Anda di halaman 1dari 19

TRAUMA OCULUS + CORPUS

ALIENUM

TRAUMA OCULI NON-PERFORANS


Pendahuluan
Trauma mekanis dapat dibagi menjadi :
Trauma tumpul
Trauma penetrans dan perforans
Trauma penetrans dengan adanya benda
asing yang tertinggal

KLASIFIKASI

ANATOMI

EPIDEMIOLOGI
Menurut United States Eye Injury Registry
(USEIR), rata-rata umur orang yang terkena
trauma okuli non-perforans adalah pada
umur 29 tahun, dan laki-laki lebih sering
terkena dibanding perempuan.

PATOFISIOLOGI
Terdapat empat mekanisme yang
menyebabkan terjadi trauma okuli yaitu(8)
coup,
countercoup,
equatorial, dan
global reposititioning.

Corpus Alienum

Corpus Alienum cukup umum terjadi utamanya di pabrikpabrik dan pekerja agricutural. Pada umumnya, Corpus alienum
ditemukan didalam konjungtiva atau kornea.

Corpus Alienum kornea


Rasa tidak nyaman
Air mata berlebih
Mata merah
Nyeri
Fotofobia
Penurunan visus

Gambar 7. Abrasi kornea tampak pada


fluorescence test (10)

DIAGNOSIS
Anamnesis
Waktu terjadinya trauma
Apa yang pasien lakukan saat itu
Tipe trauma : Trauma fisik, kimia, panas.
Tajam atau tumpul; kecepatan hantaman /
tumbukan
Sifat dan ukuran objek
Kemungkinan adanya benda asing (pada
permukaan atau menembus)
Apakah memakai kacamata
Trauma lain sebelumnya dan terapi apa
11

Riwayat gangguan penglihatan dan masalah

mata lain sebelumnya


Gejala yang dirasakan saat ini nyeri,
penurunan penglihatan, diplopia, flashes /
floater, sensasi benda asing.
Riwayat medis sebelumnya, imunisasi tetanus,
pengobatan yang sesang dijalani, dan alergi
Sehubungan dengan pekerjaan : Memakai palu
dan pahat IOFB. Memotong dan memakai
gerinda benda asing di kornea. Pengelasan
dan memotong dengan menggunakan bara api
keratokonjungtivitis ultraviolet.

DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisis
Inspeksi
Lihat tanda-tanda trauma, gunakan lup jika
perlu. Eversi kelopak mata tarsus,
konjungtiva palpebralis dan forniks
Oftalmoskopi
Menilai struktur yang lebih dalam
perdarahan vitreus atau retina

13

Tes Seidel
Tes Seidel yang positif dapat membantu

mendeteksi adanya kebocoran aqueous atau


vitreous.

Gambar 11 - Konsentrat fluorescein

berwarna jingga gelap, tetapi berubah


menjadi hijau terang dibawah cahaya biru
setelah dilusi (12)

Terapi
Ekstraksi Corpus Alienum pada kornea

Analgetik, untuk mengurangi rasa nyeri


Obat-obat anti perdarahan dan pembengkakan
Memberikan moral support agar pasien tenang
Evaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat

dan mata yang trauma


15

PENATALAKSANAAN TRAUMA
OCULI
Sebelum tiba di RS

Setelah tiba di RS

Mata tidak boleh dibebat dan

Pemberian antibiotik spectrum

diberikan perlindungan
tanpa kontak
Tidak boleh dilakukan
manipulasi yang berlebihan
dan penekanan bola mata
Benda asing tidak boleh
dikeluarkan tanpa
pemeriksaan lanjutan
Sebaiknya pasien di jelaskan
untuk mengantisipasi
tindakan operasi

luas
Pemberian obat sedasi,
antiemetic, dan analgetik
sesuai indikasi
Pemberian toksoid tetanus
sesuai indikasi
Pengangkatan benda asing di
kornea, konjungtiva atau
intraocular
Tindakan pembedahan atau
penjahitan sesuai dengan
kausa dan jenis cedera.
16

KOMPLIKASI
Glaukoma sekunder
Katarak Traumatik
Infeksi

17

Prognosis
Mata sembuh dengan baik setelah trauma

minor dan jarang terjadi sekuele jangka


panjang dan jarang dikaitkan dengan
kerusakan penglihatan berat dan mungkin
membutuhkan pembedahan ekstensif.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai