Anda di halaman 1dari 18

Dr.

Widi Yuli Harianto

Banyak faktor yang menentukan


dalam meningkatkan produktivitas
kerja salah satu diantaranya adalah
gizi kerja.
Usaha untuk meningkatkan efisiensi
dan produktivitas tenaga kerja harus
sejalan pula dengan usaha mengatasi
masalah gizi tenaga kerja.

UU no 12 th 1948 tentang kondisi fisik


tenaga kerja, setelah bekerja terus-menerus
selama 4 jam harus diberikan istirahat.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi no 068/Men/1989 tentang ijin
penyimpangan waktu kerja, bahwa
perusahaan yang memperkerjakan tenaga
kerja sembilan jam per hari wajib
menyediakan makan dan minum 1400 kalori

Ilmu gizi: adalah ilmu pengetahuan yang


mempelajari bagaimana memberikan makanan
kepada tubuh dengan sebaik-baiknya sehingga
tubuh dalam kesehatan yang optimal.
Zat gizi: zat-zat yang terkandung dalam makanan
dan berguna untuk tubuh.
Makanan: adalah semua bahan yang dapat
dimakan oleh manusia, baik dalam bentuk
alamiah, maupun bentuk buatan atau sudah
diolah, kecuali obat-obatan.
Gizi: adalah kesehatan seseorang yang
dihubungkan dengan makanan yang
dikonsumsinya.

Gizi kerja: gizi yang diperlukan tenaga


kerja untuk melakukan suatu pekerjaan
sesuai dengan jenis pekerjaan, sehingga
tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi
kerja yang setinggi-tingginya.
Penyakit gizi kerja: penyakit sebagai akibat
kerja atau ada hubungan kerja.
Produktivitas: adalah sikap mental yang
mempunyai pandangan bahwa mutu
kehidupan hari esok harus lebih baik dari
hari ini.

Kebutuhan Gizi Minimal Sehari (MDR)


Adalah dosis terkecil zat gizi yang
diperlukan sehari agar seorang rata-rata
tak menjadi sakit pada kondisi umum yang
dianggap normal.
Kecukupan Gizi (RD)
adalah merupakan anjuran kebutuhan
sehari yang merupakan penjumlahan dari
MDR dengan Nilai Tambah atau Batas
Keamanan (BK).

Faktor yang mempengaruhi batas


keamanan:
1. Tingkat kesehatan gizi masyarakat
yang ingin dicapai
2. Tingkat ekonomi masyarakat yang
menentukan daya beli

Ukuran tubuh
Usia
Jenis kelamin
Kegiatan sehari-hari
Kondisi tubuh tertentu
Lingkungan kerja

Energi
energi dinyatakan dalam kalori, energi ini
dihasilkan oleh tiga sumber utama yaitu
karbohidrat, lemak dan protein.
Hidrat arang
kebutuhan hidrat arang dihitung dari energi yang
berasal dari hidrat arang untuk orang Indonesia
60-70% dari total energi sehari.
Protein
rata-rata diperlukan 1 gr tiap kg BB untuk protein
yang berasal dari hewan dan 1,2 gr tiap kg BB
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dalam
bentuk makanan campuran.

Lemak
kebutuhan lemak tergantung dari kebutuhan
energi 20-25% dari total energi perhari.
Vitamin dan mineral
adalah zat gizi yang berfungsi mengatur dan
melindungi proses dalam tubuh, pembentukan
enzim dan hormon, tulang dan jaringan tubuh.
Air
merupakan pelarut, mengatur sistem
keseimbangan dalam proses tubuh manusia,
merupakan unsur yang diperlukan dalam jumlah
yang besar: 60% dari BB manusia adalah air

Angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan sehari

Jenis kegiatan

Laki-laki
Umur:20-59 th,
BB: 62 kg

Perempuan
Umur: 20-59 th,
BB: 54 kg

Energi Protein Energi Protein


(kal)
(gr)
(kal)
(gr)
Kerja ringan
Kerja sedang
Kerja berat

2800
3000
3600

55
55
55

2050
2250
2600

48
48
48

Metabolisme dasar
yaitu energi untuk kebutuhan fisiologis
minimal tubuh dalam keadaan basal,
selama 24 jam tanpa melakukan
aktivitas.
Energi untuk melakukan kerja luar
merupakan tambahan energi terhadap
BM yaitu energi yang diperlukan tubuh
untuk mengerjakan kerja luar.

Jenis kegiatan
jenis kegiatan ringan, sedang berat
yang merupakan suatu beban kerja
b. Faktor tenaga kerja
ketidaktahuan, jenis kelamin, umur,
kebiasaan makan yang kurang baik,
disiplin, motivasi dan dedikasi.
a.

c.

Faktor lingkungan kerja


faktor lingkungan bisa menjadi beban
tambahan:
Fisik
di lingkungan panas, untuk pekerjaan berat
sekurang-kurangnya 2,8 L air minum, sedang
untuk kerja ringan 1,9 L
Kimia
bahan kimia dapat menyebabkan keracunan
kronis dengan penurunan BB
Biologi
lingkungan kerja yang terpapar oleh pelarut dan
mikroorganisme

1.

2.

Haggard dan Greenberg


menemukan bahwa setiap habis makan,
gula darah seseorang meningkat, begitu
juga dengan efisiensi otot-ototnya
kemudian menurun perlahan sesuai
dalam perjalanan waktu
Krount dan Muller
meneliti kemampuan kerja penambang
batubara, penambahan 2800 kalori 7
ton/hr, 3200 kalori 9,6 ton/hr, 3800
kalori 10 ton

3.

4.

Darwin Karyadi
penelitian terhadap tenaga kerja irigasi
menyimpulkan bahwa kebiasaan tidak
makan pagi menyebabkan konsumsi
kalori, protein, lemak dan vitamin rendah.
Dalam keadaan ini daya kerja berkurang.
FAO
energi sangat mempengaruhi
produktivitas kerja, sedangkan protein,
mineral, vitamin sangat mempengaruhi
efisiensi kerja

Penyediaan kantin dan ruang makan


Penyediaan preparat gizi
Penyuluhan gizi
Pemberian makanan di tempat kerja

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai