Tingkat pelayanan simpang adalah suatu ukuran kualitatif yang memberikan gambaran dari pengguna jalan mengenai kondisi lalu lintas aspek dari tingkat pelayanan dapat berupa kecepatan dan waktu tempuh, kepadatan, tundaan kenyamanan, keamanan, dan lain-lain. Pada analisis kapasitas didefinisikan enam tingkat pelayanan, yang terbaik adalah pelayanan A, sedangkan tingkat pelayanan terburuk adalah F. Hubungan tundaan (delay) dengan tingkat pelayanan sebagai acuan penilaian simpang, seperti pada tabel di bawah ini: Tabel Indeks Tingkat Pelayanan Simpang Bersinyal (Menurut HCM 2000) Tingkat Pelayanan
Tundaan per kendaraan (det/kend)
No 1 2 3 4 5 6
(level of service) A B C D E F
Control delay per vehicle (s/veh)
10 > 10 dan 20 > 20 dan 35 > 35 dan 55 > 55 dan 80 > 80
Sumber : Highway Capacity Manual 2000 (Metric Units).TRB,
National Research Council Washington, D.C Tabel Indeks Tingkat Pelayanan Pada Persimpangan dengan Lampu Lalu lintas No
Tingkat Pelayanan
1 2 3 4 5 6
A B C D E F
Tundaan Terhenti (det/kend)
5 5.1 - 15 15,1 - 25 25,1 - 40 40,1 - 60 > 60
Sumber : US-HCM, 1985
Tundaan adalah rata-rata waktu tunggu tiap kendaraan yang masuk dalam pendekat atau merupakan waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui simpang. a. Tundaan Lalu Litas (Traffic Delay) Tundaan Lalu lintas (DT) adalah waktu menunggu yang disebabkan oleh interaksi lalu lintas dengan gerakan lalu lintas yang bertentangan. b. Tundaan Geometrik (Geometric Delay) Tundaan geometrik terjadi disebabkan oleh adanya perlambatan atau percepatan kendaraan yang membelok di simpang dan/atau yang terhenti oleh lampu merah. 2. LTOR (belok kiri jalan terus) Digunakan bila ruang jalan yang tersedia mencukupi untuk kendaraan belok kiri melewati antrian lalu lintas lurus dari pendekat yang sama, dan dengan aman bersatu dengan lalu lintas lurus dari fase lainnya yang masuk ke lengan simpang yang sama