2009
Pendahuluan.
Teknologi Streaming yaitu teknologi internet yang berfungsi sebagai pendistribusi
file-file multimedia pada layanan Internet , saat ini berkembang sangat cepat. Perkembangan
ini tentunya sangat didukung dengan semakin banyaknya penggunaan Jaringan Broadband
Internet yang dipergunakan untuk kegiatan akses Internet, sehingga memudahkan akses
teknologi streaming ini.
Komunitas Open Source Nasriyatul Ulum Cisauk , sebagai Komunitas nirlaba yang
membantu mengembangkan teknologi Open Source saat ini secara aktif membantu didalam
memberikan layanan Pembangunan Radio Internet , untuk stasiun radio broadcast yang
berada di wilayah Indonesia.
Pembangunan layanan Radio Streaming melalui media Internet yang di tawarkan
oleh Komunitas Open Source Nasriyatul Ulum Cisauk ini adalah , pembangunan layanan
Radio Streaming yang bersifat Live dan On Demand meliputi tekhnologi :
1. Streaming Radio melalui layanan protokol RTSP.
2. Streaming Radio melalui layanan protokol MMS.
3. Streaming Radio melalui layanan protokol HTTP.
Ketiga layanan protokol ini adalah layanan yang tersedia pada Server Streaming yang
bersifat Open Source dan Komersil yaitu :
1. Server Streaming Helix Server ( Realnetwork )
2. Server Streaming Icecast ( Open Source )
3. Server Streaming Soutcast
Layanan pembangunan Radio Streaming ini menggunakan server-server VPS
( Virtual Private Server) yaitu layanan Server Virtual yang kehandalannya sama dengan
Server-server dedicated namun tentunya layanan server VPS ini sangat murah dan terjangkau
Keuntungan Layanan,
1. Dengan Penggunaan layanan VPS (Virtual Private Server), Biaya sewa layanan
server menjadi murah dan kontrol aplikasi server tentang perkembangan Radio
Streaming dipegang dan dikendalikan oleh pemilik Stasiun Radio.
2. Dengan dibangun Sistem Reporting semakin memudahkan control user , penggunaan
bandwith dan wilayah pengunjung pada layanan radio streaming.
3. Dengan Space Harddisk yang dimiliki oleh layanan VPS ( Virtual Private Server),
cukup pula untuk membangun web site Stasiun Radio Broadcast.
4. Penyediaan file-file multimedia yang bersifat on-demand dapat diatur sepenuhnya
oleh pihak Stasiun Radio Broadcast.
5. Satu layanan VPS dapat dipergunakan untuk banyak layanan Radio Internet secara
Live dan Realtime , artinya jika terdapat Group Stasiun Radio Broadcast yang terdiri
dari 2 atau lebih stasiun radio dapat menggunakan satu layanan VPS dan sistem
Server Streaming.
Biaya Pembangunan.
Biaya pembangunan layanan radio internet ini dibagi 2 macam yaitu :
1. Biaya pembangunan layanan radio internet dengan Aplikasi Server Streaming Nasrul
Helix Server , sebesar Rp. 5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah ). Sedangkan biaya
bulanan sewa layanan VPS disesuaikan dengan harga yang diberikan oleh perusahaan
Hosting yang menyediakan Layanan VPS. Jumlah user Unlimited , Bandwith bulanan
sesuai dengan layanan VPS yang diambil.
2. Biaya pembangunan layanan radio internet dengan Aplikasi Server Icecast Server dan
Soutcast Server , sebesar Rp. 3.000.000,- ( Tiga Juta Rupiah ) .Sedangkan biaya
bulanan sewa layanan VPS disesuaikan dengan harga yang diberikan oleh perusahaan
Hosting yang menyediakan Layanan VPS. Jumlah user Unlimited , Bandwith
bulanan sesuai dengan layanan VPS yang diambil.
Biaya tersebut sudah termasuk Training pengelolaan Server Streaming sebanyak 4 jam
pertemuan ( 1 jam pertemuan = 60 menit ), dan pembangunan Web Reporting Streaming.
Biaya ini berlaku untuk layanan radio internet selama Satu Tahun , untuk perpanjangan
pembangunan Layanan tahun selanjutnya adalah sebesar 50% dari biaya pembangunan awal
yaitu :
1. Untuk server menggunakan Aplikasi Nasrul Helix Server sebesar Rp. 2.500.000
( Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)/ tahun
2. Untuk server menggunakan Aplikasi Icecast dan Soutcast server sebesar Rp.
1.500.000 ( Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) / tahun.
Penutup.
Demikianlah proposal penawaran pembangunan Layanan Radio Internet ini kami
sampaikan , dan sebagai contoh streaming audio dapat mengunjungi
http://www.nasriyatul.or.id . dan kontak kami melalui telepon dan sms di : 081410076793
( Andri Johandri ).