Contoh:
Menteri Penerangan
lambang-lambang bangsa;
lambang identitas bangsa;
alat yang memungkinkan penyatuan berbagai
suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya
dan bahasanya masing-masing ke dalam
kesatuan kebangsaan Indonesia; dan
3. Nama Instansi
Nama Instansi sebagai nama diri dan nama jenis
penulisannya seperti di bawah ini.
Perhatikan contoh berikut:
1. Di lingkungan Departemen Pendidikan terdapat beberapa
direktorat jenderal.
2
4. Penulisan Gabungan Kata yang Memakai Nama
Negara atau Nama Geografis Tertentu.
Bagaimana penulisan gabungan kata yang
memakai unsur nama negara atau nama geografis tertentu
seperti pada bentuk berikut:
garam inggris
di + tembak = ditembak
tinta cina
di + hantam = dihantam
rambutan aceh
di + peluk = dipeluk
Kata inggris, cina, dan aceh tidak lagi menyatakan
nama diri karena gabungan kata itu tidak menyatakan arti
garam dari Inggris, tinta dari Cina, dan rambutan dari
aceh.
Berbeda halnya dengan sarung Bugis dan salak
Bali. Gabungan kata itu menyatakan nama diri karena
gabungan kata itu menyatakan arti sarung dari Bugis dan
salak dari Bali. Oleh karena itu, huruf awal kedua kata itu
harus ditulis dengan huruf kapital.
1) Kata benda
Contoh:
di rumah -
ke rumah
(c)
di pasar -
ke pasar
(d)duku malang
di sungai -
ke sungai
di pantai -
ke pantai
pempek palembang
di kampus
ke kampus
di terminal
ke terminal
ampere
Contoh:
coulomb
di sana
ke sana
ohm
di sini
ke sini
volt!
di situ
ke situ
di dalam -
ke dalam
di tengah -
ke tengah
di utara
ke utara
Contoh:
3. Bohlam itu bertegangan 220 volt dan berdaya 60 watt.
ke +satu
= kesatu
ke + empat
= keempat
1. Penulisan di dan ke
ke + sekian
= kesekian
Contoh:
ke + tua
= ketua
ke + kasih
= kekasih
ke + hendak = kehendak.
3). Sebagai bagian dari kata yang bersangkutan.
Contoh
3
kemarin
kemudian
kepala
kepada
1. Berfungsi untuk menyangatkan atau mengeraskan arti:
a) Hari ini sepeser pun aku tak punya uang.
Catatan:
Perlu diperhatikan bahwa;
Contoh:
- Saya dengar Anda akanke luar negeri, betulkah?
- Ia sering bertugas ke luarkota.
Contoh:
Contoh:
pesawat.
Contoh:
Contoh:
2. Penulisan pun
saat
Seperti halnya di dan ke, penulisan kata pun juga ada dua
macam.Ada pun yang harus ditulis serangkai dengan kata
yang mendahuluinya dan ada pun yang harus ditulis terpisah
dengan kata yang mendahuluinya.
Pun harus ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya apabila pun tersebut sudah merupakan satu
kesatuan dengan kata yang mendahuluinya.
sa-at
manfaat man-fa-at
2. Bila di tengah kata terdapt konsonan yang diapit oleh
dua vokal, pemenggalannya dilakukan setelah vikal pertama
atu sebelum konsonan tersebut.
Contoh:
Contoh:
sukar
su-kar
bapak
ba-pak
sakit
sa-kit
anak
a-nak
4
3. Jika ada dua buah konsonan yang berurutan di tengah
kata, pemenggalannya di lakuklan setelah konsonan
pertama.
Contoh:
eksklusif eks-klu-sif
b. Bentuk eks- yang tidak dapat disejajarkan dengan inatau im- pemenggalannya dilakukan di antara ek- dan
bagian kata yang mengikutinya.
April
Ap-ril
Contoh:
janji
jan-ji
ekses
ek-ses
runding run-ding
ekstrem
ek-strem
Catatan:
eksistensi ek-sis-ten-si
7. Kata-kata lain yang yang terdiri atas dua unsur atau lebih
yang salah satu unsurnya dapat bergabung dengan unsur
lain, pemenggalannya juga melalui dua tahap. Mula-mula
unsur itu dipisahkam, kemudian dipenggal dengan mengikuti
pola pemenggalan kata dasar.
Contoh:
Contoh:
nyonya
nyo-nya
syarat
sya-rat
angka
ang-ka
akhlak
akh-lak
sangat
sa-ngat
kilogram
kilo-gram ki-lo-gram
biografi
bio-grafi
bi-o-gra-fi
biologi
bio-logi
bi-o-lo-gi
LATIHAN
eksploitasi
eksplo-itasi_ eks-ploitasi_________________________________________
Contoh:
instansi
ekstradisi
ektra-disi ek-tradisi_________________________________________
in-stan-si
eksperimen
ekspe- rimen eks-pe-rimen_____________________________________
instruksi in-struk-si
5. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans
dilakukan dengan mengikuti aturan berikut:
a. Jika trans diikuti bentuk bebas, pemenggalannya
dilakukan dengan memisahkan trans sebagai bentuk utuh
dan bagian lainnya dipenggal sebagai kata dasar.
eksakta
ek-sata ek-sata_____________________________________
bioskop
bios-kop bi-oskop__________________________________________
transitif
tran-sititif tran-sitif_____________________________________
Contoh:
transmigrasi trans-mig-ra-si
kompleks
kom-pleks
__________________________________________
transfusi
trans-fu-si
eksodus
transaksi
trans-aksi
_____________________________________
ekso-dus ek-so-dus
Contoh:
transenden
tran-sen-den
transisi
tran-si-si
transit
tran-sit
2. Sebagai alat komunikasi resmi, yakni dalam arti suratmenyurat resmi, pengumuman yang dikeluarkan oleh
instansi resmi, undang-undang, surat keputusan, dan
sebagainya.
3. Dipakai dalam pembicaraan dengan orang-orang yang
dihormati, termasuk di anataranya dengan orang yang
belum akrab benar atau baru kita kenal.
eks-tra
ekspor
eks-por
eksplisit
eks-pli-sit
eksternal eks-ter-nal
5
3. Terbatasnya unsur daerah, baik leksikal maupun
gramatikal.
Berikut ini disajikan beberapa contoh kesalahan pemakaian
bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia Tidak
Baku
hierarki
hirarki hirarkhi
insaf
insap insyaf
karier
karir
khawatir
hawatir
korps
korp
metode
metoda
manajemen
menejemen
management
analisis
analisa
sutera
sutra
nakhoda
nakoda nahkoda
kualitas
kwalitas
kuitansi
kwitansi
6. Sepatunya kebesaran
jadual
teknik
tekhnik
3. Kata Baku dan Tidak Baku
terampil
wakaf
trampil
Kata baku
juang
joang
lubang
lobang
kantung
kantong
waqaf wakap
wasalam
wassalam
wujud
ujud
ubah
sadar
saksama
robah
sedar
seksama
cacat
cacad
mantap
mantab
ungkap
ungkab
bejat
bejad
sekadar
sekedar
hakikat
hakekat
nasihat
nasehat
kempis
kempes
ahli
akhli
masjid
mesjid
beduk
bedug
gubuk
gubug
gerobak
gerobag
jajak
jajag
aktif
aktip aktiv
aktivitas
aktifitas aktipitas
ekstrem
ekstrim
sistem
sistim
khotbah
khutbah hutbah
prangko
perangko
baut
baud
semifinal
semi final
antarnegara
antar negara
mancanegara
manca negara
narasumber
nara sumber
faksimile
feksimile faximile
November
zaman
Nopember
Nofember
ziarah
jaman
salat
jiarah
aerobik
shalat sholat
akuntan
erobik
arkais
akountan
geladi
arkhais
kompleks
gladi
kurva
komplek
misi
kurve
stasiun
missi
syahdu
setasiun
tata bahasa
sahdu
6
bekerja disalah satu Direktorat Jenderal yang ada di
Departmen Pendidikkan Nasional, memintanya untuk
mendaftarkan diri menjadi Caleg dari partai tertentu dinegri
ini. Semua anggautakeluarga, seperti Ibu, Adik, Kaka,
sodara, dan istrinyapunmenghendaki hal itu. Tentu saja, hal
itu sangat merepotkan Kepala Sekolah yang senang makan
mie ayam purworejo , satemadura dan sering
mengkonsumsi garam Inggris ini.
antre
tatabahasa
atlet
antri
azimat
atlit
Februari
jimat
film
Pebruari
frekuensi
filem
Jumat
frekwensi
kabar
Jumat
kanker
khabar
konkret
kangker
lembap
kongkret
paruh
lembab
tenteram
paro
adikuasa
tentram
swasembada
adi kuasa
narapidana
swa sembada
ekabahasa
nara pidana
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
dwifungsi
eka bahasa
dwiwarna
dwi fungsi
trilomba
dwi warna
trilogi
tri lomba
tridarma
tri logi
caturwulan
tri darma
pancasila
catur wulan
pancakrida
panca sila
saptamarga
panca krida
dasasila
sapta marga
dasawarsa
dasa sila
dasadarma
dasa warsa
a.
Secara tepat dapat mewakili gagasan atau
perasaan pembicara atau penulis.
apotek
dasa darma
fakta
apotik
pihak
pakta
b.
Sanggup penimbulkan gagasan yang sama
tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti
yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis (Keraf, 1991:
36).
praktik
fihak
ambulans
praktek
1. Kesepadanan
negeri
ambulan
menteri
negri
VI.KALIMAT EFEKTIF
1. Pengertian
Kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar atau
sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat
dan baik; yang susunan kalimatnya didukung oleh
kesepadanan, kepararelan, ketegasan, kehematan, dan
kevariasina (Farera, 1991: 42)
Kalimat Efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran
pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam
pikiran pembicara atau penulis (Arifin dan Tassai, 1991: 111)
7
Ket.
O
c. Kata penghubung sehingga tidak dipakai pada kalimat
tunggal
P
(1) Dia tidak pernah memperhatikan diriku sehingga aku lari
dari pangkuannya.
O
(2) Kepada hadirin yang masih ada di luarharap
memasukiruangan sebelah kanan.
Ket.
Contoh:
Ket.
P
Rumah sayaterletakdi depan gelanggang olahraga
Ket.
2. Kepararelan/kesejajaran
Contoh:
Seharusnya
Contoh:
di------kan
pe---------an
pe-----------an
.
b.
.
c.
d.
8
Penulisan yang benar:
a.
b.
c.
d.
4. Kehematan
3. Ketegasan/penekanan
Contoh:
Yang dimaksud dengan ketegsan adalah perlakuan
penonjolan pada ide pokok kalimat. Ada beberapa cara
untuk membentuk penekanan ide pokok dalam kalimat:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
(1) Bukan seribu, sejuta, atau seratus, melainkan berjutajuta rupiah ia membantu anak yatim dan anak telantar.
itu.
Penulisan yang benar:
(1) Bukan seratus, seribu,atausejuta, melainkan berjuta-juta
rupiah ia membantu anak yatim dan anak telantar.
(2) Jangankan sendiri atau berdua, bertiga pun dia tidak
pernah berani menghadapi orang itu.
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Contoh:
9
Pada kalimat (1) pemakaian kata para tidak tepat karena
para artinya banyak. Kalimat yang benar:
Banyak koruptor yang belum terjamah oleh hukum.
Demikian juga pemakaian kata para pada kalimat (2) yang
artinya sama dengan banyak. Bentuk ibu-ibu maknanya juga
banyak.Oleh karena itu, pada kalimat (2) kita bisa memilih
salah satunya; para atau ibu-ibu. Jadi, penulisan yang
benar seperti pada contoh a dan b berikut:
a. Para ibu di tempat kami selalu salat berjamaah di masjid
(2)
5. Kecermatan
(3)
(4)
..
6. Kepaduan
Yang dimaksud kepaduan adalah kepaduan pernyataan
dalam kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak
terpecah-pecah.
Contoh:
(1) Surat itu saya sudah baca.
Contoh lain:
(4) Kalau ia memintanya, saya akan berikan uang itu.
Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan.
(5) Apakah Bapak akan kabulkan permintaan saya ini?
Kata baru di atas menerangkan kata mahasiswa atau kata
dinaikkan?
a) Jika menerangkan mahasiswa, tanda hubung dapat
digunakan untuk menghindari salah tafsir.
Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan.
b) Jika kata baru menerangkan kata dinaikkan, kalimat itu
dapat diubah menjadi:
SPP mahasiswa tahun ini baru dinaikkan.
..
(4)
..
(5)
..
(6)
..
10
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide kalimat dapat
diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan ejaan yang
berlaku.
Cermati dan perbaiki kesalahan kalimat berikut:
1. Dari peristiwa itu perlu mendapat perhatian dari
berbagai fihak, sehingga pada masa datang tidak
seorangpun menuntut ganti rugi.
2. Tujuan penyusunan buku pelajaran itu adalah membantu
masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan. Sehingga
karenanya mendapat kesempatan membaca menulis.
3. Dalam upacara pembukaan seminar itu, yang pertama
kali diadakan di kota Cilacap dihadiri para pejabat-pejabat
Negaradan tokoh-tokoh masyarakat.
4. Pertanyaan saya yang ketiga kalinya, disebabkan karena
kebimbangan saya terhadap pemakaian kata nalar.
2.
3.
4.
5.
6.
: transisi, berupa
: kalimat topik
(3), (4), (5), dan (6) : kalimat penjelas (kalimat
pengembang)
(7)
: kalimat penegas
4. Syarat-syarat paragraf.
VII.PARAGRAF
1) Memiliki keutuhan(unity)
1. Pengertian
Bagian dari karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah
kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide
pokok sebagai pengendalinya.
2. Fungsi
Contoh:
11
seadanya, dan dan berbagai penyakit mulai menjangkitinya.
(6) Sungguh sangat memilukan.
2) Memiliki koherensi(coherence)
Koherensi artinya kepaduan maknawi antara kalimat yang
satu dengan kalimat yang lain.
Contoh:
Penangkapan preman oleh aparat kepolisian disambut
gembira oleh masyarakat. (2) Masyarakat tidak perlu takut
jika bepergian di malam hari. (3) Para sopir dan kondektur
pun tidak lagi merasa takut diperas oleh preman. (4) Tindak
kriminal pun yang sebelumnya meningkat kini menurun
tajam. (5) Keadaan yang aman dan damai sekarang ini
sungguh sangat dirasakan oleh masyarakat. (6) Jadi,
adanya upaya pemerintah dalam membasmi tindakan
preman disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat.
Bandingkan!
(1) Saya suka warna merah. (2) Apel yang merah itu
rasanya manis sekali. (3) Mobil yang bertabrakan di Jalan
Raya Cilacap itu pun warnanya merah. (4) Kemarin teman
kuliahku membeli mobil merah yang sangat disukainya. (5)
Memang naik mobil warna merah lebih enak dibandingkan
mobil warna lainnya.
3. Paragraf Campuran
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir
paragraf.
Contoh:
(1) Kesimpulannya, keluarga kami senang membaca
bacaan yang berbeda-beda. (2) Ayah membaca buku
politik dan ekonomi. (3) Ibu senang membaca majalah,
koran, dan bacaan-bacaan tentang kuliner. (4) Kakak
menyukai cerpen, komik, dan cerita-cerita silat. (5) Saya
sendiri menyukai buku-buku pendidikan. (6) Dengan
demikian, jelas bahwa bacaan keluarga kami memang
berbeda-beda.
4. Paragraf deskriptif/paragrap/naratif
1. Paragraf deduktif.
Paragraf yang kalimat utamanya ada di awal paragraf
Contoh:
(1)Banjir yang besar menyebabkan ratusan rumah
hancur dan merugikan para petani. (2) Mereka sekarang
sudah tidak tahu lagi harus tinggal di mana. (3) Pekerjaan
pun tidak ada karena seluruh lahan yang akan dipanen ikut
tergenang air. (4) Kini tinggalah petani-petani itu meratapi
nasibnya yang malang, tinggal di tenda-tenda, dan jauh dari
sanak keluarga. (5) Tak ada lagi harta benda, makan pun
seadanya, dan dan berbagai penyakit mulai menjangkitinya.
(6) Sungguh sangat memilukan.
Apa kalimat utama paragrap di atas?-------------------------------------------------------------Bagaimana cara Anda mendapatkan kalimat utama itu?---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disamping keempat paragraf di atas, sebenarnya masih ada
jenis paragraf lain seperti:
2. Paragraf induktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf
Contoh:
(1) Masyarakat pedesaan di wilayah Kandang Macan,
Cilacap dapat melakukan pekerjaan sehari-hari di malam
hari. (2) Mereka sekarang sudah dapat menikmati aliran
listrik di tiap-tiap rumah. (3) Tidak saja itu, segala jenis alat
elektronika pun sudah menggunakan listrik, mulai dari radio
sampai televisi. (4)Itu semua akibat manfaat listrik masuk
desa.
Paragraf penderetan
Paragraf perbandingan
Paragraf contoh-contoh
Paragraf sebab-akibat
Paragraf definisi
Paragraf perulangan
Paragraf pertanyaan
12
1. Jelaskan unsur-unsur paragraf di atas!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------3. Dilihat dari letak kalimat utamanya, apa nama paragraf di
atas?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4. Jelaskan penanda koherensi paragraf di atas!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BENTUK KARANGAN
Karangan deskriptif
Karangan eksposisi
Karangan argumentasi
Karangan persuasi
Karangan narasi
Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi merupakan jenis karangan yang isinya
bertujuan membentuk suatu citra tentang suatu hal pada diri
pembaca atau suatu rangkaian tutur yang isinya melukiskan
sesuatu agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan
sesuatu yang dilukiskan itu.Sasaran karangan ini adalah
aspek emosional.Hanya dengan aspek emosional
seseorang dapat membentuk citra tentang sesuatu.Ciri khas
karangan ini ditandai dengan pemakaian kata yang bersifat
deskriptif, seperti rambutnya ikal, hidungnya mancung,
matanya biru.
Contoh:
Setelah mendapat isyarat dari ketua rombongan, kami
bergerak meninggalkan Hotel Ayong, Linggarjati, berjalan
kaki menuju sebuah rumah di belakang hotel.Rumah yang
masih tampak baru itu dibangun persis di antara hotel dan
sungai.Pemandangan yang amat indah mengitarinya.Di
sebelah kiri rumah, seberang sungai, tampak sawah yang
bertingkat-tingkat berbatasan dengan bukit-bukit yang
rimbun. Di depanya, setelah halaman yang ditata apik,
tampak sawah ladang yang luas sampai Kota Cirebon,
sedangkan di belakang rumah tampak menjulang tinggi
Gunung Cerme yang seolah-olah menjaga rumah yang
cukup dan mewah itu.
Di teras rumah sudah tersedia nasi panas dan ayam goreng,
terdapat juga sambal dan lalapan. Yang lebih istimewa lagi,
ada ikan bakar yang masih mengepulkan asap. Panas dan
gurih aromanya.Terpaan angin gunung yang dingin dan
gurihnya ikan bakar membuat kami semakin lapar dan
selera makan kami meningkat tajam. Karena itu, setelah
dipersilakan, oleh tuan rumah, kami tak malu-malu
Karangan Argumentasi.
Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang isinya
berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar agar
menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang
didasarkan pertimbangan logis, maupun pertimbangan
emosional. Kalimat-kalimat disusun sedemikian rupa
sehingga beberapa kalimat berfungsi sebagai bukti-bukti
yang mendukung kalimat lain yang terdapat dalam
perangkat itu.
Sebuah karangan dikategorikan argumentssi bila
mengangkat isu atau persoalan yang kontroversial. Dalam
kaitan isu itu, penulis berusaha menjelaskan alasan-alasan
yang logis dan realistis untuk meyakinkan
pembacanya/pendengarnya.
Karangan Persuasi.
Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan
untuk mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan
sesuai yang diharapkan penuturnya.. Ada kalanya karangan
persuasi ini sering menggunakan alasan yang tidak rasional,
terutama dalam iklan.
Karangan Narasi.
Karangan narasi merupkakan rangkaian tuturan yang
menceritakan atau menyajikan suatu hal atau kejadian
melalui penonjolan pelaku.Oleh sebab itu, karangan narasi
sering juga disebut karangan cerita.Kekuatan karangan ini
terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara-cara
bercerita yang diatur melalui alur (plot). Unsur pelaku atau
tokoh merupakan pokok yang dibicarakan, sedangkan unsur
peristiwa merupakan hal-hal yang dialami oleh sang tokoh.
Sasaran karangan narasi umumnya ditujukan pada aspek
emosi.Aspek intelektual tidak banyak digunakan dalam
karangan ini.Jadi, dengan narasi diharapkan penerima dapat
membentuk citra atau imajinasi.
Untuk memudahkan pembaca, di bawah ini penulis sajikan
ciri-ciri umum karangan deskripsi, eksposisi, argumentasi,
dan narasi.Ciri-ciri tersebut disajikan dalam bentuk tabel.
13
N
O
K CIRI CIRI
A
R
A
N
G
A
N
1
.
D
e
s
k
r
i
p
s
i
2
.
E
k
s
p
o
s
i
s
i
3
.
4
.
A
r
g
u
m
e
n
t
a
s
i
N
a
r
a
s
i
Bersifat menceritakan
Unsur yang dipentingkan adalah waktu, pelaku, dan peristiwa.
Sasarannya adalah aspek emosi (menggerakan emosi mitra tutur)
14
2. Berikan alasan Anda!
.
Petunjuk::
Coba Anda deskripsikan keadaan kamar tidur Anda.
Ungkapkan hal-hal
hal
yang ada di dalamnya, sehingga
pembaca seolah-oleh
seolah
melihat sendiri kamar tidur Anda!
Setelah
etelah Anda membaca karangan di atas, jawablah
pertanyaan berikut:
1. Apa jenis karangan di atas?
Nama
: Juli wantoro
Alamat
: Tambakreja,Kedungreja,Cilacap
Hobi
:Membaca dan Menulis
Motto
:Just Limited for Want
Wan to be a
Kontak Person
:089633429545
Cita-cita
:Ingin menjadi Kepala Sekolah dan
Pengusaha Sukses.