Anda di halaman 1dari 25

RANGKUMAN MATERI KIMIA DASAR

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar semester pendek

Oleh
Sinta Kiki Aprilia
130210102017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

Bab 1 Ilmu Kimia


Ilmu kimia adalah bagian dari ipa yang mempelajari tentang materi, komposisi, struktur, sifat
dan perubahan-perubahan yang menyertainya.
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Contohnya adalah
makhluk hidup, benda, batu, tanah air.
Klasifikasi materi :
1. Zat murni, zat murni adalah materi yang memiliki komposisi tertentu dan tetap.
a. Unsur: Logam (besi, tembaga, dll), non logam(kardus, plastik, dll), metalloid (boron,
silicon, dll).
b. Senyawa:

Organik

CH 4 ,C 2 H 5 OH , C 2 H 6

Anorganik NaF, NaCl, NaBr, NaI.


2. Campuran, campuran adalah materi yang memiliki komposisi tertentu dan tidak tetap.
a. Homogen, campuran yang komponen penyusunnya secara fisik tidak dapat
dibedakan. contoh: air laut, sirup, teh, dll.
b. Heterogen, campuran yang komponen penyusunnya secara fisik dapat dibedakan.:
minyak dalam air, oli dalam bensin, bola besi dalam pasir.
Sifat materi:
1. Sifat kimia: sifat sifat materi yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu materi
menjadi materi baru. Contoh: logam besi yang berubah menjadi karat, kertas dibakar
menjadi abu, minyak kelapa menjadi tengik, proses fermentasi buah.
2. Sifat fisika: sifat materi yang tidak dipengaruhi oleh kuantitas atau banyaknya suatu
materi. Contoh: massa jenis, kalor jenis, titik lebur, titik didih. Titik didih 1 kg air dengan
1000 kg air adalah sama. Massa jenis air 1 gram/mL tidak tergantung pada jumlah air,
berapa pun, dimana pun dan kapanpun massa jenis tersebut tetap. Asal temperature dan
tekanannya tetap.

Contoh perubahan kimia dan fisika

Pada saat lilin menyala, dapat kita lihat sumbu lilin yang semula putih berubah menjadi hitam
kelam dan menjadi arang. Sedangkan pada batangnya tampak berubah menjadi cair. Lilin yang
terbakar tersebut mengalami dua perubahan yaitu perubahan sumbu menjadi arang dan
perubahan batang yang menjadi cair. Perubahan sumbu menjadi arang merupakan contoh dari
perubahan kimia, sedangkan lilin batang menjadi cair merupakan contoh perubahan fisika.
Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih tetap memiliki sifat yang sama dengan
unsurnya.
Molekul adalah sekumpulan atom-atom yang sejenis atau yang berbeda dengan perbandingan
tertentu dan berikatan satu sama lain yang memiliki sifat-sifat tertentu, berbeda dengan sifat
atom penysunnya.
Model-model atom
1. Teori atom Dalton
Semua materi tersusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang dinamakan atom. Atom
bersifat kekal dalam proses perubahan kimia. Atom dari unsur yang sama memiliki sifat,
ukuran dan massa yang sama dan sebaliknya. Senyawa tersusun dari dua atau lebih atomatom yang berbeda dengan komposisi tertentu sederhana dan tetap.
2. Teori atom JJ Thompson
Atom adalah bagian terkecil dari suat materi yang memiliki muatan positif, negatif, dan
netral(proton, electron, dan neutron).
3. Model atom rutherfrod
Sebagian besar massa dan seluruh muatan positif terpusat pada daerah yang sangat kecil
disebut sebagai inti. Sebagian besar ruangan atom adalah hampa.
Electron berada di lar inti sejumlah neutron sehingga secara keseluruhan atom adalah
netral.
4. Teori atom modern(kuantum)

Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang disusun oleh proton, neutron dan
elektron yang mengeililingi intidengan jarak yang sangat jauh dari inti. Electron yang
bergerak mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energi tertentu (orbital atom) yang
digambarkan dengan bilangkan kuantum yang dimiliki oleh electron tersebut.
Bilangan kuantum elektron
Bilangan kuantum eletron terdiri dari:

Bilangan kuantum utama (n), yaitu 1, 2, 3, 4, ..


Bilangan kuantum orbital (l), yaitu 0,1, 2, 3, ..(n-1)
Bilangan kuantum magnetic (m), yaitu -1, -1+1, -1+2,0, 1, 2, L
1

Bilangan kuantum spin (s), yaitu


2

Rumus molekul suatu senyawa menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang menyusun
sebuah molekul suatu senyawa.
Rumus empiris suatu senyawa menyataka perbandingan yang paling sederhana jumlah atomatom yang menyusun sebuah molekul senyawa.
Aplikasi bilangan kuantuk pada ilmu fisika:

Bilangan kuantum utama untuk menghitung tingkatan energi pada lintasan. Yang
dinyatakan dengan lambang

E n=

13,6
eV
2
n

En

. Elektron pada kulit ke-n memiliki energi sebesar

jika atom memiliki elektron banyak

E n=

13,6 Z 2
eV
n2

dimana Z

adalah nomor atom.


Bilangan kuantum orbital diaplikasikan pada efek Zeeman. elektron yang bergerak
mengelilingi inti atom memiliki momentum sudut. Efek Zeeman yang teramati ketika
atom berada di dalam medan magnet berkaitan dengan orientasi atau arah momentum
sudut dari gerak elektron mengelilingi inti atom. Terpecahnya garis spectrum atomic
menandakan orientasi momentum sudut elektron yang berada ketika elektron di dalam

medan magnet.
Bilangan kuantum magnetic aplikasinya pada perhitungan momentum sudut elektron.
Momentum sudut disimbolkan L. besarnya L berkaitan dengan nilai l.

Bilangan kuantum spin diperlukan untuk menjelaskan efek Zeeman anomali. Anomali ini
berupa terpecahnya garis spectrum menjadi lebih banyak garis disbanding yang
diperkirakan.
Bab 2 Stoikiometri

Isotop adalah atom-atom yang memiliki noomor atom sama tetapi nomor massa berbeda.
Contoh:

Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor atom berbeda tetapi memiliki nomor massa yang
sama. Contoh:

Isoton adalah atom-atom yang memiliki nomor atom berbeda tetapi memiliki jumlah neutron
yang sama. Contoh:

Isodiaper adalah atom-atom yang memiliki nomor atom berbeda tetapi memiliki selisih jumlah
proton-neutron yang sama.
Isoelektron adalah atom dan ion yang memiliki jumlah electron yang sama. Contoh:

Kegunaan isotop dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk bidang kesehatan isotop digunakan
sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ serta untuk
membunuh sel-sel kanker. Penggunaan isotop untuk industry pengawetan makanan, sinar radiasi

gamma dapat digunakan untuk membasmi mikroorganisme, menghambat pertunasan. Isotop juga
digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa bawah tanah. Untuk mendeteksi kebocoran pada
pipa air, garam yang mengandung radio isotop Na-24 dilarutkan ke dalam air, kemudian
permukaan tanah di atas pipa air diperiksa menggunakan Geiger counter. Intensitas radiasi yang
berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Radioisotope juga dimanfaat sebagai sumber tenaga
listrik PLTN.
Massa sebuah atom suatu unsure merupaan rata-rata massa isotop yang dimiliki unsure tersebut
24
dengan satuan sma(satuan massa atom), 1 sma setara dengan 1,66 10
gram.

Massa atom relatif

Ar

merupakan angka banding massa sebuah atom suatu unsur terhadap

massa sebuah atom isotop standar.


Massa Atom Relatif ( Ar ) X=

Massa molekul relatif

senyawa terhadap

1
12

Mr

Massa1 atom unsur X


1
Massaisotop C12
12
suatu senyawa adalah perbandingan massa sebuah molekul suatu

massa sebuah atom isotop C-12

Massa Molekul Relatif ( M r ) X=

Massa1 molekulunsur X
1
Massaisotop C12
12

Massa molar suatu materi adalah massa satu mol materi dalam satuan gram sesuai
Mr

materi. Massa molar memiliki satuan gram/mol. Contoh:

maka massa molar

H2O

H2O

memiliki

Ar
Mr

atau
= 18,

18 gr/mol.

Berdasarkan konsep mol dan massa molar, maka hubungan antara massa suatu materi dengan
jumlah partikel materi yang terkandung di dalamnya secara matematis dapat diformulasikan
sebagai berikut:

Jumlah partikel (jumlah zat) =

Massa zat dalam satuan(gram)


gram
Massa Molar dalam satuan(
)
mol

Persamaan reaksi adalah bahasa ilmu kimia yang memiliki makna kualitatif dan kuantitatif.
Makna kualitatif persamaan reaksi memberikan gambaran atau menjelaskan peristiwa yang
terjadi jika dua pereaksi atau lebih beraksi. Makna kuantitatif persamaan reaksi menyatakan
perbandingan jumlah zat yang bereaksi dan jumlah produk yang dihasilkan dari reaksi yang
terjadi.
Hukum perbandingan setara
bila suatu unsur berikatan dengan unsur lain, maka perbandingan kedua unsur tersebut adalah
sebagai perbadingan massa ekivalennya atau kelipatannya
Hukum penyatuan volume (Gay Lussac, 1808)
Pada kndisi temperatur dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas produk reaksi
merupakan bilangan bulat dan mudah
Hukum kekekalan massa
pada setiap reaksi kimia, jumlah zat-zat produk reaksi sama dengan jumlah massa zat-zat yang
ada sebelum reaksi (reaktan)
hokum perbandingan tetap
setiap senyawa kimia selalu tersusun dari unsur-unsur dengan perbandingan tertentu dan tetap
Hukum avogadro
pada temperatur dan tekanan yang sama, setiap gas, jika volumenya sama, maka memiliki
jumlah mol yang sama atau jumlah molekul yang sama

BAB 3 Sistem Periodik Unsur


Teori Triade (Dobereiner)
Ada hubungan antara sifat unsure dengan massa atom relatif. Didapatkan kemiripan sifat dari
kelompok tiga unsur.
Hukum Oktaf (Newlands)

Jika unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan urutan massa atom relatifnya, maka unsur ke
delapan akan memiliki sifat yang mirip dengan unsur yang pertama, unsur ke sembilan akan
memiliki sifat yang mirip dengan unsur yang ke dua dan seterusnya.
Hukum periodik Sifat unsur-unsur merupakan fungsi berkala dari nomor atomnya
Sistem periodik modern
Sistem periodik modern disusun berdasarkan konfigurasi elektron atom unsur-unsur. Hubungan
tersebut mengindikasikan beberapa hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Elektron-elektron tersusun dalam orbital


Setiap orbital hanya dapat diisi maksimum 2 elektron
Sifat kimia atom ditentukan oleh electron terluar (elektron valensi) dari konfigurasinya.
Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki struktur elektron terluar yang sama, sehingga
sifatnya mirip.

Kemiripan sifat unsur:


1. Kemiripan sifat vertikal, unsur-unsur dalam satu golongan memiliki kemiripan sifat
karena tatanan elektron pada kulit terluarnya sama.
2. Kemiripan sifat horizontal, unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan nomor
atomnya bertambah, tetapi jarak elektron terluar terhadap inti semakin dekat.
3. Kemiripan sifat diagonal, terjadi di antara unsur-unsur yang terletak pada bagian kiri atas
dari sistem periodik.
Jari-jari atom adalah jarak elektron terluar suatu atom terhadap inti. Dalam satu periode
dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin pendek, volume atom juga semakin kecil

karena bertambahnya muatan inti, sehingga tarikan terhadap kulit semakin kuat.
Titik leleh unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin berkurang. Karena
jumlah elektron pada kulit terluar semakin banyak, sehingga interaksi antar atom
semakin kecil. Untuk unsur alkali dari atas ke bawah titik lelehnya semakin rendah,

sedangkan unsur halogen dari atas ke bawah semakin kuat.


Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan oleh sbuah atom dalam wujud gas untuk

melepaskan sebuah elektronnya pada kulit terluar yang terkait paling lemah.
Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan oleh sebuah atom dalam keadaan gas

bila menerima sebuah elektron dari luar.


Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan elektron
ikatan dalam suatu ikatan kovalen.

Sifat asam basa unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat asamnya semakin

bertambah.
Bilangan oksidasi unsur dalam pembentukan senyawa erat kaitannya dengan konfigurasi

elektron.
Sifat magnetik unsur ada dua yaitu diamagnetik dan paramagnetik. Atom yang memiliki
konfigurasi elektron dengan struktur berpasangan bersifat diamagnetic ditolak oleh
magnet. Sedangkan jika konfigurasi elektron memiliki satu atau lebih elektron tidak
berpasangan bersifat paramagnetik, ditarik oleh magnet.

Sifat anomali beberapa unsur misalnya air raksa yang berwujud cair dalam kondisi suhu
kamar, terbentuknya ikatan hydrogen pada persenyawaan oksigen dan flour dengan
hydrogen.

Sifat anomali air, air jika dipanaskan pada suhu 0-4 C akan mengalami penyusutan.
Hal ini dikarenakan adanya sifat anomali air

Bab 4 Ikatan Kimia dan Struktur Molekul


Secara umum lingkup ikatan kimia dapat dibagi menjadi dua yaitu ikatan intra molekul dan
ikatan inter molekul. Ikatan intra molekul adalah ikatan antar atom-atom dalam menyusun

molekul senyawa atau unsur. Ikatan intra molekul meliputi iktan ionic, ikatan kovalen dan ikatan
logam. Ikatan inter molekul adalah ikatan antar molekul dalam menyusun suatu materi suatu
senyawa ikatan intra molekul molekul terdiri dari ikatan hidrogen, ikatan van der waals dan gaya
London.
1. Ikatan intra molekul
Menurut lewis kestabilan suatu atom ditentukan oleh struktur elektron terluarnya. Jika
atom memiliki struktur elektron terluar sama dengan gas mulia, 8 elektron pada kulit
terluar, maka atom tersebut dalam keadaan stabil. Sebaliknya atom-atom yang belum
memiliki struktur demikian, maka atom-atom akan berikatan dengan atom lain yang
sejenis atau berbeda melalui serah terima elektron atau pemakaian pasangan elektron
secara bersama.
2. Ikatan ionik
Ikatan ionic adalah interaksi antar ion positif dengan ion negatif karena gaya tarik
elektrostatik. Ikatan ion juga disebut dengan ikatan elektrokovalen. Ikatan ionic antar
atom umumnya terjadi antara atom yang memiliki keelektronegatifan besar dengan atom
yang melepas elektron valensinya untuk memperoleh konfigurasi elektron stabil sehingga
menjadi ion positif.
Senyawa ionic umumnya berbentk Kristal, dalam keadaan padat, cair maupun gas
senantiasa terdiri dari ion-ion positif dan ion-ion negatif. Sifat senyawa ionik:
a. Berwujud padat tidak menghantarkan listrik
b. Titik leleh dan titik didih tinggi
c. Senyawa ionic kekerasan tinggi
d. Rapuh atau mudah pecah
3. Teori oktet (lewis 1916)
Lewis menyatakan bahwa setiap atom cenderung stabil bila memiliki konfigurasi elektron
seperti gas mulia yang terdekat

ns 2 np 4

sehingga setiap atom stabil bila elektron

terluarnya 8, kecuali H dan Li stabil dengan 2 elektron terluar. Namun teori lewis
memiliki ketidak sesuaian dengan realita, antara lain:
a. Timbulanya kesukaran untuk menggambarkan bagan seperti senyawa

HNO 3

b. Struktur molekul yang memenuhi aturan oktet belum dapat menerangkan sifat
senyawa.
c. Adanya senyawa-senyawa yang stabil struktur molekulnya walaupun tidak
memenuhi struktur molekulnya walaupun tidak memenuhi struktur oktet, misalnya

spesi elektron ganjil (


diperluas (

PCl5

NO2

SF 6

), oktet tidak sempurna ( Be

Cl2 BF 2

) dan oktet

d. Tidak dapat menerangkan fenomena atom C dapat membentuk empat buah ikatan
walaupun hanya memiliki dua elektron yang tidak berpasangan.
4. Konsep resonansi
Berdasarkan konsep lewis kadang suatu senyawa atau molekul dapat di gambarkan lebih
dari satu macam struktur. Ternyata di dapatkan ikatan antar atom oksigen yang sama
panjang, padahal salah satu ikatan adalah ikatan kovalen rangkap dua.
5. Teori ikatan valensi dan teori orbital molekul
Terbentuknya ikatan kovalen antar atom dalam menyusun molekul dapat di tinjau melalui
dua cara. Pertama, hanya elektron valensi yang mengalami penataan dari atom-atom yang
berikatan. kedua, dalm pembentukan ikatan antara atom, semua elektron mengalami
penataan.
6. Bentuk molekul
Bentuk molekul suatu senyawa dapat diramalkan melalui dua cara, yaitu melalui konsep
dihibridisasi dan konsep tolakan pasangan elektron kulit valensi(VSEPR)
a. Konsep hibridisasi
Hibridisasi adalah pencampuran dua atau lebih orbital sebuah atom yang tinggi
energinya hampir sama, menjadi sebuah orbital yang tingkat energinya sama. Dalam
hibridisasi yang bercampur adalah jumlah orbitalnya, bukan elektronnya.
b. Konsep VSEPR (velence shell elektron pair repultion)
Teori ini didasarkan pada hipotesis bahwa semua elektron valensi pasangan ikatan
maupun pasangan bebas menempati kedudukan di seitar atom pusat sedemikian rupa
sehingga tolak menolak antar pasangan elektron seminimal mungkin.
7. Kepolaran molekul
Kepolaran molekul di tentukan oleh kepolaran ikatan dan bentuk molekul. Jika ikatan
antar atom dalam suatu molekul non polar, maka molekulnya juga non polar. Jika ikatan
antar atom dalam molekul polar, belum tentu molekulnya bersifat polar. Molekul akan
bersifat polar jika vector-vektor gaya ikat tidak saling meniadakan. Sebaliknya jika
vektor-vektor gaya ikat saling meniadakan, maka molekul bersifat non polar walaupun
ikatan antar atom di dalamnya polar.
8. Ikatan logam
Sebagian besar unsur di alam adalah logam. Dalam logam orbital-orbital terluar dari
atom-atom yang terisi elektron menyatu menjadi suatu sistem yang terdelokkalisasi.
Dalam sistem ini inti atom logam bertindak sebagai kisi logam dan elektron valensi dapat

bergerak bebas karena pengaruh beda potensial sehingga terjadi aliran elektron. Lapisan
dalam kisi logam dapat di geser, sehingga logam mudah di bentuk dan direnggarkan.
9. Ikatan hydrogen
Ikatan hydrogen merupakan gaya inter molekul, tarik menarik antara dipole permanen
dengan dipol permanen. Senyawa-senyawa

H 2 O , NH 3 , dan HF

merupakan senyawa

polar. O, N, dan F merupakan unsur yang sangat elektronegatip sedang H enlektron


positip. Antar molekul senyawa-senyawa tersebut terjadi interaksi antara kutub negatip O,
N dan F dengan atom H yang cenderung positip dari molekul yang lain.
10. Gaya inter molekul
Setiap materi tersusun oleh partikel-partikel yang sederhana berupa molekul atau atom
atau molekul ion. Antar partikel penyusun materi terjadi interaksi karena adanya gaya
tarik menarik. Unsur-unsur molekuler dan gas mulia ternyata dapat dikondensasikan
menjadi cair dan dibekukan menjadi padat.

Bab 5 Wujud Zat


Wujud zat:
1. Wujud gas
Wujud gas, partikel penyusun gas dapat berupa molekul, atom atau ion. Pada wujud gas,
jarak antar partikel saling berjauhan, jauh lebih panjang dibandingkan ukuran jari-jari
partikel. Partikel bergerak bebas mengikuti garis lurus. Tumbukan antar partikel dan
antara partikel dengan dinding wadah lenting sempurna. Partikel gas memiliki energi
translasi yang sangat besar, energi vibrasi yang sangat kecil, sehingga gas mudah
mengalir dikategorikan fluida.
2. Wujud cair
Partikel penyusun zat cair dapat berupa molekul, atom atau ion. Merupakan keadaan
diantara wujud gas dan padat. Jarak antar partikel relatif berdekatan. Partikel memiliki
energi translasi yang cukup besar dan energi vibrasi. Energi translasi memungkinkan
partikel bergerak bebas, sehingga wujud cair dapat dikategorikan fluida.
3. Wujud padat
Partikel penyusun zat padat berupa molekul, ion atau atom yang saling berhimpitan,
sehingga partikel sukar bergerak, tetap pada tempatnya. Partikel hanya memiliki energi
vibrasi. Pada umumnya zat padat berbentuk Kristal dan memiliki bentuk geometri
tertentu.

Peralihan dan kesetimbangan fasa


Faktor yang mempengaruhi keadaan suatu zat adalah suhu dan tekanan. Kedua faktor tersebut
menentukan kesetimbangan fasa diantara wujud gas, padat dan cair dari zat atau materi yang
sama.
Kesetimbangan fasa suatu sistem harus memenuhi:
1. Sistem meiliki lebih dari satu fasa meskipun materinya sama
2. Terjadi perubahan wujud yang reversible dari satu fasa ke fasa lainnya
3. Seluruh bagian sistem memiliki suhu dan tekanan yang sama

Wujud gas
Model gas ideal dikembangkan melalui teori kinetik tentang gas. Melalui tori ini dapat dijelaskan
hukum-hukum tentang gas ideal yang berkaitan dengan kecepatan gerak partikel gas, energi
partikel gas sebagai fungsi temperatur. Tekanan (P) adalah gaya persatuan luas, gaya menyatakan
perubahan momentum per satuan waktu. Satuan tekanan SI adalah pascal, sedangkan yang umm
digunakan adalah atmosfir (atm).
Hukum-hukum gas
1. Hukum boyle (volume tekanan)
Pada suhu konstan, volume sejumlah gas berbanding terbalik dengan tekanannya, secara
matematik dirumuskan
1
V
P sehingga PV=C
Dimana V adalah volume gas, P adalah tekanan gas dan C adalah konstanta.

Gambar hubungan antara PV


Penerapan Hukum Boyle terdapat pada prinsip kerja pompa. Pompa adalah alat yang
digunakan untuk memindahkan gas atau zat cair. Berdasarkan prinsip kerja ini, pompa
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu pompa hisap dan pompa tekan.

2. Hukum Charles (hukum volume temperatur)


Pada tekanan konstan, volume sejumlah gas berbanding lurus dengan suhu/temperatur
absolutenya, secara matematis diformulasikan:
V
=C
V T sehingga
T
Dimana V adalah volume gas, T adalah suhu / temperatur, dan C adalah konstanta.
Gambar grafik hubungan antara VT
3. Hukum Dalton
Dalton mengemukakan beberapa teori tentang campuran gas. Teori-teori tersebut
diuraikan sebagai berikut:
Pada temperatur dan tekann tertentu, volume setiap bagian campuran gas dinamakan

volume parsial.
Vtotal=V1+V2+V3+..+Vn
Pada temperatur dan volume tertentu, dalam campuran gas, tekanan yang diberikan

oleh masing-masing gas disebut tekanan parsial.


Ptotal= P1+P2+P3++Pn
Besarnya tekanan parsial gas sama dengan fraksi mol x gas dalam campuran dikalikan

dengan tekanan total campuran gas, Ptotal. Secara matematik


Pt=xt . Ptotal
4. Hukum Gay Lussac(penyatuan volume) dalam reaksi kimia gas
Dalam reaksi kimia antara gas-gas, volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas
hasil reaksi jika diukur pada kondisi tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan
yang mudah dan bulat, sesuai denganperbandingan koefisien dalam persamaan reaksi.

Contohnya adalah botol yan tertutup atau kaleng aerosol yang dilempar ke api maka akan
meledak karena naiknya tekanan gas di dalamnya.
5. Hukum Avogadro
Pada temperatur dan tekanan yang konstan volume gas berbanding langsung dengan
jumlah mol gas. Semua gas pada temperatur dan tekanan yang sama, jika volumenya
sama maka mengandung jumlah molekul yang sama. Pada keadaan temperatur dan
tekanan standart yaitu 0 C, 1 atmosfir, yang biasa dikenal dkeadaan (STP), setiap 1
mol gas sembarang gas volumenya 22,4 Liter. Contoh dalam kehidupan sehari-hari reaksi
antara gas N2 dan gas O2 menghasilkan gas NO2.
1 volume N2 + 2 volume O2 2 volume NO2
1 molekul N2 + 2 molekul O2 2 molekul NO2
n molekul N2 + 2n molekul O2 2n molekul NO2
Jika reaksi diukur pada suhu dan tekanan yang sama, jumlah molekul O 2 yang bereaksi
dua kali jumlah molekul N2 (volumenya 2) dan jumlah molekul NO2 yang dihasilkan
dua kali jumlah molekul N2 atau sama dengan jumlah molekul O 2. Oleh karena hipotesis
Avogadro dapat diterima kebenarannya dan dapat dibuktikan (kapan pun, di mana pun,
oleh siapa pun) maka hipotesis tersebut telah dikukuhkan sebagai Hukum Avogadro.
6. Hukum Graham(Difusi dan Efusi Gas)
Pada temperatur dan tekanan yang sama, kecepatan difusi gas-gas berbanding terbalik
dengan akar massa molekulnya atau kerapatannya. Secara matematik diformulasikan:
rA
MB
rA
dB
=
=
rB
M A atau r B
dA

Dimana
dA

MA
dan

dan
dB

MB

massal molekul gas

rA

dan

rB

laju reaksi gas sedang

kerapatan gas. Laju efusi gas pada kondisi tekanan dan temperatur

yang sama berbanding terbalik dengan kerapatannya. Secara matematik diformulasikan:


l
v=

Dimana v adalah laju efusi gas dan

adalah kerapatan gas. Semakin besar massa

molekul relatif semakin kecil laju difusi datau laju efusi gas tersebut.
7. Gas ideal dangas nyata

Gas ideal didefinisikan sebagai gas-gas, dimana antara partikel-partikel gas tidak terjadi
tolak menolak atau tarik menarik, gerakan partikel gas bebas dan lurus, tumbukan antar
partikel gas maupun partikel gas dengan dinding wadahnya lenting sempurna.
Persamaan gas ideal
PV
=R
nT
Dimana P tekanan, V volume sistem, n jumlah mol gas, T temperatur gas dan R suatu
1

tetapan Roult yang besarnya 0,082 L.atm. mol K

Wujud padat
Zat padat secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Padatan berbentuk Kristal
Padatan Kristal memiliki titik lebur yang tegas, dapat mendifraksikan sinar X yang
dikenakan padanya. Kristal pada umumnya memiliki struktur geometric tertentu yang
dipelajari melalui bidang kristalografi optic dan kristalografi sinar X.
2. Padatan berbentuk amorf
Padatan amorf titik leburnya tidak tegas. Pada umumnya padatan amorf hanya sedikit di
alam.

Volume satuan sel (efisiensi sel)


Setiap satuan sel terdiri oleh sejumlah partikel, namun tidak semua ruang dalam sel terisi oleh
volume partikel tetapi masih ada ruang kosong di sekitar partikel karena partikel dimodelkan
sebagai bola. Secara matematis:
Efisiensi sel =

jumla h volume partikel yang mengisi sel satuan


100
volume sel satuan

Wujud cair
Pada wujud cair, partikel saling berdekatan tetapi tidak saling bersinggungan, namun masih
terdapat gaya tarik menarik antar partikel, sehingga cairann dapat dituangkan. Struktur penyusun
cairan berada diantara struktur gas dan padat.

Tegangan permukaan
Timbulnya tegangan permukaan zat cair adalah adanya resultan gaya tarik antar molekul di
dalam cairan adalah nol. Gaya tarik antar partikel di permukaan cairan menimblkan gaya resultan
yang mengarah ke dalam cairan, sehingga pada bagian permukaan zat cair mengalami tegang
antar partikel.
Tekanan uap
Partikel-partikel zat cair yang berada di permukaan zat cair cenderung meninggalkan zat cair jika
memiliki energi kinetic yang cukup untuk melawan gaya tarik partikel yang ada di bawahnya dan
disekelilingnya. Peristiwa tersebut dinamakan proses penguapan.
Viskositas
Viskositas merupakan suatu parameter indeks hambatan alir zat cair murni maupun larutan.
Viskositas zat cair dapat diukur melalui hukm Poiseulle, yaitu pengukuran laju alir zat cair
melalui tabung berbentuk silinder. Jumlah volume zat cair yang melalui pipa silinder tiap satuan
waktu diformulasikan:
4

laju alir=

V P R
=
t 8 L

Dimana viskositas zat cair, V volume total zat cair yang mengalir, t waktu yang diperlukan
untuk mengalirkan zat cair, P tekanan zat cair saat mengalir, dan L panjang pipa silinder.
Bab 6 Reaksi reduksi oksidasi (REDOKS)
Reaksi reduksi dan oksidasi banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
perkaratan besi, proses pembakaran minyak tanah, metabolisme makanan dalam tubuh mahkluk
hidup. Konsep bilangan oksidasi:
1. Bilangan oksidasi unsur bebas, tidak beriakatan dengan unsur lain adalah nol.
2. Bilangan oksidasi unsur alkali dan alkali tanah dalam senyawa +1 +2.
3. Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa -2, kecuali dalam senyawa peroksida -1, dalam
super oksida -1/2 dan dalam senyawa

OF 2

= +2.

4. Bilangan oksidasi hydrogen +1, kecuali dalam senyawa hidrida logam, persenyawaan
hydrogen dengan logam, bilangan oksidasi hydrogen -1.

5. Jumlah bilangan oksidasi senyawa netral adalah nol, senyawa bermuatan sesuai dengan
muatannya.
Oksidasi
Oksidasi adalah suatu perubahan kimia yang terjadi jika:
1. Suatu zat memberikan atau melepas elektronnya kepada zat lain
2. Suatu zat mengalami kenaikan bilangan oksidasi
3. Reaksi yang terjadi di anode suatu sel elektrokimia
Reduksi
Reduksi adalah suatu perubahan kimia yangterjadi jika:
1. Suatu xat menerima atau menangkap elektron dari zat lain
2. Suatu zat mengalami penurunan bilangan oksidasi
3. Reaksi yang terjadi di katode suatu sel elktrokimia
Oksidator adalah unsur yang mengalami reduksi.
Reduktor adalah unsur yang mengalami oksidasi.
Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
Cara bilangan oksidasi, langkah-langkahnya:
1. Tentukan bilangan oksidasi masing-masing atom unsur yang terlibat dalam reaksi baik
reaktan maupun produk.
2. Tentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
3. Samakan jumlah atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi sebelum dan
sesudah reaksi.
4. Tentukan jumlah elektron yang dilepas dan diterima oleh unsur-unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
5. Samakan jumlah elektron yang dilepas dengan yang diterima melalui koefisien unsurunsur yang mengalami perbahan bilangan oksidasi.
6. Sesuaikan koefisien reaksi untuk menyetarakan unsur-unsur yang tidak mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
Cara setengah reaksi, langkah-langkahnya:
1. Uraikan reaktan dan produk reaksi menjadi ion-ionnya.
2. Tentukan bilangan oksidasi masing-masing atom unsur yang terlibat dalam reaksi
maupun produk.
3. Tentukan suasana reaksi redoks.
4. Pisahkan setengah reaksi produk dan setengah reaksi oksidasi.
5. Setarakan persamaan setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi melalui
langkah berikut:
a. Samakan jumlah atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi

b. Jika tidak mengandung oksigen setarakan jumlah muatan di kiri dan kanan tanda
reaksi dengan menambahkan elektron
c. Jika mengandung oksigen setarakan jumlah oksigen dengan menambahkan

pada pihak yang kekurangan oksigen, dan tambahkan


kelebihan oksigen. Atau

H2O

kelebihannya, dan tambahkan

+
H

H2O

pada pihak yang

pada pihak yang kelebihan oksigen sesuai dengan

OH

pada pihak yang kekurangan oksigen(untuk

suasana basa).
Ekuivalensi redoks
Dalam redoks jumlah oksidator selalu ekuivalen dengan jumlah reduktor. Satu ekivalen reduktor
adlah sejumlah oksidator yang dapat menerima satu mol elektron dalam reaksi reduksinya. Sat
mol reduktor adalah sejumlah reduktor yang dapat melepaskan satu mol elektron dalam reaksi
ksidasinya.

Bab 7 Elektrokimia
Sel elektrokimia
Sel elektrokimia merupakan seperangkat komponen peralatan dan bahan elektrolit yang dapat
menghantarkan arus listrik. Sel elektrokimia terdiri dari elektrolit dan electrode dan penghantar
luar. Elektrolit dapat berupa larutan atau leburan. Electrode tercelup dalam elektrolit.
Macam-macam sel elektrokimia
1. Sel volta
Sel volta atau sel galvani adalah reaksi kimia yang menghasilkan arus listrik. Pada sel
galvani di anode terjadi reaksi oksidasi sehingga menghasilkan elektron. Selanjutnya
elektron dialirkan ke katode melalui penghantar luar, sehingga electrode anode dikatakan
sebagai kutub negatif karena sebagai sumber elektron. Sebaliknya katode diakatakan
sebagai kutub positif karena menerima elektron. Terdapat dua jenis sel volta yaitu sel
volta reversible dan sel volta komersial.

2. Sel Daniel
Sel Daniel tersusun oleh dua sistem setengah sel electrode. Sistem setengah sel pertama
adalah logam setengah Zn yang dicelupkan ke dalam larutan seng sulfat.
larutan tembaga sulfat

CuSO 4

ZnSO 4

, kedua sistem larutan dijaga sedmikian rupa sehingga

tidak bercampur dengan cara member pembatas membrane berpori atau dipisahkan tetapi
keduanya dihubungkan dengan jembatan garam. Kedua ujung logam yang tidak tercelup
ke dalam larutan dihubungkan dengan penghantar logam.

Gambar di atas merupakan bagian-bagian dari roket. Reaksi redoks akan terjadi pada
pembakaran bahan bakar. Pada umumnya roket diisi dengan bahan bakar dan cairan
pengoksidasi (oksidator). Bahan bakar dan oksidator bercampur dan terbakar dalam ruang
pembakaran. Keberadaan zat pengoksidasi
Daya gerak listrik DGL Listrik Sel
DGL atau Esel merupakan besarnya perbedaan potensial yang menyatakan ukuran perbedaan
antara kedua electrode untuk mendorong elektron ke sirkuit lura. Daya dorong tersebut
merupakan energi listrik. Satuan DGL adalah Volt.
Electrode pembanding (Reference Electrodes)
Ada dua macam electrode standart yang sering digunakan untuk pengukuran potensial electrode,
yaitu:
1. Electrode Hidrogen Standar (Standart Hydrogen Elektrode, SHE)
Electrode hydrogen tersusun dari gas hidrogen, lempeng dan kawat platina, serta larutan
yang mengandung ion

+
H . Gas hidrogen dialirkan ke dalam tabung yang di dalamnya

terdapat lempeng platina yang telah dilapisi dengan platina hitam. Lempeng platina
berpori dihubungkan dengan sirkuit luar melalui kawat platina. Ujung tabung yang

terdapat lempeng platina berpori dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion
+
H . Gas hidrogen diabsorb oleh lempeng platina, sehingga pada permukaan lempeng

terjadi kontak antar muka antara

H2

dengan ion

+
H , sehingga terjadi sistem

kesetimbangan.
2. Electrode kalomel standart (Calomel Reference Elektrode)
Electrode kalomel standart merupakan sistem electrode yang tersusun oleh raksa yang
bersentuhan dengan larutan KCl yang telah dijenuhkan dengan kalomel (

Hg 2 Cl 2

).

Gambar electrode kalomel


Potensial electrode standart
Potensial electrode standart menyatakan besarnya potensial suatu sistem electrode jika electrode
tersebut dipasangkan dengan electrode hidrogen standart. Dalam hal ini elketrode hidrogen
dianggap mengalami oksidasi atau bertindak sebagai anode, sedang electrode pasangannya atau
electrode yang diukur potensialnya dipasang sebagai katode.
Tabel potensial electrode
Pengaruh perubahan volume atau tekanan sistem
Perubahan volume kesetimbangan berarti merubah konsentrasi zat-zat yang ada dalam sistem
kesetimbangan. Jika volume sistem diperbesar berarti konsentrasi zat-zat yang ada dalam sistem
kesetimbangan mengalami penurunan. Apabila volume sistem diperbesar maka tekanan sistem
mengalami penurunan.
Pengaruh perubahan temperatur
Pergeseran kesetimbangan karena perubahan temperatur berkaitan erat dengan perubahan energi
bebas reaksi dan perubahan entalpi reaksi. Bila suatu sistem kesetimbangan kea rah
pembentukan produk merupakan reaksi eksoterm (H<0), maka reaksi kea rah pembentukan
reaktan merupakan reaksi endoterm (H>0) dan sebaliknya.
Notasi sel
1. Garis vertikal tunggal, digunakan sebagai symbol antar muka antara terminal padat
dengan larutan.

2. Garis vertikal ganda, menyimbolkan jembatan garam atau partisi berpori.


3. Tanda koma (,) menyimbolkan batas reaksi oksidasi-reduksi antar ion-ion atau ion-ion
unsur dari unsur sejenis.
4. Reaksi oksidasi yang terjadi di anode diletakkan pada bagian sebelah kiri, sedang reaksi
reduksi yang terjadi di katode sebelah kanan.
Termodinamika sel elektrokimia
Besaran termodinamika energi listrik dalam sel elektrokimia merupakan perubahan energi bebas
gibbs (G), yang hanya dapat diukur bila sel bersifat reversible. Realita yang terjadi bahwa sel
elektrokimia tidak bersifat reversible. Karena adanya sejumlah besar arus listrik yang bergerak
melalui rangkaian sel. Dengan demikian kondisi sistem sel memberikan pengaruh terhadap
besarnya energi listrik yang dihasilkan oleh suatu sel. Besarnya potensial sel secara umum
diformulasikan sebagai berikut
G =-nFE sel sehingga juga berlaku G=-nFEsel

Bab 8 Kinetika Kimia


Reaksi terjadi karena:
1.
2.
3.
4.
5.

Adanya kemampuan unsur-unsurnya untuk membentukikatan


Adanya pemecahan ikatan pada reaktan
Terjadinya pembentukan ikatan baru
Terjadinya perubahan dari sifat awal
Reaktan berkurang dan produk bertambah jumlahnya

Laju reaksi jumlah reaktan yang berkurang (jumlah produk yang bertambah) dalam satu-satuan
waktu.
Contoh: A + 3B -------- 2C + D
Maka laju reaksi dituliskan sebagai berikut:
v=

d [ A ]
d [ B]
d [ A ] +d [ D ]
=3
=+2
=
dt
dt
dt
dt

Artinya: A berkurang 1 molekul dan B berkurang 3 kali jumlah A dan C bertambahnya 2 kali
jumlah A dan D bertambahnya 1 kali molekul.
Laju reaksi ditentukan oleh langkah reaksi yang paling lambat. Contoh:
Persamaan laju reaksi tidak harus sama dengan persamaan stoikiometrinya tapi hanya dapat
ditentukan melalui eksperimen

1. Grafik orde nol

2. Grafik orde satu

3. Grafik orde dua

Daftar Pustaka
Agus Abdul Gani. Kimia Dasar. Jember: Universitas Jember.
https://ydhermawan.files.wordpress.com/2008/11/iii-zat-murni-pure-substance.pdf
http://arsipegianto.tripod.com/noatom_nomassa_isotop_isobar_isoton.pdf
https://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/laju-reaksi/persamaan-lajureaksi-dan-orde-reaksi/
http://www.fisikanet.lipi.go.id/data/1014224400/data/1215589659.pdf

Anda mungkin juga menyukai