(CA COLON)
OLEH : KELOMPOK II
A. KONSEP DASAR PENYAKIT.
1. DEFINISI/PENGERTIAN.
Kanker kolon adalah suatu gangguan pertumbuhan seluler dengan manifestasi
yang mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel pada
organ kolon (Doengoes, 1999).
2. PENYEBAB/FAKTOR RISIKO.
Penyebab yang nyata tidak diketahui namun beberapa factor risiko telah
teridentifikasi antara lain;
Riwayat kanker kolon atau polip pada keluarga (faktor genetik).
Riwayat/kelainan pada kolon :
ulseratifa), polip
Diet tinggi lemak,protein dan daging serta rendah serat
3. EPIDEMIOLOGI / INSIDENS KASUS.
Kanker kolon dan rectum adalah jenis kanker terbanyak kedua di Amerika
Serikat. Penyakit ini dikatakan sebagai penyakit budaya barat. Insidensnya meningkat
sesuai dengan usia (kebanyakan pada usia diatas 55 tahun) dan makin tinggi pada
individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon, penyakit usus inflamasi
kronik atau polip.
Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya, kira-kira setengah dari
jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya. Meskipun demikian tiga dari empat
pasien dapat diselamatkan dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka
kelangsungan hidup di bawah 5 tahun adalah 40 % sampai 50 %, terutama karena
terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase. Kebanyakan orang asimtomatis
dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka
menemukan perubahan pada kebiasaan defikasi atau perdarahan rectal.
4. PATOFISIOLOGI
Kanker kolon terutama (95%) merupakan adenokarsinoma muncul dari epitel
lapisan sel usus. Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas, menyusup
dan merusak jaringan normal serta meluas ke dalam struktur disekitarnya. Sel kanker
dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh lain (paling sering ke
hati.
Adanya obstruksi kolon akibat pertumbuhan sel kanker dapat menyebabkan
gangguan pola defikasi berupa konstipasi dan distensi abdomen. Sel-sel kanker juga
1
penyakit
dikaitkan
dengan
munculnya
masalah
4) Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
anoreksia.
5) Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah dan dehidrasi.
6) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang diagnosis,rencana
pembedahan dan rencana perawatan di rumah.
7) PK : Infeksi.
b. Diagnosa keperawatan pasca operatif :
8) Nyeri akut berhubungan dengan terangsangnya nosiseptor akibat luka operasi.
9) Risiko infeksi berhubungan dengan adanya port de entry akibat
luka/pembedahan
10) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi bedah, tindakan
kolostomi, dan kontaminasi fekal terhadap kulit periostomal.
11) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kolostomi.
12) PK : Komplikasi pasca bedah usus.
c. Diagnosa keperawatan akibat terapi ajufan :
13) Kurang pengetahuan tentang efek samping terapi ajufan berhubungan dengan
kurang informasi efek samping.
3. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN.
Intervensi Keperawatan Praoperatif.
1) Mengatasi konstipasi :
a) Pantau frekuensi dan konsistensi defekasi.
b) Anjurkan hidrasi oral yang adekuat.
c) Kolaborasi pemberian laksatif dan enema.
d) Persiapkan pembedahan bila menunjukkan tanda perkembangan kearah
obstruksi total.
2) Menghilangkan nyeri :
a) Pantau respons pasien terhadap nyeri.
b) Ajarkan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan : perubahan posisi,
gosokan punggung dan teknik relaksasi.
c) Ciptakan lingkungan kondusif untuk relaksasi : meredupkan lampu,
mematikan televisi atau radio bila pasien menghendaki, membatasi
pengunjung atau telepon bila pasien menginginkan.
d) Kolaborasi pemberian analgetik.
3) Meningkatkan toleransi aktifitas:
a) Kaji tentang toleransi aktivitas pasien.
b) Jadualkan periode tirah baring yang adekuat dalam upaya menurunkan
keletihan pasien.
c) Tranfusi darah sesuai resep bila pasien mengalami anemia berat.
4) Memberikan tindakan nutrisional :
a) Kaji dan pantau jumlah asupan nutrisi.
b) Berikan diet tinggi kalori, protein dan karbohidrat serta rendah residu
selama beberapa hari sebelum operasi.
c) Pantau BB setiap hari.
4
lain
dapat
diminta
berkunjung
bila
pasien
lingkungan
dan
sikap
perawat
dalam
(anoreksia,muntah,diare,kelelahan)
sesuai
DAFTAR PUSTAKA
-
Brunner & Suddarth, (1996), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, EGC,
Jakarta.
Carpenito, L.J., (2006), Buku Saku Diagnosa Keperawatan,EGC, Jakarta.
Doengoes,M.E.,(1998), Dokumentasi & Rencana Asuhan Keperawatan Medikal