Oleh:
Rian Prasetyo Wisnu (082001300034)
Riestidy Dwicaesa Putri (082001300035)
Rizky Rahayu (082001300036)
Universitas Trisakti
Jakarta
2014
PENDAHULUAN
Secara harfiah, ekologi mengakar pada dua kata dari bahasa Yunani
yakni Oikos dan jugaLogos. Oikos berarti rumah atau tempat untuk hidup. Kemudian
Logos adalah ilmu. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengertian ekologi secara sederhana
adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup di dalam rumahnya, atau bisa juga
dikatakan bahwa ekologi adalah ilmu mengenai rumah tangga mahluk hidup.
Sebagian ilmuan juga menyepakati bahwa pengertian ekologi tak lain adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya.
Lebih spesifik lagi, pengertian ekologi bagi sebagian orang adalah ilmu yang
bmencoba untuk memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan,
manusia dan juga lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup,
juga mengapa mereka berada di lingkungan tersebut.
Pengertian ekologi ini memang beragam, namun jika dicermati, kita bisa
menarik kesimpulan bahwa inti dati ilmu ini adalah abiotik dan juga biotik. Abiotok
adalah segala sesuatu yang tak hidup sementara biotok merujuk pada organismeorganisme makhluk hidup. Lebih jauh lagi, secara detil disebutkan bahwa ekoligi
sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok kajiannya adalah struktur juga fungsi
ekosistem atau alam termasuk manusia di dalamnya. Ekologi adalah ilmu yang sangat
dasar dan tidak menekankan pada praktek.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara
lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi
juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu
populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul
pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang
biologinya.
Ekologi
mempelajari
bagaimana makhluk
hidup dapat
dengan
benda
tak
hidup
di
dalam
tempat
hidupnya
atau
dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba
memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai
makanan manusia dan tingkat tropik.
Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk
hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang
menyebabkannya.
2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor
yang menyebabkannya.
3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Bisa dikatakann di dalam ekologi berhubungan dengan mutasi. Mutasi adalah
perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf
urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat
kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada
munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
Pada makalah ini akan dijelaskan lebih dalam tentang mutasi itu sendiri.
ISI
Pengertian Mutasi
Mutasi berasal dari kata Mutatus (bahasa latin) yang artinya adalah perubahan.
mutasi didefenisikan sebagai perubahan materi genetic (DNA) yang dapat diwariskan
secara genetis keketurunannya. Istilah mutasi petama kali digunakan oleh Hugo de
Vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotipe yang mendadak pada bunga
Oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi
karena adanya penyimpangan dari kromosomnya.
Seth wright juga melaporkan peristiwa mutasi pada domba jenis Ancon yang
berkaki pendek dan bersifat menurun. Penelitian ilmiah tentang mutasi dilakukan pula
oleh Morgan (1910) dengan menggunakan Drosophila melanogaster (lalat buah).
Akhirnya murid Morgan yang bernama Herman Yoseph Muller berhasil dalam
percobaannya terhadap lalat buah, yaitu menemukan mutasi buatan dengan
menggunakan sinar X (Anonim, 2009).
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi
secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang
bersifat terwariskan (heritable). Mutasi juga dapat diartikan sebagai perubahan
struktural atau komposisi genom suatu jasad yang dapat terjadi karena faktor luar
(mutagen) atau karena kesalahan replikasi. Peristiwa terjadinya mutasi disebut
mutagenesis. Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan dan factor
penyebab mutasi disebut mutagen (mutagenic agent). Perubahan urutan nukleotida
yang menyebabkan protein yang dihasilkan tidak dapat berfungsi baik dalam sel dan
sel tidak mampu mentolerir inaktifnya protein tersebut, maka akan menyebabkan
kematian (lethal mutation). Mutasi dapat mempengaruhi DNA maupun kromosom.
DNA dapat dipengaruhi pada saat sintesis DNA (replikasi).
Pada saat tersebut factor mutagenic mempengarugi pasangan basa nukleutida
sehingga tidak berpasangan dengan basa nukleutida yang seharusnya (mismatch).
Misalnya triplet DNA cetakan adalah TTA. Namun karena adanya mutagen
menyebabkan DNA polymerase memasangkan A dengan C, bukan dengan T . Untuk
lebih jelasnya mekanisme mutasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
merupakan mutasi titik. Mutasi titik (point mutation) merupakan perubahan kimiawi
pada satu atau beberapa pasangan basa dalam satu gen tunggal. Mutasi gen adalah
mutasi yang terjadi dalam lingkup gen.
Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan DNA.
Jenis-jenis mutasi gen adalah sebagai berikut: Mutasi salah arti (missense mutation),
yaitu perubahan suatu kode genetic (umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon)
sehingga menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida) berubah. Perubahan
pada asam amino dapat menghasilkan fenotip mutan apabila asam amino yang
berubah merupakan asam amino esensial bagi protein tersebut. Jenis mutasi ini dapat
disebabkan oleh peristiwa transisi dan tranversi. Mutasi diam (silent mutation), yaitu
perubahan suatu pasangan basa dalam gen (pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan
perubahan satu kode genetik tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian
asam amino yang dikode. Mutasi diam biasanya disebabkan karena terjadinya mutasi
transisi dan tranversi.
Mutasi tanpa arti (nonsense mutation), yaitu perubahan kodon asam amino
tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tanpa arti mengarah pada
inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotip mutan. Mutasi ini dapat
terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi, maupun insersi. Mutasi perubahan rangka
baca (frameshift mutation), yaitu mutasi yang terjadi karena delesi atau insersi satu
atau lebih pasang basa dalam satu gen sehingga ribosom membaca kodon tidak
lengkap. Akibatnya akan menghasilkan fenotip mutan. Mutasi kromosom Mutasi
kromosom yaitu mutasi yang disebabkan karena perubahan struktur kromosom atau
perubahan jumlah kromosom. Istilah mutasi pada umumnya digunakan untuk
perubahan gen, sedangkan perubahan kromosom yang dapat diamati dikenal sebagai
variasi kromosom atau mutasi besar/ gross mutation atau aberasi.
Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan pada meiosis maupun pada
mitosis. Pada prinsipnya, mutasi kromosom digolongkan rnenjadi dua, yaitu sebagai
berikut. Mutasi Komosom Akibat Perubahan Jumlah Kromosom Mutasi kromosom
yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan kehilangan atau
penambahan perangkat kromosom (genom) disebut euploid, sedang yang hanva
terjadi pada salah satu kromosom dari genom disebut aneuploid. Euploid (eu = benar;
ploid = unit) Yaitu jenis mutasi dimana terjadi perubahan pada jumlah n. Makhluk
hidup yang terjadi dari perkembangbiakan secara kawin, pada umumnya bersifat
diploid, memiliki 2 perangkat kromosom atau 2 genom pada sel somatisnya (2n
kromosom). Organisme yang kehilangan I set kromosomnya sehingga memiliki satu
genom atau satu perangkat kromosom (n kromosom) dalam sel somatisnya disebut
monoploid. Sedang organisme yang memiliki lebih dari dua genom disebut poliploid.
Mutasi poliploid ada dua, yaitu (1) autopoliploid yang terjadi akibat n-nya mengganda
sendiri karena kesalahan meiosis dan terjadi pada krornosom homolog, misalnya
semangka tak berbiji; dan (2) alopoIiploid Page 2Mutasi yang terjadi karena
perkawinan atau hybrid antara spesies yang berbeda jumlah set kromosomnya dan
terjadi pada kromosom non homolog, misalnya Rhaphanobrassica (akar seperti kol,
daun mirip lobak). Aneuploid (an = tidak; eu = benar; Ploid = Unit) Yaitu jenis mutasi
dimana terjadi perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom ini tidak melibatkan
seluruh genom yang berubah, rnelainkan hanya terjadi pada salah satu kromosom dari
genom. Mutasi ini disebut juga dengan istilah aneusomik. Penyebab mutasi ini adalah
anafase lag (peristiwa tidak melekatnya benang-benang spindle ke sentromer) dan
nondisjunction (gagal berpisal). Macam-macam aneusomik antara lain sebagai
berikut. monosomik (2n-1); yaitu mutasi karena kekurangan satu kromosom, misalnya
Sindrom Turner pada manusia dimana jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1
kromosom kelamin (22AA+X0). nullisomik (2n-2); yaitu mutasi karena kekurangan
dua kromosom trisomik (2n + 1); yaitu mutasi karena kelebihan satu kromosom,
misalnya Sindrom Klinefelter pada manusia dengan kariotipe 22AA+XXY dan
Sindrom Jacobs (22AA+XYY). tetrasomik (2n * 2); yaitu mutasi karena kelebihan
dua kromosom. 2. Mutasi Kromosom Akibat Perubahan Struktur Kromosom Mutasi
karena perubahan struktur kromosom atau kerusakan bentuk kromosom disebut juga
dengan istilah aberasi. Macam-macam aberasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
segmen
kelebihan
Mutasi
segmen
kromosom. Mutasi ini terjadi pada waktu meiosis, sehingga memungkinkan adanya
kromosom lain (homolognya) yang tetap normal. Duplikasi menampilkan cara
peningkatan jumlah gen pada kondisi diploid. Dulikasi dapat terjadi melalui beberapa
cara seperti: pematahan kromosom yang kemudian diikuti dengan transposisi segmen
yang patah, penyimpangan dari mekanisme crossing-over pada meiosis (fase
pembelahan sel), rekombinasi kromosom saat terjadi translokasi, sebagai konsekuensi
dari inversi heterosigot, dan sebagai konsekuensi dari perlakuan bahan mutagen.
Beberapa kejadian duplikasi telah dilaporkan dapat miningkatkan viabilitas tanaman.
Pengaruh radiasi terhadap duplikasi kromosom telah banyak dipelajari pada
bermacam jenis tanaman seperti jagung, kapas, dan barley.
Translokasi ialah mutasi yang mengalami pertukaran segmen kromosom ke
kromosom non homolog. Macammacam
translokasi
sebagai berikut.
antara
lain
ialah
mutasi
kromosom
yang
terjadi
pada
waktu
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mutasi
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com
http://konsepbiologi.wordpress.com/2013/11/26/mutasi/
http://biologimediacentre.com/mutasi/
http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2012/11/dampak-dampak-mutasibagi-kehidupan.html