Proses Pencucian Batubara
Proses Pencucian Batubara
dicoba untuk mencampur batubara dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari
molekul batubara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih
bekerja untuk mengurangi biaya dari prose pencucian kimia ini.
Kebanyakan pembangkit tenaga listrik modern dan semua fasilitas yang dibangun
setelah 1978 telah diwajibkan untuk mempunyai alat khusus yang dipasang untuk
membuang sulfur dari gas hasil pembakaran batubara sebelum gas ini naik menuju cerobong
asap. Alat ini sebenarnya adalah "flue gas desulfurization units," tetapi banyak orang
menyebutnya "scrubbers" karena mereka men-scrub (menggosok) sulfur keluar dari asap
yang dikeluarkan oleh tungku pembakar batubara.
Dalam pencucian batubara, yang harus dipertimbangkan ialah metode pencucian mana
yang akan diterapkan untuk mempersiapakan batubara sesuai keperluan pasar, dan apakah
pencucian masih diperlukan, karena pada prinsipnya batubara dapat dijual langsung setelah
ditambang. Kenyataannya penjualan langsung setelah ditambang tidak berarti produser
memperoleh keuntungan maksimum. Oleh karena itu dalam memutuskan ini perlu dimasukan
juga pertimbangan komersial.Untuk menentukan kesesuaian alat yang digunakan dalam
mencuci batubara syarat yang diperlukan adalah ukuran butir dari batubara yang akan dicuci,
spesifik gravity dan kapasitas produksi yang digunakan. Alat-alat tersebut antara lain dapat
dipilih Dense Medium Separation, Concentration Table, Jig dan Flotasi.
Dalam proses pencucian batubara untuk memisahkan dari mineral pengotor, dipakai
berbagai jenis peralatan konsentrasi berdasarkan sifat-sifat batubara dari mineral pengotor.
Perbedaan tersebut dapat berupa sifat fisik atau mekanik dari butiran tersebut, seperti halnya
berat jenis, ukuran, warna, gaya sentripetal, gaya sentrifugal ataupun desain peralatan itu
sendiri.
Pencucian batubata dilakukan karena batubara hasil penambangan bukanlah batubara
yang bersih, tetapi masih banyak mengandung material pengotor. Pengotor batubara dapat
berupa pengotor homogen yang terjadi di alam saat pembentukan batubara itu sendiri, yang
disebut denganInherent Impurities, maupun pengotor yang dihasilkan dari operasi
penambangan itu sendiri, yang disebut extraneous impurities.
efektif melakukan pencucian pada ukuran 10 35 mm dengan spesifik gravity 1,5 1,6.
Modifikasi Baum jig adalah Batac jig yang biasa digunakan untuk batubara ukuran halus.
Untuk batubara ukuran sedang, prinsipnya sama yaitu pulsing (tekanan) air hembusan
berasal dari samping atau dari bawah bed. Untuk menambah bed atau mineral keras yang
digunakan untuk meningkatkan stratifikasi dan menghindari percampuran kembali, mineral
yang digunakan biasanya adalah felspar yang berupa lump silica dengan ukuran 60 mm.
2. Dense Medium Separator (DMS)
Dense medium ini juga dioperasikan berdasarkan perbedaan spercific gravity.
Menggunakan medium pemisahan air, yaitu campuran magnetite dan air. Medium campuran
ini mempunyai spesific gravity antara batubara dan pengotornya. Slurry magnetite halus
dalam air dapat mencapai densitas relatif sekitar 1,8 ukuran batubara yang efektif untuk
dilakukan pencucian adalah 0,5 150 mm dengan Spesifik gravity 1,3 1,9 type densemedium separator yang digunakan dapat berupa bath cyclone dancylindrical centrifugal.
Untuk cylinder centrifugal separator digunakan untuk pencucian batubara ukuran besar dan
sedang.
Dense medium cyclone bekerja karena adanya kecepatan dense medium, batubara dan
pengotor oleh gayacentrifugal. Batubara bersih ke luar menuju ke atas dan pengotornya
menuju ke bawah. Gambar 2 menunjukkan contoh dense medium bath dan dense medium
cyclone. Faktor penting dalam operasi berbagai dense medium sistem didasarkan pada
magnetite dan efisiensi recovery magnetite yang digunakan lagi.
3. Hydrocyclone
Hydrocyclone adalah water based cyclone dimana partkel-partikel berat mengumpul
dekat dengan dindingcyclone dan kemudian akan ke luar lewat cone bagian bawah. Partikelpartikel yang ringan (partikel bersih) mennuju pusat dan kemudian ke luar lewat vortex
5. Froth Flotation
Froth Flotation merupakan metode pencucian batibara yang banyak digunakan untuk
ukuran batubara halus. Froth flotation cell digunakan untuk membedakan karakteristik
permukaan batubara. Campuran batubara dan air dikondisikan dengan reagen kimia supaya
gelembung udara melekat pada batubara dan mengapung sampai ke permukan, sementara itu
partikel-partikel yang tidak diinginkan akan tenggelam. Gelembung udara naik ke atas
melalui slurry di dalam cell dan batubara bersih terkumpul dalam gelembung busa berada di
atas. Kesesuaian ukuran butir batubara yang dicuci < 0,5 mm dengan spesifik gravity 1,3.
Proses pencucian batubara pada washing plant dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap preparasi
Tahap preparasi umpan (persiapan umpan) pada pencucian perlu dilakukan dengan
tujuan :
a.
b.
Dalam tahap preparasi kegiatan yang dilakukan pemisahan Raw Coal kasar (+75 mm)
pemisahan
raw
coal
kasar
ini
terjadi
di Chain
Conveyor yang
dibawahnya
di
Produk menengah dari baum jig diangkut dengan elevator A. dan ditumpahkan ke dalam bak
penampung kotoran (discard bin)
3. Batuan pengotor (Discard)
Batuan pengotor dari pengotor produk baum jg diangkut dengan elevator B yang kemudian
ditumpahkan ke dalam discard bin. Selanjutnya produk menengah dan produk pengotor ini
dibuang ke tempat pembuangan dengan alat angkut truck.
b. Hydrocyclone
Umpan (feed) dari hydrocyclone berasal dari effluent sump dan main sump. Material
yang masuk ke dalam hyrocylone tersebut akan mengalami konsentrasi gayakarena
adanya gaya sentrifugal yang terjadi di dalam cyclone, sehingga akan menghasilkan produk
limpahan atas (overflow) dan produk limpahan bawah (under flow). Limpahan bawah
tersebut selanjutnya akan menjadi umpanm pada slurry screen.
Produk limpahan atas dari hydrocyclone selanjutnya diproses pada peralatan sebagai
berikut :
1. Head box
Pada head box produk limpahan atas dari cyclone tersebut terbagi lagi menjadi dua
macam produk, yaitu produk limpahan atas dari head box yang dipompakan lagi pada lounder
untuk dipakai pencucian kembali dan produk limpahan bawah yang selanjutnya dialirkan ke
thickener.
2. Bak pengendap (thickener)
Over flow dari cyclone dialirkan ke bak penampungan (thickener). Material yang masuk
ke thickener merupakan material pengotoryang telah bercampur membentuk lumpur, walau
pada kenyataannya masih banyak produk batubara umuran 0,5 mm yang terbawa bersama
kotorannya. Didalam thickener dengan bantuan flocculant terjadi proses pengendapan.
Referensi :
_______, Inspectors Guidance Manual Coal Preparation
Plants.http://www.cdphe.state.co.us/ap/down/coalprep.pdf. Diakses pada tanggal 9 Desember
2008
_______, Bagaimana membuat batubara
bersih.http://wapedia.mobi/id/Batubarahttp://wapedia.mobi/id/Batubara
Diakses pada tanggal 9 Desember 2008
Rod. Hat, Washed Coal from a Utilization Perspective.
http://www.coalcombustion.com/PDF%20Files/Washed%20Coal%20from%20a
%20Utilization%20Perspective03.pdf. Diakses pada tanggal 9 Desember 2008
http://nofrxcoal.blogspot.co.id/2011/07/proses-pencucian-batubara.html