Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

KELOMPOK 02
Kasan

121132003

Lukman hakim

121122004

Maman suryaman

1211220010

Nur wahid

121122011

Rahmawati

121122005

Asisten Modul

: Muthaiah fadillah

Tanggal Praktikum : 15 Agustus 2015

LABORATORIUM HIDROLOGI, HIDROLIKA DAN SUNGAI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2015

OSBORNE REYNOLDS
A. TUJUAN
Memvisualisasikan aliran laminer,aliran transisi,turbulen dan frofil kecepatan.
Mengulangi percobaan klasik yang di lakukan Prof Osborne Reynolds mengenai
kondisi aliran.
B. TEORI
Bilangan Reynolds (RE)telah di kenal luas sebagai kreteria penentuan kondisi aliran
cairan bilangan RE ini di perolh dari hasil perbandingan antara gaya inersia dan gaya
kekentalan (viscous force) dalam suatu cairan,dinyatakkan sebagai:
Re

V .D
s

Dimana
V :kecepatan rata-rata(m/s)
D : diameter pipa(m)
Kinematik vistositas cairan(m/s)
Bilangan ini dapat di gunakkan untuk menentukkan keadaan transisi dari aliran
laminar ke aliran turbulen.
Untuk aliran pada pipa :
Re laminar<2000
Re transisi =2000-4000
Re turbulen >4000

Gambar ini menunjukkan kelakuan cairan pewarna yang di masukkan kedalam suatu
pipa kaca.
Aliran laminar pada gambar H. 11.1 di tandai oleh keadaan mantap di mana semua
garis alir mengikuti lintasan yang sejajar.
Dalam kondisi ini maka zat pewarna nampak jelas sebagai satu kesatuan yang
berbentuk inti.
Aliran torbulen gambar H 12, di tandai oleh keadaan yang tidak mantap di mana garis
alir saling bertabrakan sehingga menimbulkan bidang geser yang patah dan terjadinya
antara air dan zat pewarna .dalam keadaan ini maka zat pewarna buyar pada saat
terjadinya pencampuran cairan.
Sejalan dengan meningkatnya kecepatan aliran,maka terjadilah proses transisi aliran
dari laminar ke turbulan .keadaan inilah yang di sebut sebagai aliran transisi.hal ini di
tandai dengan awal terjadinya penyimpangan garis alir zat pewarna sampai dengan
buyar sepenuhnya di mana aliran telah terjadi turbulen.
C. ALAT-ALAT
1.
2.
3.
4.
5.

Meja Hidrolika
Stop watch
Gelas ukur
Thermometer
Alat percobaan Osborne Reynolds

Gambar H ,11.3
Keterangan gambar :
1. Katup pengalir zat pewarna(katup1)
2. Reservoir zat pewarna
3. Sekrup pengatur tabung halus (katup 2)
4. Pelimpah
5. Tabung halus
6. Corong pemulus tabung pipa.
7. Katup pengatur aliran melalui pipa kaca (katup 3)
8. Tangki tekanan
9. Pipa /slang aliran masuk
10. Pipa kaca peraga aliran( = 1 cm)
11. Katup pengatur debit di meja hidrolika(katup 4 , tiadak terdapat di gambar).
D. CARA KERJA
1. Siapkan alat-alat percobaan.
a.
Letakkan alat percobaan Osborne Reynolds di dekat meja
hidrolika(bukan di atas)
b.
Sambungkan pipa/selang aliran masuk ke meja hidrolika
c.
Tempatkan pipa slang keluar ke dalam pembuangan air di meja
hidrolika
2. Tutup katup 3
3. Buka katup 4
4. Isilah tangki tekanan secara perlahn sampai melimpah melalui bagian
pelimpah
5. Tampung air limpahan di gelas ukur dan ukur temperatur air dan catat
6. Jika keadaan(4) tercapai,tutup / hentikkan suplai air dari meja hidrolika.

7. Buka katup 3 dan kemudian tutup kembali setelah pipa peragaan aliran terisi
air.
8. Sebelum melanjutkan, diamkan dahulu alat percobaan dalam keadaan terakhir
tersebut sedikit selama 10 menit.
9. Buka katup 4 sedikit sehingga air menetes dari pipa aliran keluar dari bagian
pelimpah.
10. Buka katup 3 secara perlahan dan atur katup pengatur zat pewarna (katup 1)
sehingga terbentuklah aliran perlahan yang hanya garis alir bewarna nampak
jelas.
11. Bila garis alir telah nampak jelas, catatlah kondisi aliran zat pewarna secara
visual,volume air dan waktu pengalirannya pada lembar tersedia.
12. Tutup katup 3 dan ulangi langkah (10) dan (11) sehingga didapat untuk 3 jenis
airan.

D. PENGOLAHAN DATA
Data :
V (m 3 )
t (s)

a.

Debit Q

b.

Luas penampang

c.

Kecepatan V

d.

Bilangan Reynolds Re

e.

Viskositas kinematik (s) pada suhu 30oC = 8,02.10-7 m2/det

(A)

1
.D 2
4

V .D
s

Re < 2000 = Aliran laminer


Dimana :

2000 < Re < 4000 = Aliran transisi


Re > 4000 = Aliran turbulen

Data hasil praktikum dari ketiga jenis aliran(laminar,transisi,turbulen)

a
b
c

Volume
(ml)
68
64
62

Waktu
(detik)
10.11
9.99
10.32

Transisi

a
b
c

192
208
190

9.54
10.98
9.88

Turbulen

a
b
c

340
340
320

10.09
10.32
09,99

No.

Jenis Aliran

percobaan

Laminer

Data perhitungan dari satuan ml ke dm3 atau liter.


No.
1

Jenis Aliran
Laminer

Transisi

Turbulen

percobaan
a
b
c
a
b
c
a
b
c

Volume (ml)
68
64
62
192
208
190
340
340
320

Volume (ml)
0.068
0.064
0.062
0.192
0.208
0.19
0.34
0.34
0.32

1.

Data Hasil Perhitungan aliran laminar.


Volume (V)

=0.000068m3

Time (t)

= 10.11 detik

Debit (Q)

=
=

V
t

0.000068 (m 3 )
10.11 (s)

= 0.00000673 m3/s
Diameter (d)

= 0.01 m3/s

Luas penampang(A)

1
.D 2
4

1
.3,14.(0,01 m) 2
4

=0,0000785 m2
Kecepatan rata-rata (V)

0.00000673 m 3 /s
=
0,0000785 m 2

= 0,086 m/s
Viskositas kinematik (s) pada suhu 30oC = 8,02.10-7 m2/det
Bilangan Reynolds (Re)

V .D
s
= 0,086 m/s . 0.01m.
0,000000802m 2 / s
= 1067.38

Karena 1067.38 (< 2000 = Aliran laminar)


n
o

Volume
(m3)

Waktu
(detik)

Debit(m
/s)

0.000068

10.11

6.73E-06

0.000064

9.99

6.41E-06

0.000062

10.32

6.01E-06

luas
(m)
7.86E05
7.86E05
7.86E05

Kecepatan(
m/s)
0.086
0.082
0.076

2. Data Hasil Perhitungan aliran Transisi.

s0
0.000000
802
0.000000
802
0.000000
802

Re
1067.38
1016.66
953.40

Volume (V)

=0.000192m3

Time (t)

= 9.54detik

Debit (Q)

=
=

V
t

0.000192 (m 3 )
9.54 (s)

= 0.0000201 m3/s
Diameter (d)

= 0.01 m3/s

Luas penampang(A)

1
.D 2
4

1
.3,14.(0,01 m) 2
4

=0,0000785 m2
Kecepatan rata-rata (V)

0.0000201 m 3 /s
=
0,0000785 m 2
= 0.25614637 m/s

Viskositas kinematik (s) pada suhu 30oC = 8,02.10-7 m2/det


Bilangan Reynolds (Re)

V .D
s
0.25614637
m/s . 0.01m.
=
0,000000802m 2 / s
= 3193.85

Karena 3193.85 (2000 < Re < 4000 = Aliran transisi)


n
o
1
2
3

Volume
(m)
0.000192

Waktu
(detik)
9.54

0.000208

10.98

0.00019

9.88

Debit(m/s luas
kecepatan(
)
(m)
m/s)
s0
Re
2.01258E7.86E0.000000 3193.
05
05
0.25614637
802
85
1.89435E7.86E0.000000 3006.
05
05
0.24109952
802
23
1.92308E7.86E0.000000 3051.
05
05
0.24475524
802
81

3. Data Hasil Perhitungan aliran Turbulen.


Volume (V)

=0.00034 m3

Time (t)

= 10.09detik

Debit (Q)

=
=

V
t

0.00034 (m 3 )
10.09 (s)

= 0.0000336 m3/s
Diameter (d)

= 0.01 m3/s

Luas penampang(A)

1
.D 2
4

1
.3,14.(0,01 m) 2
4

=0,0000785 m2
Kecepatan rata-rata (V)

0.000003369 m 3 /s
=
0,0000785 m 2
= 0.428867466 m/s

Viskositas kinematik (s) pada suhu 30oC = 8,02.10-7 m2/det


Bilangan Reynolds (Re)

V .D
s
= 0.428867466 m/s . 0.01m.
0,000000802m 2 / s
= 5347.475

Karena 5347.475 Re > 4000 = Aliran turbulen


n
o
1
2
3

Volume
(m)

Waktu
(detik)

0.00034

10.09

0.00034

10.32

0.00032

9.99

Debit(m/
kecepatan(m
s)
luas (m)
/s)
s0
Re
3.36967E 7.85714E0.42886746
0.000000 5347.4
-05
05
6
802
75
3.29457E 7.85714E0.41930937
0.000000 5228.2
-05
05
3
802
96
3.2032E- 7.85714E0.40768040
0.000000 5083.2
05
05
8
802
97

E. ANALISA
1. Analisa Percobaan
Tujuan dari praktikum modul H11 ini adalah memvisualisasikan aliran
laminer,aliran transisi,torbulen dan frofil kecepatan,mengulangi percobaan
klasik yang di lakukan Prof Osborne Reynolds mengenai kondisi aliran
Praktikum ini diawali dengan mempersiapkan alat alat. Praktikan pun
hanya tinggal menggunakan saja peralatan untuk praktikum Osborne
Reynolds. Data yang diambil pada percobaan ini adalah sebanyak tiga kali,
dan masing masing tiap jenis aliran juga sebanyak tiga kali .sehingga totoal
percobaan sebanyak Sembilan data.yaitu pada aliran laminar volume 68ml,

dan masing masing waktu10.11dtik. Tempatkan pipa pembuangan air


kedalam bak yang telah disediakan.buka katup 4 lalu tutup katup 3 catat
volume,waktu kurang lebih selama 10 detik.lalu tutup katup 4 buka katup 3
catat volume,waktu kurang lebih 10 menit lakukan percobaan selama tiga
kali. dari Pada percobaan ini, praktikan mendapat volume dan waktu adalah
68ml ,10.11detik untuk aliran laminer volume 192ml,09.45detik untuk aliran
transisi dan 340ml , 10.09detik untuk aliran turbulen.
Berikut data yang tercatat saat melakukan percobaan:
Volume
Waktu
No. Jenis Aliran percobaan
(ml)
(detik)
a
68
10.11
1
Laminer
b
64
9.99
c
62
10.32
a
192
9.54
2
Transisi
b
208
10.98
c
190
9.88
a
340
10.09
3
Turbulen
b
340
10.32
c
320
09,99

2. Analisa Pengolahan Data


Dalam percobaan ini diperoleh data data berupa :volume dan waktu
yang di hasilkan dari percobaan Osborne Reynolds Menghitung Re
praktikum adalah dengan menggunakan rumus : Re

V .D
s

Nilai S didapat Viskositas kinematik () pada suhu 30oC = 8,04.10-7


m2/det
Dari rumus di atas maka diperoleh Re dari masing masing aliran
laminer,transisidan turbulen hasil praktikum sebagai :
Re
jenis aliran visual
Laminer
Laminer
1067.38
Laminer
Laminer
1016.66
Laminer
Laminer
953.40
3193.85
3006.23
3051.81

Transisi
Transisi
Transisi

Transisi
Transisi
Transisi

5347.47
5228.30
5083.30

Turbulen
Turbulen
Turbulen

Turbulen
Turbulen
Turbulen

Setelah mendapat nilai Re dari praktikum, nilai Re ini dibandingkan


dengan perhitungan dari masing masing kecepatan dari masing-masing
aliran.
Jenis
Volume
Waktu
No.
percobaan
Aliran
(ml)
(detik) kecepatan
68
a
10.11
0.086
1
Laminer
64
b
9.99
0.082
62
c
10.32
0.076
192
a
10.11
0.256
2
Transisi
208
b
9.99
0.241
190
c
10.32
0.245
340
a
10.11
0.429
3
Turbulen
340
b
9.99
0.419
c
320
10.32
0.408
bahwa hasil praktikan besar debit maka semakin besar pula Bilangan
Reynolds, dan Besar kecilnya Bilangan Reynolds dapat digunakan untuk
menentukan jenis-jenis aliran
3. Analisa Kesalahan
Kesalahan yang terjadi dalam percobaan disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu karena :
Faktor manusia
- Ketidaktelitian praktikan dalam mengukur volume.
- Ketidak kompakan antara operator stop wath dan gelas ukur
pembuangan air pada slang.
- Kemudian ketidak tepatan dalam mengatur tinta.
Faktor alat
Alat juga dapat mempengaruhi kesalahan disini yaitu kemungkinan
ketidak akuratannya alat yang di gunakkan.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan data-data percobaan dan pembahasan di atas, maka
dapat diambil kesimpulan :
a. Semakin besar kecepatan pipa semakin besar pula nilai bilagan Reynolds
yang didapat ,sehingga akan mempengaruhi jenis aliran bilangan
Reynolds.
b. Jenis-jenis aliran yaitu :
Aliran Laminer, yaitu kondisi aliran dengan garis-garis aliran
mengikuti jalur yang sejajar(
Aliran Turbulen, yaitu kondisi aliran dengan garis-garis aliran
yang saling bersilangan.

Aliran Transisi yaitu kondisi yaitu aliran berubah dari laminar ke


turbulen.
c. Pada perhitungan poercobaan ini didapatkan hasil sebagai berikut :
Aliran Laminer dengan Re = 1067.38
Aliran Laminer dengan Re = 1016.66
Aliran Laminer dengan Re = 953.40
Aliran Transisi dengan Re = 3193.85
Aliran Transisi dengan Re = 3006.23
Aliran Transisi dengan Re = 3051.81
Aliran Turbulen dengan Re = 5347.47
Aliran Turbulen dengan Re = 5228.30
Aliran Turbulen dengan Re = 5083.30
d. Perbedaan jenis visual aliran dengan hasil perhitungan terjadi karena
kekurang telitian praktikan dalam melaksanakan praktikum seperti dalam
hal :
Mencatat volume zat cair yang keluar;
Perhitungan waktu yang dibutuhkan;
Kecermatan mata dalam mengamati bentuk-bentuk aliran zat.

G. REFERENSI

Subagyo 1965 Pedoman praktikum mekanika fluida fakultas teknik


universitas Indonesia.depok.

Chow v.t:open chenel hydraulics,mc.graw hill 1959

F. LAMPIRAN
Alat percobaan

Anda mungkin juga menyukai