Laporan Tetap Analisis Air 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

Page | 1

ANALISIS AIR
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa

diharapkan

mampu

dan

mengerti

menggunakan

alat

Waterproof Cyberscan PCD 650 dengan baik dan benar untuk mengukur
parameter fisik air seperti pH,, Conductivity, TDS, Resistivity, dan kadar
Oksigen.
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Bahan yang digunakan
1. Air Kemasan dengan merk Aqua
2. Air kemasan dengan merk Pocari Sweat
3. Air Kemasan dengan merk Frestea
4. Air Kemasan dengan merk Mizone
Alat yang digunakan

III.

1. Gelas Kimia 500ml

: 4 buah

2. Waterproof Cyberscan PCD 650

: 1 buah

GAMBAR ALAT

Waterproof Cyberscan PCD 650


IV.

Gelas Kimia

DASAR TEORI
Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat
energi atau komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan

Page | 2

beberapa parameter yaitu fisika (suhu, kekruhan, padatan suspensi dan


sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, dan sebagainya),
dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya)
(Effendi, 2003)
Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ikan adalah (O-fish,
2009) :
1. Rendah kadar amonia dan nitrit
2. Bersih secara kimiawi
3. Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai
4. Rendah kadar cemaran organik, dan
5. Stabil
Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, yang
pertamana adalah pengukuran kualitas air dengan parameter fisika dan kimia,
sedangkan yang kedua adalah pengukuran dengan menggunakan parameter
biologi. (Sihotang, 2006)
Suhu air dipengaruhi komposisi substrat, kecerahan, kekeruhan, air
tanah, dan pertukaran air, panas udara akibat respirasi dan naungan dari
kondisi perairan tersebut.
Kecerahan suatu perairan menentukan sejauh mana cahaya matahari
dapat menembus suatu perairan dan sampai kedalaman berapa proses
fotosintesis dapat berlangsung secara sempurna. Kecerahan yang mendukung
adalah pinggan secchi disc mencapai 20-30cm dari permukaan. (Chakroff
dalam Syukur, 2002)
Novotny dan Olem, 1994 (dalam Effendi, 2003) menyatakan bahwa
sebagian besar biota akuatik sensitive terhadap perubahan H dan menyukai
nilai pH sekitar 7-8,5. Nilai pH sangat mempengruhi proses biokimia perairan,
misalnya proses nitrifikasi akan berahir jika pH rendah. Sedangkan menurut
Haslam, 1995 (dalam Effendi, 2003) menambahkan bahwa pada pH 4,
sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat mentoleir terhadap pH
rendah.
Kelarutan oksigen dalam air tergantung dai suhu air. Kelarutan oksigen
dalam air akan berkurang dari 14,74 mg/L pada suhu 00C menjadi 7,03mg/L
pada suhu 35 0 C. Dengan kenaikan suhu air terjadi pula penurunan kelarutan
oksigen yang disertai dengan naiknya kecepatan pernafasan organisme

Page | 3

perairan, sehingga sering menyebabkan terjadinya kenaikan kebutuhan


oksigen yang disertai dengan turunnya kelarutan gas-gas lain didalam air.
Peningkatan suhu sebesar 10C meningkatkan konsumsi oksigen sekitar
10. Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan organik dapat mengurangi
kadaroksigen terlarut hingga mencapai no. (Brown dalam Effendi, 2003).
Kasry (1995) mengemukakan bahwa tingginya tingkat co2 bebas dalam
air dihasilkan dari proses perombakan bahan organik dan mikroba. Kadar
karbondioksida bebas yang dikehendaki tidak lebih dari 12 mg/L dan
kandungan terendah adalah 2 mg/L. Kandungan CO2 bebas diperairan tidak
lebih dari 25mg/L dengan catatan kadar O2 terlarut cukup tinggi.
Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara
sekelilingnya, ketinggian geografis dan juga faktor kanopi(penutupan oleh
vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Disamping itu, pola temperatur
peraitran dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor antrophogen seperti limbah.
(Barus, 2003)
Suhu tinggi tidak selaluberakibat mematikan tetapi dapt menyebabkan
gangguan status kesehatan untuk jangka panjang. Pada suhu rendah, akibat
yang ditimbulkan antara lain ikan menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Pada
dasarnya, suhu rendah memungkinkan air mengandung O2 lebih tinggi, tetapi
suhu rendah menyebabkan stres pernafasan pada ikan berupa penurunan laju
pernafasan dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya
ika-ikan akibat kurangnya O2. (Irianto, 2005)
pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh
cairan. Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian besar persdiaan
air memiliki pH antara 7-8,2. Namun beberapa air memiliki pH dibawah 6,5
atau diatas 9,5.(Iclean, 2007)
Perubahan pH berkaitan dengan kandungan oksigen dan CO2 dalam air.
Pada siang hari jika O2 naik akibat fotosintesisa fitiplankton, maka pH juga
naik. Kestabilan pH perlu dipertahankan karena pH dapat mempengaruhi
pertumbuhan organisme air. (Subarijanti, 2005)
Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen
dari udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara, dan dari proses

Page | 4

fotosintesis. Selanjutnya alir kehilangan oksigen melalui pelepasan dari


permukaan air ke atmosfer dan melalui kegiatan respirasi dari organisme.
(Barus, 2003)
HIDROSFER
Air mempunyai manfaat yang sangat vital bagi kehidupan, karenanya
tidak ada makhluk yang dapat bertahan hidup tanpa air. Suplai air di alam
tidak akan habiskarena air mengalami siklus yang terus menerus sebagaimana
digambarkan dalam siklus hidrologis. Kualitas air dapat turun ke tingkat
dimana

air

tidak

berguna

lagi,membahayakan

atau

bahkan

mematikan.Kelimpahan air di alam:


Masalah air:
1. Suplai air bersih
2. Menjaga kualitas air bersih meskipun secara global kuantitas air di alam tidak
pernah berubah,tetapi kualitasnya terus mengalami penurunan jika tidak
dijaga dengan ketat melaluikontrol kualitas.
Analisis air sangat diperlukan untuk menjaga kualitas air alam.Diagram alir
peran ilmu-ilmu dasar dalam pendukung teknologi air dan air limbah Kimia
hidrolika Biologi Distribusi air dan penampungan air limbah Hidrologi
Pemrosesan air kualitas air dan polusi pemrosesan air limbah Pengolahan limbah
tingkat lanjut dan reklamasi air penggunaan kembali air.

BEBERAPA PENGERTIAN BERKAITAN DENGANANALISIS AIR


A. POLUSI AIR
1. Penggunaan air oleh manusia menyebabkan degradasi kualitas airkarena
masuknya zat-zat polutan
2. Sampai batas tertentu, sungai dan laut sesungguhnya mempunyaisystem
pemurnian diri (self purification ability)

Page | 5

3. Air dikatakan tercemar (polusi) apabila zat-zat pencemar yangmasuk ke


dalam badan air melebihi kapasitas pemurnian diri air
4. Polutan air adalah segala sesuatu (biologi, fisika atau kimia) yangberada dalam air pada
level yang berlebihan sehingga membahayakan makluk hidup termasuk manusia

EUTROFIKASI
Eutrofikasi adalah kondisi dimana terjadi kenaikan konsentrasi makanan
(nutrients) dalam badan air. Nutrients unsur-unsur essensial untuk pertumbuhan
makhluk hidup (C,N,P,K,S dan beberapa logam runut). Kegiatan manusia
umumnya mengakibatkan kenaikan nutrients yang berlebihan dalam air atau
disebut dengan eutrofikasi cultural, hal ini lebih jauh dapat mengakibatkan
peningkatan pertumbuhan fitoplankton (algae bloom). Pertumbuhan algae yang
sangat lebat akan menyebabkan alga yang ada di bawah permukaan air akan
mati karena kekurangan cahaya, alga yang mati ini akan mengalami
dekomposisi dengan mengkonsumsi oksigen terlarut, akhirnya ikan akan
kekurangan oksigen dan akan mati.
Macam-macam sampling dalam analisis air dan air limbah :
1. Grab sampling, diambil pada waktu kurang lebih bersamaan dan
sampel-sampelyang diperoleh dianalisis secara terpisah. Masalah
utama : jumlah sampel yang reliabel vs hargaJumlah sampel : 1 100/ hari
bergantung pada bahan yang akan disampling. Beberapa ilustrasi :
a. Air sumur yang dalam yang telah dipakai untuk beberapa
lama :Kualitas air sumur tersebut seragam (uniform), sehingga suatu
sampel grabtunggal akan memberikan gambaran yang benar tentang
keadaan air sumur tersebut.
b. Perairan yang berubah secara perlahan, misalnya sungai yang
besar; sampel grab sehari sekali sudah cukup mewakili.Karakter

Page | 6

bahan sampel yang berubah-ubah secara cepat (kurang dari


24 jam) :Grab sampling dengan internal yang singkat sebaiknya
dilakukan, contoh limbah industri : setiap 15 25 menit untuk
dianalisis pH; keasaman danal kalinitas kemudian sampel-sampel
tersebut digabung untuk dianalisis lebih lanjut setiap, misalnya 3 jam
sekali.
2. Composited sampling, terutama digunakan untuk mengevaluasi
efisiensi fasilitas pengolahan air limbah yang hanya memerlukan
informasi tentang nilai rata-rata Cara : sampel diambil secara teratur pada
selang waktu tertentu (misalnya 4 atau 2 jam) kemudian dikumpulkan
sebagai sampel besar setiap 24 jam. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah lama pengumpulan dan volume pengambilan

V.

PROSEDUR PERCOBAAN
A. Petunjuk Penggunaan Alat
1. Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 dalam pengoperasiannya
memakai 2 sumber arus listrik yaitu dari baterai dan sumber arus
listrik PLN, jika dalam pengoperasiannya akan menggunakan
sumber arus PLN pastikan batere yang terdapat didalam alat
dilepas terlebih dahulu untuk menghindari korsleting yang
berakibat akan merusak alat.
2. Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 merupakan alat yang
memiliki tingkat akurasi dan presisi yang tinggi, jadi pastikan
setelah memakai alat elektroda nya dibilas dan dibersihkan.
3. Tidak dibenarkan dan dianjurkan merubah settingan alat selain
yang diberikan oleh instruktur dan teknisi.

Page | 7

B. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan 4 jenis air kemasan dan memasukkannya kedalam
gelas kimia 500ml, dan beri label.
2. Menghubungkan kabel daya ke sumber arus PLN dan menekan
tombol F4 ( ON ) selama 3 detik.
3. Memasukkan elektroda ke dalam larutan/ cairan yang akan diukur,
minimal 1/3 bagian elektroda terendam, menunggu beberapa saat
sampai pembacaannya stabil, mencatat pH yang terlihat di layar.
4. Menekan tombol Mode ( F3 ) beberapa kali sampai di layar
terdapat tulisan Measuring Cond di layar.
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil,
kemudian mencatat hasilnya.
6. Menekan tombol Mode ( F3 ) beberapa kali sampai di layar
terdapat tulisan Measuring TDS di layar.
7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil,
kemudian mencatat hasilnya.
8. Menekan tombol Mode ( F3 ) beberapa kali sampai di layar
terdapat tulisan Measuring Res di layar.
9. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil,
kemudian mencatat hasilnya.
10. Untuk pembacaan % Dissolved Oxygen dan Oxygen Concentration
menggunakan cara yang sama seperti langkah diatas.

Page | 8

VI. DATA PENGAMATAN

No

Sampel
Air

Air
Aqua

Conducti
pH

-vity
(ms)

TDS
(ppm)

Resistivity
( ohm )

Konsentr
%

asi

Tempe

DO

DO

ratur

(ppm)

6,26

206,6

190,8

2625

100,9

7,71

29,4

3,47

2,449

2,265

220,8

101,3

7,89

28,4

6,06

632,1

585,7

853,8

105,1

8,85

22,6

3,56

2,100

1,946

256,4

111,2

9,27

24

Air
2

Pocari
Sweat

Air
Frestea
Air
Mizone

Page | 9

VII.

ANALISA DATA
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat saya analisa bahwa
kadar oksigen yang terdapat pada sampel-sampel air sangat bermacammacam. Pada percobaan analisa air kami menggunakan sampel Air Aqua,
Air pocari sweat, air frestea dan air mizone didapatkan data-data seperti air
aqua dengan pH sebesar 6,26, Conductivitynya 206,6 mS. Besar TDSnya
adalah 190,8 ppm dan resistivitynya 2625 ohm dan % Do yang didapat
100,9%. Pada Air Minum pocari sweat % DO yang didapat yaitu 101,3 %.
Itu berarti kadar Oksigen cukup banyak namun tidak sebanyak yang
terdapat pada Air mizone yang % DOnya yaitu 111,2%. Pada Air pocari
sweat

pH

yang

didapat

dari

percobaan

tersebut

adalah

3,47,

Conductivitynya 2,449 mS. Besar TDSnya adalah 2,265 ppm dan


resistivitynya 220,8 ohm dan konsentrasi yang didapatkan yaitu 7,89 ppm.
Dan sampel selanjutnya yaitu air Frestea suhu yang terlihat pada
alat adalah 22,6 oC, sedangkan untuk pH nya adalah 6,06, kemudian
Conductivitynya 632,1 mS. Besar TDSnya adalah 585,7 ppm dan
resistivitynya 853,8 ohm. Persentase DO dalam sampel adalah 105,1% dan
konsentrasi DOnya sebesar 8,85 ppm. Pada air mizone pH yang
didapatkan yaitu 3,56, dengan temperature 24 oC, conduktivitynya 2,100
mS. Besar TDSnya yaitu 1,946 ppm, resistivity yang didapatkan 256,4
ohm, persentase DO pada air mizone sangat tinggi dibandingkan air
sampel yang digunakan lainnya yaitu sebesar 111,2% dan konsentrasi DO
sebesar 9,27 ppm.

VIII.

KESIMPULAN

P a g e | 10

Pada Air aqua pH yang didapat yaitu 6.26, pada air pocari sweat
pH yang didapat 3,47, pada air frestea pH yang didapat 6,06, dan

pada air mizone pH yang didapat 3,56.


Besarnya % DO menunjukkan besarnya kadar Oksigen yang

terdapat dalam suatu air.


Air mizone memiliki kadar Oksigen yang paling besar,

dibandingkan sampel yang digunakan lainnya.


Sampel air aqua
Suhunya
: 29,4 oC
pH
: 6,26
Conductivity
: 206,6 mS
TDS
: 190,8 ppm
Resistivity
: 2625 ohm
% DO
: 100,9
Konsentrasi DO
: 7,71ppm
Sampel air pocari sweat
Suhunya
: 28,4 oC
pH
: 3,47
Conductivity
: 2,449 mS
TDS
: 2,265 ppm
Resistivity
: 220,8 ohm
% DO
: 101,3
Konsentrasi DO
: 7,89 ppm
Sampel air frestea
Suhunya
: 22,6 oC
pH
: 6,06
Conductivity
: 632,1 mS
TDS
: 585,7 ppm
Resistivity
: 853,8 ohm
% DO
: 105,1
Konsentrasi DO
: 8,85 ppm
Sampel air Mizone
Suhunya
: 24 oC
pH
: 3,56
Conductivity
: 2,100 mS
TDS
: 1,946 ppm
Resistivity
: 256,4 ohm
% DO
: 111,2
Konsentrasi DO
: 9,27

P a g e | 11

IX.

PERTANYAAN
1. Selain dari parameter fisik terdapat juga parameter kimia dan
mikrobiologi sebagai syarat mutu air baku, jelaskan dan uraikan
parameter kimia dan mikrobiologi ?
Jawab :
ANALISIS SIFAT KIMIA AIR

Salinitas/ Kegaraman
Merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua
bromide dan iodide dianggap sebagai klorida. Pada
penentuan ini digunakan metode Argentomteri atau
salinometri.

Salinometri

merupakan

salinitas dengan alat salinometri.


Klorositas

cara

mengukur

P a g e | 12

Yaitu kadar klor dalam satuan mg/L. yang


digunakan pada perhitungan salinitas. Perhitungannya sama

dengan salinitas.
Kesadahan
Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+
yang dapat ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai

titran dan menggunakan indikator Eriochrome Black T.


Alkalinitas
Alkalinitas merupakan kapsitas air untuk
menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH
larutan. Sama halnya dengan buffer, alkalinitas merupakan
pertahanan air terhadap pengasaman. Alkaliniti adalah hasil
reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan
sebuah analisa makro yang menggabungkan beberapa
reaksi . alkalinitas dapat ditentukan dengan titrasi asam
basa yaitu dengan menitrasi sample air dengan asam-asam
kuat yaitu asam sulfat dan asam klorida.

ANALISIS MIKROBIOLOGI
Hampir di setiap badan air, baik air alam maupun air buangan
terdapat bakteri-bakteri. Kecuali pada air tanah yang telah tersaring
oleh lapisan geologis tanah, sehingga semua bakteri yang pada
umumnya berukuran 0,5-3 m akan tertahan. Air yang telah
disuling cukup lama atau air yang telah melalui proses desinfeksi
secara teratur, juga bebas akan bakteri yang berbahaya.
Tes mikrobiologi adalah tes untuk mendeteksi adanya jenis
bakteri dan sekaligus menaksir konsentrasinya. Ada tiga metoda
yang tersedia yaitu: satandar plate count ( SPC), metoda dengan
tabung fermentasi / metoda most probable number dan metoda
penyaringan pada membrane. Jenis bakteri yang dianalisis adalah
bekteri total, E.Coli (coli tinja), coli total

P a g e | 13

2. Sebutkan macam macam peraturan pemerintah yang mengatur


tentang tata kelola air limbah!
Jawab :
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidupnomor 03
tahun 2010 tentang baku mutu air limbah bagi kawasan

X.

industry
PP Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
PP No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3

DAFTAR PUSTAKA
Instruction Manual Book Waterproof CyberScan PCD 650 Alaerts, 1987.
Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya.
https://www.google.com/search?
q=waterproof+cyberscan+pdc+650&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:enUS:official&client=firefox-a&um=1&ie=UTF8&hl=id&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&ei=oiFJUevXOIT_rAfg0
IG4CQ&biw=1366&bih=666&sei=pyFJUZrLOcjYrQe8w4D4Bw

Anda mungkin juga menyukai