Anda di halaman 1dari 7

KESENIAN SYAROFAL ANAMDI SANGGAR AN NAJJAM KELURAHAN KUTO

BATU KACAMATAN ILIR TIMUR 1 KOTA PALEMBANG

Willy Lontoh
0204514001

PRODI PENDIDIKAAN SENI


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015

Syarofal Anam

Syarofal Anamadalah penyajian vokal salawatan atau puji-pujian kepada Allah dan Nabi
Muhammad SAW yang disertai dengan permainan alat musik terbangan dan Rodat. Dalam
penyajiannya ketiga elemen ini (vokal, alat musik terbangan dan Rodat) saling berkaitan. Ketika
shalawat dilantunkan diiringi dengan alat musik terbangan dari setiap peralihan, satu bagian
shalawat ke shalawat berikutnya ditandai dengan permainan terbangan.
Kata Syarofal Anam berasal dari bahasa Arab, yang diduga berasal dari kata syarafana
dan anam . Syarafana yang dalam bahasa Arab artinya cahaya atau kemuliaan. Sedangkan

anam berasal dari kata (anam) yang menunjukan pada laki-laki atau berarti makhluk
Apabila kedua kata ini di gabung menjadi kalimat Syarafana anam yang berarti laki-laki
yang mulia, atau makhluk yang mulia. Kata Syarafal anam diambil dari kata syaraf Al-Anam,
yaitu salah satu Kitab Maulid yaitu Syaraf Al-Anam, yang berisikan tentang pengagungan atau
puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW sebagai makhluk yang mulia (Al-Batawiy, 2012:13).
Berdasarkan pengertian atau makna dari musik ini, diduga bahwa kata Syarofal Anam berasal
dari kata Syarafana dan Anam, yang bermaksud makhluk yang mulia.
Pelaksanaan penyajian Musik Syarofal Anam sering dilaksanakan pada peringatan harihari besar Islam atau pada kegiatan-kegiatan tertentu seperti: Maulid Nabi, dalam upacara
perkawinan (Syarofal Anam dibacakan sebagai pengantar keselamatan bagi kedua mempelai
yang sedang bersanding), pada saat kelahiran, tasmiah (pemberian nama bayi), khitan (sunat),
membangun dan mendiami rumah baru, dan lain-lain.

Rodat
Rodat adalah seni gerak yang mengiringi alunan syair-syair Syarofal Anam. Gerakan ini
pada dasarnya merupakan gerak yang cukup sederhana yang berasal dari gerak zikir terutama
Ratib Samman, karena Syarofal Anam ini berbentuk syair-syair sufi yang sarat dengan muatan
spiritual yang bernilai ibadah. Dalam melakukan zikir, terutama Ratib Samman, biasanya kepala
kita bergerak dari kanan ke kiri sesuai dengan irama zikir. Rodat berfungsi untuk mengiringi
upacara adat diantaranya upacara Ngarak Penganten, upacara Ngarak Anak Sunat dan upacaraupacara adat yang lain

Terbangan
Terbangan adalah salah satu jenis alat musik pukul tradisional yang fungsinya sebagai
pengiring lagu-lagu Syarofal Anam. Terbangan bentuknya seperti rebana, akan tetapi secara fisik
keduanya memiliki perbedaan. Kalau rebana pada dinding sampingnya polos, sedangkan
terbangan pada dinding sampingnya terdapat tiga pasang kerincingan yang terbuat dari
lempengan kuningan berbentuk bulat dengan ukuran garis tengah 5 cm. Menurut fungsinya
keduanya juga terdapat perbedaan. Fungsi rebana umumnya untuk mengiringi lagu-lagu kasidah
atau irama padang pasir, sedangkan fungsi terbangan lebih khusus untuk mengiringi lagu-lagu
zikir Maulid Syarofal anam.

Pemain
Pemain musik Syarofal Anam minimal berjumlah minimal 5 (lima) orang dan maksimal
juga tergantung kebutuhan penyajian. Secara umum kedudukan pemain music Syarofal Anam
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian : 1) sebagai hadi, 2) sebagai umak, dan 3) sebagai
ningkah.Hadi adalah orang yang memimpin (imam) dalam membawakan salawat atau pujianpujian kepada Nabi Muhammad Saw dalam penyajian musik Syarofal Anam. Dalam bahasa Arab
istilah Hadidapat dilihat dari Asmaul Husna. Kata hadi diambil dari kata Al-hadi yang berarti
Maha Pemberi Petunjuk, sebagaimana dalam Asmaul Husna(nama-nama Allah) disebutkan
Al-hadi yang berarti Maha Pemberi Petunjuk (Taufiqurahman, 1989 : 16). Hadi hanya satu
orang saja, selain sebagai pembawa Hadi sekaligus juga pemain terbangan yang membawakan
pola umak.
Kata umak diambil dari bahasa Palembang, yang berarti ibu. Umak dalam penyajian
Syarofal Anam merupakan orang atau kelompok yang memainkan sebuah pola secara tetap yang

menjadi pola dasar dalam Syarofal Anam. Istilah umak dalam Syarofal Anam menunjuk pemain
yang fungsinya untuk ngelurus atau lurus. Lurus yang dimaksud adalah pola tabuhan yang tetap
atau memainkan pola secara terus-menerus. Apabila jumlah pemain dalam suatu penyajian
Syarofal Anam adalah 5 (lima) orang maka pemain umak adalah 2 (dua) orang dan ditambah
dengan 1 (satu) pembawa hadi yang juga membawakan pola umak. Dan apabila lebih dari 5
(lima) orang, maka pemain umak disesuaikan saja, bias jumlahnya sama banyak dengan pemain
ningkah dan bias sedikit dari pemain ningkah.
Kata ningkah diambil dari kata tingkah yang dalam pemgertian menurut Kamus Bahasa
Indonesia kontemporer adalah perbuatan atau ulah yang aneh (Salim dkk, 1995 : 1619).
Pengertian lain dari kata tingkah dalam kamus ini adalah sambung menyambung atau
bersahut-sahutan atau berselang-seling. Pengertian ini apabila dilihat dalam pola tabuhan
ningkah pada Syarofal Anam bentuknya memberi sahutan dari tabuhan umak atau menyelingi
tabuhan umak. Pemain umak adalah apabila jumlah pemainnya 5 (lima) orang dalam suatu
penyajian, maka pemain umaknya adalah 2 (dua) orang dan apabila lebih juga disesuaikan, bisa
sama atau lebih banyakdari pemain umak.

Syair
Syair yang digunakan dalam penyajian kesenian musik Syarofal Anam di sanggar AnNajjam Kalurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur 1 Kota Palembang terdapat 16 syair.
Diantaranya :
1. Bisyahri (Demi Bulan Rabiul Awal)
2. Tanaqalta (junjungan telah berpindah-pindah ke dalam solbi mereka yang mulia)
3. Wulidal Habib (telah dilahirkan kekasih itu)
4. Hasholal Qosdu (hasil yang dimaksud)

5. Al-Hamdullilah (segala puji bagi Allah)


6. Badatlana (terbitlah bagi kami)
7. Asyroqo (telah terbit bulan purnama)
8. Faturqu (berjalan-jalan)
9. Fazat (berbahagialah)
10. Taallam (ketahuilah)
11. Manmislu (siapakah yang seperti dia)
12. Ya Maulidan (wahai waktu yang diperanakkan)
13. Shola Ilahu (mudah-mudahan dirahmati Allah)
14. Taalaubina (marilah bersama kami)
15. Habibun (kekasih)
16. Fihubbi (di dalam cinta )

Tokoh Seniman
Tokoh seniman Syarofal Anam dan juga sebagai ketua sanggar kesenian An-Najjam
adalah Bapak Kgs. M. Husin, lahir di Palembang pada tanggal 18 Februari tahun 1944, sekarang
berumur 72 Tahun. Prestasi yang diperoleh Bapak Kgs. M. Husin tentunya banyak sekali,
pengalaman beliau berkesenian di beberapa acara-acara seni yang ada di Indonesia maupun luar
negeri pernah beliau ikuti. Banyak penghargaan-penghargaan yang beliau dapatkan baik oleh
pemerintah kota dan nasional.

Sumber Data
Bapak Husin Yahya seniman musik Syarofal Anam sekaligus pendiri sanggar An-Najjam,
buku Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Dinas Pendidikan 2014 Musik Etnik di Sumatera
Selatan, arsip perpustakaan Masjid Agung Palembang Syarofal Anam dan Rodat isalah satu
tradisi budaya Palembang oleh Kms. H. Andi Syariffudin, S.Ag.

Profil
Nama

: Willy Lontoh

Tempat/tanggal lahir

: Palembang, 27 Maret 1991

Email

: Willymartin72@yaho.com

Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Kesenian Universitas Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai