Prodi
: Kimia
Rombel
:1
Sumber: http://uniqpost.com/123384/penjelasan-soal-cincin-asap-gunung-slamet/
http://kompas.com/ diunduh tanggal 17 september 2014 pukul: 17.00 WIB.
PENYEBAB:
Cincin asap adalah fenomena yang sangat jarang terjadi apalagi di Indonesia.
Sependek yang saya tahu, kejadian yang terdokumentasi ya baru di Gunung Slamet
ini, tulis Marufin. Cincin asap terbentuk dari gas dan uap air yang
termampatkan dan lantas keluar dari lubang letusan dengan tekanan dan
kecepatan yang pas, sehingga tak buyar namun juga tak melayang rendah,
jelasnya. Fenomena ini justru menegaskan bahwa saluran magma Gunung Slamet
memang tetap terbuka. Sehingga magma dan gas yang hendak menyeruak keluar tak
sempat tertahan di leher gunung. Dengan saluran yang terbuka, potensi terjadinya
letusan besar boleh dikata cukup kecil, sambungnya.
Proses terjadinya erupsi pada umumnya hal ini disebabkan oleh tekanan gas
kuat yang berasal dari dalam bumi yang terus-menerus mendorong magma. Magma
yang didorong tadi sedikit demi sedikit bergerak naik karena massanya yang lebih
ringan dibanding batuan padat sekitarnya. Dalam perjalanannya magma yang bersuhu
sekitar 1200 derajat celcius ini melelehkan batuan di sekitarnya dan terjadilah
penumpukan magma. Dari sini, tekanan yang berasal dari dalam bumi menjadi
semakin besar karena magma terhambat oleh lapisan batuan padat (lithosfer) yang
sulit ditembus. Karena tekanan yang sangat besar pada daerah ini, maka disini
tersimpan tenaga yang sangat besar sehingga lapisan batuan yang sedikit lebih rapuh
menjadi retak dan lewat celah retakan inilah magma menjalar keluar. Sambil menjalar,
magma melelehkan saluran retakan sehingga membentuk saluran yang disebut pipa
kepundan.
Ketika lapisan batuan (lithosfer) ini sudah tidak mampu membendung tanaga
dari magma, maka akan terjadi semburan dan ledakan yang sangat kuat sebagai reaksi
dari pelepasan energi (tenaga) dari dalam bumi. Alhasil permukaan bumi akan
tertembus dan terjadilah erupsi.
Sejak Maret 2014, aktivitas Gunung Slamet (3.432 meter) di Jawa Tengah
belum menuju reda. Kesiapsiagaan adalah keharusan, tetapi tak perlu memicu
kepanikan. Slamet tak seeksplosif gunung lain, seperti Galunggung, Merapi, atau
Kelud. Dua abad, letusan Slamet tanpa korban jiwa.
Tanggal 12 Agustus 2014, status Gunung Slamet dinaikkan dari Waspada
menjadi Siaga. Sejak itu, letusan dan lontaran batuan pijarnya terus terjadi. Misalnya,
Jumat (12/9), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat
26 kali sinar api dan lontaran material setinggi 100-500 meter. Terdengar 4 kali
dentuman dan 3 kali gemuruh.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho menyatakan telah mengantisipasi
Kesehatan
Kesuburan tanah
Tanaman dan Peternakan
Pesawat mengalami kerusakan pada mesin di udara.
AKIBAT YANG DITIMBULKAN :
Arus Lava
Lava adalah bantuan cair yang mengalir keluar dari gunung berapi atau guung berapi
ventilasi. Karena lava sangat panas antara 1000 1200 0C (1800 3600 0F) mereka
Lahar
Lahar adalah jenis tertentu semburan lumpur terdiri dari puing puing vulkanik.
Mereka dapat terbentuk dalam berbagai situasi : ketika lereng runtuh mengumpulkan
air kecil dalam pejalanan mereka turun gunung berapi, melalui mencair cepat salju
dan es selama letusan, dari hujan deras pada puing puing vulkanik lepas, ketika
gunung berapi meletus melalui danau kawah, atau ketika sebuah danau kawah
mengalir karena limpahan atau runtuh dinding. Aliran lahar seperti cairan, tetapi
karena mengandung bahan tersuspensi, mereka biasa memiliki konsistensi yang mirip
dengan beton basah. Mereka mengalir menurun dan akan mengikuti depresi dan
lembah, tetapi mereka dapat menyebar jika mereka mencapai daerah datar.
Gas
Gas vulkanik mungkin bagian palin mencolok dari letusan gunung berapi, tetapi
mereka dapat menjadi menjadi salah satu efek letusan paling mematikan. n. Sebagian
besar gas yang dirilis pada letusan adalah uap air ( H2O) yang tidak berbahaya, tapi
juga menghasilkan karbon dioksida (CO2), Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida
(H2S), Gas Fluor (F2), Hidrogen fluorida (HF), dan gas lainnya. Semua gas ini bisa