagiannya diambil secara berselang-seling dikumpulkan kembali menjadi
sampel.
partikel
sampel
yang
lolos
ayakan
berukuran
100-200
mesh.
Penyimpanan sampel yang siap dianalisis kadang diperlukan untuk mencegah dekomposisi
sampel sekecil mungkin.
Beberapa proses yang dapat dicegah melalui cara penyimpanan yang baik adalah:
penyerapan uap air oleh komponen-komponen sampel yang higroskopis, penyerapan CO 2
dari udara, serta oksidasi komponen-komponen sampel oleh oksigen dari udara. Wadah yang
biasa dipakai untuk menyimpan sampel adalah botol polietilen bermulut lebar.