PENDAHULUAN
Eritrasma adalah salah satu penyakit bakteri yang selama lebih dari 100
dengan ditemukan susunan struktur semacam hifa halus pada tahun 1859. Baru
berdasarkan penelitian biakan. Penyakit ini bersifat universal, namun lebih banyak
DEFINISI
eritema dan skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha yang umumnya
tidak bergejala1,2.
EPIDEMIOLOGI
1
ini merupakan flora normal pada sela-sela jari kaki dan dalam hubungan parasitik
eritrasma. Eritrasma tersebar luas namun lebih sering pada daerah tropis.3,4
Secara klinis, penyakit ini lebih sering ditemui pada oang dewasa dari pada
Menemukan insiden pada sela jari kaki 30%, bokong 18%, dan ketiak 4%. Pada
orang yang gemuk, eritrasma ditemukan pada ketiak, lipatan inframamae, dan
dapat menyebar ke lipatan paha. Eritrasma sering terjadi pada penderita Diabetes
melitus2,4
ETIOLOGI
isolasi akhirnya diketahui bahwa penyebab dari eritrasma adalah bakteri dengan
PATOGENESIS
efflorosensi yang khas “coral red” pada pemeriksaan lampu Wood’s. Akan tetapi,
2
turunan zat ini berupa Copro III belum dapat dijelaskan lebih lanjut bagaimana
eritrasma.6
Ketika berada pada kondisi yang mendukung seperti panas dan lembab,
bakteri ini kemudian menyerang sepertiga atas stratum korneum sehingga stratum
faktor predisposisi penyakit ini. Beberapa penulis beranggapan ada hubungan erat
GAMBARAN KLINIK
dapat terjadi fissura. Lesi yang didapatkan kadang multiple atau simetris.7
3
lesi terlihat pada pinggir yang eritematosa dan serpinginosa. Lesi tidak terlihat
vesikulasi. skuama kering yang halus menutupi lesi dan perabaan terasa
berlemak.1,9
Diagnosa
4
minitussimum. Tetapi apabila pasien mandi, lesi dicuci, atau dibersihkan
terlihat.
Gambar 3. Lesi berfloresensi pada jari kaki keempat dan kelima di bawah sinar Wood6
dengan cara mengerok. Lesi dikerok dengan skalpel tumpul atau pinggiran
Kultur bakteri :
dan pemeriksaan lampu Wood positif. Selain itu, pemeriksaan ini juga
sulit dilakukan karena dapat ditemukan banyak bakteri lain selain bakteri
5
group B, Candida , Pseudomonas dapat ditemukan pada kultur bakteri dari
spesimen di kaki.
Histopatologi
DIFFERENTIAL DIAGNOSA
1. Tinea Versicolor
dengan bercak lesi yang bervariasi mulai dari hipopigmentasi, kemerahan sampai
kadang- kadang terlihat di ketiak, lipat paha, tungkai atas, leher, muka dan kulit
kepala. Warna lesi mulai dari hipopigmentasi, merah muda, kuning kecoklatan,
6
Pada pitiriasis versicolor, terdapat perbedaan yang cukup mendasar
gambaran hifa bersekat dibawah mikroskop, akan tetapi pada eritrasma tidak
terlihat. Selain itu, pada pemeriksaan pada lampu wood didapatkan gambaran
khas “coral red” untuk eritrasma dan pada pitriasis versikolor memberikan
(a) (b)
2. Tinea Kruris
daerah perineum, dan sekitar anus. Lesi kulit dapat berbatas pada daerah
genito-krural saja, atau meluas ke daerah ke sekitar anus, daerah gluteus dan
perut bagian bawah atau bagian tubuh yang lain. Efloresensi papulovesikel
7
Pada Tinea kruris, diagnosis dapat ditegakkan bila terdapat gambaran
(a) (b)
PENGOBATAN
Untuk eritrasma lokal dapat diberikan terapi topikal berupa gel benzoil
(larutan 2%) atau krim golongan azole adalah beberapa dari agen topikal yang
efektif.15
Pada lesi kulit yang luas, terapi sistemik dengan eritromisin dan
8
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Prognosis cukup baik, bila semua lesi diobati dengan tekun dan
terapi antibiotik.15
9
DAFTAR PUSTAKA
Penyakit Kulit Dan Kelamin. 5th Edition. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Jakarta;2006.334-5
Washington:Wiley-Blackwell;2010.30.37-3
4. Warou WF, Infeksi Bakteri Lain, Harahap M, Ilmu Penyakit Kulit. Edisi 1.
5. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrew’s Disease of The Skin :
267
2009.592-3
10
9. Granok AB, Benjamin P, Garette LS. Corynebacterium minuttissimum
2002;35:e40-2
10. Trozak DJ, Tennenhouse J, Russel JJ. Dermatology skills For Primary
2009.98-9
14. Sobera JO, Elewski BO, Fungal Disease, Bolognia JL, Jorizzo JL, Rappini
Chapter 76
15. Wolff K, Goldsmith AL, Katz IS, Gilchrest AB, Paller SA, Leffel JD
11