Anda di halaman 1dari 34

Ilmu Gizi dan Pengawasannya

Untuk Menunjang K3

1
Sasaran Pembelajaran
Mahasiswa mampu:
Menjelaskan sistem pembinaan gizi tenaga kerja di
Perusahaan

2
Dasar Ilmu Gizi
Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja
makanan yang mempunyai nilai gizi cukup baik harus diberikan
kepada tenaga kerja
Kekurangan nilai gizi makanan yang dimakan sehari-hari akan
membawa akibat buruk terhadap tubuh, antara lain kemampuan
fisik berkurang, pertahanan tubuh menurun, kemudian nampak
pula dari penurunan berat badan, badan menjadi kurus, muka
pucat kurang bersemangat dan lain sebagainya. Dalam keadaan
yang demikian itu tidak bisa diharapkan tercapainya efesiensi dan
produktivitas kerja yang optimal. Dengan demikian maka
terhambat pula terwujudnya kesejahteraan bangsa dan negara
secara Nasional
3
Beberapa penelitian tentang keadaan gizi tenaga kerja
menyimpulkan bahwa sebagian besar di antara mereka
mempunyai keadaan gizi yang buruk
Penelitian tersebut antara lain:
1. Dilakukan oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI di
berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa lebih dari 43%
dari tenaga kerja yang diselidiki menderita kekurangan gizi, data
klinis menyimpulkan 50% di antaranya menderita anemi gizi.
2. Dilakukan oleh Direktorat Keselamatan Kerja dan Kesehatan
Kerja dalam inspeksinya terhadap tenaga kerja di beberapa
pelabuhan di Indonesia menyimpulkan pula lebih dari 69% dari
tenaga kerja yang diperiksa menderita anemi gizi.

4
Penyakit-penyakit lain yang menyertai keadaan kurang gizi
itu bermacam-macam, di antaranya yang menonjol adalah
penyakit paru-paru (TBC)
Dari kesimpulan hasil penelitian itu tergambar bahwa
masalah gizi yang dihadapi tenaga kerja adalah:
1. Kurang kalori dan protein dalam makanan sehari-hari
terutama protein hewani.
2. Anemi gizi karena kekurangan zat besi dan protein dalam
makanan yang dikonsumsi sehari- hari.
3. Penyakit gondok-endemik yang diderita oleh sebagian
masyarakat termasuk tenaga kerja sebagai akibat dari kurang
konsumsi yodium

5
Pengertian Gizi dan Makanan:
a. Ilmu Gizi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
bagaimana memberikan makanan kepada tubuh dengan sebaik-
baiknya sehingga tubuh dalam keadaan kesehatan yang optimal
b. Zat Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan dan
berguna untuk tubuh. Untuk mengetahui tentang makanan
dengan kesehatan manusia maka perlu dipelajari ilmu gizi.
c. Makanan adalah semua bahan yang dapat dimakan oleh
manusia, baik dalam bentuk alamiah (asli) maupun bentuk
buatan (sudah diolah), kecuali obat-obatan.
d. Gizi adalah kesehatan seseorang yang dihubungkan dengan
makanan yang dikonsumsinya

6
Fungsi makanan untuk tubuh:
Tubuh manusia dapat diibaratkan mesin yang
memerlukan bahan bakar, minyak pelumas, untuk dapat
bekerja dengan baik. Bahan bakar dan minyak pelumas
untuk tubuh itu berasal dari makanan. Karena itu
makanan mutlak diperlukan oleh tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. Fungsi makanan itu bagi
tubuh adalah untuk memberikan tenaga, membangun
jaringan tubuh dan mengatur, sehingga zat-zat gizi yang
terkandung dalam makanan itu dapat dibagi

7
8
9
Hidrat arang (karbohidrat)
adalah zat gizi sebagai sumber tenaga utama dan tiap 1 gr.
hidrat arang memberikan tenaga 4 kalori. Hidrat arang
banyak terdapat dalam nasi, roti, ubi singkong, kentang, sagu,
terigu, jagung dan hasil-hasil olahnya
Lemak
adalah zat gizi yang selain sebagai sumber tenaga, juga
sebagai pelarut beberapa vitamin yang diperlukan tubuh.
Tiap 1 gram lemak memberikan tenaga 9 kalori. Lemak
terdapat dalam minyak goreng, margarine, biji-bijian,
kacang-kacangan, santan, lemak binatang, mentega, keju dan
sebagainya.

10
Protein
adalah zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun tubuh, dan
selain itu dapat berfungsi sebagai sumber tenaga. untuk sumber
tenaga, protein dapat memberikan 4 kalori tiap 1 gr.
Protein tersusun dalam asam-asam amino yang jumlahnya
lebih kurang 22 macam, yang dapat digolongkan dalam 2
golongan yaitu:
1. Asam amino asensil yaitu asam amino yang sangat
dibutuhkan tubuh, tetapi tidak dapat dibentuk sendiri oleh
tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan sehari-hari;
2. Asam amino non esensil yaitu amino yang dapat dibentuk
sendiri oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan

11
Mutu protein ditentukan oleh asam-asam amino esensil
yang dikandungnya, oleh karena itu dikenal 2 macam
protein yaitu:
1. Protein sempuma yaitu protein yang mengandung semua
asam-asam amino esensil. ' Protein sempurna biasanya
berasal dari hewan seperti daging, susu, telur, ikan serta
hasil-hasil olahnya.
2. Protein tidak sempurna yaitu protein yang mengandung
sebagian asam-asam amino esensil. Protein tidak sempurna
biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan yaitu kacang-
kacangan, biji-bijian dan hasil-hasil olahnya misalnya tahu,
tempe, oncom dan lain-lain.

12
Vitamin senantiasa diperlukan setiap saat, oleh karena
itu harus selalu ada dalam makanan yang dimakan
tiap hari. Vitamin itu bermacam-macam, tetapi dapat
digolongkan dalam 2 golongan yaitu:
1. Yang larut dalam air dan tidak larut dalam lemak
misalnya vitamin B Complex dan Vitamin C.
2. Yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam lemak
ialah vitamin A, D, E, dan K. Karena itu absorsinya
sangat tergantung pada lemak dalam makanan

13
Vitamin-vitamin banyak terdapat dalam sayur-sayuran, buah-
buahan yang berwarna biji-bijian, hati, hati ikan, susu, keju dan
mentega
A i r
adalah salah satu unsur yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah besar, lebih kurang 60% berat badan manusia
adalah air. Tubuh manusia lebih tahan kekurangan makanan dari
pada kekurangan air.
Oleh karena itu masalah penyediaan air minum penting pula
diperhatikan di samping makanan. Terutama sekali di tempat di
mana pengeluaran air dari tubuh cukup besar, misalnya orang-orang
yang bekerja di tempat panas, bekerja berat sehingga banyak
mengeluarkan keringat.

14
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi.
Kebutuhan gizi seseorang berbeda-beda, tergantung kepada:
Ukuran tubuh (tinggi dan berat badan).
 Makin besar ukuran tubuh seseorang, makin besar pula kebutuhan kalorinya,
sungguhpun jenis kelamin, kegiatan yang dilakukan serta usianya sama. Sebalik-nya
makin kecil ukuran tubuhnya makin rendah pula kebutuhan kalorinya. Kebutuhan
kalori yang ditentukan oleh ukuran tubuh ini disebut kebutuhan dasar
Usia
 Makin tua usia seseorang itu makin berkurang kebutuhan kalori dan zat-zat gizi
lainnya. Sebaliknya anak-anak memerlukan kalori relatip lebih besar dari pada orang
dewasa" karena diperlukan selain untuk memberikan tenaga, juga untuk pertumbuhan.
Jenis.kelamin.
 Laki-laki lebih banyak membutuhkan kalori dari pada wanita. Hal ini karena laki-laki
lebih banyak mempunyai otot-otot dan lebih aktif.
 Kegiatan sehari-hari.

 Orang yang bekerja berat lebih banyak membutuhkan kalori dan protein dari pada yang

bekerja sedang atau ringan. Besarnya penggunaan kalori ini tergantung kepada
banyaknya otot yang dipergunakan untuk bekerja itu dan lamanya penggunaan otot-
otot tersebut. Di samping itu. protein juga diperlukan lebih

15
16
17
18
19
20
Penyelenggaraan makanan di tempat
kerja
Maksud pemberian makanan di tempat kerja adalah untuk
meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja para tenaga
kerja
Berbagai penyelidikan tentang hubungan antara konsumsi makanan
dengan kemampuan kerja seseorang, sudah banyak dilakukan,
antara lain
Kraunt dan Muller (1946) meneliti kemampuan kerja penambang batu
bara, dengan makanan yang mengandung 2.800 kalori, mereka
menghasilkan 7 ton batu bara
seorang sehari. Bila kalori ditingkatkan menjadi 3,2 kalori, kemampuan
naik menjadi 9,6 ton batu bara, tetapi berat badan rata-rata turun 1,2
kg. Bila kalori ditingkatkan menjadi 3.000 kalori, batubara yang
dihasilkan mencapai 10 ton, dan berat badan pulih kembali normal

21
Darwin Karyadi dalam penelitiannya terhadap tenaga
kerja irigasi menyimpulkan bahwa kebiasaan tidak
makan pagi sebelum kerja menyebabkan konsumsi
kalori, protein, lemak serta vitamin dan mineral. Dalam
keadaan ini daya kerja berkurang. Pekerja yang makan 2
kali sehari lebih banyak menderita anemi gizi daripada
yang makan 3 kali sehari.
FAO (1962) menyimpulkan bahwa energi sangat mem-
pengaruhi produktivitas kerja, sedangkan protein,
mineral dan vitamin sangat mempengaruhi efisiensi
kerja

22
Sistem pembinaan dan pengawasan Gizi
Tenaga Kerja
Menu dibuat 10 hari (menu 10 hari)
Memenuhi standar gizi
Tukang masak bebas dari penyakit menular dan
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dokter
Dapur selalu dalam keadaan bersih
Dapur tidak boleh dekat dengan tempat kerja dan WC
Menu selalu dievaluasi agar tidak membosankan

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Ringkasan
Pembinaan gizi karyawan sangat diperlukan agar
karyawan / tenaga kerja selalu dalam kondisi sehat
dan kuat dalam melakukan setiap aktivitas
Agar tidak membosankan dibuat menu 10 hari
Menu selalu dievaluasi agar tidak membosankan

34

Anda mungkin juga menyukai