Contoh Kak Konstruksi
Contoh Kak Konstruksi
LATAR BELAKANG
Sejak Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Muara Angke sebagai lokasi dermaga penyeberangan ke
Kepulauan Seribu dari sisi pantai Teluk Jakarta, dengan SK Gubernur DKI No. 3305/1.711-5 tanggal 23 Agustus 1991
yang dipertegas dengan SK Gubernur DKI No. 125 tanggal 6 Februari 1995 yang memutuskan bahwa areal seluas 6 ha
di Muara Angke diperuntukan bagi Pelabuhan Angkutan Penyeberangan Penumpang dari dan ke Kepulauan Seribu serta
sebagai dermaga operasional Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta khususnya untuk menunjang tugas- tugas
kepemerintahan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Dengan diberlakukannya undang-undang tentang otonomi daerah dan dilakukannya pembaharuan undang-undang
tentang pelayaran maka kegiatan pembangunan pelabuhan dan sistem angkutan penyeberangan laut ini menjadi bagian
tugas dari Dinas Perhubungan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta baik penyiapan sarana dan prasarana
pelabuhan serta pengelolaannya.
Hingga akhir tahun 2011 di pelabuhan ini telah dibangun beberapa sarana dan fasilitas penunjang guna mendukung
kegiatan di pelabuhan ini yang di awal tahun 2012 telah resmi dioperasikan.
Adapun beberapa fasilitas yang telah dibangun hingga saat ini antara lain : Bangunan Breakwater, Dermaga, Bangunan
Gedung Kantor, Shelter, Lahan Parkir.
Untuk lebih meningkatkan pelayanan operasional Pelabuhan Muara Angke, perlu dilaksanakan pembangunan beberapa
fasiltas penunjang lainnya. Untuk itu pada tahun 20__ ini Dinas Perhubungan Provinsi DKI akan melaksanakan kegiatan
Pembangunan Fasilitas Penunjang di Pelabuhan Muara Angke
Untuk itu dalam pelaksanaannya haruslah benar-benar dilakukan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan serta sesuai dengan ketentuan teknis pengadaaan bangunan asset Pemerintah sehingga prosesnya dapat
berlangsung dengan arah yang benar.
Pada tahap pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu Kontraktor pelaksana
pekerjaan.
Kontraktor Pelaksana akan melakukan pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa aspek mutu, volume,
waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggungjawab atas semua kegiatan selama pelaksanaan berlangsung.
Secara kontraktual, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
selaku Pengguna Anggaran. Namun dalam kegiatan operasional, Kontraktor Pelaksana akan mendapat bantuan
bimbingan utnuk menetukan arah pekerjaan Pelaksanaan Fisik dari Pejabat Pembuat Komitmen.
II.
III.
SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 20__ yang dialokasikan
melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA - SKPD) Dinas Perhubungan Provinsi
DKI Jakarta tahun Anggaran 20__.
Program
: _______________
Kegiatan
: _______________
Kode Rekening
: _______________
IV.
PEMBERI TUGAS
Pemberi Tugas adalah Kepala Bidang Transportasi Laut dan Udara Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta selaku
Pejabat Pembuat Komitmen.
V.
LOKASI PEKERJAAN
Kegiatan Pembangunan Fasilitas Penunjang di Pelabuhan Muara Angke berada di Kelurahan Pluit Kecamatan
Penjaringan Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta, dalam areal milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta
yang diperuntukkan
sebagai berikut :
a. Utara
b. Barat
c. Selatan
d. Timur
bagi pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Dari dan Ke Kepulauan Seribu denagn batasan
:
:
:
:
Cuaca disekitar lokasi dikenal dengan dua musim, yakni : musim kemarau dan musim hujan. Musim Hujan berlangsung
antara bulan September Maret, dimana antara bulan Desember Maret dikenal dengan musim Barat yang mana
gelombang dan angin pada bulan-bulan ini cukup besar. Musim kemarau berlangsung antara bulan Maret - Agustus.
Meskipun demikian pergeseran-pergeseran kedua musim dapat juga terjadi. Temperatus rata-rata di lokasi ini adalah
290C.
Berdasarkan data-data dari Dinas Meteorologi dan Geofisika, dari pengamatan stasiun terdekat, kecepatan angin
berkisar antara 0.5 knot (minimum) sampai dengan 20 knot (maksimum)
Informasi dari daerah sekita lokasi, pasang surut yang terjadi minimum 0.00 LWS dan maksimum + 1.2 m LWS. Pada
saat-saat tertentu mencapai + 1.40 meter LWS
VI.
WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama ____ (_______) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.
VII.
KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah :
1) Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan
pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta
penyelesaian kelengkapan pembangunan.
2)
VIII.
a. LAPORAN HARIAN
Laporan Harian ini harus dibuatKontraktor Pelaksana pekerjaan terhitung setelah SPMK ditandatangani (dimualinya
pekerjaan fisik) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain :
1) Buku Harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang penting dari Konsultan
Pengawas/Direksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan,
kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
2) Laporan harian berisikan keterangan tentang :
- Tenaga kerja;
- Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak;
b.
LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari
setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 6 eksemplar dan berisi
antara lain :
1) Review terhadap rencana kerja kontraktor;
2) Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama seminggu tersebut;
3) Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
4) Monitor masalah teknis di lapangan;
5) Permasalahan non teknis yang dihadapi;
6) Monitor Kendali Mutu;
7) Pemeriksaan Gambar Kerja;
8) Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secra bertahap sesuai kemajuan pekerjaan;
9) Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;
c.
d.
e.
ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk meyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil kegiatan / satuan kerja Kuasa Pengguna Anggaran
IX.
SPESIFIKASI TEKNIS
9.1.
SYARAT-SYARAT UMUM
a.
UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan
mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan
seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.
b.
LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta
mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
c.
SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masingmasing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan
inii.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari segala kerusakan,
kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-benar
baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
d.
GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
1)
Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada dalam Buku Uraian
Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan ditapak, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal
2)
3)
4)
5)
e.
tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan
di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu
pelaksanaan.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih
dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lainlainnya sebelum memulai pekerjaan.
Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor
wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas
memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih
dahulu dengan Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar
pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya
maupun waktu.
Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala gambar-gambar,
spesifikasi teknis, addenda, berita-berita perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui
ditempat pekerjaan.
Dokumen-dokumen ini haruss dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat sampai dengan serah
terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi
Tugas.
Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data
yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau
sebagian pekerjaan.
2) Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan bahan, kelengkapan dan
kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih
dahulu oleh Konsultan Perencana.
3) Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera semuaa gambargambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan
Pengawas.
Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan
Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen
Kontrak jika ada hal-hal demikian.
4) Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap Kontraktor
telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
5) Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-gambar
pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya
pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat keindahan.
6) Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas dan menyerahkan kembali
segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh sampai disetujui.
7) Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh, tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila
perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
8) Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh yang harus disetujui
Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas dan Perencana.
9) Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada Konsultan Pengawas dalam dua
salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda Telah Diperiksa Tanpa
Perubahan atau Telah Diperiksa Dengan Perubahan atau Ditolak.
Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada
Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan kepadaa Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
10) Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut Konsultan Pengawas hal-hal
yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah.
Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan sama
seperti butir di atas.
11) Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada Konsultan Pengawas dan
Perencana.
12) Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog kepada Konsultan Pengawas
dan Perencana menjadi tanggung jawab Kontraktor.
f.
JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk
pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila
diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan
tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
g.
h.
CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera disediakan atas biaya
Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap
bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas
maupun sifatnya.
i.
j.
SUBSTITUSI
1)
2)
k.
l.
KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan
proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan
konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta
harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
m. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
n.
o.
IKLAN
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas) site atau di tanah yang
berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
p.
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini
berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya, yakni :
Peraturan Pemerintah :
- Keppres 29/1994 dengan lampiran-lampirannya;
- PERATURAN PRESIDEN Nomor : 54 tahun 2010, Tentang Perubahan Keempat atas Keputusan
Presiden Nomor 80 tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden voor de
Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941.
- Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan
Indonesia ( DTPI ).
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 174 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Nomor130 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.
Keputusan Gubernur 1263/2006 Tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan
Terpadu Muara Angke Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan Kotamadya Jakarta Utara.
Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 12 tahun 2003 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, Kereta
Api, Sungai dan Danau serta Penyeberangan di Provinsi DKI Jakarta.
Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan.
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070).
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5109).
Peraturan Standar :
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
- Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979k dan PLN setempat.
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalassi Pembuangan dan Perusahaan
Air Minum.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).
- Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
- Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.
- Peraturan Muatan Indonesia.
- Peraturan dan Ketentuan laain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat, yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
2)
9.2.
Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
- Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk
juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui Direksi.
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
- Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
- Berita Acara Penunjukkan.
- Surat Keputusan kpa tentang Penunjukan Kontraktor.
- Surat Perintah Kerja (SPK).
- Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
- Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
- Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.
b.
Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.
Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan
dilengkapi keterangan-keterangan mengenaai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah
dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
Ketidak cocokan yang mungkin terjadii antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk dimintakaan keputusannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass/theodolith yang
ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan
pemeriksaan Perencana/Konsultan Pengawas selama pelaksanaan proyek.
Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan
untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas.
Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
c.
d.
e.
2)
2)
3)
2)
3)
Dengan mempertimbangkan keadaan topographi/kontur tanah yang ada di tapak, Kontraktor wajib membuat
saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air yang ada.
Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah yang ada di tapak atau ke saluran yang sudah ada
dilingkungan daerah pembuangan.
Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
i.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (fire
extinguisher) YAMATO lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurang-kurangnya minimal 4 (empat) tabung,
masing-masing tabung berkapasitas 15 Kg.
Apabila pelaksanaan pembangunan telah berakhir, maka alat pemadam kebakaran tersebu menjadi hak milik
Pemberi Tugas.
Disamping itu Kontraktor juga waib mwenyediakan dan menjalankan program K3 sesuai standar yang berlaku.
DRAINAGE TAPAK
1)
h.
Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak proyek atau disuplai
dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat
selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-kurangnya (minimum) 20 KVA. Penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Konsultan
Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Konsultan Pengawas.
g.
Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7, tertancap di tanah sehingga tidak bisa
digerak-gerakan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 2 m satu sama lain.
Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm lurus dan diserut rata pada
sisi sebelah atasnya (waterpass).
Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan
Pengawas.
Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 3000 cm dari as pondasi terluar.
Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas.
Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.
f.
Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Perencana/Konsultan Pengawas.
Tugu patokan dibuat dari beton berpenampang sekurang-kurangnya 20 x 20 cm, tertancap kuat ke dalam
tanah sedalam 1 m dengan bagian yang menonjol di atas muka tanah secukpnya untuk memudahkan
pengukuran selanjutnya dan sekurang-kurangnya setinggi 40 cm di atas tanah.
Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya
sampai ada instruksi tertulis dari Perencana/Konsultan Pengawas untuk membongkarnya.
Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.
Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu memberi pagar pengaman pada
sekeliling site pekerjaan yang akan dilakukan.
Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan yang sedang dilakukan, serta tempat penimbunan bahan-bahan.
Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/kuat sampai pekerjaan selesai.
Syarat Pagar Pengaman :
- Pagar dari seng gelombang BJLS 20 finish cat, tinggi 180 cm, bagian yang masuk pondasi minimum 40
cm.
- Rangka kayu Borneo ukuran 4 x 6 cm, dengan pemasangan 4 jalur menurut tinggi pagar.
- Pondasi cor beton setempat minimum penampang diameter 30 cm dalam 50 cm dari permukaan tanah
setempat.
- Beton dengan adukan 1 : 3 : 5.
- Lengkap pembuatan pintu masuk dari bahan yang sama.
1)
Kantor Konsultan Pengawas merupakan bangunan dengan konstruksi rangka kayu, dinding papan multiplek
dicat, penutup atap asbes semen gelombang, lantai papan, diberi pintu/jendela secukupnya untuk
penghawaan/pencahayaan.
Letak kantor Konsultan Pengawas harus cukup dekat dengan kantor Kontraktor tetapi terpisah dengan tegas.
Kantor Konsultan Pengawas minimal seluas 60 m2.
2)
3)
4)
j.
2)
Ukuran luas Kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan dengan kebutuhan
Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam
kebakaran, minimal seluas 90 m2 untuk kebutuhan gudang dan kantor.
Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan yang dipagari
dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.
9.3.
Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek, untuk setiap saat dapat digunakan oleh Direksi Lapangan
adalah :
- 1 (satu) buah alat ukur schuifmaat.
- 1 (satu) buah alat ukur optik (theodolit/waterpass).
- 1 (satu) unit komputer lengkap dengan printer.
k.
Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama-nama Pemberi Tugas,
Konsultan Perencana, Konsultam Pengawas, Kontraktor, Sub Kontraktor, dan Kontraktor-kontraktor untuk
paket pekerjaan lainnya yang terlibat.
Peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan pengarahan Konsultan Pengawas.
Ukuran papan nama proyek 80 cm x 120 cm, dengan bahan material : kayu kaso 5/7 dan papan nama dari
triplek 4 mm bingkai kayu reng. Papa nama proyek dicat dan ditulis identitas proyek dan dikerjakan dengan
rapi.
PEKERJAAN STRUKTUR
UMUM
1)
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan semua Pekerjaan tanah seperti tertera pada gambar rencana dan spesifikasi ini, termasuk
tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
- Pembersihan lahan.
- Pengurugan dan pemadatan.
- Pembuatan Bouwplank.
- Pengukuran dan penggambaran kembali.
2)
c.
PELAKSANAAN
1)
2)
Pekerjaan Galian
- Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut
keperluan.
- Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar
tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali
dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
- Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu
pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa lumpur jika diperlukan dapat bekerja terus
menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
- Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor dengan
memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
- Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap bangunan lain
yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan penunjang sementara pada
bangunan tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak akan mengalami kerusakan.
- Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus
segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk
Konsultan Pengawas.
- Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah dan memenuhi syarat-syarat sebagai
tanah urug.
- Pelaksanaannya secara berlapis-lapis dengan penimbrisan lubang-lubang galian yang terletak di dalam
garis bangunan harus diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi secara dipadatkan sampai
mencapai 95 % kepadatan maksimum yang dibuktikan dengan test laboratorium.
- Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah. Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barangbarang berharga yang mungkin ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai
menderita kerusakan harus direparasi/diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya sendiri. Bila suatu alat
pelayanan dinas yang sedang bekerja ditemui dilapangan dan hal tersebut tidak tertera pada gambar atau
dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap
langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak terganggu.
- Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor, Kontraktor harus segera
mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang yang rusak akibat pekerjaan
Kontraktor.
Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah dan terletak di dalam
lapangan pekerjaan harus dipindahkan ke luar lapangan ketempat yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas atas tanggungan Kontraktor.
3)
4)
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Kayu dan baja untuk bekisting beton cor ditempat, lengkap dengan perkuatan dan pengangkuranpengangkuran yang diperlukan.
- Penyediaan bukaan/sparing dan sleeve untuk pekerjaan-pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal.
- Penyediaan Waterstops.
- Penyediaan angkur-angkur untuk hubungan dengan pekerjaan lain.
2)
3)
Standard.
- Standard Indonesia :
4)
Shop Drawing.
Dimana diperlukan, menurut Direksi Lapangan atau Perencana, harus dibuat Shop Drawing.
- Siapkan shop drawing tipikal untuk tiap rancangan bekisting yang berbeda; yang memperlihatkan :
dimensi
metoda konstruksi
bahan
hubungan dan ikatan-ikatan (ties).
b.
BAHAN
1)
2)
3)
Water Stops
Dipergunakan type RX bentonit Volclay.
4)
c.. PELAKSANAAN
1)
Pemasangan Bekisting.
- Tentukan jarak, level dan pusat (lingkaran) sebelum memulai pekerjaan. Pastikan ukuran-ukuran ini
sudah sesuai dengan gambar.
- Pasang bekisting dengan tepat dan sudah diperkuat (bracing), sesuai dengan design dan standard
yang telah ditentukan; sehingga bisa dipastikan akan menghasilkan beton yang sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan akan bentuk, kelurusan dan dimensi.
Rancangan bekisting harus memudahkan pembukaannya sehingga tidak merusakkan permukaan beton.
Hubungan-hubungan antar papan bekisting harus lurus dan harus dibuat kedap air, untuk mencegah
kebocoran adukan atau kemungkinan deformasi bentuk beton. Hubungan-hubungan ini harus
diusahakan seminimal mungkin.
Bekisting untuk dinding pondasi dan sloof harus dipasang pada kedua sisinya.
Pemakaian pasangan bata untuk bekisting pondasi harus atas seijin Konsultan Pengawas.
Semua tanah yang mengotori bekisting pada sisi pengecoran harus dibuang.
Perkuatan-perkuatan pada bukaan-bukaan dibagian-bagian yang struktural yang tidak diperlihatkan pada
gambar harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Pada bagian-bagian yang akan terlihat, tambahkan pinggulan-pinggulan (chamfer strips) pada sudutsudut luar (vertikal dan horizontal) dari balok, kolom dan dinding.
Bekisting harus memenuhi toleransi deviasi maksimal berikut :
Deviasi garis vertikal dan horizontal :
6 mm, pada jarak 3000 mm.
10 mm, pada jarak 6000 mm.
2)
3)
Kontrol Kualitas.
- Periksa dan kontrol bekisting yang dilaksanakan telah sesuai dengan bentuk beton yang diinginkan, dan
perkuatan-perkuatanya guna memastikan bahwa pekerjaan telah sesuai dengan rancangan bekistings,
wedged, ties, dan bagian-bagian lainnya aman.
- Informasikan pada Konsultan Pengawas jika bekisting telah dilaksanakan, dan telah dibersihkan, guna
pelaksanaan pemeriksaan. Mintakan persetujuan Konsultan Pengawas terhadap bekisting yang telah
dilaksanakan sebelum dilaksanakan pengecoran beton.
- Untuk permukaan beton ekspose, pemakaian bekisting kayu lebih dari 2 kali tidak diperkenankan.
Penambalan pada bekisting, juga tidak diperkenankan, kecuali pada bukaan-bukaan sementara yang
diperlukan.
- Bekisting yang akan dipakai ulang harus mendapatkan persetujuan sebelumnya dari Konsultan
Pengawas.
4)
Pembersihan
- Bersihkan bekisting selama pemasangan, buang semua benda-benda yang tidak perlu. Buang bekasbekas potongan, kupasan dan puing dari bagian dalam bekisting. Siram dengan air, menggunakan air
bertekanan tinggi, guna membuang benda-benda asing yang masih tersisa pastikan bahwa air dan
puing-puing tersebut telah mengalir keluar melalui lubang pembersih yang disediakan.
Buka bekisting secara kontinu dan sesuai dengan standard yang berlaku sehingga tidak terjadi
beban kejut (shock load) atau ketidak seimbangan beban yang terjadi pada struktur.
Pembukaan bekisting harus dilakukan dengan hati-hati, agar peralatan-peralatan yang dipakai untuk
membuka tidak merusak permukaan beton.
Untuk yang akan dipakai kembali, bekisting-bekisting yang telah dibuka harus disimpan dengan cara
yang memungkinkan perlindungan terhadap permukaan yang akan kontak dengan beton tidak
mengalami kerusakan.
Dimana diperlukan berikan perkuatan-perkuatan pada komponen-komponen struktur yang telah
dilaksanakan guna memenuhi syarat pembebanan dan konstruksi sehingga pekerjaan-pekerjaan
konstruksi dilantai-lantai diatasnya bisa dilanjutkan. Pembukaan penunjang bekisting hanya bisa
dilakukan setelah beton mempunyai 75 % dari kuat tekan 28 hari (28 day compressive strength) yang
diperlukan.
Bekisting-bekisting yang dipakai untuk mematangkan (curing) beton, tidak boleh dibongkar sebelum
dinyatakan matang oleh Konsultan Pengawas.
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M3)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Pembesian.
Tulangan besi, lengkap dengan kawat pengikatnya.
b.
Pengecoran Beton.
Beton cor ditempat untuk rangka bangunan, lantai, dinding pondasi dan slabs pendukung.
Slab beton diatas tanah dan pedestrian/side walks.
Finishing permukaan beton pada dinding, pelat, balok dan kolom.
2)
3)
Standard.
- Standard Indonesia.
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI - 3)
SK.SNI T-15-1991-03 : Standar Beton 1991.
Peraturan Portland Cement Indonesia 1973, NI - 8.
PBN : Peraturan Bangunan Nasional 1978.
- ASTM, USA.
C 33 - Concrete Aggregates.
C 150 - Portland Cement.
ACI : American Concrete Institute, USA.
211 - Recommended Practice for selecting proportions for Normal and Heavy Weight Concrete.
212 - Guide for use of Admixtures in Concrete.
214 - Recommended Practicefor Evaluation of Compression Test Results of Field Concrete.
4)
Penyimpanan :
- Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai dengan waktu dan urutan
pelaksanaan.
- Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan berat dari apa
yang tercantum pada zak segera setelah diturunkan dan disimpan dalam gudang yang kering,
terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Semen
masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai megeras, bagian
tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat) dan jumlah tidak lebih
dari 10 % berat. Jika ada bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan tangan bebas, maka
jumlahnya tidak boleh melebihi 5 % berat dan kepada campuran tersebut diberi tambahan semen baik
dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan bahwa kualitas beton yang diminta harus tetap
terjamin.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu dan
bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misalnya minyak dan lain-lain). Jenis semen dari merk
Tiga Roda, Gresik atau Cibinong dan jenis merk semen yang digunakan adalah mengikat seluruh
pekerjaan.
Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis dan gradasinya cukup
terpisah menurut jenis dan gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
BAHAN/PRODUK
1)
Portland Cement.
Portland cement jenis II, menurut NI - 8 atau type I, menurut ASTM dan memenuhi S.400, menurut
Standard Portland Cement yang ditentukan Asosiasi Semen Indonesia.
Untuk pemukaan beton expose, harus dipakai 1 merk semen saja.
- Kekuatan tes kubus semen minimal 350 kg per cm persegi.
2)
Aggregates.
- Kualitas aggregates harus memenuhi syarat-syarat SK.SNI-1991.
Aggregates kasar harus berupa batu pecah (split) yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup
syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh melebihi dari 5
% berat kering.
- Dimensi maksimum dari aggregates kasar tidak lebih dari 3,0 cm dan tidak lebih dari seperempat
dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
3)
4)
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur,
tanah lempung dan sebagainya.
Air:
- Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali, dan bahanbahan organis atau bahan-bahan lain dapat mengurangi mutu pekerjaan.
- Kandungan chlorida tidak boleh melebihi 500 p.p.m. dan komposisi sulfat (SO3) tidak boleh melebihi
1000 p.p.m. Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat minta kepada Kontraktor supaya air
yang dipakai diperiksa di laboratorium pemerik-saan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
Baja Tulangan :
Baja tulangan yang digunakan adalah batang-batang baja lunak dengan tegangan leleh 300 Mpa dan tegangan
maksimum 450 Mpa untuk mutu baja U 30, bagi baja dia 12 mm, tegangan leleh 400 Mpa dan tegangan
maksimum 600 Mpa untuk mutu baja U 40 bagi baja ulir dia. > 12 mm Kontraktor harus membuktikan kepada
Pengawas bahwa segala penulangan memenuhi spesifikasi dan memperlihatkan surat-surat keterangan dari
lab. Pengujian Mutu Baja yang disetujui oleh Pengawas. Bila syarat spesifikasi ini tidak terpenuhi, maka
kontraktor harus membayar untuk pengujian-pengujian, baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus
disingkirkan dari tempat pekerjaan.
Kontraktor hanya diperkenankan mengganti dengan diameter lain apabila luas penampang tulangan karena
penggantian ini tidak menjadi berkurang, penggantian harus disetujui Pengawas.
Bila terjadi tambahan biaya akibat penggantian penulangan tersebut diatas maka tambahan tersebut
sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
Penyimpanan :
Penyimpanan baja tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidak berhubungan dengan tanah lembab.
Penyimpangan harus sedemikian rupa sehingga dengan mudah dilihat ukurannya dengan jalan
mengkelompokkan sesuai dengan ukurannya.
Bila baja tulangan didapat dari sumber-sumber yang berbeda hendaknya penyimpangan diatur sesuai
dengan asal baja tulangan.
Pemasangan Tulangan :
- Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar. Pemasangan harus sesuai sedemikian rupa
sehingga didapat jaminan bahwa kedudukan tulangan tidak berubah pada saat beton dicor.
- Blok-blok penyangga tulangan harus sesuai dengan tebal penutup beton, dan paling sedikit sasma
kuatnya dengan beton yang dituangkan berdekatan, yang harus dirancang dan ditempatkan sedemikian
sehingga blok-blok penyangga itu tidak menyebabkan noda-noda pada permukaan-permukaan yang
terbuka.
5)
c.
Admixture :
Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencampur dan mengaduk yang
baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan penggunaan sesuatu admixture.
Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Kontraktor diminta terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas mengenai hal tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan
memberitahukan nama perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, datadata bahan, nama pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko
dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
PELAKSANAAN
1)
Kualitas Beton.
- Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah untuk pondasi, kolom dan balok
adalah K 250 atau fc = 25 Mpa (tegangan tekan hancur karakteristik untuk cilinder beton ukuran 15 x 30
cm pada usia 28 hari). Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam standar beton 1991. Mutu beton >K 175 atau fc = 20 Mpa untuk saluran, Balok dan kolom
pondasi pagar. Mutu beton K 175 atau fc = 15 MPa digunakan pada umumnya untuk kolom-kolom praktis
dan bagian-bagian lain yang tidak memikul beban, kecuali ditentukan lain.
- Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton ini dengan
memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan
mengadakan
trial-mixes
dilaboratorium yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas.
- Test selama pekerjaan :
Buat 3 silinder 15 cm x 30 cm dari setiap 75 m3 atau sebagian dari pada itu, atau dari
pengecoran setiap hari, pilih yang paling menentukan, dari setiap mutu beton yang berbeda dan dari
setiap perencanaan campuran yang di cor.
Buat dan simpan silinder-silinder menurut ASTM C 31. Test satu silinder pada hari ke 7 dan satu
selinder pada hari ke 28 menurut ASTM C 39. Simpan satu silinder sebagai cadangan untuk test
pada hari ke 56 jika test pada hari ke 28 gagal. Jika test silinder pada hari ke 28 berhasil, test
silinder cadangan untuk menghasilkan kekuatan rata-rata dari kedua silinder pada hari 28.
Sediakan fasilitas pada lokasi proyek untuk menyimpan contoh-contoh yang diperlukan oleh badan
penguji.
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat dengan disahkan
oleh Konsultan Pengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan
tertulis tersebut harus disertai sertifikat dari laboratorium. Penunjukan laboratorium harus dengan
pertsetujuan Konsultan Pengawas.
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 5 cm dan maksimum 13 cm. Cara pengujian
slump adalah sebagai berikut :
Contoh : beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting). Cetakan
slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu rata atau palat baja. Cetakan di isi sampai kurang lebih
sepertiganya. Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang 60
cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua
lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusakan harus masuk dalam satu
lapisan yang dibawahnya. Setelah atasnya diratakan, maka dibiarkan 1/2 menit lalu cetakan diangkat
perlahan-lahan dan diukur penurunannya (nilai slumpnya).
Jumlah semen minimum 325 kg per m3 beton. Khusus pada atap, luifel, pada daerah kamar-mandi dan
WC, daerah talang beton, jumlah minimum tersebut dinaikan menjadi 360 kg/m3 beton. Untuk beton
atap, WC faktor maksimum 0,50 dengan catatan tidak boleh lebih rendah daripada mutu beton
karakteristik yang disyaratkan.
Pengujian silinder percobaan harus dilakukan di laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan untuk umur 7 (tujuh) hari
dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari 65 % kekuatan yang diminta pada 28 hari,
tanpa additives. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta,
maka harus dilakukan pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti yang ditetapkan dalam SB.
SNI-1991 dengan tidak menambah beban biaya bagi Pemberi Tugas.
Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah seluruh komponen
adukan masuk kedalam mixer.
Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang tidak
mengakibatkan terjadinya pemisahan komponen-komponen beton.
Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton.
2)
3)
Penggantian Besi.
- Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera pada
gambar.
- Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat kekeliruan atau
kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada, maka :
Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang tertera dalam
gambar; Secepatnya hal ini diberitahukan pada Perencana Konstruksi untuk sekedar informasi.
Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh kontraktor sebagai pekerjaan lebih, maka penambahan
tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.
Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan tersebut hanya dapat
dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi. Mengajukan usul dalam rangka
tersebut diatas adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor.
- Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam
gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan
catatan :
Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Perencana.
Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang
tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas penampang besi
tulangan).
Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan kemampuan penampang berkurang.
Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat tersebut atau di
daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau penyampaian penggetar.
- Toleransi Besi.
Diameter, ukuran sisi
(atau jarak antara
dua permukaan yang
berlawanan.
Variasi dalam
Toleransi
berat yang didiameter
perbolehkan.
Dibawah 10 mm
+/- 7 %
+/- 0.4 mm
10 mm sampai 16 mm
(tapi tidak termasuk
diameter 16 mm)
+/- 5 %
+/- 0.4 mm
10 mm sampai 28 mm
(tapi tidak termasuk
diameter 28 mm)
+/- 4 %
+/- 0.5 mm
4)
Perawatan Beton.
- Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
- Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.
- Beton harus dibasahi paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran.
- Khusus elemen vertical harus dipakai curing compound.
5)
6)
7)
8)
9)
Pembersihan
Jangan dibiarkan puing-puing, sampah sampai tertimbun. Pembersihan harus dilakukan secara baik dan
teratur.
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M3)
1)
Lingkup Pekerjaan
2)
3)
Standard
- Standard Indonesia
PUBI : Peraturan Umum Bangunan Indonesia 1982 (NI-3) SK.SNI-1991.
Peraturan Portland Cement Indonesia 1973 (NI-8)
PBN : Peraturan Bangunan Nasional 1978.
- ASTM, USA
C 33 - Concrete Aggregates.
C 150 - Portland Cement.
- ACI, USA
211 Recommended Practice for selecting proportions for Normal and Heavy Weight
Concrete.
212 Guide for use of Admixtures in Concrete.
214 - Recommended Practicefor Evaluation of Compression Test Results of Field Concrete.
- PKKI 1961 (NI-5)
4)
Shop Drawing
Siapkan shop drawing tipikal untuk tiap rancangan pondasi beton bertulang yang berbeda; yang
memperhatikan :
dimensi
metoda konstruksi
bahan.
5)
6)
7)
b.
Pekerjaan meliputi penyediaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan, pengangkutan dan pelayanan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
Pekerjaan pondasi beton ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
Beton yang digunakan : mutu fc = 20 MPa, atau seperti yang tertera pada gambar.
Baja tulangan yang digunakan : mutu TP30 dia. =< 12 mm atau dan TD40 dia. 13 mm seperti ditentukan
pada gambar rencana, kecuali ditentukan lain.
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Tanah urugan harus dipadatkan sampai mencapai 80 % dari kepadatan maksimum menurut standard
AASHTO T.180-74 atau ASTM D 1557-70.
Air untuk campuran beton harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak-minyak, asam, zat nabati/organis yang
dapat merugikan dan mempengaruhi pengikatan awal atau kekuatan beton. Pada umumnya air yang
memenuhi persyaratan untuk air minum dapat dipakai.
Semen yang dipergunakan dari satu merk saja. Kekuatan tes kubus semen minimal 350 kg per cm persegi.
Agregat : halus dan kasar untuk beton harus bersih, keras, kuat, awet dan bebas dari lumpur atau lempung
dan unsur-unsur asing lainnya.
Zat Tambah ('admixture') tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan tertulis dari Perencana.
Bahan bekisting : kayu, logam,Multiplex atau lainnya yang disetujui yang mana tidak memberikan hasil yang
kurang baik pada permukaan beton.
c. PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
5)
d.
Pembuatan pondasi beton harus sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana.
Penulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang tertera pada gambar. Selama
pengecoran penulangan harus tetap pada tempatnya dan tidak berpindah atau tergeser karena penggetar
selama pengecoran, baik yang dilakukan dengan vibrator atau alat penggetar lainnya.
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan beton dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan,
termasuk kekuatan dan penyelesaiannya, memperbaiki beton yang tidak mencukupi syarat-syarat seperti yang
diinstruksikan oleh Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus melindungi senua pekerjaan beton yang telah selesai.
Untuk pengecoran beton, sesuai dengan pekerjaan beton bertulang pada Bab "Pekerjaan beton Bertulang"
dalam spesifikasi ini.
KRITERIA KINERJA PRODUK : Kwalitas dan Kwantitas (volume)
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M3)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkandalam melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
- Pekerjaan pondasi batu kali ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
2)
3)
Standard
- PUBI : Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI-3)
- Peraturan Portland Cement Indonesia 1973 (NI-8).
- PBN - Peraturan Bangunan Nasional 1978
- ASTM : C 150 - Portland Cement.
- Standar Beton 1991.
4)
Contoh bahan
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material : batu kali, pasir
untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
- Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan dipakai sebagai standar/pedoman
untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.
- Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telah disetujui di Bangsal
Konsultan Pengawas.
5)
6)
b.
BAHAN/PRODUK
1)
2)
c.
Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dagang atau atas persetujuan
Konsultan Pengawas. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Pasir
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah
lempung dan sebagainya.
3)
Batu Kali
Batu kali yang digunakan adalah batu pecah, tidak berpori serta mempunyai kekerasan sesuai dengan syaratsyarat dalam SK. SNI 1991. Ukuran batu kali max. 20 cm.
4)
Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan
lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan. Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat minta
kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium Pemeriksaan bahan yang resmi dan sah
atas biaya Kontraktor.
PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
5)
d)
Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum 3 hari setelah pelaksanaan
pekerjaan, pondasi harus dilindungi dari benturan keras dan tidak dibebani.
Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaanpekerjaan lainnya.
Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu
pekerjaan. Segala biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Batu kali yang digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing, berwarna abu-abu hitam, keras,
tidak porous.
Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari kayu pada setiap pojok galian, yang
bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang pondasi.
Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimum 10 cm, disiram dan diratakan,
pemadatan tanah dasar harus sedikitnya mencapai 80 % conpacted.
Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1 PC : 4 Pasir pasang. Untuk kepala pondasi
digunakan adukan kedap air campuran 1 PC : 2 Pasir setinggi 20 cm, dihitung dari permukaan atas pondasi
ke bawah. Adukan harus mengisi rongga diantara batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga/tidak padat.
Untuk sloof dibagian atas pondasi batu kali dibuat stek-stek sedalam 30 cm tiap 1 m' dengan diameter besi
minimum 10 mm.
UMUM
1)
Lingkup Pekerjaan
- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi beton kolom praktis, beton ring balok untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk
pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur,
sesuai yang ditunjukkan di dalam gambar.
2)
Standard.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
- Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai.
- Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI - 2.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI - 5.
- Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI - 8.
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
- Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan Umum (AV) No. 9 tanggal 28
Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 1457.
- Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan Perencana/Konsultan
Pengawas.
- Standar Normalisasi Jerman (DIN).
- American Society for Testing and Material (ASTM).
b.
c.
BAHAN / PRODUKSI
1)
Persyaratan Bahan
- Semen Portland :
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan
Perencana/Konsultan Pengawas dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan Semen Portland harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
- Pasir Beton :
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
- Koral Beton/Split :
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan
sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/Penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan
satu dengan yang lain, hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.
- Air :
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan bahanbahan organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila
dipandang perlu Perencana/Konsultan Pengawas dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang
dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
- Besi Beton :
Digunakan mutu TP 30, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti
serpih-serpih. Penampang besi bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1971). Bila dipandang
perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang
resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material misalnya : besi,
koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/Konsultan Pengawas.
- Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas, akan dipakai sebagai
standard/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.
2)
PELAKSANAAN
1)
Mutu Beton :
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah fc = ... Mpa (K 225) dan harus
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam SK.SNI-1991.
2)
Pembesian :
- Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait dan
pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai SK.SNII-1991.
- Pemasangan dan penggunaan tulangan beton, harus disesuaikan dengan gambar konstruksi.
- Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak berubah tempat selama
pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton
sesuai dengan ketentuan dalam SK.SNI-1991.
- Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24
jam setelah ada perintah tertulis dari Perencana/Konsultan Pengawas.
3)
Cara Pengadukan :
- Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
- Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
- Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa slump pada
setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum 5 cm dan maksimum 10 cm.
d)
9.4.
4)
Pengecoran Beton :
- Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakancetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak.
- Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Perencana / Konsultan Pengawas.
- Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk
menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan
sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
- Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat
perhentian tersebut harus disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas.
5)
Pekerjaan Acuan/Bekisting :
- Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang diperlukan
dalam gambar.
- Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan, sehingga cukup kokoh dan
dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
- Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran (tahi gergaji), potongan
kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa
merusak permukaan beton.
- Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split, pasir dan Semen Portland)
kepada Perencana/Konsultan Pengawas, untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.
- Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman, sehingga
mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan.
- Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter kawat lebih
besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat2 yang
ditentukan dalam SK.SNI-1991.
- Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapan
perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.
- Beton harus dibasahi paling sedikit selama tujuh hari setelah pengecoran.
6)
7)
8)
PEKERJAAN ARSITEKTUR
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
- Pekerjaan plester ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagai alas lantai
finishing.
2)
3)
Standard
- ASTM
C144
C150
C631
- PCA
-
4)
b.
Persetujuan
Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan contoh bahan plester/screeding untuk disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
BAHAN
1)
2)
3)
4)
c.
PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
5)
d.
Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang sub-lantai harus dipadatkan untuk
mendapatkan permukaan yang rata dan padat sehingga diperoleh daya dukung tanah yang maksimum,
pemadatan dipergunakan alat timbris.
Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang keras, bersih dan bebas alkali,
asam maupun bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu pasangan.
Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan minimal 10 cm atau sesuai gambar, disiram air dan ditimbris
sehingga diperoleh kepadatan yang maksimal.
Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan sub-lantai setebal 5 cm atua yang ditunjukkan dalam gambar detail
dengan campuran 1 pc : 3 pasir : 5 koral.
Untuk pasangan diatas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi lapisan plester (screed) campuran 1 pc : 3
pasir setebal minimum 2 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai, terutama didaerah basah dan teras,
serta pasir setebal 3 cm.
Sub-lantai beton tumbuk diatas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar-benar rata, dengan
memperhatikan kemiringan lantai didaerah basah dan teras.
UMUM
SATUAN PEKERJAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
Adukan untuk pasangan bata.
- Pasangan bata untuk dinding exterior dan interior.
- Pasangan untuk arsitektur (built in).
2)
3)
b.
c.
Standard.
- NI-3, Standard untuk pasir.
- NI-8, Standard untuk P-C.
- NI-10, Standard untuk Pasangan bata.
- PUBI-9 Standard untuk air agregate.
- ASTM : C144, Agregate for masonry mortar.
C150, Portland cement
C270, Mortar for unit masonry.
BAHAN/PRODUK
1)
Bahan
Portland Cement : ASTM C150 type V dan NI-8 jenis semen dari merk Tiga Roga, Gersik atau
Cibinong.
- Agregates : Standard type pasangan, ASTM C144 bersih, kering dan terlindung dari minyak dan noda.
- Air bersih, bebas dari minyak, alkali organik.
2)
3)
Adukan.
- Untuk interior, 1 semen : 4 pasir + air.
- Untuk exterior 1 semen : 2 pasir + air, (toilet dan pantry/rg. basah).
- Grout, 1 semen : 3 pasir.
PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
d.
Pekerjaan Penngecatan
Dimana diperlukan, menurut Konsultan Pengawas, pemborong harus membuat shop drawing untuk
pelaksanaan pembuatan adukan dan pasangan.
Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang diperlukan. Adukan dilaksanakan sesuai
standard spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar arsitektur, terutama
gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
Untuk bidang kedap air, pasangan dinding batu bata yang berhubungan dengan udara luar dan semua
pasangan batu bata dari bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 160 cm
dari permukaan lantai untuk toilet, ruang pantry dan daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1 pc : 2
pasir (trasraan).
Untuk adukan kedap air harus ditambah Daily bond, dengan perbandingan 1 pc : 1 Daily Bond.
Material untuk adukan harus diukur yang sebenarnya dan menggunakan kotak (boxes) pengukuran yang
akurat.
Penggunaan bahan additive harus disetujui oleh perencana dan digunakan sesuai dengan ketentuan dari
pabrik.
Pekerjaan bata yang sudah selesai harus dilindungi dengan lembaran penutup untuk mencegah adukan
menjadi cepat kering.
Pasangan dinding bata pada sudut ruangan harus dilindungi dengan papan untuk melindungi dari kerusakan.
Jika ada pekerjaan pasangan yang memperlihatkan sambungan yang rusak atau tidak beres maka pasangan
itu harus dibongkar dan diganti yang baru.
Berikan angkur sesuai dengan gambar atau jika tidak ditunjukkan gunakan ukuran/jarak type standard.
Tempatkan angkur pada bubungan pasangan bata dengan struktur kolom praktis atau balok sesuai
petunjuk gambar tapi tidak lebih dari 60 cm pada jarak vertikal dan 90 cm pada jarak horizontal.
KRITERIA KINERJA PRODUK : Berdasarkan volume luasan dan dan faktor finishing
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
- Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar seperti Toilet, Shelter, Musholla, Kantin,Pos Jaga, dan lain-lain.
2)
3)
b.
Standard.
Batu bata harus memenuhi NI-10
Semen Portland harus memenuhi NI-8.
Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.
BAHAN/PRODUK
Batu bata marah yang digunakan batu bata merah ex. lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui
Perencana/Konsultan Pengawas, siku dan sama ukuranya 5 x 11 x 23 cm.
c.
PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
d.
Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 4 pasir pasang.
Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian 30
cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah
setinggi 160 cm dari permukaan lantai,
serta semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk
rapat air dengan campuran 1pc : 2 pasir pasang.
Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.
Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan
sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
telah dikerok serta dibersihkan.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya,
diikuti dengan cor kolom praktis.
Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm
jarak 20 cm.
Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurangkurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5 %. Bata yang patah lebih dari 2
tidak boleh digunakan.
Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan
untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak
lurus.
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Plesteran kasar untuk dasar pasangan keramik di dinding dan lantai.
- Pasangan keramik untuk dinding luar
- Campuran latex + semen + bahan pewarna untuk joint filler.
- Pasangan keramik kaolin untuk tangga, lengkap dengan stair corner.
2)
3)
Standard
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia - 1982 (NI-3).
ANSI : American National Standard Institute.
TCA : Tile Council of America, USA
(1) TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for Ceramic Tile.
4)
Persetujuan
- Contoh bahan
5)
b.
Kondisi lingkungan
Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus dijaga agar sesuai dengan rekomendasi pabrik,
sehingga tidak mempengaruhi rekatan keramik.
BAHAN / PRODUK
1)
2)
3)
4)
c.
Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang
akan dipakai; keramik, bahan-bahan additive untuk adukan, dan bahan untuk tile grouts.
Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan yang memperlihatkan
dengan jelas pola pemasangan, warna dan groutingnya. Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan
standard minimal untuk pemasangan keramik.
Brosur
Untuk keperluan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis
bahan yang akan dipakai.
PEMASANGAN
1)
Umum
- Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama lokasi pemasangan kramik,
kualitas, bentuk dan ukuran keramiknya dan kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan, tentukan
metoda persiapan permukaan, pemasangan keramik, joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi
Lapangan.
- Pemborong harus menyiapkan tiling menual, yang berisi uraian tentang bahan, cara instalasi, sistim
pengawasan, perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan lain-lain untuk diperiksa dan disetujui Direksi
Lapangan.
- Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out naad-naad, hubungan dengan finishing lain dan dimensidimensi joint, guna persetujuan Direksi/Perencana.
- Pemilihan Tile.
Tile yang masuk ke tapak harus diselekssi, agar berkesesuaian dengan ukuran, bentuk dan warna yang
telah ditentukan.
- Potongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu.
2)
Level
- Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang tercantum pada gambar adalah
level finish lantai karenanya screeding dasar harus diatur hingga memungkinkan pada files dengan
ketebalan yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata.
- Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar maupun yang ditentukan
mempunyaai kemiringan.
- Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh kurang dari 25 mm pada jarak 10
m untuk area toilet. Sedangkan untuk area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m.
Kemiringan harus lurus hingga air bisa mengalir semua tanpa meninggalkan genangan.
Jika ketebalan screed tidak memungkinkaan untuk mendapatkan kemiringan yang ditentukan, kontraktor harus
segera melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan jalan keluarnya.
3)
Persiapan Permukaan
- Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi syarat yang diperlukan, sebelum
memasang keramik.
- Secara tertulis, kontraktor harus memberikan laporan kepada Direksi Lapangan tiap kondisi yang menurut
pendapatnya akan berpengaruh buruk pada pelaksanaan pekerjaan.
- Permukaan beton yang akan diplester untuk penempelan keramik, harus dikasarkan dan dibersihkan dari
debu dan bahan-bahan lepas lainnya. Sebelum dilaksanakan plesteran, permukaan ini harus dibebaskan.
d.
e.
Penyimpangan kerataan permukaan beton tidak boleh lebih dari 5 mm untuk jarak 2 mm, pada semua
arah. Tonjolan harus dibuang (chip off) tekukan kedalaman diisi dengan mortar (1 : 2), sehingga plesteran
dasar (setting bed) mempunyai ketebalan yang sama.
4)
5)
6)
Pemeriksaan (Inspection)
- Rekatan (bond).
Ketika pelaksanaan pemasangan tile, ambil beberapa tile yang telah terpasang, secara rondom, untuk
memastikan bahwa adukan perekat telah merekat dengan baik pada bagian belakang tile dan telah
terpasang dengan baik.
- Tension Test.
Tension test harus dilakukan pada pasangan di dinding; terutama di exterior.
Test harus dilaksanakan pada area pekerjaan tiap tukang. Test dilaksanakan tiap hari kerja dan sampel
diambil secara rondom jika umur pemasangan sample tidak lebih dari 5 hari, kekuatan rekatan harus
minimal 3 kg/cm2.
Perlindungan
- Kontraktor harus melindungi keramik yang telah terpasang maupun adukan perata dan harus mengganti,
atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
- Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah terpasang. jika mungkin dengan
mengunci area tersebut. Batas lalu lintas diatasnya; hanya untuk yang penting saja.
2)
Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain lap, dan sebagainya. Tetapi
jika area-area yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan air, pembersihan memakai campuran air dengan
hidrochloric acid, perbandingan 30 : 1.
Sebelum pembersihan dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan berkarat atau rusak
oleh asam.
Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa, hingga tidak ada campuran asam
yang tersisa.
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M)
b.
1)
Lingkup Pekerjaan
- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen Jendela, kusen bovenlicht seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor.
2)
3)
Standard
ASTM :
- C 509 - Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain Material.
- C 2000 - Clasification System for Rubber Products in Automatic Applications.
- (3)
C 2287 - Nonrigid Vinyl Chloride Polymer and Copolymer Molding and Extinasion Compounds.
BAHAN/PRODUK
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
c.
PELAKSANAAN
1)
Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi dilapangan (ukuran
dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
2)
Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu
shop drawing dengan petunjuk Perencana/Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas,
bentuk, ukuran.
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
d.
Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai
dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi
pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa
menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
Pengelasan dibenarkan
menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok.
Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan
pada interval 600 mm.
Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa
sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar
1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant.
Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
- Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.
- Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.
- Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless.
- Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh yang
merusak baik lantai maupun langit-langit.
- Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen aluminium akan kontak dengan besi,
tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk
menghindari kontak korosi.
Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan
beton ringan/grout.
Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka kosen terpasang.
Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus
waterpass.
Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan
hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic
resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door.
Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan
kedap suara.
Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan
KRITERIA KINERJA PRODUK : Kwantitas dan kwalitas serta fungsi yang maksimal.
UMUM
1)
Lingkup Pekerjaan
- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
- Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela panil kaca seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.
2)
3)
Standard
- ANSI
-
ASTM
SII
4)
Penyimpanan
Penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
5)
Persetujuan
Shop drawing :
Harus memperhatikan dengan jelas dimensi, sistim konstruksi, hubungan-hubungan antar
komponen, cara peng-angkuran dan lokasinya, penempatan hardware, dan detail-detail
pemasangan.
b)
c.
BAHAN/PRODUK
1)
Bahan Rangka
- Dari bahan aluminium framing system, dari produk, dalam negeri yang setara YKK, Alcan atau yang telah
disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.
- Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah disetujui Perencana/Konsultan
Pengawas.
- Pewarnaan colour anodized warna clear sesuaikan dengan ketentuan pabrik.
- Nilai batas deformasi yang diijinkan 2 mm.
- Bahan yang diproses di pabrik harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk
toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh
Perencana/Konsultan Pengawas.
- Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan aluminium
serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
- Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam gambar,
termasuk bentuk dan ukurannya.
2)
Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan karet yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan dari
pabrik, pemasangan disyaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta harus kedap air.
3)
PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
d.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
dilapangan (ukuran dan lubang-lubang bukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutamaa untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada cacat berkas penyetelan.
Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Daun pintu.
- Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Perencana / Konsultan
Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak.
- Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata dan tidak bergelombang dan tidak melintir.
KRITERIA KINERJA PRODUK : Kwantitas dan kwalitas serta fungsi yang maksimal.
UMUM
1)
Lingkup Pekerjaan
- Meliputi : Pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk pekerjaan silicone
sealant secara lengkap, terpasang sempurna sesuai RKS.
- Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan silicone sealant antara lain :
Setiap hubungan antara kaca dengan rangka aluminium.
Setiap hubungan antara rangka aluminium dengan dinding beton.
Setiap hubungan antara kaca dengan kaca.
Setiap hubungan antara closet duduk dengan lantai keramik.
2)
b.
c.
PERSYARATAN BAHAN
1)
Silicone sealant yang digunakan setara dengan merk setara General Electric ex USA, ex Switzerland atau
Wacker Silicones Elastosil 300, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Pengeringan netral
Modulus elastisitas tinggi
: 100 % (gerakan)
Kering sentuh
: 15 menit
Waktu pengerjaan
: Kurang dari 10 menit
Menyatu sepenuhnya
: 24 jam
Warna
: Ditentukan kemudian
Tidak terpengaruh terhadap
: Sinar matahari, hujan, ozon dan perubahan
temperatur yang tinggi (62 derajat Celcius s/d 205 derajat Celcius).
Fire rating
: Tidak kurang dari 2 jam
Daya kedap suara
: 30 db.
(Khusus untuk perlakuan terhadap aluminium yang menggunakan finishing Flourocarbon, sealant harus dipilih
dari silicone rubber yang compatible terhadap Flourocarbon).
2)
Bahan Pelindung
Aluminium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape sekualitas GINZA.
3)
Silicone scolent yang digunakan untuk kaca laminated di Canopy Main Entrance dengan Elastosil S6.18,
berupa Scolent yang mempunyai kekuatan/sebagai Struktur penguat kaca.
PERSYARATAN PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Pemborong khusus yang ahli dalam bidang pekerjaan
sealant, dibuktikan dengan melampirkan CV tenaga ahli yang bersangkutan.
Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant harus dilakukan pembersihan,
bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya yang mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
Pemasangan Sealant harus dilakukan dengan menggunakan tekanan udara, karena dapat mengatur
keluarnyaa sealant dengan baik. Sesuaikan takanan udara untuk memperoleh pengisian joint yang cukup.
Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh pabrik pembuat sealant. Masking
Tape harus segera diangkat sebelum sealant mengering (kira-kira 10 - 15 menit).
Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan menggunakan kain lap yang dibasahi dengan
cairan pelarut.
Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan dengan pisa cutter yang tajam.
Ukuran joint yang dipergunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan perbandingan lebar dan dalam 2 : 1
(sebagai contoh untuk lebar 12 mm, dalam 6 mm).
UMUM
1)
Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pintu/daun jendela dan
alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
- Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu
kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang ditunjukan/disyaratkan dalam
detail gambar.
2)
3)
Persyaratan Bahan
- Semua 'hardwere' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku
Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian 'hardwere' akibat material yang ditunjuk sudah
tidak diproduksi lagi oleh Pabrik yang bersangkutan, maka dari pemilihan merek, Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan ulang.
- Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat aluminium berukuran 3 x 6 cm
dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.
b.
c.
Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan 'Backed Enamel Finish' yang dilengkapi
dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi
adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cm berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handel
aluminium.
BAHAN/PRODUK
1)
2)
Pekerjaan Engsel.
- Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel yang dipasang sekurang-kurangnya 2
buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan
warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap
engsel memikul maksimal 20 kg.
- Untuk pintu2 aluminium serta pintu panel menggunakan engsel lantai (floor hinge) double action,
dipasang dengan baik pada lantai sehingga terjamin kekuatan dan kerapihannya, dipasang sesuai
dengan gambar untuk itu.
- Untuk jendela digunakan engsel posisi single action.
- Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan engsel posisi single action.
- Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untuk keperluan masing-masing pintu.
- Produk yang digunakan : setara CISA
- Kontraktor wajib mengajukan contoh (minimal 3 jenis produk) untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan Pemberi Tugas.
3)
PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar
Spesifikasi pabrik.
Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan Pengawas/Perencana.
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu, baik dan sempurna.
- Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.
2)
3)
Standard :
ANSI
4)
ASTM
SNI
Persyaratan Bahan
Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama,
mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh
dari proses-proses tarik, gilas dan pengembangan (Float glass).
Toleransi lebar dan panjang.
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
- Kesikuan.
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan
lurus, toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
-
b.
Cacat-cacat.
Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik.
Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat
pada kaca).
Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan.
Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal
kaca).
Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah luar/masuk).
Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah cacat garis timbul yang
tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berobah dan mengganggu
pandangan.
Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh
pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm.
BAHAN/PRODUK
Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982.
1) Kaca Reflective untuk semua jendela kaca kulit luar lantai 2, tebal 5 mm atau disesuaikan gambar.
2) Produk PT. Asahimas Flat Glass atau setara.
3) Kaca clear float glass, dari Produk yang sama yaitu PT. Asahimas Flat Glass, untuk semua pintu/jendela main
entrance lantai dasar dan interior lantai 2, ketebalan kaca sesuai gambar.
Kaca di pintu utama dan sekeliling pintu dengan kaca tempered t = 12 mm, warna bening.
4)
5)
c.
PELAKSANAAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
d.
Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam buku
ini.
Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas.
Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk mudah
diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem aci.
Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.
Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 cm masuk kedalam alur kaca pada kosen.
Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan pembersih
kaca.
Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa malalui kosen, harus diisi dengan lem
silikon produk setara GE. Warna transparant cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus
mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
Cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan pecah
pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua yang terpasang harus
disetujui Perencana/Konsultan Pengawas.
Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca khusus.
Pemasangan Cermin :
Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang disekrupkan pada klos-klos di dinding,
kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm. Pemasangan cermin menggunakan penjepit aluminium
siku atau sekrup-sekrup kaca yang mempunyai dop penutup stainless steel.
Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan pembersih.
KRITERIA KINERJA PRODUK : Berdasarkan Volume luasan dan faktor kerapihan pemasangan
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
2)
3)
b.
BAHAN/PRODUK
1)
2)
3)
c.
Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan langit-langit calsi board tanpa naad dan konstruksi penggantungnya, penyiapan
tempat serta pemasangan pada tempat-tempat yang tercantum pada gambar.
Pekerjaan yang berhubungan
- Pekerjaan Plesteran dan Screeding
- Pekerjaan Pengecatan
- Pekerjaan Logam Non Struktur
- Pekerjaan Mekanikal
- Pekerjaan Elektrikal
Standard
- ANSI
: American National Standard Institute, USA
A 42.4 : Interior Lathing and Furning
Calsiboard, merk setara Produksi Jayaboard tebal 9 mm dan polos, ukuran 120 x 240.
Rangka hollow 20,40 dan 40,40
Persetujuan
- Contoh bahan
Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang
akan dipakai.
- Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan yang memperlihatkan
dengan jelas pola pemasangan.
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk
pemasangan plafond.
- Brosur
Untuk keperluan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis
bahan yang akan dipakai.
PELAKSANAAN
Rangka Langit-langit
1) Seluruh sisi bagian bawah rangka langit-langit harus diratakan, pola pemasangan rangka/penggantung harus
disesuaikan dengan detail gambar serta hasil pemasangan harus rata/tidak melendut.
2)
3)
4)
d.
KRITERIA KINERJA PRODUK : Volume luasan dan kwalitas finishing yang baik
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Pengadaan, pengangkutan dan fabrikasi sistim penutup dinding luar dari aluminium Composite panel,
lengkap dengan sistim rangkanya, pengangkuran ke struktur bangunan, perakitan, pemasangan sealant
dan segala kelengkapannya.
- Pemotongan, penekukan dan pemberian rangka perkuatan, hingga menjadi panel-panel siap dipasang
dilaksanakan di pabrik.
2)
3)
Design Criteria
- Design system harus memungkinkan gerakan thermal dan struktur dari komponen tanpa menimbulkan
tekanan, kerusakan pada joint sealt, tidak menimbulkan stress pada fastener, ketika terkena tekanan
angin dan perubahan suhu udara.
- Struktural Tests :
Design harus teruji terhadap structural tests untuk beban angin dengan chamber method, ASTM E72.
Beban angin (positif dan negatif) :
120 kg/m2
Batas defleksi : L/180, beban positif atau negatif.
- Kekuatan rekatan :
Tidak boleh terjadi kerusakan pada rekatan sand-wich panel maupun pada bahan lapisan finishingnya
hingga suhu 57 C dan kelembaban 100 %, setelah 1000 jam.
- Infiltrasi Udara
Kebocoran udara tidak boleh lebih dari 0,018 M3/M2 dinding ketika test dengan ASTM E283 73 pada
perbedaan tekanan statis udara 36 kg/M2.
4)
Standards
ASTM :
1D 659-74 -Evaluating degree of chalking of Exterior paints.
D 968-51 -Test for abrasion resistance of coating of paint, varnish, Lacquer, and related products
by the falling sand method.
D 2247-68 -Testing coated metal specimens at 100% relative humidity.
D 72-77 -Conducting strength tests of panels for building instruction.
D 283-73 -Test for rate of Air Leakage through exterior windows, curtain wall and dors.
5)
Persetujuan-persetujuan
- Shop Drawing :
Harus memperlihatkan lokasi, dimensi, profil panel, panel lay out, ukuran panel, flashing and trims,
joints, angkur-angkur dan sistim pengangkuran metoda instalasi dan detail-detail khusus.
Harus memperlihatkan detail fabrikasi dan instalasi, sealant, fastening, accessories, type dan berat
material, finishing, dan sebagainya untuk memperlihatkan kesesuaian dengan gambar dan spec
teknis.
Harus memperlihatkan detail-detail hubungan dengan kaca, dinding dalam, langit-langit dn lain-lain.
Harus dilaksanakan oleh aplikator production, dan mendapat persetujuan dari direksi lapangan,
dengan memperlihatkan sertifikat keahlian yang sesuai dan mempunyai surat tugas dari
distributor/production.
- Contoh :
Sampel yang harus disediakan minimal 1 buah type panel standard yang telah ditekuk sesuai dengan
design, lengkap dengan perkuatan-perkuatannya, bracket dan komponen-komponen rangka untuk rekatan
ke struktur bangunan.
b.
BAHAN / PRODUK
1)
Manufacturer :
- Alucobond ex. Germany
- Alcopanel ex. Korea
- Alcolux ex. Korea
- Seven ex Korea
- Atau product yang setara dengan tersebut diatas.
2)
3)
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (UNIT)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Pintu besi stainless steel dengan permukaan tanpa las.
- Pelapisan bahan anti karat pada daun pintu dan kusen.
- Kelengkapan penggantung dan kunci.
2)
3)
Standard.
SDI
-
UL
4)
PELAKSANAAN
1)
2)
3)
c.
Product Data.
Serahkan 2 copy spesifikasi pabrik untuk fabrication.
BAHAN/PRODUK
1)
2)
c.
Persetujuan.
- Shop Drawing.
Shop drawing harus memperlihatkan General Construction, Configurations, Jointing Methods dan
perkuatan-perkuatan.
-
b.
ASTM, USA.
Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada gambar kerja dan sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas
lapangan.
Daun pintu harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square), dengan distorsi diagonal maksimal 2 mm.
Tiang penyanggah harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square), dengan distorsi diagonal maksimal
2 mm.Pastikan tiang besi telah diangkurkan dengan aman dan rigid pada tempat tumpuannya.
KRITERIA
KINERJA
PRODUK
:Terpasang
ditutup.
dan
berfungsi
dengan
baik
saat
dibuka
maupun
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
- Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi, epoxy, enamel, dan cat
manie, Polyurethane.
- Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan secara khusus,
dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
2)
3)
Standard
- PUBI
PUBI
NI
ASTM
BS No
AS K-41
4)
:
:
:
:
.
54, 1982
58, 1982
4
D - 361.
3900, 1970
Persetujuan
- Standard Pengerjaan (Mock-up)
Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu bidang
untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini
akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan Perencana, bidangbidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
- Contoh dan Bahan untuk Perawatan
b.
Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-bidang
transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas
warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pengawas Lapangan dan Perencana. Jika
contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Direksi Lapangan, barulah
pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas Lapangan untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat
tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada didalamnya.
Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.
BAHAN/PRODUK
VINILEX (setara) :
1) Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar Weathershield product, warna (ditentukan kemudian).
2) Plamur yang digunakan adalah plamur tembok kwalitas baik..
3) Untuk dinding dan Plafond / langit-langit didalam Ruangan digunakan product VINILEX Super.
c.
PELAKSANAAN
1)
Pekerjaan Dinding
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan/atau bagianbagian lain yaang ditentukan gambar.
Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-retak dan Pemborong
meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis
mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00, kemudian dibersihkan dengan bulu
ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat dengan menggunakan Roller.
Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish texture spray paint,
digunakan Texture Finish dengan Danapaint. Pasta texture dengan bahan dasar emulsi acrylic ini
disemprotkan dengan alat penyemprot compressor.
Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1 pc : 5 ps dengan pasir
diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang plesteran 1 pc : 5 ps yang rata. Setelah
kering dan keras baru disemprot dengan alkali resistance sealer dan dicat emulssi. Lapisan pengecatan
untuk dinding luar adalah 3 (tiga) lapis dengan kekentalan sama setiap lapisnya.
Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer yang dilanjutkan
dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
Lapis II kental
Lapis III encer.
Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor
percampuran (batch number) yang sama.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian
yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
2)
3)
d.
4)
5)
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (M2)
1)
Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
- Pekerjaan penghijauan/lansekap yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan tertera dalam gambar
lansekap dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas atas saran Perencana, pekerjaan tersebut meliputi :
Pekerjaan penanaman rumput dan pohon peneduh.
Pekerjaan, Pasangan paving block
Pekerjaan Kansteen.
Pekerjaan Pilar air bersih dan stop kontak
2)
3)
Sarana Kerja
- Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang dilakukan diluar
lapangan sebelum pemasangan, peralatan yang dimiliki serta jadwal kerja.
- Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja sehingga
memudahkan dan melancarkan kerja di lapangan.
- Penyediaan tempat penyimpanan bahan/material di lapangan harus aman dari segala kerusakan, hilang
dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan.
4)
5)
b.
keraguan mengenai ukuran atau bila belum dicantumkan dalam gambar, Kontraktor wajib melaporkan
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan ukuran
mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan setelah berunding dengan Perencana.
Untuk hal-hal pekerjaan yang belum tercakup secara lengkap dalam gambar, Kontraktor diwajibkan
membuat shop drawing yaitu merupakan gambar detail pelaksanaan berdasarkann gambar perencanaan,
gambar kerja yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Didalam shop drawing ini harus jelas
dan mencantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produksi, cara pemasangan dan
atau persyaratan khusus pabrik/produksi bahan yang dipakai. Shop drawing ini harus diajukan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya secara tertulis, setelah berundingg dengan
pihak Perencana.
BAHAN / MATERIAL
1)
2)
3)
4)
5)
Tanaman
Jenis pohon yang ditanam meliputi :
Jenis Pohon Peneduh :
Bagian depan halaman : Palem Ekor Tupai
Tinggi 300 cm dari permukaan tanah.
Pohon depan ini berfungsi sebagai peneduh, pengarah akses dan tidak telalu rimbun daunnya
sehingga tidak menutupi bangunan utamanya.
- Jenis tanaman Rumput Gajah untuk area yang ditunjuk dalam gambar.
Grill Besi : Besi cor/tuang dengan kadar karbon kurang dari 2 %o.
Kansteen : Beton pracetak mutu K.225 produk dalam negeri ex. Conblock Indonesia atau setara.
Stopper K. 300, Beton betulang K. 300.
Paving block, K.300 tebal minimal 8 cm, bentuk segi delapan, warna ditentukan Perencana.
c. PELAKSANAAN
1)
Penanaman Pohon
- Setiap pohon yang akan ditanam sebelum dilakukan penanaman harus terlebih dahulu disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Perencana dan mengikuti petunjuk gambar.
- Cara penanaman dan kualitas pohon yang ditanam harus sesuai dan mengikuti semua persyaratan
pekerjaan penanaman.
- Pohon yang ditanam merupakan pohon yang sudah hidup dan siap dipindah sebagai hasil putaran
pohon. Tanaman dipersiapkan dan didekatkan ke daerah atau tempat penanaman.
- Pembuatan lubang galian harus cukup luas disesuaikan dengan ball root, macam pohon bersangkutan.
Luas galian adalah minimum 2 x lebar ball root dan untuk kedalaman diambil minimum 1 1/2 x tinggi ball
root.
Kemudian tanah dasar galian digemburkan (lihat gambar terlampir).
Letak/posisi lubang galian sebelum penggalian tanah dipersiapkan dengan diberi tanda patok. Kayu pada
as lubang-lubang yang akan dibuat sesuai petunjuk gambar, persyaratan tertulis dan atas persetujuan
Konsultan Pengawas.
- Galian diurug dengan tanah subur. Tanah itu harus benar-benar bersih dari bekas bahan bangunan, batubatuan, rumput dan tanaman lain, bebas dari gumpalan akar rumput/semak. Volume tanah yang diurug
adalah sebanding dengan 1/2 volume lubang galian, tanah urug dibagi dalam 3 bagian, diletakan pada sisi
tepi atas lubang galian.
- Disediakan pupuk kandang sapi yang telah kering dan matang, hancur dan bebas dari gumpalan akar dan
semak, sebanyak volume tanah urug tersebut dibagi dalam 3 bagian dan setiap bagian dicampurkan
kepada gunduk-gundukan (timbunan) tanah urug yang tersedia ditepi atas lubang tersebut.
- Bilamana tanah bekas galian setaraf dengan persyaratan untuk tanah urug, maka tanah tersebut dapat
dipergunakan dengan membedakan nama tanah subsoil (1/2 tanah galian bagian bawah) dan tanah
topsoil (1/2 tanah galian bagian atas).
- Lubang galian dibiarkan terbuka selama 3 hari terkena sinar matahari penuh. Setelah dibiarkan terbuka
selama 2 hari terkena sinar matahari, sebelum penanaman dimulai terlebih dahulu disiram air sampai
seluruh permukaan lubah penuh. Air yang dipergunakan adalah air bersih yang tak mengandung bahan
9.5.
organis atau mineral kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Setelah itu lubang galian
ditutup dengan 1/3 tanah urug yang telah dicampur pupuk. Campuran tanah urug tesebut harus gembur
dan bebas dari segala gumpalan akar tumbuh-tumbuhan dan bekas-bekas bahan bangunan dan
zat/bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Untuk penanaman semak dapat dilakukan langsung setelah pembentukan tanah. Tanaman dimasukkan
kedalam lubang tanpa mengubah/menggoyahkan posisi ball root dan diletakkan vertikal diatas tanah urug
campur pupuk yang telah dimasukkan kedalam galian, kemudian pembungkus karung goni ball root
dibuka, sisa tanah urug ditutupkan kedalam lubang galian.
Bila pohon telah selesai ditanam segera penyiraman air dilaksanakan.
Pohon yang telah tertanam diberi kayu penyangga untuk menahan goyangan dan disekeliling pohon diberi
pagar kayu untuk mencegah terjadinya kerusakan yaitu setinggi 1,500 m dan dipasang keliling garis tepi
bak pohon.
Khusus untuk penanaman pohon di daerah parkir dan perkerasan pada tepi lingkaran lubang yang dibuat
diatas pekerjaan pengerasan tersebut diperlukan pekerjaan pembentonan setebal 100 cm dan sedalam
50 cm untuk pemasangan grill dari permukaan tanah/atau dapat diganti dengan buis beton dengan ukuran
yang sesuai. Dinding beton ini membatasi dan menjaga terjadinya pengrusakan konstruksi lantai
pengerasan oleh akar-akar pohon. Semua pekerjaan pembetonan ini mengikuti semua petunjuk gambar
lansekap dan gambar struktur terutama untuk ukuran, bentuk.
2)
3)
Pekerjaan Kansteen
- Persyaratan Bahan
Ukuran
: 15 x 30 x 40 cm, beton pracetak mutu K.225
Warna : Ditentukan kemudian
Kuat tekan
: 300 Kg/cm2
Kuat lentur
: 6000 Kg/cm2 (NEN 7000)
Berat
: 2200 Kg/m3
Bahan harus memenuhi ketentuan dari Australian Standard for Metric Concrete Building Block,
AS1500-1974, dengan berat jenis 2200 kg/cm3.
Semen Portland harus memenuhi persyaratan dalam NI-8.
Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 14 ayat 2.
Air yang digunakan harus memenuhi NI-3 pasal 110.
- Syarat-syarat Pelaksanaan
Alas pemasangan kansteen adalah adukan dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang, dengan
ketebalan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
Pekerjaan pemasangan kansteen harus sesuai apa yang ditunjukkan oleh detail gambar.
Pemasangan kansteen dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari Konsultan Pengawas.
Kansteen yang retak-retak, gompal pinggir dan sudut-sudutnya tidak diperkenankan dipasang.
Permukaan pasangan kansteen harus rata, pertemuan antara satu dengan lainnya harus pas tanpa
ada penggeseran. Bagian-bagian tertentu yang tidak menghendaki bahan utuh, harus dibuat sesuai
ukuran yang diperlukan dengan mutu yang sama (K.225).
Pola penyusunan kansteen sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta petunjuk Konsultan
Pengawas.
Jarak pemasangan kansteen (naad/siar-siar) dibuat sesuai yang ditunjukkan dalam gambar detail
atau petunjuk Konsultan Pengawas.
Naad/siar-siar diisi aduk dengan campuran 1 pc : 3 pasir pasang, dan dirapihkan, dihaluskan/diaci
dibuat cekung.
Kansteen yang rusak selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan harus segera diganti dengan
mutu yang sama tanpa adanya tambahan biaya.
UMUM
1)
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh pemborong instalatur yang
dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan
berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN
dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (C) yang masih berlaku untuk tahun terakhir yang
berjalan.
Seluruh
pekerjaan instalasi harus dikerjakan
menurut Peraturan
Umum Instalasi Listrik
Indonesia/peraturan PLN" edisi yang terakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada
daerah setempat dan standard-standard/kode-kode lainnya yang diakui (VDE, DIN, IEC).
Pemborong atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk
melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.
Gambar-gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari peralatan dan instalasi sistem.
Lokasi yang ditunjukan adalah merupakan posisi-posisi perkiraan.
Pemborong atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna/ baik dari peralatan-peralatan sistem.
Setiap pekerjaan yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknik ini, tapi ditunjukan
dalam gambar, atau sebaliknya, harus dipasang atas beban pemborong, seperti pekerjaan lain yang
disebut oleh spesifikasi dan ditunjukan oleh gambar.
2)
3)
Shop Drawings
Setelah Perjanjian Pemborongan ditandatangani dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material diajukan,
Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawings untuk disetujui Perencana dan melalui Konsultan
Pengawas.
Shop drawings harus termasuk katalog data dari Pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian diagram
pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan
group perusahaan pemeliharaan yang tetap yang menyediakan persediaan /stock suku cadang yang terus
menerus, shop drawings harus diberi catatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa ada yang dianjurkan
sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan Data untuk setiap sistem harus
menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan
yang sebenarnya dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar
shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
Shop drawings yang harus diajukan adalah :
- Pane MVDP dan Layout semua peralatannya.
- Panel LVMDP, Lay out semua peralatan, genset,Trafo dan accessoriesnya pada ruang power house
- Panel-panel daya dan penerangan, out-let box, dll.
- Panel kontrol untuk pompa-pompa.
- Detail-detail pemasangan lampu (harus koordinasi dengan arsitek)
- Pemasangan kabel Tray/Tranch Cable di ruang Power House.
- Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana dan Konsultan Pengawas.
4)
Contoh
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan persetujuan
sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Pemborong
5)
Proteksi
Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara memadai oleh
Pemborong, sebelum, selama pengerjaan dan sesudah selesai instalasi (dalam masa garansi).
Material dan peralatan yang mana mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan
proteksi yang tidak memadai, tidak dapat diterima untuk instalasi pada proyek.
6)
Acces Opening
Pemborong harus menyediakan acces opening (bukaan) untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi
Listrik. Bukaan (acces opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langitlangit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi
permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan yang berdekatan.
b.
7)
Pengecatan
Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan dilapangan tidak
dispesifikasikan maka seluruh permukaan yang cacat harus diperbaiki atau pun pengecatan kembali untuk
memperoleh hasil pengecatan yang uniform. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, Kantor harus
bertanggung jawab atau pengecatan tersebut. Seluruh rangka penutu cover plate dan pintu panel listrik
seluruhnya haruas diberi cat dasar atau prime coat dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint).
Cat akhir ini dengan warna akan ditentukan kemudian (Koordinasi dengan arsitek).
Penentuan jenis warna dan merk cat, sebelumnya harus dimintakan persetujuan pada Direksi
Lapangan/Perencana. Pengecatan dikerjakan dengan proses "stove ennameled" untuk lampu, sedangkan
untuk panel listrik harus dibuat tahan karat dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "Zinc
chromatic primer" harus dicat dengan cat bakar.
8)
Papan Nama
Seluruh kabinet, panel kontrol, panel listrik, pemutusan daya (CB), saklar, dan bagian-bagian lainnya dari
peralatan, jika tidak disebutkan dalam hal-hal lain. harus dibuatkan papan nama untuk
mengindikasikan/mengindentifikasi/penggunaan/nama alat tersebut.
Papan nama harus terbuat dari plat plastik dengan huruf timbul. Untuk keseluruhan, papan nama harus
berukuran l,5 inches (3, 81 cm) tinggi dengan lebar seperlunya dengan tinggi huruf 1,0 inches (2,54 cm),
untuk ukuran yang lebih kecil dimana penutupnya terbatas gunakan l,5 inches (3,81 cm) tinggi dari plat. Dan
ketebalan plat minimum 3 mm.
9)
Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan percobaan seperti
operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan
yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang
sebenarnya / normal / benar.
Seluruh pengkabelan, instalasi dan peralatan harus dicheck dan ditest oleh PLN untuk mendapatkan instalasi
"keur".
Pemborong harus bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan
listrik dan seluruh biaya ditanggung atas beban Kontraktor.
10)
11)
12)
13)
Gambar-gambar
Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi,
instalasi harus menyesuaikan kondisi setempat pada proyek. Gambar-gambar mengenai arsitektur dan
struktur harus berkaitan dengan konstruksi dan detail akhir dari proyek, sedangkan gambar-gambar lainnya
harus berkaitan dengan detail yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan, Pemborong harus
melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti keperluan shop drawing dan gambar-gambar detail.
Pemborong wajib memeriksa terhadap kemungkina kesalahan/ketidak cocokan baik dari segi besarbesaran listriknya, fisik maupun pemasangan dan lain-lain.
Diartikan bahwa bila ada ketidak sesuaian teknis maupun fisik maka hal ini harus disampaikan secara tertulis 4
hari sebelum dilakukan penjelasan tender (aanwizjing). Bila hal ini tidak dilakukan oleh Direksi
Pengawas/Perencana dilapangan sebagai langkah pelaksanaan, dimana biaya sudah dicakup pada unit dari
item tersebut.
14)
Perihal Iklim
Temperatur dalam ruangan antara 24 s/d 30 C dengan kelembaban 90 %.
Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus menerus (continue) pada temparatur
max. 50C dengan temperatur rata-rata 30C untuk periode 24 jam.
Seluruh peralatan juga harus tahan terhadap iklim tropis.
PRINSIP DESIGN
1)
Umum
Prinsip dari pada sistem supply, sistem distribusi dan sistem proteksi dijelaskan disini.
c.
2)
3)
Prinsip Distribusi
Distribusi secara radial dari panel utama ke panel2 ditiap lantai dan bangunan.
Karakteristik tegangan 380 Volt/220 Volt, 50 Hz, 3 phasa, 4 kawat.
Distribusi daya untuk penerangan, fire alarm, sound system, telephone , computer dan security system
dipisahkan dengan distribusi daya untuk mesin AC. pompa2, dan motor-motor.
Tegangan jatuh untuk penerangan max. 2 % dan tegangan jatuh untuk mesin-mesin max. 5 %.
4)
Proteksi
- Untuk proteksi, sistim listrik dilengkapi dengan proteksi terhadap hubungan singkat proteksi terhadap
overload dan hubungan singkat untuk panel utama dan panel2 daya, kecuali ditunjukkan lain pada
gambar.
- Untuk proteksi generator, dilengkapi dengan proteksi terhadap reverse power, under voltage overload
hubungan singkat Earth Fault Relay, Over current dan lain-lain.
- Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan kekabel tanah (grounded/diketanahkan), dan
semua panel harus diketanahkan dengan elektroda terpisah.
- Untuk sistem pentanahan bangunan power house, kabel pentanahan (G) harus berhubungan secara
tertutup (loop).
5)
Pentanahan Netral
Titik netral (0) dari generator harus diketanahkan langsung (solidly grounded).
Pentanahan netral (0) harus terpisah dengan pentanahan pengaman (G).
Tahanan pentanahan maksimum 2 Ohm.
Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL/LMK. Semua
kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin (stranded).
Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian
remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
Untuk instalasi dari PLN ke Panel TM adalah N2XSEBY
Untuk instalasi penerangan adalah NYM.
Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan kabel NYFGbY atau NYY.
Untuk instalasi dari panel TM ke LVMDP adalah NYFGBY.
Untuk instalasi dari LVMDP ke panel Genset adalah NYFGBY.
Semua kabel harus berada didalam konduit PVC, yang disesuaikan dengan ukurannya. cable tray, cable trench
kabel rack harus di-klem dan Pemborong/Kontraktor harus memberikan shop drawing lebih dahulu sebelum
pemasangan.
2)
Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun cabangcabang kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accessible). Sambungan pada
kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara elektris dengan cara-cara "
solderless connector". Jenis kabel tekanan, jenis "compression atau soldered". Dalam membuat "splice"
konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik, demikian sehingga semua konduktor
tersambung tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua
sambungan kabel baik didalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector
yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan perselein atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya
disesuaikan dengan diameter kabel.
3)
Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas, tape sintetis,
resin, splice, case, composite, dan lain-lain harus dari type yang disetujui untuk Penggunaan Lokasi Voltage
dan lain-lain harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah dan
atau manufacturer.
4)
Penyambungan Kabel
d.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalan kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu
(misalnya Junctrion Box dll). Pemborong harus memberikan brosure-brosure mengenai cara-cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik, kepada Perencana.
Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-masing, dan
harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil
pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Pengawas Lapangan.
Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan tembaga yang
dilapisi timah putih dengan baut.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran-ukuran yang sesuai.
Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus di ikuti, misalnya temperatur-temperatur
pengecoran, dan semua lobang-lobang udara harus terbuka selama pengecoran.
Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa baja
dengan tebal 3 mm setinggi minimum 2,5 m.
5)
6)
Umum
Fixtures penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan yang sesuai
dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk
fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan
dipasang kepada Perencana / Direksi Lapangan untuk disetujui.
2)
3)
Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan persyaratan dan gambar.
Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan base type edison screw, untuk lamp holder type edison screw
kabel metal tidak boleh dihubungkan ke centre control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu flouresent
haruslah dari jenis day light.
Semua lampu flourescet atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya harus dilengkapi dengan
capasitor. Dalam spesifikasi ini besarnya "microfarad" dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu
ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,95.
Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2,0 mm, kabinet untuk "panel board"
mempunyai ukuran yang proposionil seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan
ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran yang dipakai
tidak terlalu sesak.
Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk
memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta tutupnya.
Kabinet dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar tidak
kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci.
Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan sistim Master Key yang harus
mendapat persetujuan lebih dahulu dari Perencana Arsitektur.
2)
Finishing
Semua kabinet harus dicat dengan warna yang ditentukan oleh Perencana. Semua kabinet dari panel
board listrik, harus dibuat tahan karat dengan cara "galvanized cadmium plating" atau dengan "zinc
chromate primer". Selain yang tersebut diatas, harus dilapisi dengan lapisan anti karat yaitu sebagai berikut :
Bagian dalam dari box dan pintu.
Bagian luar dari box yang digalvanisir atau cadmium plating tak perlu dicat kalau seluruhnya terpendam,
kalau dipakai zinc chromate primer hars dicat dengan cat bakar.
3)
Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah masih dapat
dijangkau tergantung dari pada
macam/type panel.
Maka
bila
dibutuhkan
alas/pondasi/penumpu/penggantung maka kontraktor harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun
tidak tertera pada gambar referensi proyek yang harus dilampirkan dalam tender.
4)
Panel dapat dipasang pada pondasi yang sederhana dan seluruh pengoperasiannya dilakukan dari depan
panel. Rumah panel yang dikehendaki adalah jenis compartemen dimana bagian busbar, pemutus atau
pemisah, control mempunyai dinding pembatas. Seluruh panel mempunyai mechanical interlock untuk
menghindari kesalahan operasi seperti :
Menutup earting switch pada saat saklar pemutus atau pemisah beban dalam posisi tertutup.
Memasukan pemutus atau mengoperasikan saklar pemisah pada saat earting switch dalam posisi
menutup.
Circuit Breaker (pemutus).
Pemutus adalah jenis SF6 atau vacuum fixed type, yang tidak memerlukan pemiliharaan khusus dan
mempunjai ketahanan tinggi. Seluruh pemutus yang jenis dan ratingnya sama dapat saling tukar diantara
panel tersebut, pemutus dilengkapi mekamisme pengoperasian secara manual dan dilengkapi penggerak
motor listrik (motorized mechanisme) dengan tegangan 220 VAC. Sehingga dapat dioperasikan secara
manual dan automatic.
Selain itu harus dilengkapi pula :
5)
6)
Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama, pada pintu atau panel dekat
pada pemutusan dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus menunjukan dengan
jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang sambung padanya. Keterangan mengenai ini harus
diajukan dalam shop drawings.
7)
Bus-bar/rel
Busbar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapis perak dengan ukuran
sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan
aturan PUIL (daftar no. 630-DI-D4/PUIL 1987). Semua busbar.rel harus dicat dan dipegang oleh bahan
isolator dengan kuat dan baik untuk kerangka panel.
Semua busbar/rel harus dcat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada PUIL. Cat-cat
tersebut harus tahan sampai temperatur 75 derajat C.
Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistim 3 phase 4 kawat seperti ditunjuk dalam
gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah, dan sebuah bus pentanahan
yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan dari peralatan perlu diketanahkan (5 bar).
Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawings) harus menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bar dan
susunannya. Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang panel dan harus disediakan cara-cara untuk
penyambungan dikemudian hari.
8)
9)
10)
Alat-alat Ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter-meter adalah dari type
"Moving Iron Vene Type" khusus untuk panel, dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak
tahan getaran, dengan ukuran 96x96 mm, dengan skala linier dan ketelitian 1.5%. Posisi dari saklar putar
untuk voltmeter (Voltmeter Selector Swicth) harus ditandai dengan jelas.
11)
Transformator Arus
Trafo arus adalah dari type kering, dalam ruangan type jendela dengan perbandingan kumparan yang sesuai
dengan ketelitian 0,3 dengan burden sesuai dengan standard-standard VDE. Pemasangan harus kuat dan
dapat menahan gaya-gaya dan mekanis. Pada waktu terjadinya hubung singkat 100KA. Trafo arus untuk
amperemeter juga boleh dipergunakan bersamaan dengan KWH meter asalkan ketelitiannya masih baik.
Bila tidak baik maka harus dipergunakan trafo arus khusus.
12)
Kabel-kabel Pengontrol
Kabel pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/bengkel secara lengkap dan dibundel dan
dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran minimum adalah 1.5 mm2 dari type 600 volt, PVC, dan merk
sama dengan kabel feeder.
13)
Merk Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik peralatan-peralatan sejenis harus dapat
saling dipindahkan dan ditukar dengan tempatnya pada frame panel. Panel adalah assem bling Panel,
Industira atau setara yan mendapt persetujuan dari Perencana.
Pilot Lamp
Semua tutup muka panel harus dilengkapi dengan :
Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R,S dan T.
Pilot lamp untuk push-button on/off, untuk menyatakan sistem telah on atau off.
Pilot lamp untuk remote control pada panel, untuk menyatakan sistem telah menjalankan/memberhentika
sistem yan diinginkan.
14)
Penyediaan dari pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-garmbar
tidak tertera.Warna-warna untuk pilot lamp :
Untuk phasa R : Warna merah.
Untuk phasa S : Warna kuning.
Untuk phasa T : Warna biru.
Untuk menyatakan sistem telah dijalankan dengan push-button atau dengan saklar, ataupun dengan
"time swicth", menyatakan sistem on : warna merah.
Untuk menyatakan sistem telah off : warna hijau.
f.
g.
Panel distribusi utama harus seperti ditunjuk pada gambar kecuali ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk
housing busbar alat-alat pelindung harus direncanakan dibuat dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai
dengann persyaratan. Panel distribusi utama harus dari jenis ini doop type terbuat dari plat baja. Konstruksi
harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku yang bisa mempertahankan strukturnya oleh strees mekanik
pada waktu hubungan singkat. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah atap dan sisi
dengan plat-plat penutup haruss cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu
dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan
PUIL/LMK/VDE untuk peralatan yang tertutup.
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungki nan percikan air.
Semua meterial dari tombol transfer yang dipersyaratkan harus dikelompokan pada satu papan panel yang
berengsel yang bersembunyi.
Kelengkapan Panel Utama :
Panel Utama LVMDP
Komponen Breaker Incoming harus type 4 pole, dilengkapi relay-relay under voltage, shore circuit,
earthing fault over current, motor mechanism dan lainnya yang dianggap perlu sedangkan rating ampere
dan breaking capacity disesuaikan kebutuhan.
Komponen breaker outgoing disesuaikan kebutuhan seperti pada gambar rencana.
Dilengkapi alat ukur seperti Kwh meter, Volt meter Cosinus fi meter, selector switch, dan lainnya dianggap
perlu (sesuai gambar perencanaan).
2)
Panel Pembagi
Panel pembagi seperti panel penerangan (LP) power panel (PP) dan panel controle disesuaikan dengan
kebutuhan dan persyaratan beban-beban (sesuai gambar perencanaan).
Saklar
Rocker Mekanisme, modular, grid system, Rating 10 A, 220 Volt, AC.
Type
: Switch dan two way switch, push-push, flush segi empat
2)
3)
4)
Grid Switch
Rocker mekanisme, modular, grid system.
Rating switch : 20 Amp One-way SP switch
h.
PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL
1)
Umum
Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan meterial tersebut harus cocok
untuk dipasang didaerah tropis.
Material-material haruslah dari produk dengan kwalitas baik dari produksi terbaru. Untuk material-material
yang disebut dibawah ini maka Pemborong harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru
dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
Peralatan panel
: Switch, circuit breaker, relay-relay dan kontaktor.
Peralatan lampu
: Armature, bola lampu, ballast & kapasitor.
Peralatan instalasi
: Stop kontak, saklar, grid switch, dimmer.
Kabel
2)
Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang menyebutkan
merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang turut dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar
material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.
3)
4)
7
8
9
10
11
12
13
14
15
ITEM
Kabel NYY, NYM, NYFGBY
Fire Resistance Cable
Kabel Tray
Panel TR (Tegangan Rendah)
Seluruh Perlengkapan Panel :
- MCB, MCCB
- Shot Circuit, Eath Foult, o/u
voltage protection
- Fuse
- Selector Switch A-O-M
- Kwh Meter
- Conductor, Push Button, Pilot
Fixture Armature :
- Lamp Holder
- Tube/ bola lampu dan Starter
- Ballast, Capasitor
- Emergency Light
Housing Lamp
Saklar, Stop Kontak
Grid Swicth
Pipa / Conduit
Capasitor
Penangkal Petir
Kabel Data
Panel T.M
Transformer
PRODUK/MERK
Kabelindo, Tranka Kabel, Kabel Metal, Voksel
(Standard LMK PLN Up Kabel)
Nixan Alcatel, Sigma, Olex, setara
Inter Rack, Three Star, Tri Abadi, setara
Simetri, Panelindo Mas, Kontrol Ragam, setara
- MG, ABB, setara
- SEG, MG, setara
-
UMUM
1)
Seluruh pekerjaan plumbing yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh pemborong instalatur yang dapat
dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan
berpengalaman dalam bidangnya.
Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut Peraturan Umum Instalasi Plumbing Indonesia"
yang berlaku.
Pemborong atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk
melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja dengan baik.
Gambar-gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari peralatan dan instalasi sistem.
Lokasi yang ditunjukan adalah merupakan posisi-posisi perkiraan.
Pemborong atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna/ baik dari peralatan-peralatan sistem.
Setiap pekerjaan yang tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknik ini, tapi ditunjukan
dalam gambar, atau sebaliknya, harus dipasang atas beban pemborong, seperti pekerjaan lain yang
disebut oleh spesifikasi dan ditunjukan oleh gambar.
2)
Material
Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru bebas dari defectiva material
improved material dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi. Setiap
material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu
tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani Berita Acara Pemeriksaan Barang. Seluruh biaya yang
timbul akibat penggantian material/peralatan tersebut menjadi tanggung jawab/beban kontraktor.
3)
4)
Gambar-Gambar Perencanaan
Di dalam gambar-gambar perancangan ini tidak dimaksudkan untuk menunjukkan seluruh pipa-pipa fitting fitting katup-katup atau fixture secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut walaupun tidak digambarkan
atau disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh Kontraktor apabila diperlukan agar
instalasi ini lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
5)
Gambar-Gambar Kerja
Gambar-gambar kerja untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada dilapangan (site). Termasuk
perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya. Selama pelaksanaan instalasi ini
berjalan Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan pensil/tinta merah pada lembar gambar
atau segala perubahannya penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.
6)
Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop Drawing) sebanyak 3 (tiga ) rangkap
untuk disetujui oleh Pemilik Proyek/Konsultan Pengawas/Perencana paling lambat 7 (tujuh) hari kalender
setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja juga Kontraktor harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan (As
Built Drawing) yang meliputi denah instalasi yang terpasang detail peralatan dari seluruh instalasi diatas
sebanyak 5 (lima) rangkap cetakan sebelum dilakukan Serah Terima Pertama. Pelaksanaan pemasangan
harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979
dan Peraturan Daerah (Perda) setempat.
Dokumentasi Foto
Pemborong diharuskan membuat Foto dokumentasi kemajuan pekerjaan tiap bulan sebanyak 3 (tiga) set
dan disajikan dalam album Foto serta diserahkan pada Konsultan Pengawas
7)
Contoh-Cointoh Material/Bahan.
Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan kepada
Pemilik Proyek dan Konsultan Pengawas atau Brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu
persetujuan dari Pemilik Proyek dan Konsultan Pengawas sebelum alat-alat tersebut terpasang. Contohcontoh barang yang sudah disetujui oleh Pemilik Proyek dan Konsultan Pengawas harus disimpan di
Owner Keet guna dijadikan referensi bagi pemasangan di lapangan. Bila bahan-bahan tersebut
diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan bangunan atas biaya
Pemborong/Kontraktor. Bila ternyata terdapat bahan bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak
bisa dipakai oleh Pemilik Proyek atau Konsultan Pengawas maka Pemborong harus mengangkut
bahan-bahan tersebut keluar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari harus sudah tidak ada
dilapangan (site).
8)
Tenaga Pelaksana.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (Skilled
Labour) agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik dan rapi. Tenaga ahli wajib memiliki sertikat
keahliannya sesuai peraturan yang berlaku.
9)
Pengamanan.
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi ini dari
pencurian dan atau kerusakan lainnya. Bahan-bahan/peralatan peralatan yang hilang atau rusak
harus diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya. Pemasangan barang dan komponennya harus
dikonsultasikan dan disetujui terlebih dahulu oleh Owner Lapangan guna meneliti kesesuaian dengan
yang dimintakan pada spesifikasi teknis ini serta untuk mencegah terjadinya kehilangan barang di proyek.
10)
Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Pemborong diwajibkan mengadakan koordinasi dengan pemborong lain
yang mengerjakan pekerjaan Struktur, Elektrikal, Interior dan sebagainya sehingga kemungkinan terjadinya
kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan. Kesalahanpemasangan akibat
tidak adanya kerja sama menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
11)
Perizinan
Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus
dilakukan oleh Pemborong atau tanggungan dan biaya Pemborong.
Semua pemeriksaan pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya yang mungkin
diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus\dilakukan oleh Pemborong atau tanggungan Pemborong.
Pemborong harus bertanggung jawab atau penggunaan alat-alat yang dipatenkan kemungkinan tuntutan
ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan
mengenai hal ini.
12)
Korelasi Pekerjaan
Pekerjaan galian dan pemimbunan yang ada sehubungan dengan pekerjaan Plumbing baik untuk ukuran
dan kesesuaian gambar pelaksanaan merupakan tanggung jawab Pemborong Plumbing.
Pekerjaan pembuatan dudukan/pondasi untuk pompa/mesin dilakukan oleh Pemborong Plumbing
termasuk pembuatan tali air disekitar pondasi pompa.
Seluruh penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan Plumbing yang dilakukan pihak lain.
Pembororng Plumbing wajib memberikan data-data dan gambar-gambar yang diperlukan pihak lain yang
mengerjakannya dan menjaga pekerjaan pihak lain untuk kepentingannya.
Penarikan pipa air bersih yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan spesifikasi dilakukan oleh
pihak lain Pemborong Plumbing harus berkoordinasi dan memberikan data-data ukuran dan gambargambar kepada pihak lain yang mengerjakannya.
Seluruh fasilitas listrik, air, sanitair sementara/darurat hendaknya diusahakan oleh Pemborong Plumbing
dan telah dimasukkan dalam penawarannya.
Dalam hal dimana ada lebih dari satu Pemborong Plumbing dengan tingkat prioritas tanggung jawab yang
sama dan bagian pekerjaannya terletak berdampingan maka masing-masing Pemborong wajib melakukan
perapihan pada bagian pekerjaan Pemborong lain sedemikian rupa sehingga tidak cacat akibat
pelaksanaan pekerjaan menurut bagiannya.
13)
Sub Kontraktor.
Apabila diperlukan tenaga-tanaga ahli khusus atau tenaga-tenaga pelaksana yang tidak mampu
melaksanakan pemasangan penyetelan pengujian dan lain-lain maka Pemborong dapat menyerahkan
sebagian instalasinya kepada Sub Kontraktor lain setelah mendapat persetujuan dari Pemilik Proyek dan
Konsultan Pengawas.
Pemborong wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaannya baik yang dilaksanakannya
sendiri maupun yang telah disub-kontraktorkan.
Pemilik Proyek dan Konsultan Pengawas tidak dapat dituntut bilamana ada gugatan Sub Kontraktor
karena tidak lancarnya pembayaran yang harus diberikan oleh Kontraktor.
14)
Pengawas Lapangan
Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi
ini harus diawasi oleh
seorang
yang
cukupberpengalaman
Ia bertanggung jawab penuh atau segala pekerjaan instalasi pada proyek ini.
Nama perincian pengalaman kerja struktur organisasi Pengawas Lapangan hendaknya diberikan
oleh pemborong kepada Pemilik Proyek/Owner Lapangan untuk dimintakan persetujuannya.
Bilamana ternyata menurut pendapat pihak Pemilik Proyek dan Konsultan Pengawas atas pihak yang
berwenang bahwa Pengawas Lapangan Kontraktor yang ditunjuk itu kurang cakap Memimpin
maka Pemborong harus menggantinya dengan orang lain dan tidak terbatas pada jumlah personil
yang dimintanya.
15)
Pembersihan Lapangan
Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari dibersihkan setelah selesai bekerja. Pemborong
hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan.
Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya
dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama masa pemeliharaan.
16)
b.
Pemborong wajib mengganti atau biaya sendiri setiap bagian pekerjaannya yang ternyata cacat atau
rusak selama jangka waktu jaminan yang tersebut diatas setelah proyek ini diserah terimakanuntuk
pertama kalinya kecuali yang dinyatakan secara tersendiri.
Pemborong wajib mengganti atau biaya sendiri\ setiap kelompok barang-barang atau sistem yang tidak
sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama
jangka waktu jaminan setelah proyek ini diserah terimakan pertama kali.
17)
18)
19)
Factory Test
Pemborong Plumbing harus memperhitungkan adanya "Factory test" yang dilakukan oleh Pemilik Proyek dan
Konsultan Pengawas yang minimal hasil pengujian peralatan terpakai dapat dilampiri pada saat akan
dipasangkan.
Dalam rangka kegiatan ini Pemilik Proyek dan KOnsultan Pengawas harus mendapatkan kejelasan dari
agent/sub agent maupun factory product perihal peralatan waktu pengiriman teknik peralatan agen didalam
mekanisme kerjanya dapat memenuhi target/ketepatan waktu pelaksanaan.
c.
PERSYARATAN TEKNIK
1). Peraturan-Peraturan Persyaratan
Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturanperaturan
Pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia dan khususnya daerah setempat. Selama
pelaksanaan Kontrak ini harus betul- betul ditaati dan diikuti sesuai petunjuk MK. Pada umumnya
peraturan-peraturan berikut ini yang berkenaan dengan pasal sebagaimana yang tertuang didalam spesifikasi
teknis antara lain:
Peraturan Perusahaan Air Minum Negara tentang instalasi air.
Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknis Penyehatan Direktorat
Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
Peraturan Perburuhan Indonesia tentang penggunaan tenaga kerja harian mingguan bulanan dan
borongan. Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan sisa dan maksud dari
Peraturan - peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
2)
Material
Pipa Galvanized Iron (GIP)
Untuk pemipaan air bersih di luar bangunan dan toilet digunakan pipa baja yang digalvanis kelas Medium
demikian pula perlengkapannya seperti tertera pada Gambar Rencana Pipa yang digunakan harus
memenuhi persyaratan yang tercantum dalam SII 0161-81 atau PUIB 1982 pasal 98 serta standardstandard. lainnya yang disetujui oleh Pemilik Proyek/MK merk sekwalitas Bakrie, PPI, Spindo.
- Pipa Polivinyl Chloride (PVC Pipe)
Pipa PVC kelas AW berikut accessoriesnya. Pipa tersebut mempunyai tekanan kerja 8 kg/cm2,
tekanan test 25 kg/cm2 dalam satu menit dan tekanan pecah pada minimum 40 kg/cm2.
Pipa PVC yang digunakan adalah yang dibuat dari ekstrusi bahan utama polivynil chlorida
dalam keadaan panas. Kandungan PVC murni minimum 92.5 %. Polimer dan stabilizer yang
digunakan harus berkwalitas baik dan tahan terhadap air dan cuaca (ultra violet) yang dijamin
dengan sertifikat pabrik. Permukaan luar dan dalam harus halus licin dan tanpa cacat yang
berbahaya seperti retak-retak guratan, gumpalan dan cacatcacat lainnya merk sekwalitas Wavin,
Maspionatau Vinilon. Type yang digunakan mempunyai dimensi dan toleransi sebagai berikut untuk
saluran pembuangan:
Nominal
(mm)
48
48
50
60
75
89
100
114
150
165
d.
Lem yang digunakan harus berkwalitas baik sesuai yang dianjurkan oleh pabrik pembuat pipa dan
petunjuk Owner Pekerjaan. Pipa-pipa PVC ini harus sesuai dengan standard SII 0344-82.
Pipa PE (Polyetylen) / HDPE
Pipa HDPE (high-density polyethylene) adalah pipa yang terbuat dengan bahan polyethylene dengan
kepadatan tinggi sehingga jenis pipa yang dihasilkan dapat menahan daya tekan yang lebih tinggi.
Karakteristik pipa HDPE yang kuat, lentur/flexible dan tahan terhadap bahan kimia menjadikan
produk ini mempunyai daya tarik yang terus meningkat.
Biasa digunakan untuk air bersih.
Pipa polietilen atau pipa PE adalah pipa yang dibuat secara sekstrusi dari bahan polietilen yang
diperuntukkan untuk tipe pipa PE yang sesuai dengan persyaratan teknis dan karbon hitam dengan
warna pipa hitam.
Bahan utama dengan kandungan PE murni minimum 97%.
Bahan Tambahan terdiri dari : karbon hitam dan antioksoi
Bahan baku yang digunakan rtidak boleh menimbulkan bau dan rasa, racun, pertumbuhan
microbiologi, pewrubahan warna air yang mengalir dalam pipa.
Mampu menahan tekanan uji sesuai dengan parameter tegangan residu, temperature uji dan waktu
uji.
Tekanan kerja maksimum sampai dengan 45o C
Standard SNI 06-4829-2005
Produk : Maspion, Vinilon, atau setara.
Fittings
Type fitting yang digunakan sesuai dengan tertera dalam Gambar Rencana, dan harus buatan
pabrik yang sama dengan yang memproduk pipa (yang digunakan dalam instalasi ini).
Katup Valve
Macam dan ukuran yang digunakan seperti gate valve, check valve foot, valve float, valve dsb harus
sesuai seperti yang tertera di dalam Gambar Rencana. Untuk valve yang berdimensi lebih kecil dari 3"
digunakan valve yang terbuat dari bronze dengan sistem penyambungan screwed/ ulir.
Untuk yang berdimensi 3" dan lebih besar digunakan valve yang terbuat dari Cast Iron dengan sistem
penyambungan flanged flens. Valve harus mempunyai pressure range 6 kg!cm2 -15 kg!cm2.
Plumbing Fixtures :
Closet
Lavatory/Wastafel
Floor drain
Clean Out
Kran
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
e.
Bahan bakunya dari Polyethylene (HDPE-High Density Poly Ethylene) berkualitas tinggi, yang telah diakui oleh
FDA ( Food and Drugs Administration), tidak berbau, tidak beracun dan tidak mengubah rasa makanan
maupun minuman.
Lapisan dinding tangki terdiri dari 3 (tiga) lapis yaitu :
Lapisan dalam berwarna putih, halus dan tidak berbau. Lapisan ini berguna untuk mencegah tumbuhnya
lumut, jamur dan tidak berbau.
Lapisan tengah mengandung PE Foam yang berfungsi menahan panas dan dingin, benturan bantingan
dan flexibilitas tangki.
Lapisan terluar mengandung anti UV (Ultra Violet), stabilisator panas, dan berwarna orange atau kuning.
Tangki / Tandon Air kami telah disesuaikan dengan tingginya Sinar UV di Indonesia sehingga tahan
terhadap radiasi sinar ultra violet yang bisa menimbulkan perubahan warna maupun keretakan.
Tidak ada sambungan pada dinding Tangki / Tandon Air kami, hal ini mudah kita lihat dari bagian luarnya.
Karena jika ada sambungan maka sangat rentan dengan kebocoran dan sebagai area menggumpalnya
kotoran dibagian dalamnya.
Tahan terhadap panas sampai 80o Celcius termasuk panas sinar matahari.
Tahan terhadap beberapa jenis bahan kimiawi.
Tahan terhadap segala cuaca.
Tutupnya ber-ulir untuk mencegah agak tidak mudah masuk kotoran dan tidak mudah lepas. Di bagian bawah
dilengkapi dengan fitting untuk lubang input dan output yang standar, praktis dan memudahkan
penggunaannya.
Ketebalan dinding tangki berbanding lurus dengan kapasitas-nya jadi makin besar kapasitas tangki makin tebal
dinding tangkinya. Hal ini untuk menjamin kekuatan dan ketahanan terhadap berat jenis air pada volume
penuh.
Sesuai untuk memenuhi kebutuhan Rumah dan Industri.
Instalasi dan pemasangannya diletakkan di atas menara yang datar.
POMPA
Pompa digunakan untuk menarik mengalirkan air bersih ke Water Torn sebelum disitribusikan. Spesifikasi /
jenis pompa : pompa booster 250 watt (PDH 250), Total Head 30 meter, 220 V, 50 Hertz.
f.
PELAKSANAAN
1)
Dalam Galian
50 cm
60 cm
70 cm
80 cm
85 cm
Lebar Galian
30 cm
30 cm
40 cm
40 cm
40 cm
Jika ada pipa yang melintasi saluran drainage letak pipaharus berada di bawah saluran drainage dengan
jarak antara dasar pondasi saluran dengan pipa minimal 20 cm. Belokan (vertical dan horizontal. Harus
dilakukan dengan bantuan alat penyambung yang sesuai (misalnya bend elbow) dan buatan pabrik yang sama
dengan pipa demikian pula untuk
percabangan harus digunakan TeeatauTee Reducer yang sesuai.
Pada belokan-belokan sedapat mungkin digunakan belokan jenis long radius. Percabangan pada pipa air kotor
menggunakan Y tee. Bila pekerjaan pemasangan pipa berhenti semua ujung pipa harus ditutup dengan dop
atau sumbat kedap air.
Untuk pipa GIP yang memakai sambungan ulir penyambungan harus dilakukan dengan menggunakan sealtip
sesuai dengan petunjuk Owner Pekerjaan. Untuk pipa PVC sambungan harus menggunakan perekat khusus
PVC dimana sebelumnya pipa yang
akan disambung harus dibersihkan dari segala kotoran dan minyak
sehingga didapat sambungan yang kuat dan rapat. Semua accessories harus dipasang pada posisi elevasi
seperti yang tertera pada Gambar Rencana. Pemasangan floor drain harus rapat betul dimana celah-celah
antara floor drain dan lantai harus diisi dengan pasta semen (grouting) dan membrane water proofing berlapislapis atau sealant. Pada penembusan pipa-pipa dengan pelat beton harus dipasang sparing pipa yang rapat air
seperti pada Gambar Rencana.
Sleeves untuk pipa-pipa dibuat dari pipa besi tuang atau pipa baja yang mempunyai ukuran yang cukup
untuk memberikan kelonggaran di luar pipa (5 mm) Sleves harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus konstruksi beton.
Semua pipa harus diikat dengan kuat oleh penggantung atau angker yang cukup untuk memberikan kelonggaran
di luar pipa (5 mm). Sleeves harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi beton.
Semua pipa harus diikat dengan kuat oleh penggantung atau angker yang cukup kokoh agar pipa-pipa tidak
berubah letaknya. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan/terikat pada konstruksi dengan insert
yang dipasang ketika pengecoran beton atau dengan baut tembak. Jarak tumpuan pipa pada pipa tegak adalah
<1,2 meter sedangkan jarak penggantung pada pipa mendatar adalah sebagai berikut :
Jenis Pipa
GIP
PVC
Diameter
< 1
1-2
2-3
3-6
> 8
< 1
1-2
2,5-5
5
> 6
Penggantung dan penumpu harus mempunyai konstruksi yang cukup kuat untuk menahan seluruh berat pipa
dan harus dapat diatur kedudukannya agar kemiringan pipa dapat disesuaikan dengan
persyaratan. Semua pipa yang kelihatan (tidak ditanah atau tembok) harus dicat dengan warnawarna tertentu setelah sebelumnya pipa-pipa tersebut dilapisi dengan cat anti karat. Warna - warna pipa
tersebut adalah :
untuk pipa air bersih biru muda
untuk pipa kebakaran merah menyala
untuk pipa air buangan toilet abu-abu
pipa vent abu-abu muda/putih.
Warna-warna tersebut harus disetujui oleh Owner Pekerjaan.
Penggantung I penumpu pipa dan peralatan- peralatan logam lainnya juga harus dilapisi dengan
cat anti karat. Pemotongan pipa dilakukan kalau memang diperlukan dan dilakukan dengan alat
yang sesuai dengan jenis pipa yang akan dipotong tersebut. Pada waktu pemasangan dan
setelahnya pipa harus dalam keadaan baik dan pada bagian dalam pipa harus bersih dan kering.
Untuk menghindari pergeseran letak pipa air bersih akibat aliran air di dalam pipa maka pada
tempat-tempat tertentu pada jalur pipa yangditanam misalnya belokan percabangan atau valve harus diberi
thrust block dari adukan beton 1:2:3. Pada belokan arah vertikal pada thrust block harus diberi anchor.
Pada pemasangan pipa air buangan peletakan pipa-pipa dimensi dan kemiringan harus disesuaikan dengan
Gambar Rencana. Pada belokan pipa > 45 atau pada tempat- tempat tertentu seperti pada Gambar Rencana
dipasang clean out. Pada belokan pipa air buangan di luar bangunan atau jarak tertentu dibuat bak control
Konstruksi bak kontrol adalah pasangan bata trasraam dapat dilihat pada Pasal Pekerjaan pasangan dalam
spesifikasi ini. Pada pipa air kotor dan pipa vent
yang dipasang vertikal harus diberi satu sambungan
expansi pada setiap lantai bangunan. Klem dibawah socket harus dipasang eratdanklemantara2socket
dipasang renggang.
Untuk pipa yang dipasang horizontal yang melebihi 20 meter harus diberi satu sambungan expansi pada ujung
akhir. Flexible connection yang digunakan terbuat dari synthetic rubber class 150 psi dan dimensi sesuai
kebutuhan. Pada pipa yang menembus dinding harus diberi pipa pelindung.
Untuk perpipaan di lantai bawah fitting-fitting yang menerima beban vertikal harus diberi bantalan beton. Pipa
vent service harus dipasang minimum 20 cm di atau muka air banjir alat plumbing tertinggi yang dilayani vent
tersebut. Untuk vent mendatar pipa dipasang miring 1 % agar titik-titik air dapat mengalirsecara gravitasi
kembali ke pipa pembuangan.
2) Pemasangan Plumbing Fixtures dan perlengkapannya Plumbing Fixtures harus dipasang oleh tukang yang
dianggap ahli dan pengalaman petunjuk pemasangan mengikuti petunjuk dari pabrik sehingga didapatkan hasil
yang kokoh tidak terdapat celah-celah yang dapat merembeskan air pada elevasi seperti tertera pada Gambar
Rencana. Sambungan dengan pipa pembuang juga harus rapat sehingga tidak terjadi kebocoran. Semua noda
harus dibersihkan. Insert (tempat penyekrupan) harus tertanam dengan baik dalam dinding atau lantai dan rata
dengan permukaan. akhir (finish) dari dinding atau lantai tersebut. Semua baut mur dan sekrup yang kelihatan
harus dibuat dengan lapisan chromiun atau nekel.
g.
PENGUJIAN
Sebelum penyerahan pertama Kontraktor harus telah melaksanakan pengujian pengujian dilapangan disaksikan
oleh Owner Pekerjaan. Pengujian dilakukan sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Setelah sistim perpipaan air bersih selesai dipasang dan sebelum memasang fixtures seluruh sistim pipa air
bersih harus diuji. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan hidrostatik sebesar 10 kglcm2 selama 24
jam.
Apabila selama 24 jam tekanan tidak berubah turun maka instalasi pipa dinyatakan baik. Pengujian dilakukan
pada setiap segment pipa maksimum 100 meter.
Pada pengujian sistem pipa air buangan semua lobang outlet ditutup rapat-rapat dan seluruh pemipaan diisi
dengan air sampai lubang vent tertinggi (air meluap dari vent cap). sistem harus dapat menahan air yang
diisikan minimum selama 30 menit dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm. Pengujian
dilakukan sebelum lantai (untuk di R.Toilet) ditutup.
Setelah pengujian harus dilaksanakan desinfeksi terhadap sistim air bersih dengan memasukkan chlorine
dengan kadar 50 ppm. Setelah 16 jam seluruh sistim pipa harus dibilas dengan air bersih sehingga kadar
chlorine tidak lebih dari 0.2 ppm. Semua katup dalam sistim pemipaan harus dibuka dan ditutup beberapa kali
selama jangka waktu 16 jam tersebut.
Kontraktor dianggap sudah menguasai sistim pengujian seperti diuraikan diatas.
Kontraktor harus bertanggung jawab atau segala kerusakan atau kegagalan akibat pelaksanaan pengujian dan
harus segera diperbaiki sampai hasilnya dapat disetujuk Owner Pekerjaan.
Pengukuran hasil Kerja. Pekerjaan sanitary dapat dinilai sebagai kemajuan pekerjaan apa bila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan spesifikasi ini serta spesifikasi lainnya dan telah diuji
ketepatannya dengan prosedur yang berlaku dan dapat diterima baik oleh Owner Pekerjaan.
UMUM
SATUAN PEKERJAAN (BUAH/UNIT)
1)
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/operasinya.
Pekerjaan pemasangan wastafel, urinal, klosed, kran, perlengkapan kloset, floor drain.
2)
3)
Persetujuan
- Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/ Konsultan Pengawas beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan.
- Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, pengganti harus disetujui
Perencana/Konsultan Pengawas berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
b. . BAHAN/PRODUK
1)
2)
c.
Untuk wastafel, urinal, kloset dan keran merk TOTO dalam negeri atau setara.
Floor drain : TOTO/Viega, atau setara.
PELAKSANAAN
1)
Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan,
termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detaildetail sesuai gambar.
2)
Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Perencana/Konsultan Pengawas.
3)
Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan / berbedaan ditempat itu
sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan
fungsinya.
4)
5)
Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
Pemilik.
6)
Pekerjaan Wastafel
Wastafel yang digunakan adalah merk TOTO ex dalam negeri atau setara lengkap dengan segala
accessoriesnya seperti tercantum dalam brosurnya. Type-type yang dipakai dapat dilihat pada skedul
sanitair terlampir.
Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi baik tidak ada bagian yang
gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari
produksennya dalama brosur. Pemasangan harus baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua
kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
7)
Pekerjaan Urinal
Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan adalah merk TOTO type yang dipakai adalah : dengan
fitting standard.
Urinal yang dipasang adalah urinal yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian-bagian yang
gompal, retak dan cacaat lainnya dan telah disetujui konsultan Pengawas.
Pemasangan urinal pada tembok menggunakan Baut Ficher atau stainless steel dengan ukuran yang
cukup untuk menahan beban seberat 20 kg tiap baut.
Setelah urinal terpasang, letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai gambar untuk itu, baik
waterpassnya. Semua celah-celah yang mungkin ada antara dinding dengan urinal ditutup dengan semen
berwarna sama dengan urinal sempurna.
Sambungan instalasi plumbingnya harus baik tidak ada kebocoran-kebocoran air.
8)
Pekerjaan Kloset
Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah TOTO standard ex dalam negeri, type
yang dipakai dapat dilihat pada skedule sanitair terlampir.
Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian
yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan Pengawas.
Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua telab 3 cm dan telah dicelup dalam larutan pengawet
tahan air, dibentuk seperti dasar kloset. Kloset disekrupkan pada papan tersebut dengan sekrup
kuningan.
Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar, waterpass. Semua noda-noda
harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
9)
Pekerjaan Kran
Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah merk TOTO dengan chromed finish. Ukuran
disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran
tembok dipakai yang berleher panjang dan mempunyaai ring dudukan yang harus dipasang menempel
pada dinding type T.23 B 13 V 7 (N).
Keran-keran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji dan dapat disambung
dengan pipa leher angsa (extention). Keran untuk sink di ruang saji type T. 30 AR 13 V 7 (N).
Stop keran yang dapat digunakan merk Kitazawa bahan kuningan dengan putaran berwarna hijau,
diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
Keran-keran harus dipasang pada pipaa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai
dengan gambar-gambar untuk itu.
10)
Closet Jongkok
Washtafel
Urinal
4.
Kran
Kran Washtafel
Cermin
Floor Drain
Paper Holder
5.
6.
7.
d.
RUANG TOILET
CE 9 + Accesories
T 6 JP2 W
U. 57 M
Moslem Type
Standart
Ex TOTO
Ex Asahi
TX. IA. Square Flange
TX. 11
X.
PERSONIL
1)
2)
Kualifikasi
Jumlah
Orang
Pengalaman
(Tahun)
Ahli Madya
Sipil/Struktur
Ahli Muda
Arsitektur
Bukti yang
harus
disertakan
1. SKA
2. Ijazah
3. CV
1. SKA
2. Ijazah
3. CV
Tenaga Pendukung
No.
1.
2.
3.
b.
Posisi/Jabatan
Posisi/Jabatan
Mandor
Teknisi/Logistik
Juru Gambar/CAD Operator
Kualifikasi
SMK/D1
SMK
D3
Jumlah Orang
1
1
1
Pengalaman (Tahun)
5
3
5
3)
Project Manager adalah Ahli Madya Teknik Sipil/Struktur sebanyak 1 (satu) orang, pendidikan minimal S1
Teknik Sipil, pengalaman kerja minimal 10 (sepuluh) tahun mempunyai tugas/tanggung jawab untuk:
- Bertanggung jawab untuk keseluruhan terhadap manajemen proyek;
- Bertanggung jawab kepada pemberi tugas, dan semua wewenang mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan Pekerjaan Pelaksanaan, serta melaporkan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan;
- Bertanggung jawab untuk pengumpulan data dan informasi yang diperlukan, penentuan kebutuhan
pekerjaan pelaksanaan, organisasi personil, dan penyampaian serta pembahasan laporan untuk
mendapatkan persetujuan pemberi tugas dan Konsultan Pengawas;
- Mengorganisir personil dan manajemen tim tenaga, staf penunjang dalam setiap aktivitas pekerjaan;
- Bertanggung jawab dalam penyusunan semua laporan pekerjaan pelaksanaan;
- Bertanggung jawab penuh atas penyelesaian pekerjaan.
4)
Site Manager adalah Ahli Muda Arsitektur sebanyak 1 (satu) orang, pendidikan minimal S1 Teknik Arsitektur
pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun mempunyai pengetahuan dan berpengalaman luas dalam pekerjaan
pelaksanaan. bertugas dalam disiplin keilmuannya masing-masing untuk:
- Melaksanakan pekerjaan secara umum, terutama dilapangan dalam bidang arsitektur/struktur, koordinasi
dan inspeksi kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan
dapat secara terus menerus sampai dengan penyerahan pekerjaan kedua;
- Memperhatikan kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau komponen bangunan, peralatan dan
perlengkapan selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
- Menjaga dan bertanggung jawab terhadap kemajuan pekerjaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat agar batas waktu seperti yang tercantum dalam dokumen kontrak dipenuhi;
- Melaporkan setiap perubahan apabilah terjadi perubahan terhadap dokumen pelaksanaan, berupa
pengurangan dan penambahan biaya akibat perubahan pekerjaan apabila dipandang perlu untuk
dilakukannya perubahan dan harus disampaikan kepada Konsultan Pengawas dan disampaikan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.
PERALATAN
Peralatan minimal yang wajib disediakan Kontraktor Pelaksana adalah sesuai tabel berikut :
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Jenis Peralatan
Jumlah
Keterangan
1 Unit
2 Unit
3 Un it
3 Un it
3 Un it
3 Un it
4 Unit
200 Set
1 Unit
Ts
Manual
0,3 M3
Manual
Electrik
10.
11.
12.
3 Unit
3 Unit
1 Unit
Elektrik
Peralatan/fasilitas sebagaimana tercantum pada Tabel Peralatan di atas adalah peralatan/fasilitas minimal yang
wajib ditawarkan/diajukan/disediakan oleh peserta lelang dalam melakukan penawaran untuk pekerjaan ini.
Khusus untuk pekerjaan Alumunium Composite Panel, pelaksanaan pekerjaannya harus menggunakan
APLIKATOR. Dalam dokumen penawaran harus disertakan dengan Surat Dukungan dari
Aplikator/keagenan ACP.
Penyedia Jasa Konstruksi disyaratkan menyampaikan jaminan/garansi ketersediaan bahan/material atau surat
dukungan bahan/material sesuai spesifikasi teknis yang terkait dengan item pekerjaan Pengadaan tiang pancang 12
m 30.30.30
Dalam dokumen penawaran juga harus disertakan bukti kepemilikan/sewa (untuk milik sendiri maupun sewa)
berupa rekaman bukti pembelian alat untuk peralatan no. 1,3,4,5 dan 9. Khusus untuk peralatan no. 9 berupa
rekaman STNK kendaraan kerja (truck) yang sah dan berlaku. Apabila dokumen penawaran tidak disertai
dengan bukti kepemilikan/sewa peralatan maka dinyatakan tidak memenuhi persyaratan (gugur teknis).
XI.
XII.
PENUTUP
Dengan disampaikannya Kerangka Acuan Kerja ini, agar Pelaksana Pekerjaan dapat memahami yang selanjutnya
mengiterprestasikan dan mendefinisikan tugas yang diberikan secara benar, sehingga dapat menghasilkan suatu hasil
pekerjaan yang sesuai.
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai bahan acuan bagi Pelaksana Pekerjaan untuk melaksanakan
kegiatan dilapangan, dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
20__
Menyetujui,
KABID TRANSPORTASI LAUT DAN UDARA
DISHUB PROVINSI DKI JAKARTA
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
Disusun oleh,
PT. RINDU ORDER
Selaku Konsultan Perencana
nama
NIP : ____________
nama
jabatan
Mengetahui,
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI DKI JAKARTA
Selaku Pengguna Anggaran
nama
NIP ______________