Kelas/ kelompok
MA
Pokok Bahasan
:
:
:
:
Wanita hamil yang akan menghadapi proses persalinan sering dikhawatirkan tentang
rasa nyeri yang akan dialami dalam proses bersalin, dan bagaimana reaksi dalam mengatasi
nyeri tersebut. Rasa tidak nyaman dan nyeri selama proses bersalin dapat berasal dari adanya
kontraksi rahim. Menghilangkan rasa nyeri persalinan bagi klien merupakan hal yang penting
selama proses bersalin, sehingga hal ini dapat mempengaruhi harapan klien dalam mengatasi
rasa nyeri persalinan.
Maka dalam penulisan kali ini, akan dibahas pentingnya penatalaksanaan non
farmakologis yang dapat digunakan untuk program total managemen nyeri persalinan dan
sebagai pendamping intervensi farmakologi. Kebanyakan intervensi ini didasarkan pada teori
konsep the gate control dimana distraksi dapat secara efektif mencegah otak dalam
memproses sensasi datangnya nyeri .
( Pillitteri, A.2010 ).
Dalam Klossner & Hatfield, ( 2010) , beberapa terapi non farmakologi yang dapat
dilakukan oleh perawat dalam melakukan intervensi untuk menghadirkan rasa nyaman dan
mengatasi rasa nyeri persalinan pada klien , adalah sebagai berikut :
a. Hidroterapi
Hidroterapi merupakan metode terapi yang menggunakan air hangat untuk
relaksasi dan mengurangi rasa ketidaknyamanan . Dengan mandi shower atau
berendam dalam air hangat dapat memberikan rasa nyaman dan rasa rileks selama
persalinan baik dengan menggunakan semprotan/ pompa jet ataupun tidak dan
otot-otot yang tegangpun menjadi rileks. ( Koeing, 2007; Ricchi & Kyle 2009).
Hidroterapi dilakukan dengan posisi berdiri atau duduk, dan dengan
lembut diberikan semburan dengan shower air hangat dengan stabil diatas perut
atau punggung. Atau klien juga dapat berendam dalam air hangat, dengan
berendam daya apung air dapat mengurangi ketidaknyaman atau nyeri. Semburan
air hangat dapat menstimulasi saraf pada kulit sehingga terjadi vasodilatasi dan
penurunan ketokolamin dan kontraksi biasanya berkurang karena air hangat.
Aliran air hangat dari pusaran air jet menenangkan dan memberikan pijat terus
menerus untuk pasien kaki, perut, dan punggung. Irama air di bak mandi atau
pusaran air menyediakan suara menenangkan yang membantu dalam relaksasi.
( Richi & Kyle, 2009).
Menurut Ward & Hisley, (2009) , metode ini dapat dilakukan bila tandatanda vital ibu dalam batas normal, serviks harus berdilatasi 4-5 cm, dan klien
berada dalam fase laten atau tahap awal persalinan. Selama hidroterapi tetap
dilakukan pemantauan denyut jantung janin (FHR) secara intermiten atau terusmenerus. Ini dapat dilakukan melalui teknik Doppler, fetoskop, atau penggunaan
nirkabel perangkat monitor eksternal.
mungkin
tidak
digunakan
dengan
air
mandi,
klien
air berkurang,
terapi
dapat
dihentikan
jika efek
sementara,
dan
fluida
untuk
mendapatkan pada tangan dan lutut, dan menggunakan melahirkan sebuah bola
besar dapat membantu menghilangkan rasa sakit.
Penelitian telah menemukan bahwa perubahan posisi dan frekuensi
perubahan posisi memiliki efek mendalam pada aktivitas uterus dan efisiensi.
Memungkinkan wanita untuk mendapatkan posisi nyaman dan dapat memfasilitasi
rotasi janin yang baik dengan mengubah alignment bagian presentasi dengan
panggul. Presentasi dapat optimal, saat ibu terus melakukan perubahan posisi yang
nyaman. (Gilbert, 2007 ; Ricci & Kyle. 2009).
Posisi terlentang dan posisi duduk harus dihindari, karena dapat
mengganggu kemajuan persalinan dan dapat menyebabkan kompresi vena cava
dan menurunkan aliran darah balik ke jantung. Bergoyang dari sisi ke sisi,
goyang, atau lainnya gerakan berirama juga dapat memberikan kenyamanan dan
menghibur. Jika persalinan berjalan lambat
tehnik yoga dan meditasi klien masuk ke dalam istirahat yang dalam yang dapat
merubah fisik dan respon emosional terhadap stress.
Maka dapat disimpulkan bahwa banyak tehnik dan cara dalam mengatasi
masalah rasa ketidaknyaman karena adanya nyeri persalinan. Dengan adanya beberapa
tehnik non fakmakologi yang telah dijelaskan diatas, diharapkan perawat mampu
memberikan edukasi kepada klien atau ibu hamil dan keluarga tentang beberapa cara
dan strategi dalam menghadirkan rasa nyaman menghadapi persalinan dan bagaimana
mengurangi nyeri persalinan, dan meyakinkan keluarga tentang keuntungan dari setiap
terapi yang akan dilakukan dimana terapi komplementer dan alternatif ini merupakan
terapi yang mudah dan aman untuk diterapkan .
DAFTAR PUSTAKA