Anda di halaman 1dari 77

SATUAN KERJA PERENCANAAN UMUM, PERENCANAAN TEKNIS

DAN MANAJEMEN RANTAI PENGADAAN


BAPPEDA PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Jalan Tgk. H.M. Daud Beureu-eh No. 26 Banda Aceh Telp. (0651) 21440

LAPORAN AKHIR
LAPORAN PERENCANAAN
DAN
NOTA PERHITUNGAN
DESA
: COT PAYA
KECAMATAN : BAITUSSALAM
KABUPATEN : ACEH BESAR

JALAN PEN D ID IKAN

PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)


INFRASTRUKTUR DESA
DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
SURAT PERJANJIAN KERJA
NOMOR
: 074/20/III/2006
TANGGAL : 01 Maret 2006
PT. WASTUWIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

SATUAN KERJA PERENCANAAN UMUM, PERENCANAAN TEKNIS


DAN MANAJEMEN RANTAI PENGADAAN
BAPPEDA PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Jalan Tgk. H.M. Daud Beureu-eh No. 26 Banda Aceh Telp. (0651) 21440

LAPORAN AKHIR
LAPORAN PERENCANAAN
DAN
NOTA PERHITUNGAN

PEKERJAAN

: PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN


INFRASTRUKTUR DESA DI PROVINSI
NANGGROE ACEH DARUSSALAM

NOMOR KONTRAK

: 074/20/III/2006

TANGGAL

: 1 MARET 2006

NOMOR DIPA

: 0001.0.l/094-01.0/I/2006
31 Desember 2005

TAHUN ANGGARAN

: 2006

DESA

: COT PAYA

KECAMATAN : BAITUSSALAM
KABUPATEN

: ACEH BESAR

PT. WASTUWIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Kata Pengantar

Sesuai dengan kontrak kerja Nomor : 074/20/III/2006, tanggal 1 Maret 2006


antara Satuan Kerja Sementara BRR Perencanaan Umum, Perencanaan Teknis dan
Manajemen Rantai Pengadaan, Bappeda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
dengan PT. Wastuwidyawan tentang Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Detail
Engineering Design (DED) Infrastruktur Desa di Provinsi NAD, maka bersama
ini kami sampaikan buku Laporan Akhir tentang :

Perencanaan dan Nota Perhitungan


( Desa Cot Paya Kabupaten Aceh Besar)
Laporan Perencanaan dan Nota Perhitungan ini berisi tentang Kondisi
Eksisting Desa, Survey Topografi, Review Perencanaan Desa sebelumnya, Kriteria
Perencanaan dan Analisa Perhitungan.
Demikian Laporan Perencanaan dan Nota Perhitungan ini kami sampaikan,
atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Banda Aceh,

April 2006

PT. Wastuwidyawan

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Daftar Isi
Kata Pengantar ....
Daftar Isi .
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB

BAB

BAB

BAB

Hal
i
ii
vii
ix

I
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Maksud dan Tujuan

Sasaran

Lingkup Pekerjaan
....
Kebijakan dan Strategi Penanganan
..
Sumber Dana .

I-1
I-1
I-2
I-2
I-3
I-4

II
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.

KONDISI EKSISTING INFRASTRUKTUR DESA


Kondisi Eksisting Jalan
.
Kondisi Eksisting Drainase
..
Kondisi Eksisting Air Bersih
..
Kondisi Eksisting Persampahan ..
Kondisi Eksisting Air Limbah/Kotor
....
Kondisi Eksisting Listrik
..
Kondisi Eksisting Telepon
..

II-1
II-2
II-3
II-3
II-4
II-4
II-4

III
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.

SURVEY TOPOGRAFI
Umum

Pemasangan Benchmark (BM) ..


Pengukuran Kerangka Horisontal (Poligon)....
Pengukuran Kerangka Vertikal ..
Potongan Melintang Jalan
..
Penggambaran dan Buku Ukur ..
3.6.1 Penggambaran
..
3.6.2 Pembuatan Buku Ukur
.

III-1
III-1
III-1
III-2
III-2
III-3
III-3
III-3

IV
4.1.

REVIEW PERENCANAAN DESA


Gambaran Umum Desa ..
4.1.1. Wilayah Administrasi dan Jumlah Penduduk.....................
4.1.2. Tingkat Kerusakan Akibat Bencana Gempa dan Tsunami..
Rencana Struktur Ruang ..................................................................
4.2.1. Kerangka Utama .................................................................
4.2.2. Ruang Utama.......................................................................
Rencana Tata Guna Lahan
Rencana Sabuk Hijau, Mitigasi dan Lansekap ................................
4.4.1. Peringatan Dini dan Kesadaran Warga...............................
4.4.2. Jalur Penyelamatan dan Arah Penyelamatan .....................
4.4.3. Area/Bangunan/Bukit Penyelamatan ................................
4.4.4. Sabuk Hijau

IV-1
IV-1
IV-1
IV-2
IV-2
IV-2
IV-3
IV-6
IV-6
IV-6
IV-6
IV-7

4.2.

4.3.
4.4.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

ii

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

BAB

Laporan Perencanaan

4.5.

Rencana Infrastruktur dan Utilitas ...................................................


4.5.1. Jalan dan Transportasi.........................................................
4.5.2. Drainase...............................................................................
4.5.3. Air Bersih............................................................................
4.5.4. Air Kotor/Limbah................................................................
4.5.5. Persampahan........................................................................
4.5.6. Listrik..................................................................................
4.5.7. Telepon................................................................................

V
5.1.

KRITERIA PERENCANAAN
Perencanaan Jalan

5.1.1. Standar Teknis Jalan Desa


..
5.1.2. Definisi, Singkatan dan Istilah ..
5.1.3. Batas-Batas Penggunaan
..
5.1.4. Penggunaan

5.1.5. Perkerasan Jalan


...
5.1.5.1 Tanah Dasar ..
5.1.5.2 Lapis Pondasi Bawah ..
5.1.5.3 Lapis Pondasi ..
5.1.5.4 Lapis Permukaan
..
5.1.6. Parameter Perencanaan
..
5.1.6.1 Jumlah Jalur ...
5.1.6.2 Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan ..
5.1.6.3 Lalu Lintas Harian Rata-rata dan Rumus-rumus
Lintas Ekivalen
.. ..
5.1.7. Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR.

5.1.7.1 Faktor Regional (FR) ..


5.1.7.2 Indeks Permukaan (IP) ..
5.1.7.3 Koefisien Kekuatan Relatif (a) .
5.1.7.4 Batas-batas Minimum Tebal Lapis Perkerasan...
5.1.8. Pelapisan Tambahan
...
5.1.9. Konstruksi Bertahap
...
5.1.10. Pertimbangan Drainase ...
5.1.11. Geometri Jalan
5.1.12. Tempat Persimpangan ...
5.1.13. Tanjakan Jalan
5.1.14. Tikungan pada Tanjakan Curam ..
5.1.15. Bentuk Badan Jalan
...
5.1.16. Bentuk Badan Jalan di Daerah Curam
5.1.17. Permukaan Jalan
..
5.1.18. Bahu Jalan
...
5.1.19. Pemadatan Tanah
..
5.1.20. Perlindungan Tebing ..
5.1.21. Saluran Pinggir Jalan ..
5.1.22. Gorong-gorong
..
5.1.23. Pembuangan dari Saluran Samping dan Gorong-Gorong ...
5.1.24. Stabilization
...
5.1.25. Pembangunan Jalan di Daerah Rawa

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

IV-8
IV-8
IV-10
IV-11
IV-13
IV-14
IV-16
IV-18

V-1
V-2
V-3
V-5
V-5
V-6
V-6
V-6
V-7
V-7
V-8
V-8
V-9
V-10
V-10
V-12
V-12
V-14
V-16
V-17
V-17
V-18
V-18
V-19
V-20
V-20
V-21
V-22
V-23
V-24
V-25
V-26
V-27
V-28
V-32
V-32
V-33

iii

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

5.2.

5.3.

5.4.

5.5

5.6

Laporan Perencanaan

Drainase
.
5.2.1. Maksud dan Tujuan
...
5.2.1.1 Maksud
...
5.2.1.2 Tujuan
...
5.2.2. Ruang Lingkup Pekerjaan
..
5.2.3. Pengertian

5.2.4. Persyaratan-persyaratan
..
5.2.5. Ketentuan-ketentuan
...
5.2.5.1 Umum
...
5.2.5.2 Saluran Samping Jalan
.....
5.2.6. Gorong-gorong Pembuang Air ..
5.2.7. Menentukan Debit Aliran
..
5.2.8. Penampang Basah Saluran dan Gorong-gorong ....
5.2.9. Tinggi Jagaan Saluran
5.2.10. Kemiringan Saluran dan Gorong-gorong
.
5.2.11. Kemiringan Tanah

Perencanaan Sistim Air Bersih


5.3.1. Ruang Lingkup .
5.3.2. Pengertian
.
5.3.3. Ketentuan-ketentuan

5.3.3.1 Fungsi
...
5.3.3.2 Pemasangan Pipa Distribusi
.....
5.3.3.3 Pekerjaan Galian
. .....
5.3.4. Pekerjaan Pengurugan.
5.3.5. Pekerjaan pemasangan pipa.
..
5.3.6. Testing Pekerjaan Pipa
5.3.7. Pekerjaan Penggelontoran atau Flushing ..
5.3.8. Lapisan pelindungan pipa

5.3.9. Trust block


..
5.3.10. Pipa driving

5.3.11. Jembatan pipa


5.3.12. Alat Ukur

5.3.13. Pekerjaan Pemasangan Alat Pelengkap .


5.3.14. Kriteria Perencanaan ...
Perencanaan Sanitasi/Sistim Air Kotor ..
5.4.1. Umum .
5.4.2. Kriteria Teknis
5.4.2.1 Bangunan Atas ( Jamban )
.
5.4.2.2 Septic Tank ( tangki septik )
.
5.4.2.3 Kriteria Perencanaan ..
Perencanaan Persampahan
...
5.5.1 Pewadahan Sampah
...
5.5.2 Pengumpulan Sampah ...
5.5.3 Pemindahan Sampah.
5.5.4 Optimalisasi Peran Serta Masyarakat
.............................
Kriteria Perencanaan Listrik

5.6.1 Umum

5.6.2 Instalasi Listrik Desa


5.6.3 Persyaratan Dasar

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

V-35
V-35
V-35
V-35
V-35
V-35
V-36
V-36
V-36
V-37
V-38
V-40
V-48
V-50
V-50
V-51
V-52
V-52
V-52
V-53
V-53
V-54
V-54
V-55
V-56
V-60
V-60
V-60
V-61
V-61
V-62
V-62
V-63
V-65
V-69
V-69
V-69
V-69
V-74
V-76
V-78
V-78
V-80
V-81
V-83
V-85
V-85
V-85
V-87

iv

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

5.6.4

5.7
5.8

BAB

VI
6.1.

6.2.

6.3.

6.4.

Perancangan .
5.6.4.1 Umum .
5.6.4.2 Karakteristik Suplai
..
5.6.4.3 Macam Kebutuhan Listrik
.
5.6.4.4 Suplai Darurat
5.6.4.5 Kondisi Lingkungan
...
5.6.5 Pemasangan Kabel Bawah Tanah
..
5.6.5.1 Umum .
5.6.5.2 Persilangan dan Pendekatan Kabel Tanah Dengan
Kabel Tanah Instalasi Telekomunikasi ....
5.6.5.3 Persilangan dan Pendekatan Kabel Tanah Dengan
Jalan Kereta Api dan Jalan Raya
....
5.6.5.4 Persilangan dan Pendekatan Kabel Tanah Dengan
Saluran Air dan Bangunan Pengairan ....
5.6.5.5 Pendekatan Kabel Tanah Dengan
Instalasi Listrik Diatas Tanah ....
5.6.5.6 Kabel Tanah yang Keluar dari Tanah
....
Kriteria Perencanaan Telepon ..
Kriteria Perencanaan Lansekap.
5.8.1 Relasi antara Desain Tapak dengan Alam ...........................
5.8.2 Ruang Kawasan
5.8.3 Pohon/Tanaman Setempat dan Lokal ..................................
ANALISA PERHITUNGAN
Analisa Perhitungan Struktur Jalan
6.1.1. Data Yang Diperlukan
6.1.2. Standar Perencanaan
6.1.3. Penggunaan Nomogram.
6.1.4. Pelaksanaan
6.1.5. Bagan Alir Perencanaan Teknis Jalan ...
6.1.6. Flowchart Perencanaan Perkerasan Jalan Baru.
6.1.7. Data-data Teknis Perencanaan
6.1.8. Analisa Perhitungan Perencanaan Jalan Baru.
Analisa Perhitungan Drainase.
6.2.1. Tahapan Perhitungan..
6.2.1.1. Perhitungan Hidrologi dan Debit aliran (Q)..
6.2.1.2. Perhitungan dimensi saluran dan
bangunan pelengkap..
6.2.2. Bagan Alir Perhitungan..
6.2.3. Perhitungan Hidrologi dan Dimensi Saluran.
6.2.4. Perhitungan Volume Pekerjaan.
Analisa Perhitungan Air Bersih .
6.3.1. Proyeksi Jumlah Penduduk dan
Pengembangan Sistim Sarana Air Bersih..
6.3.2. Rencana Pengembangan Sistim Air Bersih Pedesaan...
Analisa Perhitungan Air Kotor
6.4.1. Jamban Umum
6.4.1.1. Bangunan Atas..
6.4.1.2. Bangunan Bawah..
6.4.1.3. Bidang Resapan

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

V-89
V-89
V-90
V-90
V-90
V-90
V-91
V-91
V-92
V-93
V-94
V-95
V-95
V-96
V-97
V-97
V-97
V-98

VI-1
VI-1
VI-1
VI-3
VI-4
VI-6
VI-7
VI-9
VI-9
VI-10
VI-10
VI-10
VI-11
VI-13
VI-15
VI-15
VI-16
VI-19
VI-20
VI-23
VI-23
VI-23
VI-25
VI-25

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

BAB

Laporan Perencanaan

6.5.
6.6.
6.7.
6.8.

Analisa Perhitungan Persampahan.


Analisa Perhitungan Kelistrikan.
Analisa Perhitungan Telepon .
Analisa Perencanaan Lansekap Desa .
6.8.1. Rencana Pemilihan Lansekap
6.8.2. Rencana Lansekap..

VII

PENUTUP

7.1
7.2

Kesimpulan .
Saran-saran .

VI-26
VI-28
VI-29
VI-31
VI-31
VI-33

VII-1
VII-1

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

vi

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1.1.
Tabel 5.1.2.
Tabel 5.1.3.
Tabel 5.1.4.
Tabel 5.1.5.
Tabel 5.1.6.
Tabel 5.1.7.
Tabel 5.1.8.
Tabel 5.1.9.

Jumlah Jalur Berdasarkan Lebar Perkerasan

Koefisien Distribusi

Angka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan


Faktor Regional (FR)
Indeks Permukaan Pada Akhir, Umur REncana (IP)
Indeks Permukaan Pada Awal Umur REncana (IPo)
Koefisien Kekuatan Relatif (a) ..
Batas-batas Minimum Tebal Lapis Perkerasan
Nilai Kondisi Perkerasan Jalan
...........

V-8
V-8
V-9
V-12
V-13
V-13
V-14
V-16
V-17

Tabel 5.2.1.
Tabel 5.2.2.

Kecepatan aliran air yang diijinkan berdasarkan jenis material .


Hubungan kemiringan saluran samping jalan (i)
dan jenis material
.
Hubungan kemiringan saluran samping jalan (i)
dan jarak pematah arus (L)

Variasi fungsi periode ulang (Yt)


...........................................
Nilai Yang Tergantung Pada n ( Yn )
...........................................
Hubungan Deviasi Standar (Sn) dengan Jumlah Data (n) .
Hubungan kondisi permukaan dengan koefisien hambatan .
Hubungan kondisi permukaan tanah dan koefisien pengaliran ( C )..
Hubungan Kemiringan talud dan besarnya debit ..............................

V-37

Tabel 5.2.3.
Tabel 5.2.4.
Tabel 5.2.5.
Tabel 5.2.6.
Tabel 5.2.7.
Tabel 5.2.8.
Tabel 5.2.9.
Tabel 5.3.1.
Tabel 5.3.2.
Tabel 5.3.3.
Tabel 5.3.4.

V-37
V-38
V-41
V-42
V-43
V-45
V-46
V-48
V-54
V-57
V-58

Tabel 5.3.6.
Tabel 5.3.7.
Tabel 5.3.8.
Tabel 5.3.9.

Lebar Galian Yang Dianjurkan


Standar Untir Mur Pada Sambungan Pipa Flens .
Difleksi pada Tanah yang Lembek
..
Besar Sudut Defleksi Yang Diijinkan Untuk Sambungan Push Joint
Pada Tanah Keras
.
Besar Sudut Defleksi Yang Diijinkan Untuk Sambungan
Mechanical Joint Pada Tanah Keras

Kebocoran Yang Diijinkan/km saat Pengujian Pipa...


Bahan Pelapisan Pipa Baja dan Fitting
Spesifikasi Lebar Jacking Pit dan Lubang Penerima
.
Dimensi Rumah Meter Air
.

Tabel 5.4.1.
Tabel 5.4.2.
Tabel 5.4.3.
Tabel 5.4.4.

Alternatif Pemakaian Bahan Bangunan Untuk Tangki Septik ...


Type Jamban ...
Ukuran Septik Tank Berdasarkan Pemakai
...
Bidang Resapan
..

V-74
V-76
V-77
V-77

Tabel 5.5.1.
Tabel 5.5.2.

Jenis Peralatan dan Sumber Sampah


....
Jenis Peralatan
..

V-80
V-83

Tabel 5.3.5.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

V-59
V-59
V-60
V-60
V-61
V-63

vii

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Tabel 6.1.1.
Tabel 6.2.1.
Tabel 6.2.2.
Tabel 6.2.3
Tabel 6.2.4.
Tabel 6.2.5.
Tabel 6.2.6
Tabel 6.2.7.
Tabel 6.2.8.
Tabel 6.2.9.
Tabel 6.2.10.
Tabel 6.2.11.

Laporan Perencanaan

Data Teknis Perencanaan Jalan


Data hujan yang dipakai ..
Perhitungan parameter dasar statistik data hujan
Perbandingan hasil perhitungan statistik data hujan
dengan parameter sebaran standar. ..
Metode perhitungan hidrologi yang digunakan
Perhitungan Intensitas hujan
Perhitungan debit rencana tiap saluran
Perhitungan debit rencana komulatif saluran...
Perhitungan dimensi saluran
Rekapitulasi hasil perhitungan dimensi saluran...
Perhitungan elevasi dasar saluran
Perhitungan volume pekerjaan.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

VI-#
VI-#
VI-#
VI-#
VI-#
VI-#
VI-#
VI-#
VI-#
VI-#
VI-#
VI-#

viii

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1.

Potongan Melintang Jalan ...............................................................

III-2

Gambar 5.1.
Potongan Melintang Jalan

Gambar 5.1.1. Susunan Lapis Perkerasan Jalan


Gambar 5.1.2. Korelasi DDT dan CBR

III-2
V-6
V-11

Gambar 5.2.1.
Gambar 5.2.2.
Gambar 5.2.3.
Gambar 5.2.4.
Gambar 5.2.5.
Gambar 5.2.6.

Sistem Drainase Permukaan

Pematah Arus ..
Bagian Gorong-gorong

Tipe Penampang Gorong-gorong


...
Kurva Basis
..
Kemiringan Tanah
..

V-36
V-38
V-39
V-40
V-44
V-51

Gambar 5.5.1.
Gambar 5.5.2.
Gambar 5.5.3.
Gambar 5.5.4.
Gambar 5.5.5.
Gambar 5.5.6.
Gambar 5.5.7.

Bin atau Sampah yang Terbuat dari Plastik


..
Perletakan Wadah Sampah Non-Permanen
..
Armada Pengumpul Sampah Dengan Ukuran Kecil
.
Truk Pengangkut Sampah
.
Kontainer yang Terbuat dari Plastik/Fiber dan Logam ..
Perletakan Kontainer pada Tempat Tertutup
...
Skema Pengelolaan Sampah pada Kawasan Perumahan ..

V-78
V-79
V-81
V-81
V-82
V-83
V-83

Gambar 6.2.1. Kurva Basis hasil perhitungan Intensitas hujan..

VI-#

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

ix

DED Inrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Bab I
Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
Bencana Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember
2004, telah menyebabkan beberapa wilayah Kota/Kabupaten di Provinsi NAD telah
mengalami kerusakan berat yang diakibatkan oleh bencana tersebut. Kerusakan berat ini
terjadi hampir di seluruh sektor kegiatan perkotaan, pedesaan termasuk sarana dan
prasarana (infrastruktur) di tempat tersebut. Untuk mempercepat/menanggulangi kesulitan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dari sarana dan prasarana yang hancur maka
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Propinsi Aceh-Nias telah membuat program
kegiatan guna mempercepat pemulihan atau merehabilitasi dan merekonstruksi kembali
sarana dan prasarana yang hancur tersebut.
Untuk merealisasikan percepatan pemulihan kondisi pedesaan tersebut, diperlukan adanya
tahapan-tahapan yang jelas dari Tahapan awal dengan perencanaan masterplannya sampai
dengan pelaksanaan fisiknya.
Untuk mendukung tahapan tersebut diperlukan adanya tindak lanjut melalui rencana Detail
Engineering Design (DED) yang sifatnya mendesak. Dengan penyusunan DED ini
diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana
dan prasarana yang hancur, sehingga masyarakat pedesaan tersebut dapat menikmati
kembali dan beraktifitas seperti semula.

1.2.

Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan DED adalah untuk menyusun program penanganan Infrastruktur
Perdesaan yang meliputi ;
1) Menyusun perencanaan teknis Desa untuk komponen Jalan, Drainase, Air Bersih,
Air kotor, Persampahan, Listrik, Telepon dan Lansekap.
2) Membuat Design Note untuk sistim terpilih
3) Mengukur topografi dan lainnya untuk seluruh komponen
4) Membuat gambar perencanaan untuk seluruh infrastruktur desa
5) Menyusun Rencana Anggaran Biaya
6) Menyusun Dokumen Tender

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

I-1

DED Inrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Adapun Tujuannya adalah mempercepat pemulihan kawasan pedesaan akibat gempa bumi
dan tsunami agar kondisi desa dapat berfungsi kembali seperti sedia kala dan memacu
terciptanya desa yang lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya.
1.3.

Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu dokumen Detail Engineering Design
(DED) Infrastruktur Desa untuk Jalan, Drainase, Air Bersih, Air Kotor, Persampahan,
Listrik, Telepon dan Lansekap sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan.

1.4.

Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Penyusunan DED Infrastruktur Desa ini meliputi 32 Lokasi desa yang
termasuk dalam penyusunan DED ini yang tersebar di beberapa kecamatan dan berada di 3
Daerah Tingkat II yaitu Kota Banda Aceh , Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh
Jaya.
Adapun tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :
i)

Survey Teknis

ii) Pengumpulan data pendukung


iii) Pemilihan Teknologi
iv) Analisa Perencanaan
v) Perhitungan Dimensi
vi) Perhitungan Estimasi Biaya
1.5.

Kebijakan dan Strategi Penanganan


Hampir 1/3 wilayah Propinsi Aceh mengalami bencana gempa bumi dan tsunami, maka
melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi pemerintah dalam hal ini Badan Rehabilitasi
dan Rekonstruksi Aceh-Nias melaksanakan pembangunan penyediaan prasarana dan sarana
yang hancur akibat bencana gempa dan tsunami.
Kebijaksanaan dalam rangka mendukung program tersebut diutamakan pada pemenuhan
kebutuhan prasarana dan sarana dasar.
Adapun strategi penanganan yaitu dalam proses penyusunan program kegiatan ini
dilaksanakan oleh Konsultan bersama masyarakat setempat, sedangkan peranan Pemerintah
hanya berupa bimbingan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian
program.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

I-2

DED Inrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Setelah program kegiatan berupa usulan kegiatan tersusun, maka tindak lanjut dari usulan
program kegiatan tersebut di sempurnakan oleh Konsultan untuk dibuat Detail Engineering
Design (DED). Dari DED itulah yang nantinya digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
teknis dalam kegiatan fisik/konstruksi.
1.6.

Sumber Dana
Sumber dana kegiatan penyusunan Detail Engineering Design (DED) Infrastruktur Desa di
Propinsi NAD ini berasal dari APBN - P tahun 2006 yang dikoordinasikan dibawah Satuan
Kerja (Satker) Perencanaan Umum, Perencanaan Teknis dan Manajemen Rantai
Pengadaan, Bappeda Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

I-3

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Bab II
Kondisi Eksisting
2.1. Jaringan Jalan
Desa Cot Paya terletak diantara desa Desa Lam Bada Lhok, Desa Kajhu, Desa Klieng Cot Aron,
Desa Lam Glumpang.
Akses menuju Desa Cot Paya melalui Jl. Raya Banda Aceh Jl. Krueng Raya. Dari Jalan Raya
Banda Aceh Krueng Raya menuju desa dihubungkan melalui jalan utama desa (Jl. Simpang
Bata),yang merupakan jalan poros desa dengan lebar 3,5 m - 5 m. Untuk akses menuju desa
disekitar dihubungkan dengan jalan lokal yang menuju desa-desa
tersebut. Sedangkan untuk pergerakan didalam desa dilayani oleh
jalan-jalan lingkungan dengan lebar 3 4 m. Konstruksi perkerasan
jalan yang ada sebelum terjadi tsunami pada umumnya menggunakan
konstruksi perkerasan aspal, sebagian lagi masih

berupa jalan tanah.

Kondisi jaringan jalan tersebut setelah terjadi stunami mengalami kerusakan, dimana konstruksi
perkerasan aspal rusak, terkelupas, dan bergelombang.

Tabel Kondisi Eksisting Jaringan Jalan Desa Cot Paya


Lebar ROW
No

Nama Jalan

Klasifikasi

1 Jl. Simpang bata

Lokal

Konstruksi
(m)

(m)

3,5

Aspal

Kondisi Pasca
Tsunami
Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

2 Jl. Lambaro Angan

Lokal

Aspal

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

3 Jl. Komplek

Lokal

Aspal

Perumahan Polayasa

Pondasi jalan terangkat

4 Jl. Komplek
Perumahan Polayasa

Aspal terkelupas

Aspal

Lingkungan

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

Gg.1
5 Jl. Komplek

Lingkungan

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

Aspal

Aspal terkelupas

II - 1

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Lebar ROW
No

Nama Jalan

Klasifikasi

Konstruksi
(m)

(m)

Kondisi Pasca
Tsunami
Pondasi jalan terangkat

Perumahan Polayasa
Gg.2
6 Jl. Komplek

Lingkungan

Aspal

Perumahan Polayasa

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

Gg.3
7 Jl. Komplek

Lingkungan

Aspal

Perumahan Polayasa

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

Gg.4
8 Jl. Komplek

Lingkungan

Aspal

Perumahan Polayasa

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

Gg.5
9 Jl. Komplek

Lingkungan

Aspal

Perumahan Polayasa

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

Gg.6
10 Jl. Komplek

Lingkungan

Aspal

Perumahan Polayasa

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

Gg.7
11 Lorong I

Lingkungan

Aspal

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

12 Lorong II

Lingkungan

Aspal

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

13 Lorong III

Lingkungan

Aspal

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

14 Lorong IV

Lingkungan

Aspal

Aspal terkelupas
Pondasi jalan terangkat

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

II - 2

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

2.2. Drainase
Sistem drainase yang ada di Desa Cot Paya

menggunakan sistem gravitasi, dimana pola

pengaliran air hujan dan air limbah rumah tangga dari area tangkapan dialirkan secara gravitasi ke
tempat yang lebih rendah menuju ke saluran pembuang primer ( sungai ) dan menuju ke laut.
Jaringan drainase yang ada di Desa Cot Paya berupa saluran tersier di sisi jalan dengan lebar 0.5
m dengan konstruksi batu kali yang berfungsi sebagai pengumpul air dari
blok-blok kawasan untuk dialirkan menuju ke saluran sekunder dengan
lebar 1.5 m dengan konstruksi batu kali. Sebagai penampung utama air
hujan untuk Desa Cot Paya adalah sungai yang mengalir ke laut.
Kondisi saat ini masih terjadi genangan pada bagian jalan yang
elevasinya rendah. Setelah terjadi tsunami kondisi konstruksi saluran sekunder dan tersier
mengalami kerusakan dan tertimbun Lumpur.

Tabel Kondisi Eksisting Drainase Desa Cot Paya


Lebar

Panjang

(m)

(m)

1 Saluran Sekunder

1,5

300

2 Saluran Tersier

0.5

700

3 Gorong-gorong (di jalan

0.5

No

Klasifikasi

lokal dan jalan

Unit

Konstruksi

Kondisi Pasca
Tsunami

Batu kali

- Rusak berat

Batu kali

Rusak berat

Batu kali

Rusak berat

1.00

lingkungan)

2.3. Air Bersih


Penduduk Desa Cot Paya sebelum tsunami menggunakan air bersih dari Sumur Bor dan air sumur
dangkal. Kualitas air sumur sebelum tsunami bagus, tidak asin. Namun pasca tsunami menjadi
asin. Saat ini penduduk yang menghuni rumah semi permanen mendapatkan air bersih dari tangki
yang disuplai ke dalam bak dan dari sumur Bor yang telah dibangun oleh mercy Corps.

2.4. Persampahan
Sistem pembuangan sampah di Desa Cot Paya sebelum tsunami tidak dikelola dan tidak terdapat
prasarana pembuangan sampah yang memadai. Pembuangan sampah pada umumnya dilakukan

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

II - 3

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

dengan dibakar pada musim kemarau dan ditimbun pada musim penghujan. Sebagian masih
dibuang ke halaman rumah maupun di sembarang tempat.

2.5. Air Limbah


Sistem pembuangan Air Limbah Desa Cot Paya sebelum tsunami dilakukan dengan sistem on site
sanitation dengan menggunakan jamban-jamban keluarga yang dilengkapi dengan septictank dan
bidang resapan.
Setelah terjadi tsunami prasarana jamban keluarga dan jamban umum rusak total
dan tidak bisa dipergunakan lagi. Saat ini telah dibangun jamban-jamban umum temporer dari
bantuan lembaga donor di lokasi barak-barak penampungan.

2.6. Listrik
Sebelum terjadi tsunami kebutuhan energi untuk penerangan dan energi lainnya untuk penduduk
Desa Cot Paya diperoleh dari jaringan listrik PLN.
Setelah terjadi tsunami jaringan PLN terputus total dengan tingkat kerusakan mencapai 100 %.
Saat ini jaringan PLN sudah terbangun untuk memenuhi kebutuhan listrik di Meunasah dan Barak
Penampungan warga.

2.7. Telepon
Jaringan telepon di desa Cot Paya mengalami kerusakan, sebelum tsunami jaringan telepon
dilayani oleh PT. Telkom, dengan jaringan kabel melalui tiang besi. Untuk saat ini sudah tidak ada
lagi layanan telepon kabel.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

II - 4

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Bab III
Survey Topografi
3.1.

Umum

Yang dimaksudkan Survey Topografi disini adalah kegiatan di lapangan berupa pekerjaan
pengukuran trace jalan dan saluran drainase pada lokasi pekerjaan yang meliputi
pengukuran poligon dan sipat datar di seluruh lokasi pekerjaan. Adapun tujuannya adalah
untuk mendapatkan gambaran umum secara lengkap tentang kondisi lapangan baik kondisi
prasarana maupun teffrainnya.
Data topografi yang tersedia untuk lokasi rencana didapatkan dari peta masterplan hasil
perencanaan Desa (Village Planning).
Pekerjaan survey topografi ini meliputi pekerjaan pemasangan Benchmark (BM) sebagai
titik tetap, pengukuran titik kontrol vertikal dan horisontal, pembuatan tampang
memanjang dan melintang jalan dan saluran.

3.2.

Pemasangan Benchmark (BM)


Benchmark dibuat dari patok beton ukuran 20 cm x 20 cm x 100 cm yang terdiri dari
campuran semen, pasir dan batu split/kerikil dengan perbandingan 1 : 2 : 3. Benchmark
dipasang di lokasi pekerjaan pada tempat yang mudah dijangkau untuk keperluan
pengukuran dan aman dari kemungkinan kerusakan akibat pelaksanaan pada masa
konstruksi ataupun paska konstruksi.
Setelah selesai pemasangan, patok BM tersebut diikatkan ke referensi BM yang sudah ada.
Jika di lokasi perencanaan tidak terdapat patok BM yang dapat digunakan sebagai
referensi, maka untuk menentukan elevasi patok BM digunakan koordinat lokal.

3.3.

Pengukuran Kerangka Horisontal (Poligon)


Pengukuran kerangka horisontal / Poligon ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
titik kontrol Horizontal (X ; Y) dari semua titik tetap (Bench Mark) dan titik-titik poligon
lainnya serta sebagai pengikat titik horizontal untuk keperluan pengukuran situasi dan
potongan melintang atau cross section.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

III - 1

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Pengukuran situasi dilakukan dengan metode Tachimetri dengan tujuan untuk


mendapatkan detail - detail permukaan tanah, bangunan, tumbuh-tumbuhan dan bendabenda lain di lokasi pekerjaan di sekitar jalan. Sebagai titik referensi pada pengukuran
situasi dipakai titik-titik poligon dari patok kayu dan untuk pelaksanaan digunakan alat
ukur theodolite dengan pengukuran jarak secara optis.
3.4.

Pengukuran Kerangka Vertikal


Pengukuran Waterpass (Sipat datar) dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan titik
kontrol vertikal (Z) dari semua titik tetap (Bench Mark) dan titik-titik poligon lainnya serta
sebagai pengikat titik tinggi untuk keperluan pengukuran situasi detail. Pengukuran
dilakukan dengan metode sipat datar menggunakan alat ukur waterpass.
Jalur pengukuran sipat datar utama mengikuti jalur pengukuran poligon sehingga dengan
demikian juga merupakan jaringan tertutup (kring). Pengukuran sipat datar dibuat perseksi
dimana tiap seksi dilakukan pengukuran pergi pulang dalam kurun waktu 1 (satu) hari.

3.5.

Potongan Melintang
Pembuatan potongan melintang jalan dan drainase dilakukan lebih utama untuk keperluan
perencanaan. Potongan melintang dilakukan tiap jarak 50 m dan untuk tikungan/belokan
tiap jarak 25 meter atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Oleh karena itu data yang ditampilkan harus lengkap. Untuk potongan melintang jalan,
data yang ditampilkan adalah :
1. Elevasi as jalan
2. Elevasi tepi jalan
3. Elevasi dasar saluran tepi kiri
4. Elevasi dasar saluran tepi kanan
5. Jarak antar titik.

Gbr 3.1. Potongan melintang jalan


PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

III - 2

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

3.6.

Laporan Perencanaan

Penggambaran dan Buku Ukur


3.6.1.

Pengambaran
Penggambaran hasil pengukuran yang dilakukan adalah :
Pengambaran potongan memanjang jalan
Penggambaran Potongan melintang jalan skala 1 : 100

3.6.2.

Pembuatan buku ukur


Sebagai bentuk laporan akhir dari pekerjaan pengukuran ini, maka konsultan
menyusun Laporan hasil pengukuran berupa Laporan Penunjang (Pekerjaan
Pengukuran) yang berisi data-data asli dari pengukuran di lapangan maupun hasil
perhitungan di kantor dan gambar-gambar hasil perhitungan tersebut.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

III - 3

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Bab IV
Review
Perencanaan Desa
4.1.

Gambaran Umum Desa Cot Paya

4.1.1.

Wilayah Administrasi dan Jumlah Penduduk

Terletak di Kecamatan Baitussalam, Banda Aceh

Terdiri dari 5 Dusun :

4.1.2.

Dusun Blang Mala,

Dusun T. Meuriah,

Dusun Siyung-yung,

Dusun T. Idrus,

Dusun Lam Senong,

Batas Desa :

Utara

berbatasan dengan Laut

Timur

berbatasan dengan Klieng Cot Aron, Lambada Lhok

Barat

berbatasan dengan Desa Kaju

Selatan

berbatasan dengan Desa Kaju

Luas Desa

Jumlah Penduduk (sebelum Bencana)

Jumlah Penduduk (setelah Bencana)

387,jiwa atau 143 KK (69%)

25,00 Ha

Tingkat Kerusakan Akibat Bencana Gempa dan Tsunami


No
1

Faktor
Korban Jiwa dari musibah tsunami dan
gempa
Selamat dari musibah tsunami dan gempa

Tingkat Kerusakan
31 %
69 %

Perumahan
a.

Hancur

Fasilitas Umum dan Sosial

Infrastruktur dan Utilitas

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

100 %
100 %

IV - 1

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

a.

Jalan

90 %

b.

Drainase

95 %

c.

Sanitasi

95 %

d.

Air Bersih

95 %

f.

Listrik

100 %

g.

Telepon

100 %

4.2.

Rencana Struktur Ruang

4.2.1.

Kerangka Utama
Untuk skala wilayah sekitarnya (kecamatan), yang menjadi kerangka utama wilayah :
a. Jalan Malahayati, menghubungkan antara Banda Aceh dengan Pelabuhan Malahayati.
b. Jalan Utama Desa, meliputi Jalan Simpang Bata, Jl. Kompleks Perumahan Polayasa
dan Jl. Lambaro Angan merupakan batas dengan desa Lambada Lhok serta jalan poros
utama yang menghubungkan dengan desa-desa di belakang.
c. Saluran Utama, berupa saluran Primer, menjadi batas dengan desa Kaju dan saluran
lingkungan di dalam Kompleks Perumahan Polayasa.

4.2.2.

Ruang Utama
Untuk skala wilayah sekitarnya (kecamatan) dan skala Desa, yang menjadi ruang utama
desa :
a. Pusat Desa, kawasan pelayanan masyarakat seperti: Masjid puskemas/polindes,
Gedung Wanita dan kantor kepala desa/geuchik menjadi pusat desa (civic center) yang
terpadu,
b. Tempat Pemakaman desa , Pemakaman Desa, sebagai area yang tidak dapat dirubah
ataupun dipindahkan
c. Kawasan ndustri Batu Bata, terdapat 17 pengusaha batu bata di desa Cot Paya, sektor
ini cukup dominan bagi pengembangan perekonomian penduduk.
d. Tambak cukup potensial dikembangkan di desa Cot Paya, hal ini didukung oleh letak
Desa yang berbatasan langsung dengan laut dan tersedianya lahan yang dapat
dikembangkan secara terpadu

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 2

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

4.3. Rencana Tata Guna Lahan


NO
1

TATA GUNA LAHAN /


LAND USE

LOKASI

LUAS
AREA
(HA)

PROSENT.
THD LUAS
DESA

JUMLA
H UNIT

TYPE
BANGUNA
N

TYPOLOGI
PENANGANAN
RUMAH

NEGARA
DONOR

AREA PERUMAHAN
1.1

Perumahan Eksisting

Di kavling perumahan
eksisting

15 ha

60 %

167 unit

Minimal
rumah
Type 36

Landed
houses

Langsung
dibangun di atas
site rumah

IOM

1.2

Perumahan
Pengembangan Baru

Di area pertambakan &


tanah kosong

2 ha

8%

12 unit

Minimal
rumah
Type 36

Landed house Dirubah fungsi


lahan dari
pertambakan &
tanah kosong
menjadi lahan
permukiman

IOM

Landed house Langsung


dibangun di atas
site rumah

IOM

AREA KOMERSIAL (PERDAGANGAN & JASA)


Mix use Area

Di Sepanjang Jalan
Banda Aceh Malahayati

1.5 m

0.09 %

unit

Type
Bangunan
Ruko

AREA PERTAMBAKAN

Dusun

10 ha

petak

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 3

Pembangunan
baru

Belum ada

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

TATA GUNA LAHAN /


LAND USE

NO
4

Laporan Perencanaan

LUAS
AREA
(HA)

PROSENT.
THD LUAS
DESA

JUMLA
H UNIT

TYPE
BANGUNA
N

Tempat pemakaman desa

0.06 ha

Perbaikan perkebunan

1.5 ha

Perbaikan tambak dan


tanggul tambak

10 ha

Balai Desa dan Pusat


desa (lokasi lama)

0.1 ha

Bangunan
pendidikan

4.600 m

0.01 m

1
2

2 ha

LOKASI

TYPOLOGI
PENANGANAN
RUMAH

NEGARA
DONOR

AREA KONSERVASI/ REHABILITASI


Berfungsi sebagai:
Tempat Pemakaman
Umum/ Keluarga
Perkebunan dan
Pertanian

Tambak

Bangunan
modern

Pembangunan
baru
Dijadikan sebagai
escape building 3
lantai

Belum ada

Bangunan

Bangunan
modern

Pembangunan
baru

Belum ada

Bangunan
kesehatan

Bangunan
modern

Pembangunan
baru

Belum ada

Bangunan Landed house Pembangunan


dan lapangan
baru

Belum ada

Belum ada
Belum ada

FASILITAS
PERIBADATAN
Rencana Meunasah dan
Masholla (juga berfungsi
sebagai escape building)

Belum ada

FASILITAS PENDIDIKAN
Tempat Pendidikan Anak
Usia Dini
TPA

Direhabilitasi area
pemakaman
Perbaikan lahan
Perkebunan
Penanaman
vegetasi di
sepanjang tepi
tambak

lokasi lama

FASILITAS KESEHATAN
Polindes/Posyandu
Di Pusat desa

FASILITAS OLAH RAGA Di Kawasan


Pengembangan Rekreasi
Lapangan Volley, Escape
PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 4

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

NO

TATA GUNA LAHAN /


LAND USE
area

Laporan Perencanaan

LOKASI

LUAS
AREA
(HA)

PROSENT.
THD LUAS
DESA

1000 m2

JUMLA
H UNIT

TYPE
BANGUNA
N

TYPOLOGI
PENANGANAN
RUMAH

NEGARA
DONOR

Pancing

FASILITAS BALAI
MASYARAKAT
FASISILITAS SOCIAL
Pusat desa
Meuliga (Balai Pertemuan)
Kantor Desa
Balai PKK (Escape Building)
3Lantai

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

Bangunan

1
1
1

IV - 5

Bangunan
modern

Pembangunan
baru

Belum ada

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

4.4.

Laporan Perencanaan

Rencana Sabuk Hijau, Mitigasi dan Lansekap

4.4.1. Peringatan Dini dan Kesadaran Warga


a. Sistem Peringatan Dini di Gampong Cot Paya, direncanakan menggunakan sistem
yang terintegrasi untuk kawasan yang lebih luas (kecamatan kota).
b. Peningkatan Kesadaran warga dibentuk melalui jalur pendidikan formal maupun
informal (penyuluhan masyarakat,dll) serta pelatihan.

4.4.2. Jalur Penyelamatan dan Arah Penyelamatan


a. Jalur Evakuasi/Penyelamatan, menggunakan jaringan jalan yang ada (eksisting dan
jaringan jalan baru), lihat peta
b. Arah Evakuasi/Penyelamatan, menuju Area Penyelamatan/Escape Area terdiri dari :

Rencana Meunasah menjadi masjid Desa, Escape Building.

Area Penyelamatan berada di halaman Meunasah, Escape Area.

Rencana pembuatan akses jalan kedaerah yang lebih aman, Escape Route.

No

Area
Penyelamatan

- Meunasah

Lokasi
Lokasi

Desa

meuasah

- Masjid

eksisting

- Sekolah Dasar
2

Fungsi

- Bangunan

Luas

Kapasitas

(m2)

(Jiwa)

3000m

1500

Tinggi

15-20m/
3 lantai

Peribadatan

- Escape
Building

Rencana Area

Di tengah

- Open space

penyelamatan

Gampong

- Lapangan

2 Ha

750

Tanah
lapang
Datar

Olah Raga

4.4.3. Area/Bangunan/Bukit Penyelamatan


Untuk bangunan-bangunan fasilitas Masjid dan Meunasah direncanakan menggunakan atap
datar (plat) yang dapat digunakan juga sebagai escape building dalam kondisi darurat,
yaitu:

No

Bangunan

lantai

Tinggi atap

Masjid

3 lantai

12-20 m

Meunasah

3 lantai

12-20 m

Sekolah dasar

3 lantai

15-20 m

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 6

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

4.4.4. Sabuk Hijau


Perencanaan sabuk hijau/green belt ditanam secara berlapis terdiri dari :
a. Penanaman pohon di sepanjang jaringan jalan utama desa dan jalan lingkungan
b. Penanaman pohon di kavling rumah dan kavling fasilitas umum dan sosial desa
Pemilihan jenis vegetasi yang direncanakan sebagai green belt antara lain memenuhi
kriteria :
a. Mudah tumbuh
b. Kuat menahan arus gelombang tsunami
c. Meningkatkan kualitas lingkungan
d. Mempunyai nilai ekonomi bagi penduduk gampong.

Rencana Vegetasi, Reen Belt & Landscape Cot Paya


JENIS

No

VEGETASI

LOKASI PENANAMAN

Pohon Asam Jawa, Rencana disepanjang Jalan


Mahoni, Waru dan

Utama Desa Gampong Cot Paya

Pinang, palem raja

kiri dan kanan Jalan Malahayati

dll

JUMLAH

JARAK

POHON

TANAM

5-10 m

5m

3-5 m

3-5 m

Rencana disepanjang menuju


keDesa Gampong Cot Paya
Kiri dan Kanan

Rencana jalan yang berbatasan

Pohon
Kedodondong
Pagar, Beringin,

Jalan yang membatasi area baru

angsana dan Pohon

pengembangan perumahan

Buah, dll

dengan daerah sekitarnya

Kelapa,

Pohon Area perumahan

Buah

Pohon Jalan lingkungan di area baru

Pinang,
4

dengan desa sebelah

Pohon buah, dll

pengembangan perumahan
Jalan lingkungan di area
perumahan eksisting dan
masing-masing teras rumah

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 7

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Di sekitar lingkungan SD
Di sekitar lingkungan Mesjid
5

Pohon Bakau,

Di sepanjang tepian tambak dan

0,5

Cemara Laut

perbatasan dengan laut

2,5 m

Pohon asam Jawa

Rencana jalan Baru

5m

dan Kelapa, dll


4.5.

Rencana Infrastruktur dan Utilitas

4.5.1.

Jalan dan Transportasi


Tidak semua jaringan jalan direncanakan untuk lalu lintas dua arah. Hirarki jalan di desa
Cot Paya yaitu:
a. Jalan Kolektor (Jl. Raya Banda Aceh Jl. Krueng Raya) dengan ROW 10 m
b. Jalan Utama Desa Cot Paya yaitu:Jl. Simpang Bata dengan ROW 5 m,
c

Jalan Lokal yaitu Jl. Lambaro Angan dengan ROW 6 m

d. Jalan Lingkungan, meliputi : Jl. Komplek Perumahan Polayasa ROW 6 m, Jl. Komplek
Perumahan Polayasa Gg. 1 ROW 6 m, Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 2 ROW 6
m, Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 3 ROW 6 m, Jl. Komplek Perumahan
Polayasa Gg. 4 ROW 6 m, Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 5 ROW 6 m, Jl.
Komplek Perumahan Polayasa Gg. 6 ROW 6 m, Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg.
7 ROW 6 m, Jl. Komplek Polayasa ROW 7 m, Lorong I ROW 4 m, Lorong II ROW 4
m, Lorong III ROW 4 m , Lorong IV ROW 4 m , Lorong V ROW 4 m, Lorong VI
ROW 4 m, Lorong VII ROW 4 m.

Tabel : Rencana Jaringan Jalan Desa Cot Paya


No

Klasifikas
i Jalan

ROW
(m)

Lebar
Efektif
(m)

GS
B
(m)

Lajur dan
Jalur Jalan

Pedestria
n

Kecepatan
maksimum

Jl.Raya
Banda
Aceh Krueng
Raya

10

2 lajur, 2
arah, tanpa
median

Tanpa
pedestrian

40 km/jam,
menampung
semua jenis
kendaraan

Jl. Utama
Desa

2 lajur, 2
arah, tanpa
median

Tanpa
pedestrian

30 km/jam,
menampung
semua jenis
kendaraan

Jalan
Lingkunga
n

4-6

3-5

1 lajur,
1arah, tanpa
median

Tanpa
pedestrian

20 km/jam,
kendaraan berat
dilarang

Jl. Raya

10

2 lajur, 2

Tanpa

40 km/jam,

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 8

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Banda
Aceh Krueng
Raya

arah, tanpa
median

pedestrian

menampung
semua jenis
kendaraan

b. Geometrik Jalan
Geometrik jalan pada kawasan direncanakan seperti pada tabel dibawah.

Tabel : Rencana Geometrik Jalan Desa Cot Paya


No

Klasifikasi Jalan

Jari-jari

Kemiringan

Kelandaian

Persimpangan (

Melintang

Rata-rata (%)

m)

(%)

Jalan Utama Desa

Jalan Lingkungan

c. Elevasi Permukaan Jalan


Elevasi permukaan jalan ditentukan berdasarkan perhitungan dan pertimbangan elevasi
muka air banjir tertinggi di saluran primer terdekat ditambah dengan tinggi jagaan (1
m).

d. Perkerasan Jalan
Perkerasan jalan pada kawasan menggunakan perkerasan aspal. Kriteria struktur
perkerasan jalan di desa Cot Paya direncanakan seperti pada tabel di bawah.

Tabel : Rencana Struktur Tebal Perkerasan Jaringan Jalan Desa Cot Paya
No

Klasifikasi Jalan

Perkerasan

Lapis Atas

Lapis

Lapis

(cm)

Pondasi

Pondasi

Atas (cm)

Bawah
(cm)

Jalan utama desa

Aspal

10

20

20

10

20

20

10

20

20

penetrasi
2

Jalan lokal

Aspal
penetrasi

Jalan lingkungan

Aspal
penetrasi

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 9

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

e. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan


Peningkatan jalan Utama (Overlay) dan jalan lingkungan dengan aspal penetrasi.

f.

4.5.2.

Jl. Simpang Bata lebar 4 m sepanjang 155 m.

Jl. Lambaro Angan lebar 5 m, sepanjang 150 m.

Jl. Komplek Perumahan Polayasa lebar 5 m, sepanjang 122 m.

Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 1 lebar 5 m, sepanjang 43 m

Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 2 lebar 5 m, sepanjang 43 m

Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 3 lebar 5 m, sepanjang 158 m.

Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 4 lebar 5 m, sepanjang 64 m.

Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 5 lebar 5 m sepanjang 64 m.

Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 6 lebar 5 m sepanjang 42 m.

Jl. Komplek Perumahan Polayasa Gg. 7 lebar 5 m sepanjang 125 m

Lorong I lebar 3 m sepanjang 150 m

Lorong II ebar 3 m sepanjang 50 m

Lorong III lebar 3 m sepanjang 29.2 m

Lorong IV lebar 3 m sepanjang 209 m

Jl. Komplek Polayasa lebar 5 m sepanjang 308 m.

Pembangunan Jalan Baru, meliputi :

Lorong V ( lanjutan lorong III ) lebar 3 m ROW 4 m sepanjang 57,6 m

Lorong VI ( lanjutan lorongI ) lebar 3 m ROW 4 m sepanjang 63 m

Lorong VII ( lanjutan lorong 2 ) lebar 3 m ROW 4 m sepanjang 292 m

Drainase
a. Jaringan dan Pola Aliran Drainase
Jaringan drainase pada kawasan direncanakan menggunakan pola aliran gravitasi,
dimana hirarki jaringan drainase adalah sebagai berikut :
1. Sebagai penampung utama aliran air dari kawasan adalah tambak/laut.
2. Di dalam kawasan direncanakan menggunakan saluran primer kawasan yang
berada melintang utara selatan kawasan, yang menampung aliran air dari drainase
sekunder dalam blok-blok kawasan dialirkan menuju tambak.
3. Drainase sekunder direncanakan sepanjang jalan pendidikan untuk pengumpul dari
saluran tersier.
4. Drainase tersier direncanakan pada tiap blok-blok kawasan.
5. Pada setiap persimpangan saluran dengan jalan digunakan box culvert atau goronggorong.
PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 10

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

6. Jaringan drainase kawasan

menggunakan drainase terbuka, sedangkan untuk

kawasan komersial digunakan drainase tertutup.

b. Elevasi Muka Air Banjir, Jalan dan Lahan Kawasan


Muka air banjir saluran primer dimuara saluran primer minimal sama dengan muka air
pasang tertinggi laut.
Dari rencana tersebut maka elevasi permukaan jalan ditentukan 0.5 m diatas muka air
banjir saluran primer dan muka lahan minimal 0,5 m dari muka jalan.

c. Dimensi Saluran
Perencanaan debit banjir rencana digunakan periode ulang 5 tahun, kemiringan dasar
saluran primer 0,0009 dan saluran sekunder 0,001. Sedangkan tinggi jagaan untuk
saluran primer adalah 1 m dan saluran sekunder 0,3 - 0,5 m.
Saluran primer pada kawasan direncanakan menggunakan dinding tegak dengan
konstruksi batu kali, sedangkan untuk saluran sekunder dan tersier menggunakan
dinding tegak dengan konstruksi beton.
Dimensi saluran pada kawasan direncanakan sebagai berikut :
1. Saluran Primer, lebar 2 m
2. Saluran sekunder, lebar 1- 1,2 m
3. Saluran tersier, lebar

0.5 m, yang terbagi dalam masing-masing ruas saluran

tersier.

d. Rencana Pengembangan jaringan Drainase


1. Perbaikan Saluran Primer Desa Cot Paya yang menuju ke laut dan pembangunan
pintu air.
2. Perbaikan saluran sekunder di kanan jalan komplek Polayasa sepanjang 308 m.
3. Pembangunan Saluran tersier (konstruksi terbuka) di kanan kiri jalan Utama dan
lingkungan desa lebar 0.5 m, sepanjang 3.079 m.
4. Pembangunan gorong-gorong saluran tersier disetiap persimpangan jalan

4.5.3.

Air Bersih
Kebutuhan air bersih untuk kawasan nantinya mengandalkan pasokan dari PDAM,
sedangkan perhitungan tingkat kebutuhan air bersih dan prasarananya berdasarkan
kebutuhan air/orang/hari.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 11

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

a. Rencana sistem penyediaan air bersih Kawasan :


1. Jangka Pendek

Penyediaan tandon air yang disuplai mobil tangki PDAM yang ditempatkan
pada tempattempat strategis.

Tingkat pelayanan diasumsikan melayani 100 % penduduk dengan konsumsi


air bersih 30 liter/jiwa/hari.

2. Jangka Panjang

Penyediaan air bersih melalui jaringan perpipaan PDAM.

Jaringan perpipaan dipasang mengikuti rute sisi jalan guna mencapai


pelanggan dan tertanam sedalam 80 cm dalam tanah.

Tingkat pelayanan diasumsikan :


-

Sambungan Rumah ( SR ) 60 %

Hidran Umum ( HU ) 30 %

Sumber Lain 10 %

b. Rencana Pengembangan Jaringan Air Bersih


1. Jangka Pendek
Penyediaan tandon air kapasitas 2 m3 sejumlah 2 unit yang disuplai mobil tangki
PDAM dan ditempatkan pada tempattempat strategis, yaitu meunasah dan masjid.

2. Jangka Panjang

Penyediaan air bersih melalui jaringan perpipaan PDAM

Jaringan perpipaan dipasang mengikuti rute sisi jalan guna mencapai


pelanggan dan tertanam sedalam 80 cm dalam tanah
-

Jaringan Distribusi Pipa Sekunder 4 , sepanjang 910 m

- Jaringan Distribusi Pipa Tersier 2 , sepanjang 3.230 m

Pipa Distribusi Air Bersih Dia. 2"


Pipa Induk Air Bersih dia. 4"
Pipa (PVC) Jaringan Listrik dan Telepon dia. 8"

0.7

0.6
0.1
0.5

Pasir Urug
Potongan Jaringan Perpipaan Air Bersih

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 12

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

4.5.4.

Laporan Perencanaan

Air Limbah
Rencana Penanganan dan Pengembangan Air Limbah
a. Pembuangan limbah domestik menggunakan sistem setempat (on site sanitation)
melalui penyediaan jamban keluarga di masing-masing rumah dilengkapi dengan
tangki septik dan bidang resapan, mengingat tingkat kepadatan penduduk kurang dari
200 jiwa/ha dan masih tersedianya lahan untuk tangki septik dan peresapan.
b. Air bekas mandi, cuci dan dapur disalurkan ke bidang resapan atau saluran
pembuangan.

Tabel : Ukuran Tangki Septik


Keb.
Jumlah
No

ruang

Keb. Ruang

lumpur

ruang bebas

pemakai

(m3)

(jiwa)

basah
3

2 th

3 th

(m )

Vol Total (m3)

Ukuran (m)

air
(m3)

2 th

2 tahun

3 th

3 tahun

0.4

0.6

0.25

1.65

1.85

1.6

0.8

1.3

1.7

0.85

1.3

10

0.8

1.2

0.5

3.3

3.7

2.2

1.1

1.4

2.3

1.15

1.4

15

1.2

1.8

0.75

4.95

5.55

2.60

1.3

1.5

2.75

1.35

1.5

20

1.6

2.4

6.6

7.4

1.5

1.5

3.2

1.55

1.5

25

2.0

3.0

1.25

8.25

9.25

3.25

1.6

1.6

3.4

1.7

1.6

Tabel : Jarak Minimum Tangki Septik/Bidang Resapan Terhadap Bangunan Tertentu.


Jarak dari

Tangki Septik

Bidang resapan

1.5 m

1.5 m

Sumur

1m

1m

Pipa air bersih

3m

3m

Bangunan

Tabel : Panjang Bidang Resapan


L (m)

(m/jam)

(l/m2/hr)

N=5

N=10

N=15

N=20

N=25

0.15

900

0.56

1.11

1.67

2.22

2.77

0.14

840

0.60

1.19

1.76

2.38

2.98

0.13

780

0.64

1.28

1.92

2.56

3.20

0.12

720

0.69

1.39

2.08

2.78

3.47

0.11

660

0.76

1.52

2.27

3.03

3.79

No

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 13

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

4.5.5.

Laporan Perencanaan

0.10

600

0.83

1.67

2.50

3.33

4.17

0.09

540

0.93

1.85

2.78

3.70

4.63

0.08

480

1.04

2.08

3.12

4.17

5.20

0.07

420

1.09

2.38

3.57

4.76

5.59

10

0.06

360

1.39

2.77

4.17

5.56

6.94

11

0.05

300

1.67

3.33

5.00

6.67

8.33

12

0.04

240

2.08

4.17

6.25

8.33

10.42

13

0.03

180

2.78

5.56

8.33

11.11

13.89

14

0.02

120

4.17

8.33

12.5

16.67

20.83

15

0.01

60

8.33

16.67

25.0

30.3

41.67

Persampahan
Sistem pengelolaan persampahan kawasan, meliputi organisasi dan manajemen, teknik
operasional, pembiayaan, peraturan maupun peran serta masyarakat baik melalui
penanganan terpusat maupun setempat.

a. Rencana Sistem Pengelolaan Persampahan


1. Pengelolaan sampah dilakukan secara terorganisir
2. Teknik operasional

Pewadahan
( tiap rumah, tong / bin )

Sarana Pengumpul
( gerobak sampah )

TPS

TPA

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 14

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

3. Teknis Pengelolaan dilakukan mandiri oleh masyarakat (dengan membentuk


lembaga pengelolaan sampah dengan fungsi , tugas dan tanggung jawab yang
jelas).
4. Pembiayaan O & M menjadi tanggung jawab masyarakat
5. Didukung oleh peraturan yang melibatkan wewenang dan tanggung jawab
pengelola.
6. Peran serta aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, penyuluhan
penyuluhan dan sosialisasi peraturan.

b. Rencana Pengembangan Prasarana Persampahan


Untuk mendukung operasional pengelolaan persampahan maka perlu didukung oleh
prasarana dan sarana persampahan. Kebutuhan prasarana persampahan kawasan adalah
:
1. Penyediaan tong//bak sampah sejumlah 164 unit.
2. Penyediaan Gerobak Sampah kapasitas 1 m3, sejumlah 1 unit.
3. Pembangunan TPS kapasitas 3 m3, sejumlah 2 unit.

Proyeksi Timbulan Sampah Dan Pelayanan Prasarana Persampahan Desa Cot Paya
No

Uraian

Tahun

Satuan
3

Jumlah Penduduk

Jiwa

Target Pelayanan

Jumlah Penduduk Terlayani

Timbulan Sampah Terlayani

2005

2006

2007

2008

2009

2010

367

374

382

389

397

405

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Jiwa

367

374

382

389

397

405

l/orang/hr)

m3/hr

0.44

0.45

0.45

0.46

0.47

0.48

b. Pasar (0,37 l/orang/hr)

m3/hr

0.14

0.14

0.14

0.14

0.15

0.15

c. Komersial (0,2 l/orang/hr)

m3/hr

0.07

0.07

0.08

0.08

0.08

0.08

m3/hr

0.04

0.04

0.04

0.04

0.04

0.04

l/orang/hr)

m3/hr

0.07

0.07

0.08

0.08

0.08

0.08

f. Jalan (0,1 l/orang/hr)

m3/hr

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.02

g. Saluran (0,1 l/orang/hr)

m3/hr

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.02

a. Permukiman (1,19

d. Perkantoran (0,1
l/orang/hr)
e. Fasilitas Umum (0,2

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 15

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

No

Laporan Perencanaan

Uraian

Tahun

Satuan
2005

2006

2007

2008

2009

2010

h. Kawasan Industri (0,1


l/orang/hr)

m3/hr

0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

0.02

i. Lain-lain (0,1 l/orang/hr)

m3/hr

0.02

0.02

0.03

0.03

0.03

0.03

Jumlah Timbulan

m3/hr

0.81

0.82

0.85

0.86

0.88

0.92

unit

unit

Kebutuhan Prasarana &


5

Sarana
a. Tong/bin kapasitas 120
liter
c. Gerobak sampah kap. 1
m3

4.5.6.

Listrik
Rencana Penanganan dan pengembangan jaringan listrik kawasan adalah :
a. Jangka Pendek
1. Penyediaan Genset untuk supply tenaga listrik sesuai kebutuhan
2. Tingkat pelayanan daya listrik masingmasing rumah diasumsikan 100 watt (3
titik lampu @ 25 watt = cadangan).
3. Kebutuhan daya listrik untuk 164 unit rumah adalah 16.400 watt.
4. Genset yang diperlukan adalah 1unit kapasitas 20 KW.

b. Jangka Panjang
Penyediaan tenaga listrik melalui jaringan listrik PLN, dengan tingkat pelayanan daya
tiap masing-masing rumah :
-

Perumahan besar

: 1.300 watt

Perumahan sedang

: 900 watt

Perumahan kecil

: 450 watt

c. Jaringan kabel listrik menggunakan jaringan kabel bawah tanah mengikuti rute sisi
jalan guna mencapai pelanggan.
1. Jaringan kabel listrik bawah tanah direncanakan melalui penyediaan pipa PVC dia.
8 sebagai tempat kabel listrik dan manhole tipa jarak 20 m untuk pemasangan,
operasi dan pemeliharaan.

Pipa PVC dia 8 sepanjang 2.137 m

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 16

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Manhole tiap jarak 20 m sebanyak 107 unit.

2. Pemasangan lampu jalan sebanyak 8 unit.

d. Penanganan kebutuhan beban Listrik pada kawasan


Daya listrik yang digunakan bersumber dari PLN yang dikelola dan perusahaan Listrik
Negara (PLN).

Tabel Standart Kebutuhan Beban listrik Tiap sektor Kegiatan Kawasan


Kegiatan

Kebutuhan Beban
Listrik

Satuan

Perumahan

62

Kva/Ha

Pariwisata

66

Kva/Ha

Jasa Perdagangan

1200

Kva/Ha

Fasilitas Umum & Sosial

150

Kva/Ha

Kondisi jaringan direncanakan sedemikian rupa supaya teratur dan aman terutama
di pemukiman padat,

Lampu penerangan jalan ditempatkan pada beberapa ruas jalan, dimana


ditempatkan untuk tiang listrik dengan jarak diatur sedemikian dengan jalur lalulintas (jarak lampu penerangan jalan tiap 20 m dan jarak lampu pedestrian tiap titik
titik 10 m)

Penempatan jaringan direncanakan mengikuti jaringan jalan yang ada, dan ditanam
di bawah tanah, dengan pembagian klasifikasi dalam jaringan primer, sekunder,
dan tersier.

Tabel Rencana Penanganan Listrik


No

Pekerjaan

Jenis

Type

Ukuran

Ket

LISTRIK
1

Jaringan

dibawah

Disesuaikan

dengan

tanah

standar Telkom

Lampu Jalan

Dipasang pada jarak 20 m

Lampu Pedestrian

Dipasang pada jarak 10 m

Panel Induk

standar

Panel pembagi

standar

MCCB dan MCBl

standar

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 17

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Busbar

standar

Kabel

standar

Saklar Tungggal

standar

10

Saklar Ganda

standar

11

Stop

Kontak standar

Listrik

4.5.7.

Telepon
Untuk memenuhi kebutuhan telepon, jaringan yang melalui kawasan perencanaan agar
ditingkatkan baik jumlah maupun penyebarannya

sehingga dapat lebih merata dan

menjangkau seluruh kawasan.


Kebutuhan akan prasarana telepon berdasarkan perkiraan kebutuhan fasilitas telepon
digunakan asumsi:
-

1 sambungan telepon dengan penduduk pendukung 10 jiwa

1 sambungan pelayanan umum dengan penduduk pendukung 100 jiwa

sambungan telepon didasarkan pada standar yang berlaku. Penyediaan sambungan telepon
melalui jaringan listrik PT. TELKOM. Jaringan kabel telepon menggunakan jaringan
kabel yang ditanam dalam tanah mengikuti rute sisi jalan guna mencapai pelanggan.

Tabel Standar Kebutuhan Fasilitas Telekomunikasi


No

Prasarana Telekomunikasi

Perdagangan dengan jasa, fasum, fasos,

Standar
17 SST/100 Penduduk

Pemerintahan dan Perumahan


2

Industri, pariwisata, Pergudangan

1 SST/kapling (0,5 Ha)

Wartel

30.000 penduduk

Kios Phone

Sub/pusat kegiatan

Telepon Umum

Coin

1000 penduduk

Kartu

1000 penduduk

Rencana Penanganan dan pengembangan jaringan telepon


a. Tingkat pelayanan disesuaikan dengan ketersediaan satuan sambungan telepon PT.
Telkom yang tersedia.
b. Jaringan kabel telepon menggunakan jaringan kabel bawah tanah mengikuti rute sisi
jalan guna mencapai pelanggan.
PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 18

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

c. Jaringan kabel telepon bawah tanah direncanakan melalui penyediaan pipa PVC dia. 8
sebagai tempat kabel telepon yang dan listrik dan manhole tipa jarak 20 m untuk
pemasangan, operasi dan pemeliharaan.

Kebutuhan pengembangan jaringan telepon meliputi :


1. Penyediaan pipa PVC dia 8 sepanjang 4.420 m
2. Manhole tiap jarak 20 m sebanyak 221 unit.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

IV - 19

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Bab VI
Analisa Perhitungan
6.1.

Analisa Perhitungan Struktur Jalan

6.1.1.

Data yang diperlukan :


a. Data tanah dasar

: CBR.

b. Lalu-lintas

: Volume/ADT, komposisi, konfigurasi as/sumbu dan


beban, angka pertumbuhan.

c. Material yang tersedia

: Sifat-sifatnya.

d. Ketentuan-ketentuan lain

: Umur rencana, keadaan umum di daerah sekitarnya,


alignment (faktor regional) dan lain-lain.

6.1.2.

Standart Perencanaan.
Perencanaan jalan Desa ini mengacu pada Pedoman perhitungan tebal perkerasan lentur
pada SKBI No. 2.3.26.1987 dan SK Menteri Pekerjaan Umum No. 378/KPTS/1987 tentang
Pengesahan 33 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia, serta SNI No. 1732-1989-F, yaitu
tentang penggunaan nomogram sebagai berikut :
a. Nomogram yang ada dibuat berdasarkan analisa lalu lintas 10 tahun.
Untuk keadaan lalu lintas (umur rencana) tidak selama 10 tahun; nomogram tersebut
masih dapat digunakan dengan menggunakan faktor penyesuaian (FP).

FP =

UR
10

b. Cara Indonesia/Bina Marga ini hanya berlaku untuk material berbutir kasar (granular
material) dan tidak berlaku untuk batu-batu besar (telford).
Hal ini disebabkan karena cara Bina Marga ini didasari oleh teori yang menganggap
bahwa bahan perkerasan harus elastis isotropis (sifat sama untuk segala arah).
Dan juga mensyaratkan adanya pemeliharaan perkerasan yang terus menerus
(kontinyu).
c. Besaran-besaran yang dipergunakan.
-

Daya Dukung Tanah (DDT) : yaitu sekedar bilangan skala untuk menyatakan daya
dukung tanah dasar dan mempunyai korelasi khusus terhadap CBR, Group Index,
Kuat Tekan atau besaran lain yamg menyatakan kekuatan tanah dasar.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -1

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) : adalah jumlah kendaraan yang lewat pada
jalan yang direncanakan perhari rata-rata untuk dua jurusan/arah.

Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) : Jumlah lintasan kendaraan rata-rata pada tahun
permulaan pada jalur rencana dengan satuan as tunggal 8,16 ton (18.000 lbs = 18
kips) atau (18 Kips Single Axle Road).

Lintas Ekivalen Akhit (LEA) : Jumlah lintasan kendaraan rata-rata pada tahun
akhir dan masa pelayanan pada jalur rencana dengan as tunggal 8,16 ton.

Lintas Ekivalen Tengah (LET) : Jumlah lintasan kendaraan rata-rata selama masa
pelayanan pada jalur rencana dengan satuan as tunggal 8,16 ton.

Jalur Rencana : adalah suatu jalur dari jalan yang paling banyak (padat) dilewati
kendaraan.
Pada jalan dua jalur biasanya salah satu jalur; sedang pada jalan berjalur banyak
terpisah (multi lane divided) adalah pada jalur terluar.

Faktor Regional (FR) : Faktor koreksi sebagai akibat adanya perbedaan antara
kondisi lapangan yang dihadapi dengan kondisi AASHO Road Test yang antara
lain dapat meliputi : iklim, curah hujan, kondisi alignment/topografi, lalu lintas,
fasilitas drainase dan lain sebagainya.

Indeks Permukaan (IP) : disebut juga serviceability adalah besaran yang


menyatakan nilai dari kerataan/kehalusan dan kekokohan perkerasan di tinjau dari
kepentingan pelayanan lalu-lintas.
Nilai/harga IP tergantung pada jenis dan kondisi perkerasan (kondisi : rut dept,
roughness, patch, crack dll; tanpa dipengaruhi geometrik dari jalan yang
bersangkutan .

IPo dan IPt : IPo adalah nilai IP pada awal tahun permulaan, sedangkan IPt adalah
IP pada akhir masa pelayanan. Pemilihan harga IPo dan IPt tergantung pada jenis
perkerasan dan klas jalan.
Pemilihan IPt menunjukkan tingkat kerusakan yang diijinkan/direncanakan pada
akhir masa pelayanan.

Faktor penyesuaian (FP) : adalah faktor koreksi sehubungan rencana yang kita
perhitungkan tidak sama dengan 10 tahun.

FP =
-

UR
10

Angka Ekivalen Beban (AE) : adalah besaran yang menyatakan jumlah lintasan as
tunggal 8,16 ton atau 18.000 lbs yang menyebabkan derajat kerusakan yang sama
dengan beban as yang mempunyai AE tersebut, bilamana lewat (lintasan) satu kali.
PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -2

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Rumus AE :
4

BebanSumbuTunggal

As tunggal : AEtg =
8
.
160
kg

BebanSumbu Tunggal
As Tandem : AEtg =
8 .160 kg

Koefisien Distribusi Kendaraan (C) : adalah koefisien yang menyatakan prosentase

x 0 .086

atau bagian dari kendaraan yang lewat dari jalur rencana dari keseluruhan
kendaraan yang lewat pada jalan yang dimaksud.
-

Indeks Tebal Perkerasan (ITP) : adalah besaran yang menyatakan nilai konstruksi
perkerasan yang besarnya tergantung pada tebal masing-masing lapisan serta
kekuatan relative dari lapisan-lapisan tersebut.

Koefisien Kekuatan Relatif (a) : adalah koefisien yang menyatakan kekuatan


relative daripada lapisan perkerasan, yang besarnya tergantung pada CBR,
stability, kuat tekan dan lain sebagainya.

Rumus ITP :

ITP = (a1xD1) + (a2xD2) + (a3xD3)


1 = lapis permukaan/surface course.
2 = lapis pondasi/base course.
3 = lapis pondasi bawah/sub base course.
6.1.3.

Penggunaan Nomogram.
a. Hitung ADT masing-masing jenis kendaraan untuk tahun ke 0 dan untuk tahun ke n (n
= umur rencana).

ADTn = ADTo(1 + i ) . ( i = pertumbuhan lalu-lintas).


n

b. Hitung ADT rata-rata selama masa pelayanan (ADTt).

ADTt =

ADTo + ADTn
2

c. Hitung angka ekivalen (AE) masing-masing jenis kendaraan.


d. Hitung lintas ekivalen tengah (LET).
Koefisien C harus dicari terlebih dahulu dari tabel yang sudah tersedia.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -3

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

e. Hitung faktor penyesuaian (FP).

FP =
f.

UR
10

Hitung CBR rata-rata.

g. Cari daya dukung tanah dasar (DDT) melalui grafik yang tersedia.
h. Pilih nomogram yang sesuai ( kombinasi IPo dan IPt ).
Jalan kelas tinggi IPo dan IPt perlu tinggi pula.
Jalan kelas sedang IPo dan IPt perlu sedang pula.
Jalan kelas rendah IPo dan IPt perlu rendah pula.
i.

Tentukan faktor regional (FR).


Dengan menggunakan table yang sudah tersedia.

j.

Dengan data DDT dan LER melalui nomogram yang sudah dipilih akan diperoleh ITP.

k. Selanjutnya dengan data ITP dan FR akan diperoleh ITP rencana.


l.

Melalui tabel yang tersedia tentukan jenis tiap lapisan perkerasan serta tebal minimum
dari masing-masing lapisan.

m. Dengan rumus ITP

rencana

= a1D1 + a1D2 + a3D3 akan diperoleh tebal dari masing-

masing lapisan perkerasan.


6.1.4.

Pelaksanaan

6.1.4.1. Analisa Komponen Perkerasan.


Perhitungan perencanaan ini didasarkan pada kekuatan relative masing-masing lapisan
perkerasan jangka panjang, dimana penentuan tebal perkerasan dinyatakan oleh ITP
(Indeks Tebal Perkerasan), dengan rumus sebagai berikut :

ITP = a1 D1 + a 2 D2 + a3 D3
a1,a2,a3
D1,D2,D3

= koefisien kekuatan bahan perkerasan (VII)


= tebal masing-masing lapis perkerasan (cm)

Angka 1, 2 dan3 : masing-masing untuk lapis permukaan, lapis pondasi dan lapis pondasi
bawah.
6.1.4.2. Metode Konstruksi Bertahap.
Metode perencanaan konstruksi bertahap didasarkan atas konsep sisa umur. Perkerasan
berikutnya direncanakan sebelum perkerasan pertama mencapai keseluruhan masa
fatique.
PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -4

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Untuk itu tahap kedua diterapkan bila jumlah kerusakan (cumulative Damage) pada tahap
pertama sudah mencapai k.1.60%. Dengan demikian sisa umur tahap pertama tinggal
k.1. 40%.
Untuk menetapkan ketentuan diatas maka perlu dipilih waktu tahap pertama antara 25% 50% dari waktu keseluruhan. Misalnya : UR = 20 tahun, maka tahapI antara 5 10 tahun
dan tahap II 5 10 tahun.
Perumusan konsep sisa umur ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Jika pada akhir tahap I tidak ada sisa umur (sudah mencapai fatique, misalnya timbul
retak), maka tebal perkerasan tahap I didapat dengan memasukkan lalu lintas sebesar
LER1.
b. Jika pada akhir tahap II diinginkan adanya sisa umur k.1.40% maka perkerasan tahap I
perlu ditebalkan dengan memasukkan lalu lintas sebesar x LER1
c. Dengan anggapan sisa umur linear dengan sisa lalu lintas, maka :
X LER1

(tahap I plus)

LER1

+ 40% x LER1

(tahap I)

(sisa tahap I)

Diperoleh y = 2,5.
d. Jika pada akhir tahap I tidak ada sisa umur maka tebal perkerasan tahap II didapat
dengan memasukkan lalu lintas sebesar LER2.
e. Tebal perkerasan tahap I + II didapat dengan memasukkan lalu lintas sebesar y LER2.
Karena 60% y LER2 sudah dipakai pada tahap I maka:
Y LER2

= 60% y LER2 + LER2

(tahap I+II) = (tahap I) + (tahap II)


Diperoleh y = 2,5.
f.

Tebal perkerasan tahap II diperoleh dengan mengurangkan tebal perkerasan tahap I +


II (lalu lintas y LER2) terhadap tebal perkerasan I (lalu lintas x LER1)

g. Dengan demikian pada tahap II diperkirakan ITP2 dengan rumus :


ITP2 = ITP ITP1
ITP didapat dari nomogram dengan LER = 2,5 LER2
ITP1 didapat dari nomogram dengan LER = 1,67 LER1.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -5

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.1.5.

Laporan Perencanaan

Bagan Alir Perencanaan Teknis Jalan

BAGAN ALIR PERENCANAAN TEKNIS JALAN

Start
` Beban lalu lintas

Benklement
Beam Test
Parameter Perencanaan
CBR

Geometrik
Inventory

Analisa Data
Lapangan

Menentukan
Unique Section

Tebal Perkerasan

Umur rencana &


Pertumbuhan lalu lintas

Analisa hasil desain &


Pemakaian Bahan

Selesai

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -6

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.1.6.

Laporan Perencanaan

FLOWCHART Perencanaan Perkerasan Jalan Baru

Tabel 1

Jumlah jalur

E = angka ekivalensi
Diketahui :
- Konfigurasi beban
sumbu
- Sumbu tunggal / ganda

LHR = Lalu Lintas


Harian Rerata

Fe = Faktor
Ekivalensi

C = koefisien
distribusi kend.

LEP = Lintas
Ekivalen
N

LHR
J =1

xC j xE j

LEA = Lintas
Ekivalen Akhir UR
LEA =

J =1

n = umur
rencana (tahun)

LHR J (1 + i ) UR xC j xE

LEA = Lintas
Ekivalen Tengah UR

FP = faktor
penyesuaian

II

Tabel 2

Tabel 3

LEP =

i = pertumbuhan
lalu lintas (%)

I (kend./hari)

LER = Lintas Ekivalen


Rencana

LET =

LEP + LEA
2

LER= LETxFP
n
FP =
10

Tabel 4

IPo = Indeks
Permukaan awal

ITP = Indeks Tebal


Perkerasan

Grafis

DDT

CBR

Tabel 5

FR = faktor
regional

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -7

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

ITP = Indeks Tebal


Perkerasan

a1 ; a2 ; a 3

D2&D3

Tabel 6 & Tabel 7


Koefisien kekuatan relatif

Tabel 8 & Tabel 9


Lapis pondasi, lapis pondasi bawah

D1

No

Desain

Yes

selesai

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -8

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.1.7.

Laporan Perencanaan

Data-data Teknis Perencanaan


Data-data teknis jalan yang diperlukan dalam perencanaan ini mengacu pada :
1. Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No.13/1970, Dirjen Bina Marga,
Departeman Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
2. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode
Analisa Komponen (SKBI-2.3.26. 1987), Departemen PU.
Adapun data-data tersebut adalah :
-

Kondisi eksisting lapangan

Lalu lintas harian rata-rata (LHR)

Data daya dukung tanah (DDT/CBR)

Faktor Regional (FR)

Indeks Permukaan (IP)

Lintas Ekivalen Rencana (LER)

Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)

Koefisien Kekuatan Relatif (a)

Index Tebal Perkerasan (ITP)

Data-data tersebut dapat dilihat pada table 6.1.1


6.1.8.

Analisa Perhitungan Perencanaan Jalan Baru


Perhitungan perkerasan jalan ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Menghitung LHR rencana
2. Menghitung Daya Dukung Tanah (DDT), dengan membuat korelasi/ hubungan
dengan CBR di lapangan.
3. Menghitung LEP 2006
4. Menghitung LEA 2016
5. Menghitung LET 2011
6. Menghitung LER 2016
7. Mencari ITP rencana, ditentukan berdasarkan tabel kekuatan relative dan batas-batas
minimum tebal lapis perkerasan
8. Menetapkan tebal perkerasan.
Tahapan perhitungan tebal perkerasan di atas dapat dilihat pada halaman berikut.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -9

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

6.2.

Analisa Perhitungan Drainase

6.2.1.

Tahapan Perhitungan

6.2.1.1. Perhitungan Hidrologi dan Debit aliran (Q)


1) Cari data curah hujan.
Data curah hujan dapat dicari di lembaga meteorologi dan geofisika.
2) Tentukan periode ulang rencana.
Periode ulang dalam perencanaan saluran drainase ini ditentukan 5 tahun.
3) Tentukan waktu konsentrasi hujan.
Lamanya waktu hujan yang terkonsentrasi ditentukan selama 4 jam dengan hujan
efektif sebesar 90% dari jumlah hujan selama 24 jam.
4) Hitung intensitas curah hujan dengan rumus :

XT = X +

Sx
(YT Yn )(mm)
Sn

90%. Xt
( mm/jam )
4

I=

5) Buat garis lengkung intensitas hujan rencana.


Garis lengkung intensitas hujan rencana dibuat dengan cara memplotkan harga
intensitas hujan (mm/jam), pada waktu konsentrasi 240 menit (4 jam) dan kemudian
tarik garis lengkung yang searah dengan garis lengkung basis.
6) Tentukan panjang daerah pengaliran L1, L2

dan L3, kemudian tentukan kondisi

permukaan saluran berikut koefisien hambatan (nd).


7) Tentukan kecepatan aliran V, serta panjang saluran ( L )
Kecepatan aliran diperoleh dari dimensi yang direncanakan dalam bentuk variable (b, h
dan m).
8) Hitung waktu konsentrasi ( Tc ) dengan rumus :

t1

= ( 2/3. 3,28 . L0 .

t2

nd
s

) 0,167

L
60V

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -10

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Tc

t1

Laporan Perencanaan

t2

9) Tentukan intensitas hujan rencana (I ).


Intensitas hujan rencana ditentukan dengan cara memplotkan harga Tc pada waktu
konsentrasi di kurva basis kemudian tarik garis lurus ke atas sampai memotong garis
lengkung intensitas hujan rencana, dan tarik

garis lurus sampai memotong garis

intensitas hujan ( mm / jam ).


10) Tentukan panjang daerah pengaliran (L)
11) Identifikasi jenis bahan permukaan daerah aliran.
12) Tentukan luas daerah pengaliran (A).
13) Tentukan koefisien pengaliran ( C ) sesuai dengan kondisi permukaan.
14) Hitung koefisien pengaliran rata rata dengan rumus :

C1. A1. + C2 . A2 + C3 . A3 + .......


A1. + A2 . + A3 . + .....................

C =

15) Hitung debit air ( Q ) dengan menggunakan rumus :


Q =

1
.C . I . A ( m 3 / detik )
3,6

6.2.1.2. Perhitungan dimensi saluran dan bangunan pelengkap


Perhitungan dimensi saluran dan bangunan pelengkap (gorong-gorong) dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :
1)

Tentukan kecepatan aliran air ( V ) yang akan melewati saluran/gorong-gorong


berdasarkan jenis bahan saluran.

2)

Hitung luas penampang basah saluran /gorong-gorong ( Fd ) berdasarkan debit aliran


yang akan ditampung dengan menggunakan rumus :
Fd =

Q
( m2 )
V

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -11

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

3)

Laporan Perencanaan

Hitung luas penampang basah yang paling ekonomis yang dapat menampung debit
yang dapat menampung debit maksimum, disesuaikan dengan bentuk selokan/goronggorong.

4)

Hitung dimensi saluran dengan menggunakan rumus :


Fe = Fd
Sehingga mendapatkan tinggi selokan/gorong-gorong = d ( m )
Lebar dasar saluran/gorong-gorong = b ( m )

5)

Hitung tinggi jagaan ( w ) saluran samping dengan rumus :

0.5 d ( m ).

w =
6)

Hitung kemiringan tanah pada lokasi yang akan dibuat saluran dengan rumus :
i

= (

V .n
)2
R2 / 3

Periksa kemiringan tanah pada lokasi yang akan dibuat saluran dengan rumus :
i

t1 t2
x 100 %
L

8) Bandingkan kemiringan saluran samping hasil perhitungan ( i perhitungan ) dengan


kemiringan tanah yang diukur di lapangan ( i lapangan ).
-

( i lapangan ) < ( i perhitungan ), maka kemiringan saluran direncanakan sesuai


dengan i perhitungan.

( i lapangan ) > ( i perhitungan ), maka saluran harus dibuatkan pematah arus.

9) Bandingkan kemiringan gorong-gorong dengan kemiringan gorong-gorong dengan


kemiringan gorong-gorong yang diijinkan.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -12

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.2.2.

Laporan Perencanaan

Bagan Alir Perhitungan

BAGAN ALIR PERHITUNGAN DEBIT ALIRAN UNTUK DRAINASE

Data Curah Hujan


Harian Max per Tahun
Minimum 10 th

Table . 5

Tetapkan Banjir
Rencana 5 Th

Tentukan Panjang
Daerah Pengaliran

Table . 6
Table . 7

Panjang
Daerah
Pengaliran
L.1 L.2 L.3

Tentukan
Xrt, Sx
dg Rumus Statistik

Rumus Gumbel
Sx
XT=x+
YT - Yn
Sn

Y
t

Y
n

Jenis bahan
Permukaan Daerah
Aliran

S
n

A1; A2; A3

C1; C2; C3

A = A1; A2; A3
XT

Kurva
basis

I=

90% XT

Waktu
Konsentrasi ( T C )

A1.C1+A2.C2+A3.C
R=
A

I
Rencana

Q=

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

1
3,6

C.I.A

VI -13

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

BAGAN ALIR PERHITUNGAN


DIMENSI SALURAN

Perhitungan Debit Aliran (Q)

Jenis Tanah Selokan

Fd = Q / V

Rumus Penampang
Ekonomis

Luas Penampang
Ekonomis (Fe)

F d = Fe
Tinggi = h
Lebar = b
W = (0,5 d)
R=F/P

( i ) Lapangan

Rumus manning
i = (V . n / R2/3 )2

( i ) perhitungan

( i ) lap. = ( i ) perh.
( i ) lap ( i ) perh.

Tabel 4.

( i ) lap. = ( i ) perh.

Selokan dengan
pematah arus

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

Kemiringan Selokan
tanpa pematah arus

VI -14

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.2.3.

Laporan Perencanaan

Perhitungan Hidrologi dan dimensi Saluran


Data curah hujan harian maksimum tahunan untuk wilayah perencanaan di Kabupaten
Aceh Besar diambil dari Stasiun hujan Indrapuri (No.111a).
Secara kronologis tahapan perhitungan debit rencana adalah sebagai berikut :
1.

Menentukan stasiun hujan yang akan dipakai (Tabel 6.2.1)

2.

Melakukan perhitungan parameter dasar statistik data hujan (Tabel 6.2.2)

3.

Membandingkan hasil perhitungan statistik data hujan dengan parameter sebaran


standar (Tabel 6.2.3)

4.

Setelah diketahui analisa sebaran datanya kemudian tentukan metode perhitungan


hidrologi yang digunakan (Tabel 6.2.4)

6.2.4.

5.

Melakukan perhitungan intensitas hujan (Tabel 6.2.5)

6.

Data hasil perhitungan intensitas hujan digambar dalam kurva basis (Gambar 6.2.1)

7.

Menentukan debit rencana tiap saluran (Tabel 6.2.6)

8.

Menentukan debit rencana komulatif saluran (Tabel 6.2.7)

9.

Melakukan perhitungan dimensi saluran (Tabel 6.2.8)

10.

Melakukan perhitungan elevasi dasar saluran (Tabel 6.2.9)

Perhitungan Volume pekerjaan


Perhitungan volume saluran dilakukan secara menyeluruh yang meliputi hal-hal sebagai
berikut :
-

Galian tanah manual

Pasangan batu kali 1 pc : 4 ps

Beton K.250 (saluran)

Beton bertulang (penutup saluran)

Urugan pasir bawah saluran

Plesteran 1 pc : 4 ps

Suling-suling pipa PVC 2 ( tiap 2 m2 diberi 1 bh )

Gorong-gorong, dihitung berdasarkan ROWnya

Paving blok t = 6 cm termasuk lapisan pasir dibawahnya (trotoar jalan)

Kerb kanan kiri saluran

Hasil perhitungan volume pekerjaan untuk masing-masing ruas jalan dapat dilihat pada
Laporan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -15

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.3.

Laporan Perencanaan

Analisa Perhitungan Air Bersih


Dalam membangun suatu penyediaan air bersih sistem perpipaan diperlukan suatu kriteria
perencanaan untuk mempermudah menghitung besaran sistem jaringan transmisi, jaringan distribusi
maupun bangunan penunjang.
Kriteria perencanaan untuk sistem perpipaan adalah sebagai berikut :

Sistim pelayanan Kran Umum/Hydran Umum dan Sambungan rumah.

Cakupan pelayanan 60 - 100 % daerah pelayanan

Jarak minimum antara kran umum/hydran umum 200 meter

Kebutuhan air : 30-120 t/orang/hari

Kebutuhan non domestik : 1000 1500 l/sambungan

Faktor kehilangan air : 20 % dan total kebutuhan.

Faktorharimaksimum : 1,1.

Faktor jam puncak : 15-20 %.

Kapasitas reservoir : 2 x hari maksimum.

Periode Design : 10 Tahun

Koefisien Kekasaran Pipa GI 110 dan PVC : 130

1.

Bak Pelepas Tekanan ( BPT )


a. Fungsi dari bak pelepas tekanan ini adalah untuk menurunkan tekanan hidrostatis
menjadi nol pada lokasi dimana bak ini dipasang pada jalur pelayanan.Bak ini
diperlukan bilamana beda t.inggi antara sumber air dengan daerah pelayanan lebih
besar dari 80 m.
b. Jumlah bak ini pada suatu sistim perpipaan bisa lebih dari satu, yang mana jumlah
terebut tergantung pada beda tinggi seperti yang disebutkan diatas. Sebagai standar
dari bak ini, dengan ukuran sebagai berikut :

c.

Panjang bersih 1,6 m

Lebar bersih 1 m

Kedalaman 1 rn

Bak pelepas tekanan harus dilengkapi dengan pipa penguras, pipa masuk pipa keluar
dan pipa peluap.

d. Konstruksi dari bak pelepas tekanan ini adalah sebagaimana yang diperlihatkan pada
gambar.
2.

Valve
Valve berfungsi menghentikan aliran dan mengatur aliran. Valve harus ditempatkan pada
tempat-tempat tertentu sehingga, jika ada kebocoran pipa, tidak semua sistim terganggu
PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -16

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

tetapi dengan menutup satu atau beberapa valve, daerah yang terganggu akibat kebocoran
tersebut dapat diperkecil.
Jika terdapat perbedaan ketinggian yang cukup besar antara jalur-jalur pipa/perbedaan sisa
tekanan yang cukup besar, valve perlu ditempatkan pada persimpangan jalur pipa tersebut.
3.

Air Release Valve.


Air release valve berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam pipa
sehingga aliran air tidak terganggu. Air valve harus ditempatkan pada tempat-tempat
tertinggi dan jalur pipa.
Pada jaringan distribusi, tidak perlu digunakan air release valve karena kran umum sudah
berfungsi sebagai air release valve setiap saat kran dibuka.

4.

Wash out.
Wash out berfungsi untuk mengeluarkan kotoran-kotoran endapan yang ada didalam pipa.
Pada umumuya endapan akan terkumpul pada tempat-tcmpat terendah dan jalur-jalur pipa
sehingga wash out harus ditempatkan pada tempat-tempat terendah dari jalur pipa.

5.

Reservoir (Bak Penampung)


a.

Bak penampung berfungsi sebagai penampung / penyimpanan air untuk mengatasi


problem naik turunnya kebutuhan air dan kecilnya sumber, juga dapat memperbaiki
mutu air melalui pengendapan. Bak ini dapat pula berfungsi sebagai pelepas
tekanan.

b.

Semua sudut dinding harus dibuat lengkung untuk memudahkan pembersihan.

c.

Pipa keluar harus dipasang kira-k.ira 5 - 20 cm diatas bak.

d.

Pipa lubang peluap harus dipasang sedikit lebih tinggi danipada pipa masukan. Pipa
peluap sekaligus bisa berfungsi sebagai lubang hawa.

e.

Pipa peluap harus berdiameter cukup besar untuk melayani aliran maksimum yang
sudah diperhitungkan.

f.

Pipa peluap dan pipa keluaran ke jaringan distribusi harus memakai saringan.

g.

Pada bak penampung harus ada lubang (manhole) yang besarnya cukup untuk
dilewati orang masuk ke dalam bak.

h.

Atap/plafon bak penampung harus mempunyai kemiringan yang cukup sehingga air
hujan tidak tergenang di atasnya.

6.

Sambungan Rurnah.
Pelayanan dengan cara ini hanya mungkin dilakukan apabila debit air dapat mencukupi
kebutuhan seluruh penduduk yang dilayani, serta tingkat penghasilan masyarakat yang
sudah cukup tinggi bagi pembayaran reslribusi sambungan rumah. Dalam merencanakan
penggunaan sambungan langsung sebagai sistim pelayanan hal utama yang perlu
PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -17

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

diperhitungkan selain masalah tingkat pendapatan penduduk adalah kapasitas debit


sumber diproyeksikan terhadap jumlah penduduk yang dilayani.
7.

Hydran Umum/Kran Umum.


Kran umum / Hidran umum terdiri dari suatu peralatan yang dilengkapi dengan saluran
drainase. Sebuah bangunan dibuat sebagai penyangga untuk pipa dan kran dimana
biasanya bangunan inil dilengkapi pula dengan stop kran sebagai pengatur aliran atau
penggunaan air. Bangunan penyangga dapat dibuat dari pasangan bata, batu kali bahkan
apabila keadaan memaksa, dapat menggunakan balok kayu. Umurnnya kran umum/hidran
umum ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan sebanyak mungkin rumah, mudah
dicapai oleh pemakai, namun aman dari lalu lintas kendaraan.
Jarak dari rumah pemakai yang terjauh tidak lebih dari 200 meter. Jarak yang paling baik
adalah 100 meter dari pemakai terjauh.

8.

Menghitung Kebutuhan Air dan Proyeksi Penduduk


Kebutuhan air dihitung berdasarkan jumlah pemakai air yang telah diproyeksikan untuk
sepeluh tahun yang akan datang dan kebutuhan rata-rata setiap pemakai. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam table

9.

Menentukan Jenis Pipa


Untuk sistim penyediaan air bersih pedesaan, jenis pipa yang digunakan adalah pipa PVC
dan GI. Pada prinsipnya pada semua sistim perpipaan, pipa PVC harus digunakan, Pipa GI
hanya bisa digunakan apabila :
Pipa tidak bisa ditanam karena dipasang pada daerah berbatu keras, pada jembatan pipa
dan kran umum

10.

Menentukan Diameter Pipa dan perhitungan Hydraulik


Untuk memudahkan perhitungan dan pemeriksaan disain, harus dibuat gambar skema
distribusi dan skema hydraulis, kemudian ditentukkan node pada jalur pipa dan diberi
nomor. Gambar skema distribusi menggambarkan seluruh jaringan pipa dengan semua
node, elevasi node, panjang pipa dan kran umum yang akan dipasang dalam daerah
tersebut. Untuk lebih memepercepat perhitungan maka dapat menggunakan program
Epanet.

11.

Menghitung kecepatan aliran dalarn pipa.


V = Q
A
Dimana:

V = Kecepatan aliran dalam pipa.


Q = Debit air yang mengalir
A = Luas penampang pipa

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -18

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

12.

Laporan Perencanaan

Hitung kehilangan tekanan per 1000 m (hf/1000) dengan menenggunakan rumus Hazen
William atau tabel Hazen William.
Rumus Hazen William:
Q = 0,282 x C x D 2,63 x S 0,54
Dimana :
Q = debit dalam m/s
S = koefesien kekasaran pipa ( 130 )
D = diameter pipa dalam m.
S = slope

13.

Detail Sambungan
Dalam membuat detail sambungan antara jalur-jalur pipa diperlukan accessories /
perlengkapan pipa. Jenis dan ukuran accesories yang disediakan dapat dilihat dalam
lampiran. Standard sambungan dan kebutuhan acccsories untuk bronkaptering, pelepas
tekanan, dan taping untuk kran umum.

14.

Jembatan Pipa
a.

Merupakan bagian dari pipa distribusi yang menyeberang sungai/saluran atau


sejenis, diatas permukaan tanah/sungai.

b.

Pipa yang digunakan untuk jembatan pipa disarankan menggunakan pipa L

c.

Jika diijinkan oleh instansi yang berwenang, jembatan pipa ditempatkan pada
jembatan yang ada dengan ketentuan

6.3.1.

Proyeksi Jumlah Penduduk dan Pengembangan Sistim Sarana Air Bersih


Berdasarkan data yang berasal dari Village Planning jumlah penduduk Desa Cot paya adalah 439
jiwa pada tahun 2005 dan pertumbuhan rata-rata 2 %, jadi total jumlah penduduk sampai tahun
2.016 adalah sebanyak 546 jiwa. Sedangkan untuk pelayanan air bersih direncanakan dengan sistim
perpipaan, pelayanan diasumsikan 90 % menggunakan sistim perpipaan dan 10 % dengan sistim
lain dan direncanakan kebutuhan air akan dihitung untuk 10 tahun mendatang. Dari 90 % yang
dilayani oleh PDAM 70% dengan sambungan rumah dan 30 % dengan pelayanan Kran Umum atau
Hidran Umum.
Untuk lebih jelas data proyeksi penduduk dan cakupan pelayan yang direncanakan dapat dilihat
dalam table 6.3.1.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -19

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

TABEL 6.3.1
KEBUTUHAN AIR BERSIH

NO

PDDK.

ZONA

PROJECTION OF DESIGN PERIODE

(%)

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

10

11

12

13

14

15

ZONA I

233

2.00

237

242

247

252

257

262

267

273

278

284

289

ZONA II

206

2.00

210

215

219

223

228

232

237

242

247

252

257

Total

439

448

457

466

475

485

494

504

514

525

535

546

6.3.2.

Rencana Pengembangan Sistim Air Bersih Pedesaan


Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dan sesuai dengan kesepakatan masyarakat dan
pemerintah, maka desa Cot Paya akan mendapat pelayan dengan sistim perpipaan.
Program ini berdasarkan data dari Master Plan desa hanya menyediakan sistim jaringan distribusi
saja sedangkan sumber air baku disediakan oleh PDAM.
Usulan sistim jaringan distribusi tersebut akan menggunakan pipa pvc, dengan diameter sebagai
berikut :
1. Pipa PVC
-

Panjang 352.00 m dengan diameter 100 mm

Panjang 1.587.00 m dengan diameter 50 mm

Panjang 3.024.00 m dengan diameter 25 mm

2. Assesories
Jumlah assesories yang dibutuhkan antara lain seperti pada table berikut.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -20

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Tabel 6.3.2
Jumlah Assesories yang dibutuhkan Desa Cot Paya
No

Assesories

Bahan/Material

Jumlah

Satuan

Tee

PVC

42

Bh

Reducer

PVC

14

Bh

Gate Valve

Bronze

14

Bh

Water Meter

Bronze

79

Bh

Water Moor

PVC

14

Bh

Double Nipple

PVC

Bh

Elbow

PVC

12

Bh

Cap/Dop

PVC

Bh

3. Hidran Umum/Kran Umum


Berdasarkan hasil perhitungan jumlah Kran Umum yang direncanakan sebanyak 3 unit dan
penempatan Kran Umum berdasarkan kesepakatan masyarakat.
Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan, kebutuhan air, diameter pipa, panjang pipa dan jumlah
Kran Umum dapat dilihat dalam tabel 6.3.3.
Perhitungan perencanaan air bersih ini dilakukan dengan program Epanet
TABLE 6.3.3.
WATER DEMAND PROJECTION
WATER DEMAN PROJECTION IN BANDA ACEH WATER SUPPLY SYSTEM

DESCRIPTION

UNIT

2006

Population in Administrative boundary

person

353

360

367

375

382

390

397

405

414

422

430

Number of population to be served

person

318

324

330

337

344

351

358

365

372

380

387

90.00

90.00

90.00

90.00

90.00

90.00

90.00

90.00

90.00

90.00

90.00

a. Individual connection (IC)

70.00

70.00

70.00

70.00

70.00

70.00

70.00

70.00

70.00

70.00

70.00

b. Public tap connection (PT)

30.00

30.00

30.00

30.00

30.00

30.00

30.00

30.00

30.00

30.00

30.00

a. Individual connection (IC)

person

222

227

231

236

241

245

250

255

261

266

271

b. Public tap connection (PT)

person

95

97

99

101

103

105

107

109

112

114

116

NO.
1
2
3

Persentage coverage services

B.

Service level by connection

C.

POPULATION PROJECTION AT YEAR (GROWTH RATE IS ESTIMATE 2 %)


2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

2016

Service connection

Population will serve by

Numbers of Person per Connection

Individual connection (HC)

Person/con.

Public tap connection (PT)

Person/con.

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

Connection

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

D.
1

Number of Connection
Domestik
a. Individual connection (IC)

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -21

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

b. Public tap connection (PT)


2

Connection

a. Governmental office

Connection

20

22

24

26

28

30

32

34

36

38

40

b. Publik health centre

Connection

10

12

14

16

18

20

22

24

26

28

30

c. Religious facilities

Connection

15

17

19

21

23

25

27

29

31

33

35

d. Others public facilities

Connection

11

13

15

17

19

21

23

25

96

105

114

123

132

141

150

159

168

177

187

Non Dommestic services

Total Connection

E.

Water Consumption

Service by connection

a. Individual connection (IC)

ltr/p/day

120

120

120

120

120

120

120

120

120

120

120

b. Public tap connection (PT)

ltr/p/day

25

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

a. Governmental office

ltr/Con/day

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

b. Public health centre

ltr/Con/day

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

c. Religious Centre

ltr/Con/day

1,500

1,500

1,500

1,500

1,500

1,500

1,500

1,500

1,500

1,500

1,500

d. Others

ltr/Con/day

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

1,000

29.1

30.1

30.7

31.3

32.0

32.6

33.3

33.9

34.6

35.3

36.0

Non Domestic

F.

Water Demand

Domestic demand

3
G.
1
2
H.

Laporan Perencanaan

a. Individual connection (IC)

m3/day

26.7

27.2

27.8

28.3

28.9

29.5

30.0

30.6

31.3

31.9

32.5

b. Public tap connection (PT)

m3/day

2.4

2.9

3.0

3.0

3.1

3.2

3.2

3.3

3.3

3.4

3.5

57.5

66.5

75.5

84.5

93.5

102.5

111.5

120.5

129.5

138.5

147.5

36.0

38.0

40.0

Non Domestic
a. Governmental office

m3/day

20.0

22.0

24.0

26.0

28.0

30.0

32.0

34.0

b. Publik health centre

m3/day

10.0

12.0

14.0

16.0

18.0

20.0

22.0

24.0

26.0

28.0

30.0

c. Religious

m3/day

22.5

25.5

28.5

31.5

34.5

37.5

40.5

43.5

46.5

49.5

52.5

d. Others

m3/day

5.0

7.0

9.0

11.0

13.0

15.0

17.0

19.0

21.0

23.0

25.0

Total domestic + non domestic

m3/day

86.6

96.6

106.2

115.8

125.5

135.1

144.8

154.4

164.1

173.8

183.5

Production processeing

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

1.00

Water losses on distribution pipe

20.00

20.00

21.00

21.00

22.00

22.00

23.00

23.00

24.00

24.00

25.00

Water Losses

Production, distribution

Total water distribution

m3/day

108.2

120.8

134.5

146.6

160.9

173.2

188.0

200.6

215.9

228.7

244.7

Net production

m3/day

109.3

122.0

135.8

148.1

162.5

175.0

189.9

202.6

218.1

231.0

247.1

Maksimum day consumption faktor

m3/day

1.15

1.15

1.15

1.15

1.15

1.15

1.15

1.15

1.15

1.15

1.15

Peak hour faktor

m3/day

1.5

1.5

1.5

1.5

1.5

1.5

1.5

1.5

1.5

1.5

1.5

Maksimum day consupmtion

m3/day

124.4

138.9

154.6

168.6

185.0

199.2

216.2

230.6

248.3

263.0

281.4

Peak hour consumption

m3/hour

7.8

8.7

9.7

10.5

11.6

12.5

13.5

14.4

15.5

16.4

17.6

Production duration

hour

24.0

24.0

24.0

24.0

24.0

24.0

24.0

24.0

24.0

24.0

24.0

Average production capacity

m3/day

124.4

138.9

154.6

168.6

185.0

199.2

216.2

230.6

248.3

263.0

281.4

ltr/sec

1.4

1.6

1.8

2.0

2.1

2.3

2.5

2.7

2.9

3.0

3.26

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -22

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.4.

Laporan Perencanaan

Analisa Perhitungan Air Kotor


Berdasarkan data Master Plan Desa, untuk pembuatan jamban keluarga, saluran pembuangan air
limbah ( SPAL ), sudah termasuk dalam pembangunan rumah sehinggga DED untuk air limbah
hanya membuat Jamban Umum , Septik Tank dan Bidang resapan.
Untuk menentukan kebutuhan jamban umum, sebetulnya menggunakan survey lapangan ke
masyarakat yang benar-benar tidak mampu untuk membuat jamban keluarga ( Jaga ), karena tidak
diadakan survey tentang hal tersebut diatas, maka jamban umum direncanakan menyesuaikan
dengan hasil survey Vilage Planning berdasarkan jumlah Kran Umum / Hidran Umum yang
direncanakan di desa tersebut.
Untuk desa Cot Paya berdasarkan perhitungan untuk 10 tahun yang akan datang, terdapat 3 kran
umum, sehingga jamban umum yang akan dibangun di desa tersebut terdapat 3 unit.

6.4.1.

Jamban Umum
Direncanakan untuk 1 (satu) jamban umum digunakan untuk 5 KK atau 25 jiwa. Lokasi pembuatan
jamban umum direncanakan menyesuaikan dengan penempatan kran umum.

6.4.1.1.

Bangunan Atas
-

Pondasi
Pondasi rumah jamban adalah pondasi pasangan batu pecah atau batu karang dengan
ketentuan sebagai berikut :

Batu pecah harus keras, bersih dan tidak ada tanda-tanda pelapukan.

Batu karang harus keras, tidak terdapat tanda-tanda pelapukan, berwarna kuning putih
atau kuning muda, tidak berwarna hitam atau abu-abu.

Ukuran pondasi sesuai dengan gambar, perekat yang digunakan adalah perekat dengan
campuran 1 semen : 4 pasir.

Pasir yang digunakan harus bersih, berbutir tajam dan keras, sebelum pondasi dipasang,
pada dasar lubang galian diberi lapisan batu kosong setebal 10 cm.

Dinding
Dinding jamban adalah pasangan batu merah dengan tebal 0.5 bata. Bata merah yang
digunakan harus berkualitas baik, keras, berwarna merah tua, dengan ukuran standar.
Dinding diplester setebal 1,5 cm, kemudian sebelum dicat dinding harus diplamir terlebih
dahulu.
Dinding diperkuat oleh sloof, kolom dan ring balok, seperti pada gambar dengan ukuran 12
cm x 12 cm dan campuran beton 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil atau batu pecah.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -23

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Pembesian adalah besi beton berdiameter 8 mm untuk tulangan pokok dan diameter 6 mm
untuk sengkang dengan jarak 16 cm.
-

Lantai Jamban
Lantai jamban berupa beton tumbuk tanpa pembesian dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3
kerikil, setebal 5 cm.
Pada bagian tertentu dari lantai, diperlukan urugan pasir yang dapat untuk mencapai
ketinggian yang diinginkan. Lantai beton tumbuk harus diplester dengan campuran 1 semen :
2 pasir dengan ketebalan rata-rata 1,5 cm dengan kemiringan 2% ke arah drain.

Atap
Atap jamban adalah atap seng gelombang BJLS 27 yang berkualitas baik. Rangka atap kayu
Kamper atau yang sederajat dengan semua permukaan diserut halus dan bertumpu pada ring
balk serta diperkuat dengan angker besi beton 10 mm.
Rangka atap setelah terpasang, harus dilapisi meni kayu sampai merata, kemudian dicat
dengan cat minyak.
Pada salah satu sisi atap dipasang talang, yang terbuat dari seng plat BJLS 27 sehingga
pada saat hujan airnya dapat dialirkan ke reservoir agar dapat dipergunakan untuk keperluan
jamban dan talang tersebut ditahan oleh kait-kait penahan talang dari besi plat dengan ukuran
2 cm, tebal 2 mm yang dipasang pada setiap jarak 50 cm.

Pintu Kayu.
Kusen pintu terbuat dari kayu kamper yang diserut halus dan berukuran sesuai gambar serta
harus di meni dan dicat dengan cat minyak yang berkualitas baik.
Rangka pintu di bagian luar dilapisi triplek dengan ketebalan 3 mm dan bagian dalam dilapisi
dengan seng plat BJLS 27.
Pintu dicat dengan cat minyak berkualitas baik, setiap pintu papan bagian dalam dipasang
kunci selot dan dibagian luar dipasang kunci gembok.

Jendela
Jendela terbuat dari kayu kamper yang diserut halus dengan ukuran sesuai gambar, serta
dimeni dan dicat minyak berkualitas.

Closet
Closet yang digunakan adalah closet jongkok leher angsa berkualitas baik dan dihubungkan
ke tangki septic oleh pipa PVC dia. 100 mm class D.
Closet dipasang di atas pasangan bata ( seperti pada gambar ) dengan campuran perekat 1
semen : 2 pasir dan diplester setebal 1,5 cm dibagian dalam dengan campuran 1 semen : 2
pasir.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -24

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.4.1.2.

Laporan Perencanaan

Bangunan Bawah
Dasar tangki septic adalah beton tumbuk dengan campuran 1semen : 2 pasir : 3 batu pecah.
Dindingnya terbuat dari pasangan batu merah, dengan tebal setengah bata dan dengan campuran
1 semen : 4 pasir. Dinding dan dasar tangki septic bagian dalam diplester setebal 1.5 cm dengan
campuran 1 semen : 2 pasir.
Tutup tangki septic terbuat dari beton bertulang dengan campuran 1 semen : 2pasir : 3 batu
pecah, dengan tulangan besi beton diameter 10 mm yang dipasang setiap 15 cm.
Tangki septic dilengkapi juga dengan pipa inlet dan pipa outlet PVC clas D diameter 100 mm dan
pipa T diameter 100 mm pada bagian dalam dan juga dilengkapi dengan pipa hawa (udar) dengan
jenis pipa PVC, dengan diameter 0.75. Setelah pengecoran, beton dikeringkan dan ditutup
dengan bejas sak semen selama 7 hari dan disiram pada siang hari, jangan dibiarkan terlalu
kering.
Ukuran septic tank yang direncanakan sebagai berikut :

6.4.1.3.

Panjang

= 2,0 m

Lebar

= 1,0 m

Tinggi

= 1,2 m

Bidang Resapan
-

Membuat pipa PVC berlubang-lubang sepanjang pipa

Galian tanah sesuai dengan ukuran bidang resapan

Hamparkan batu pecah ukuran 3-5 cm setebal 15 cm

Hamparkan batu kerikil 2-3 cm setebal 15 cm

Letakkan pipa berlubang dan sambungan ke septic tank

Hamparkan batu kerikil 1-2 cm setebal 15 cm

Urug dengan tanah sampai ke permukaan dan dipadatkan.

Untuk lebih jelas gambaran jamban umum, dapat dilihat dalam Album Gambar.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -25

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.5.

Laporan Perencanaan

Analisa Perhitungan Persampahan


Untuk mengetahui besarnya timbulan sampah dan jumlah penduduk yang akan terlayani,
maka harus diketahui jumlah penduduk ( jiwa ), angka pertumbuhan penduduk untuk setiap
tahunnya (%) serta target pelayanan perencanaan (%).
Tahap analisa selanjutnya adalah mengetahui asal timbulan sampah. Dibawah ini jenis asal
timbulan sampah dan standard timbulan sampah yang dihasilkan dan dapat dijadikan bahan
pegangan perhitungan :

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Jenis Timbulan Sampah


Pemukiman
Pasar
Komersial
Perkantoran
Fasilitas Umum
Jalan
Saluran
Kawasan Industri
Lain - lain
Jumlah Timbulan

Jumlah Timbulan Sampah Yang Dihasilkan


( liter / orang / hari )
1.19
0.37
0.2
0.1
0.2
0.1
0.3
0.1
0.1
2.66

Setelah kita mendapatkan data jumlah penduduk yang akan terlayani dan jumlah timbulan
sampah yang dihasilkan dari jumlah penduduk yang akan terlayani, maka kita dapat
mengetahui berapa jumlah timbulan sampah yang dihasilkan. Analisa di atas tersebut
merupakan bahan pertimbangan kita untuk memilih volume tempat pewadahan dan alat
pengangkutan sampah yang sesuai dengan jumlah timbulan yang di dapat.
Beberapa standard tempat pewadahan yang biasanya di pakai antara lain :
No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis wadah
Kantong
Bin
Bin
Bin
Kontainer
Kontainer
Bin

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

Kapasitas
( liter )
10 40
40
120
240
1000
500
30 40

VI -26

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Cot Paya
Jumlah penduduk tahun 2006
Perkiraan laju pertumbuhan penduduk
Tahun perencanaan
Rencana yang akan dilayani

No

:
:
:
:

Uraian

387 jiwa
1.3% (asumsi)
5 tahun
100%

Satuan

2006

2007

Tahun Perencanaan
2008
2009

2010

2011

1 Jumlah penduduk

jiwa

392

397

402

408

413

2 target yang akan dilayani

jiwa

392

397

402

408

413

3 Timbulan sampah :
pemukiman =

1.19

466.52

472.58

478.73

484.95

491.25

pasar =

0.37

145.05

146.94

148.85

150.78

152.74

78.41

79.43

80.46

81.50

82.56

39.20

39.71

40.23

40.75

41.28

78.41

79.43

80.46

81.50

82.56

39.20

39.71

40.23

40.75

41.28

komersial =

0.2
liter /

perkantoran =

0.1

fasilitas umum =

0.2 orang /

jalan =

0.1

saluran =

0.3

117.61

119.14

120.69

122.26

123.85

kawasan industri =

0.1

39.20

39.71

40.23

40.75

41.28

lain - lain =

0.1

39.20

39.71

40.23

40.75

41.28

1042.80

1056.36

1070.09

1084.00

1098.09

hari

Total timbulan
Kebutuhan akan wadah dan alat pengangkutan
4 Tong / Bin
5 Gerobak

120 liter

buah

10

10

1 m3

buah

6 Tempat pembuangan sampah


sementara (bak sampah)

buah

2.25 m3

Catatan :
1. Kebutuhan akan wadah dan alat pengangkutan sampah ( tong, gerobak dan kontainer) pada
tahun 2008 dan 2010 tidak ada, karena pertimbangan umur pemakaian maksimal dari
barang tersebut pada tahun-tahun sebelumnya.(lihat tabel 5.5.2 jenis peralatan)
2. Kebutuhan akan gerobak dilebihkan dengan alasan adanya rotasi pemakaiannya.

6.6.

Analisa Perhitungan Listrik


PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -27

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Analisa perhitungan listrik dilakukan dalam rangka menyiapkan jaringan listrik saja
beserta sarana penunjangnya yaitu box dan Casing sebagai penempatan kabel listrik.
Perencanaan mengacu pada Spesifikasi Teknis yang berlaku yaitu Peraturan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 04-02252000) dari Badan Standarisasi Nasional. Namun demikian dalam pelaksanaannya nanti
mengikuti Sistem jaringan yang sudah ada di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan
standar daerah atau peraturan pengatur lainnya yang dikeluarkan oleh PLN wilayah
Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Penempatan box bawah tanah berfungsi untuk melindungi kabel dan memudahkan dalam
perbaikan bila terjadi kerusakan. Box terbuat dari pasangan batu bata pada sisi samping
dan ditutup dengan beton bertulang. Sedangkan Casing listrik terbuat dari pipa PVC type
D dengan diameter 3 atau 7,5 cm. Dimensi box dapat dilihat pada gambar pelaksanaan.
Untuk pemeliharaan, maka dibuat Manhole yang diletakkan tiap jarak 20 m dan di tempattempat persimpangan. Manhole berukuran 1 m x 1 m sehingga memudahkan untuk
pekerjaan perbaikan dan terbuat dari beton bertulang.
Rencana Penanganan dan pengembangan jaringan listrik kawasan desa adalah :
a. Jangka Pendek
1. Penyediaan Genset untuk supply tenaga listrik sesuai kebutuhan.
2. Tingkat pelayanan daya listrik masingmasing rumah diasumsikan 100 watt (3
titik lampu @ 25 watt + cadangan).
3. Genset yang diperlukan dengan kapasitas minimal 20 KW.
b. Jangka Panjang
Penyediaan tenaga listrik melalui jaringan listrik PLN, dengan tingkat pelayanan daya
tiap masing-masing rumah :
-

Perumahan besar

: 1.300 watt

Perumahan sedang

900 watt

Perumahan kecil

450 watt

c. Jaringan kabel listrik menggunakan jaringan kabel bawah tanah mengikuti rute sisi
jalan guna mencapai pelanggan.
d. Pemasangan lampu jalan.
e. Penanganan kebutuhan beban Listrik pada kawasan
Daya listrik yang digunakan bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sedangkan
jeringan dan lampu penerangan direncanakan sebagai berikut :
PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -28

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Kondisi jaringan direncanakan sedemikian rupa supaya teratur dan aman terutama di
pemukiman padat,

Lampu penerangan jalan ditempatkan pada beberapa ruas jalan, dimana ditempatkan
untuk tiang listrik dengan jarak diatur sedemikian dengan jalur lalu-lintas (jarak lampu
penerangan jalan tiap 20 m dan jarak lampu pedestrian tiap titik titik 10 m)

Penempatan jaringan direncanakan mengikuti jaringan jalan yang ada, dan ditanam di
bawah tanah, dengan pembagian klasifikasi dalam jaringan primer, sekunder, dan
tersier.

6.7.

Analisa Perhitungan Telepon


Untuk memenuhi kebutuhan telepon, jaringan yang melalui kawasan perencanaan akan
ditingkatkan baik jumlah maupun penyebarannya

sehingga dapat lebih merata dan

menjangkau seluruh kawasan.


Kebutuhan akan prasarana telepon berdasarkan perkiraan kebutuhan fasilitas telepon
digunakan asumsi sebagai berikut :
-

1 sambungan telepon dengan penduduk pendukung 10 jiwa

1 sambungan pelayanan umum dengan penduduk pendukung 100 jiwa

Sambungan telepon didasarkan pada standar yang berlaku. Penyediaan sambungan telepon
melalui jaringan dari PT. TELKOM.
Tabel Standar Kebutuhan Fasilitas Telekomunikasi
No
1

Prasarana Telekomunikasi
Perdagangan dengan jasa, fasum, fasos,

Standar
17 SST/100 Penduduk

Pemerintahan dan Perumahan


2

Industri, pariwisata, Pergudangan

Wartel
Kios Phone

1 SST/kapling (0,5 Ha)


30.000 penduduk
Sub/pusat kegiatan

Telepon Umum

Coin

1000 penduduk

Kartu

1000 penduduk

Rencana Penanganan dan pengembangan jaringan telepon :

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -29

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

a. Tingkat pelayanan disesuaikan dengan ketersediaan satuan sambungan telepon PT.


Telkom yang tersedia.
b. Jaringan kabel telepon menggunakan jaringan kabel bawah tanah mengikuti rute sisi
jalan guna mencapai pelanggan.
c. Jaringan kabel telepon bawah tanah direncanakan melalui penyediaan pipa PVC dia. 8
sebagai tempat kabel telepon dan listrik, dan penempatan manhole tiap jarak 20 m
untuk pemasangan, operasi dan pemeliharaan.

6.8.

Analisa Perencanaan Lansekap Desa


PT. WASTU WIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VI -30

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

Laporan Perencanaan

VI -31

DED Inrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Bab VII
Penutup
7.1.

Kesimpulan
1. Setelah dilakukan perencanaan maka diperoleh besarnya biaya konstruksi untuk
masing-masing jenis pekerjaan infrastruktur. Perhitungan Biaya (Engineer Estimate)
ini mengacu pada harga satuan bahan dan upah yang dikeluarkan oleh Bappeda
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2006. Selanjutnya dibuat analisa harga
satuan untuk setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Secara lengkap
perhitungan Biaya dapat dilihat pada Laporan Rencana Anggaran Biaya.
2. Pelaksanaan pekerjaan masing-masing infrastruktur dapat dilaksanakan secara bertahap
disesuaikan dengan kebutuhan dan teknis di lapangan.

7.2.

Saran
1. Untuk mendapatkan mutu bangunan sesuai dengan yang direncanakan, kontraktor
harus cermat dalam membaca gambar dan pemilihan material.
2. Untuk infrastruktur jalan sistim pelaksanaan timbunan dipadatkan lapis demi lapis
dengan ketebalan maksimal 20 cm menggunakan alat pemadat.
3. Untuk jalan di daerah rawa sebelum ditimbun dilakukan pembersihan terhadap kotoran
yang ada pada dasar tanah.
4. Pekerjaan pembentukan jalan di daerah rawa dilakukan sampai lapis pondasi atas
(Agregat A), sambil menunggu proses konsolidasi selama 3 bulan.
5. Bahwa pada saat perencanaan dilakukan berdasarkan data eksisting, tetapi sebelum
pelaksanaan kemungkinan telah dilaksanakan pekerjaan infrastrukturnya oleh
berbagai pihak atau atas inisiatif warga masyarakat. Untuk mengantisipasi ini
Kontraktor dan Konsultan Supervisi harus mengadakan setting ulang terutama atas
elevasi jalan atau drainase agar mendapatkan hasil yang optimal. Ketidaksamaan
kondisi di lapangan dengan gambar rencana perlu disikapi sebagai sesuatu yang tetap
harus dilaksanakan. Sehingga harus segera diambil keputusan, mengingat program ini
sangat mendesak dan dinantikan oleh masyarakat desa.

PT. WASTU WIDYAWAN


Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp. (0651) 23808

VII - 1

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

6.8.

Analisa Perencanaan Lansekap

6.8.1.

Rencana Pemilihan Lansekap


KARAKTER
TANAMAN

NAMA
LOKAL

KARAKTER
KHUSUS

Beringin

Ficus
Benjamina

Jambu Air

Eugenia
Aquea

NAMA LATIN

Angsana

Cemara laut

Casuarinaceae

Kedondong

Waru

Mangrove
KARAKTER
AKSEN

Asem Jawa

Mahoni

Rhizophora
Mucronata

WARNA

LOKASI

TINGGI TANAMAN

BUNGA
Jingga

BUAH
Coklat

TANAM
23m

DEWASA
8 - 12 m

Putih

Putih,
Merah &
Hijau

1-2m

6 - 10 m

Hijau

12m

Hijau

Ungu

Coklat

23m

8 20 m

Rencana jalan yang berbatasan dengan desa sebelah


Jalan yang membatasi area baru pengembangan perumahan
dengan daerah sekitarnya
Rencana disepanjang Jalan Utama Desa Gampong Cot Paya
kiri dan kanan Jalan Malahayati
Rencana disepanjang menuju keDesa Gampong Cot Paya
Kiri dan Kanan
Di sepanjang tepian tambak dan perbatasan dengan laut

Hijau

Putih

Hijau

1-2m

6 - 10 m

Hijau

Putih,
Kuning

12m

48m

Hijau

Jingga

Coklat

0,5 1 m

4 -8 m

Rencana disepanjang Jalan Utama Desa Gampong Cot Paya


kiri dan kanan Jalan Malahayati
Rencana disepanjang menuju keDesa Gampong Cot Paya
Kiri dan Kanan
Rencana jalan Baru
Rencana disepanjang Jalan Utama Desa Gampong Cot Paya
kiri dan kanan Jalan Malahayati

Hijau

Jingga

Coklat

2m

10 15 m

Hijau

Putih

Hijau Coklat

12m

8 15 m

Rencana jalan yang berbatasan dengan desa sebelah


Jalan yang membatasi area baru pengembangan perumahan
dengan daerah sekitarnya
Rencana jalan yang berbatasan dengan desa sebelah
Jalan yang membatasi area baru pengembangan perumahan
dengan daerah sekitarnya
Area perumahan
Jalan lingkungan di area baru pengembangan perumahan
Jalan lingkungan di area perumahan eksisting dan masingmasing teras rumah
Di sekitar lingkungan SD
Di sekitar lingkungan Mesjid
Rencana jalan yang berbatasan dengan desa sebelah
Jalan yang membatasi area baru pengembangan perumahan
dengan daerah sekitarnya
Di sepanjang tepian tambak dan perbatasan dengan laut

VI - 31

DAUN
Hijau

Hijau

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Rencana disepanjang menuju keDesa Gampong Cot Paya


Kiri dan Kanan
Rencana disepanjang Jalan Utama Desa Gampong Cot Paya
kiri dan kanan Jalan Malahayati
Rencana disepanjang menuju keDesa Gampong Cot Paya
Kiri dan Kanan
Area perumahan
Jalan lingkungan di area baru pengembangan perumahan
Rencana disepanjang Jalan Utama Desa Gampong Cot Paya
kiri dan kanan Jalan Malahayati
Rencana disepanjang menuju keDesa Gampong Cot Paya
Kiri dan Kanan
Area perumahan
Jalan lingkungan di area baru pengembangan perumahan
Rencana jalan Baru

Pinang

Palem Raja

Kelapa

Kuning

Kuning,
Hijau

12m

8 15 m

Kuning Hijau

12m

8 15 m

Kuning Hijau

Kuning

Kuning,
Hijau

12m

8 15 m

TANAM
1-2 m

DEWASA
6 10 m

UKURAN
LUBANG
TANAM
50 x 50 x 100 cm

12m

56m

50 x 50 x 100 cm

4-5m

Peneduh dan Produktif

7 - 10 cm

30 40 cm

12m

46m

50 x 50 x 100 cm

5 m

Peneduh, estetika

7 10 cm

30 40 cm

1-2 m

56m

50 x 50 x 100 cm

8m

10 20 cm

40 50 cm

Kedondong

12m

56m

50 x 50 x 100 cm

5 - 10 m

Peneduh, estetika & penahan


gelombang tsunami
Peneduh dan Produktif

7 - 10 cm

30 40 cm

Waru

12m

46m

50 x 50 x 100 cm

5 - 10m

Peneduh, estetika

7 10 cm

30 40 cm

0,5 1 m

56m

25 x 25 x 50 cm

2m

58 m

50 x 50 x 100 cm

Peredam tsunami, abrasi dan


penghijauan desa
Pengarah & Peneduh

0,5 2,5
cm
20 cm

30 40 cm

Asem Jawa

0,5 2,5
m
5 - 10 m

Mahoni

0, 5 2 m

34m

50 x 50 x 100 cm

5m

Pengarah, Peneduh, Produktif

15 20 cm

30 40 cm

Pinang

0, 5 2 m

34m

50 x 50 x 100 cm

5m

Pengarah, Peneduh, Produktif

15 20 cm

30 40 cm

Palem Raja

0, 5 2 m

34m

50 x 50 x 100 cm

5m

Pengarah, Peneduh, Produktif

15 20 cm

30 40 cm

Kelapa

0, 5 2 m

34m

50 x 50 x 100 cm

5m

Pengarah, Peneduh, Produktif

15 20 cm

30 40 cm

KARAKTER
TANAMAN

NAMA
LOKAL

KARAKTER
KHUSUS

Beringin
Jambu Air

NAMA LATIN

Ficus
Benjamina
Eugenia
Aquea

Angsana

Cemara laut

Mangrove
KARAKTER
AKSEN

Kuning Hijau

Casuarinaceae

Rhizophora
Mucronata

TAJUK DIAMETER

VI - 32

DIAMETER BATANG

JARAK
TANAM

FUNGSI TANAMAN

15 20 m

Peneduh dan estetika

TANAM
10 20 cm

DEWASA
40 - 100 cm

25 35 cm

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

6.8.2.

Laporan Perencanaan

Rencana Lansekap

VI - 33

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

DAFTAR PUSTAKA
1. Jalan
- Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa
Komponen, SKBI 2.3.26. 1987, UDC : 625.73 (02), Departemen Pekerjaan Umum.
- Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, No.13 /1970, Direktorat Jenderal Bina
Marga, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
- Spesifikasi dan Standard Jembatan Pelat Beton untuk Jembatan Jalan Raya, No.02/1969,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
2. Struktur
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI 2, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
- Perhitungan Lentur dengan cara n, UDC : 624.012.45:620.178, Direktorat Jenderal
Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.
- Vademekum Lengkap Teknik Sipil, Imam Subarkah Ir, Idea Dharma, 1984.
3. Drainase
- Perencanaan dan Pelaksanaan Drainase, Modul P.6.4., Pusat Pendidikan dan Pelatihan,
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Ir. Enus Yunus, April 2000.
- Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air, Imam Subarkah, Ir, 1980
- Hidrologi Terapan, Sri Harto Dipl.H Ir, 1983
4. Air Bersih
- Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Proyek Pemasangan Pipa Air Baku
Pejompongan, Laporan Akhir, April 1996, PT. Nusuno Karya Consultant.
5. Persampahan
- Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbunan dan Komposisi sampah
perkotaan, SK SNI M-36-1991 03, Departemen Pekerjaan Umum.
- Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, SK SNI T-13-1990-F, Departemen
Pekerjaan Umum.
- Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia, SK SNI
S-04-1993-03, Departemen Pekerjaan Umum.
6. Listrik
- Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), SNI 04-0225-2000.
7. Lain-lain
-

Penetapan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,
SK Gubernur Provinsi NAD
Nomor : 050.205/414/2005, Tahun 2006, Biro
Perlengkapan Sekretariat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Penyesuaian Standar Barang dan Harga Satuan Barang Kebutuhan Pemerintah Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, SK Gubernur Provinsi NAD Nomor : 050/023/2006, Biro
Perlengkapan Sekretariat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

PT. WASTUWIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

DED Infrastruktur Desa di Propinsi NAD

Laporan Perencanaan

Penyesuaian Standar Barang dan Harga Satuan Barang Kebutuhan Pemerintah Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam, SK Gubernur Provinsi NAD Nomor : 050/024/2006, Biro
Perlengkapan Sekretariat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Rencana dan Estimate Real Cost, Bachtiar Ibrahim H, Bumi Aksara, 1978.

Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, J.A.Mukomoko Ir, Kurnia Esa, 1977

PT. WASTUWIDYAWAN
Jl. Tumpang No. 3 Semarang 50232
Telp. (024) 8442614
Jl. Gabus No. 36 Banda Aceh
Telp (0651) 23808

Anda mungkin juga menyukai