Anda di halaman 1dari 8

ERITRASMA

I.

DEFINISI Eritrasma ialah penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang disebabkan oleh Corynebacterium minutissismum( C. minutissismum ) , ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha. Eritrasma merupakan infeksi bakteri dibagian superfisial kulit, yang ditandai dengan patch kecoklatan yang teratur maupun tidak teratur, terjadi di daerah intertriginosa atau adanya fisura dan bercak putih di celah jari.1,2 Eritrasma berwarna merah kecoklatan, memiliki skuama halus dan merupakan penyakit yang asimptomatik yang menyerang tubuh. Pada eritrasna memiliki tanda khas dengan berupa efloresensi coral red yang dapat kita temukan melalui pemeriksaan lampu wood, akibat produksi porfirin oleh corynebacteria.3

II.

ETIOLOGI C. minutissium, merupakan etiologi penyebab eritrasma, merupakan gram positif berbentuk batang dengan butiran subterminal. Suatu infeksi umumnya biasa terjadi pada daerah tropis dibandingkan dengan daerah yang bersuhu sedang. menderita eritrasma dengan pemeriksaan Woods lamp, daerah tropis.2 "ama C. minutissismum diberikan untuk organisme yang terisolasi, tapi lebih daru satu spesies yang terlibat. Epidemiologi eristrasma tidak sepenuhnya di jelaskan, terdapat sedikit keraguan bahwa organisme yang berperan penting merupakan anggota flora normal, setidaknya pada sela#sela jari kaki, terjadi pergeseran hasil hubungan parasit utama dalam pembentukkan klasik eritrasma. $uaca hangat, daerah lembab, merupakan faktor predisposisi.% alam suatu penelitian suatu daerah dengan iklim sedang, ditemukan secara acak sekitar 2! persen seseorang yang an paling banyak ditemukan di

III.

PATOGENESIS &akteri C. minutissimum berperan menghasilkan peningkatan coproporhyrins. Sedangkan, yang kita ketahui mengenai epidemiologi dari eritrasma dan umumnya produksi prophyrin
1

oleh bakteri ini. 'ita bisa menentukan kasus eritrasma ini melalui C. minutissimum yang telah di isolasi.( Eritrasma utamanya menyerang daerah inguinal, ketiak, dan dibawah lipatan payudara dan karakteristiknya berupa plak yang berwarna seperti warna kopi tetapi cenderung kemerahan sebelum berubah menjadi cokelat. )esinya dapat diselingi atau menutup area sampai 1! cm atau lebih besar lagi. &entuknya bisa berupa polisiklik, memiliki tepi yang tajam dan ditutupi lesi halus. )esinya normalnya asimptomatik, walaupun terkadang seorang penderita mengeluh gatal#gatal.* IV. GEJALA KLINIS +ejalanya sangat ber,ariasi dan asimptomatik, baik di bagian lipatan bagian lipatan paha cukup gatal, dengan bentuk umum yang bersisik dengan plak pada batang tubuh, dan di antara jari kaki. 'etika terjadi gatal, iritasi dari lesi tersebut dapat menyebabkan gejala infeksi sekunder dan berganti menjadi likenifikasi dan ekskoriasi.2 )esi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai plakat. )esi ertitoskuamosa, berskuama halus kadang#kadang dapat terlihat nerah kecoklat#coklatan. -ariasi ini tergantung pada area lesi dan warna kulit penderita. .empat predileksi di ketiak dan lipatan paha. 'adang#kadang berlokasi didaerah intertriginosa lain terutama pada penderita gemuk.1 +ejala yang asimptomatik, dengan durasi mulai dari seminggu menjadi sebulan lalu setahun, dan biasanya salah diagnosis sebagai tinea kruris atau pedis. )esi kulitnya berupa plak, tepi yang berbatas tegas, pengelupasan di bagian sela#sela jari kaki dapat menyebabkan maserasi, terkikis dan pecah / pecah.0

Gambar 1. Effloresensi eri rasma !a"a ba#ian li!a an a$sila "i"a!a $an !a %& mera& !a"a $e ia$ 'an# a$an ber(arna mera& membara !a"a !emeri$saan lam!) *oo" 'an# membe"a$an "en#an !soriasis in er ri#osa. Pemeri$saan KO+ "i"a!a $an ne#a if &ifa.0

Gambar ,. Eri rasma !a"a r)an# (ebs!a%e in er"i#i al a$an erli&a ber(arna mera& eran# "i ba(a& lam!) (oo"e a!i memberi$an &asil ne#a if a"an'a &ifa !a"a !emeri$saan KO+. Daera&."aera& (ebs!a%e !alin# serin# er/a"i !a"a $as)s eri rasma "i "aera& i$lim se"an#. Dalam bebera!a $as)s inea !e"is in er"i#i al a a) !se)"omonal in er ri#o bisa "i em)$an bersamaan .0

Gambar 0. Eri rasma "iba#ian l!a an !a&a.,

V.

DIAGNOSIS Pemeriksaan pembantu terdiri atas pemeriksaan dengan lampu 1ood dan sediaan langsung. Pada pemeriksaan dengan lampu wood, lesi terlihat berefluroesensi merah membara 2coral-red). &ahkan untuk sediaan langsung dengan cara mengerok. )esi di kerok dengan skalpel tumpul atau pinggir gelas objek. 'erokan kulit ditambah dengan satu tetes eter,dibiarkan menguap. an jika sudah kering ditambahkan biru laktofenol, ditutup dengan gelas penutup lalu dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 1!3.1 iagnosis dapat ditegakkan dengan menemukan fungi dibawah mikroskop dan postif pada pemeriksaan lampu wood.0

Gambar 1. Lesi berfloresensi !a"a /ari $a$i $eem!a

"an $elima "i ba(a& sinar *oo" .(

VI.

DIAGNOSIS 2ANDING Pitiriasis ,ersikolor sering membuat bingung bagaimana membedakannya dengan eritrasma, tapi lebih sering terkena pada batang tubuh, dan lesinya kecil dan tidak tampak kemerahan. Pada bagian paha, selangkangan dan di daerah kemaluan, tinea kruris dapat dirangsang untuk tumbuh, tetapi relatifnya sangat kurang peradangan, dan tidak terdapat lesi satelit. an sangat sulit membedakan antara eritrasma pada sela#sela jari kaki dengan tinea pedia atau infeksi kandida, tapi pada eritresna terlihat warna merah membara pada pemeriksaan wood lamp.% E,aluasi menggunakan Woods Lamp:2 a4 Coral red b4 Yellow to orange c4 reen 5 5 5 Eritrasma .inea ,iersicolor !seudomonas aeruginosa

Gambar 3. 4a5 !i iriasis 6ersi$olor - 4b5 eri rasma.,

Gambar 7. 4a5 Eri rasma- 4b5Tinea $r)ris,

Gambar 8. 4a5 Kan"i"iasis- 4b5Eri rasma8

VII.

PENATALAKSANAAN 6ntuk lokasi eritrasm, khususnya dibagian sela#sela jari kaki, "en#oyl !ero$idase dan gel (7 sangat efektif di banyak kasus. $lindamicyn 27 atau krim a8ole adalah beberapa contoh dari krim yang sangat efektif untuk pengobatan topikal. 6ntuk yang terseba luas, pengobatan oral erythromicyn sangat efektif, 1 gr single dose clarithromycin sangat berguna. 6ntuk pengobatan profilaksis kedua, anti bakterial ben8oyl pero3ide papan lebih efektif.2

DAFTAR P9STAKA

1. &udimulja 6. Eritrasma. 9n5

juanda :, ;am8ah <, :isah S, editors. %lmu !enya&it 'ulit

(an 'elamin.(th edition. =akarta5 &alai Penerbit >'69? 2!!*. p.33%#(

2. 1olff ', +oldsmith ):, 'at8 S9, +ilchrest &:, Paller :S, )effell p.10!@#A, p. %!#1 3. +arwkridger, a,id =.

=, editors. )it#patric&s

(ermatology in general medicine. *th +d. 6nited state of :merica5 <c +raw ;ill? 2!!@.

isease 9nfections in5 &acterial 9nfection, editors. (ermatology : ,n

%llustrated Colour -e$t .rd edition. 6'5 $hurchill )i,ingstone? 2!!2. p. %* %. ;ay B=, :driaans &<. Erythrasma. 9n5 &urns ., &reathnach S, $o3 ", +riffiths $, editors. /oo&s -e$tboo& o0 (ermatology.@th edition. 6'5 1iley#&lackwell? 2!1!. p.3!.30#@. 5. Casuma :, Dchiai ., :8uma <, "ishiyami ;, 'ikuchi ', 'ondo <, et al. E3ogenous coproporphyrin 999 production by $orynebacterium aurimucosum and <icrobacterium o3ydans in erythrasma lesions. 122. 2!11?*!51!3@/%2. *. <orales#.rujillo, :renas B.,:rroyo S., 9nterdigital Erythrasma 5 $linical, Epidemiologic, and <icrobiologic >indings.:ctas ermosifiliorg. 2!!@. Ecited. 2!13.2.2%F. %*A#03. 0. 1olff ', =ohnson B:. Erythrasma. 9n5 1olff ', =ohnson B:, editors. )it#patric&s Color ,tlas 3 4ynopsis o0 Clinical (ermatology .*th edition. 6nited States5 <c#graw#;ill? 2!!A. p.(A2#3.

2a#ianIlm)Kese&a anK)li "anKelamin Fa$)l asKe"o$ eran 9ni6ersi as+asan)""in

Refera Ke%il O$ ober,:10

ERITRASMA

Dis)s)nole& ; Ses&a *i"'a Marina < 111 1: =11

Pembimbin#; "r. Re#ina Mi&ar"/a

Diba(a$anDalamRan#$aT)#asKe!ani eraanKlini$ Pa"a2a#ianIlm)Kese&a anK)li >Kelamin Fa$)l asKe"o$ eran 9ni6ersi as+asan)""in Ma$assar ,:10 +ALAMAN PENGESA+AN Cang bertandatangandibawahinimenyatakanbahwa5 "ama "9< 5 5 Sesha1idya <arina $ 111 1! @11 Eritrasma

=udulBeferat 5

.elahmenyelesaikantugasdalamrangkakepaniteraanklinikpadabagian9lmu'esehatan'ulitdan 'elamin>akultas'edokteran6ni,ersitas <uslim 9ndonesia.

<akassar, 1@ oktober 2!13 <engetahui, Pembimbin#

"r. Re#ina Mi&ar"/a

Anda mungkin juga menyukai