Anda di halaman 1dari 13

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN BEKU


DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.6
2. Warna Batuan
a. Warna segar
: Hitam Mengkilat
b. Warna lapuk
: Hitam
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Holohialin
b.Granularitas
: c.Bentuk Kristal
: d.Relasi
: : Gelas Silika
6. Jenis Batuan
: Batuan BekuAsam
7. Nama Batuan
: Batu Obsidian
8. Keterangan :1. GelasSilika
GENESA BATUAN

Gambar2.27.
Obsidian
GENESA DAN KEGUNAAN
Obsidian merupakan salah satu contoh batuan beku yang terbentuk langsung dari hasil
pembekuan magma letusan gunung api. Magma yang membentuk batuanmengalami proses
pendinginan yang sangat cepat sehingga tidak terbentuk kristal atau bisa disebut
gelasan. Obsidian ini biasanya ditemukan dalam pinggiran dari aliran lava mineral felsik, dimana
batuan tersebut dapat membeku dengan cepat.
Kegunaan utama dari obsidian pada umumnya digunakan sebagai batuan untuk dekorasi,
karena obsidian mempunyai warna indah dan keras, di samping itu mudah dibentuk. Pada zaman
prasejarah, manusia purba memanfaatkan obsidian untuk senjata / kapak atau titikan penimbul
api. Karena sifatnya yang keras dan sangat resisten, obsidian dapat dimanfaatkan sebagai fondasi
bangunan. Selain itu, perlit hasil rekayasa dari obsidian dapat digunakan untuk bahan beton
ringan, dinding peredam, isolasi panas, bahan penggosok, saringan ataufilter, bahan pembawa
(media), dan campuran makanan ternak.

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.9
2. Warna Batuan
a. Warnasegar
: PutihKeabu-abuan
b. Warna lapuk
: Coklat Keabu-abuan
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Hipokristalin
b.Granularitas
: Faneroporfiritik
c.Bentuk Kristal
: Euhedral - Anhedral
d.Relasi
: Inequigranular
: Plagioklas 25%, Biotit 10%, Hornblende 20%, Kuarsa 30%, Piroksin10%, Mineral lain 5 %
6. Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediet
7. Nama Batuan
: Batu Diorit Porfir
8. Keterangan : 1. Plagioklas
4. Kuarsa
2. Biotit
5. Mineral lain
3. Hornblende 6. Piroksin
GENESA BATUAN

Gambar 2.30.
Diorit Porfir
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (intrusi) yang membentuk
morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai
lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Diorit porfir ini proses pembekuannya berlangsung
relatif lambat, namun sebagian mineral membeku pada saat mendekati permukaan dan membeku
relatif cepat, sehingga granularitas yang terbentuk adalah porfiritik dan derajat kristalisasi yang
terjadi adalah hipokristalin.
Batuan beku ini memiliki kegunaan sebagai bahan pengeras jalanan. Serta dapat juga
digunakan sebagai bahan pondasi bangunan.

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.7
2. Warna Batuan
a. Warna segar
: Coklat Keabu-abuan
b. Warna lapuk
: Coklat
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
b.Granularitas
:Afanitik
c.Bentuk Kristal
: Euhedral -Subhedral
d.Relasi
: Equigranular
: Kuarsa 40%, Piroksin 25%, Hornblende 15%, Biotit 15%, Mineral Lain 5%
6. Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediet
7. Nama Batuan
: Batu Andesit
8. Keterangan : 1. Kuarsa
4. Biotit
2. Piroksin
5. Mineral Lain
3. Hornblende
GENESA BATUAN

Gambar 2.28.
Andesit
GENESA DAN KEGUNAAN
Andesit banyak terdapat sebagai lava dan terjadi sebagai intrusi sekunder sebagai dike.
Gunung api di Jawa pada umumnya bersifat andesit. Secara genetik andesit termasuk batuan
vulkanik, sehingga pada saat terjadi penurunan suhu yang sangat cepat, maka terbentuk kristal
yang sebagian ( hipokristalin ). Granularitas dari andesit biasanya fanerik ( halus ) di dalam
bentuk yang euhedral subhedral.
Kegunaan pada andesit apabila digosok dengan baik dapat menghasilkan amdetis,
avanturin serta mata kucing yang diperjualbelikan sebagai batuan setengah mulia yang memiliki

nilai ekonomis. Andesit juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan gelas, kaca serta
beberapa batu perhiasan.

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.8
2. Warna Batuan
a. Warnasegar
: Abu - Abu
b. Warna lapuk
: Cokelat Kekuningan
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
b.Granularitas
: Fanerik
c.Bentuk Kristal
: Subhedral
d.Relasi
: Equigranular
: Plagioklas 30%, Kuarsa 40%, Hornblende 15%, Biotit 15%
6. Jenis Batuan
: Batuan Beku Basa
7. Nama Batuan
: Batu Gabro
8. Keterangan :1. Plagioklas
4. Hornblende
2. Kuarsa
3. Biotit

GENESA BATUAN

Gambar 2.29.
Gabro
GENESA DAN KEGUNAAN
Kelompok batuan dalam yang sering disebut Gabro yang memiliki warna hitam
kehijauan dengan sifat batuannya tergolong basa strukturnya masif atau pejal, derajat kristalisasi
yang dimiliki oleh gabro yaitu holokristalin dimana mineral penyusun dari gabro yaitu mayoritas
adalah semuanya mineral kristalin, tekstur faneritik, susunan mineralnya seragam kasar. Gabro
terbentuk sebagai tubuh intrusi dan merupakan batuan yang umum terdapat dimana-mana,
berwarna gelap karena sebagian besar mineral penyusunnya adalah piroksin dan olivine.
Kegunaan gabro sebagai bahan baku industry poles, tegel, ornamen, bahan
bangunan/pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan).

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.10
2. Warna Batuan
a. Warnasegar
: PutihKecokelatan
b. Warna lapuk
: Putih Kecokelatan
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
b.Granularitas
: Fanerik - Afanitik
c.Bentuk Kristal
: Anhedral - Subhedral
d.Relasi
: Inequigranular
: Kuarsa 30%, Piroksin 20%, Plagioklas 25%, Biotit 10%, Hornblende 15%
6. Jenis Batuan
: Batuan Beku Asam
7. Nama Batuan
: Batu Granit
8. Keterangan : 1. Kuarsa
4. Biotit
2. Piroksin
5. Hornblende
3. Plagioklas
GENESA BATUAN

Gambar 2.31.
Granit

GENESA DAN KEGUNAAN


Granit merupakan batuan yang berasal dari proses large intrusi, yaitu pembekuan bantuan
dalam suhu tinggi sehingga mineral-mineral penyusunnya akan sempurna dan berukuran besarbesar.
Granit merupakan batuan beku asam, batuan dalam atau disebut batuan
plutonik.Granit ini berbutir sangat kasar dengan kombinasi warna antara putih dengan abu abu.
Sebagai contoh granit pluton dari Pulau Karimun berwarna abu abu dengan butiran mineral
sangat besar.
Granit sering digunakan untuk pondasi galangan kapal, dermaga, pengeras jalan dan
bahan bangunan lainnya. Granit banyak digunakan untuk menunjang pembangunan teknik sipil
yang
memerlukan
kondisi
masif. Granit dapat
dipoles
untuk
lantai
dan
dekorasi. Granit mempunyai variasi warna yang indah

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.1
2. Warna Batuan
a. Warnasegar
: PutihKeabu-abuan
b. Warna lapuk
: Cokelat
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Hipokristalin
b.Granularitas
: Faneroporfiritik
c.Bentuk Kristal
: Euhedral - Anhedral
d.Relasi
: Inequigranular
: Plagioklas 10%, Biotit 10%, Hornblende 5%, Kuarsa 35%, Orthoklas 40%
6. Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediet
7. Nama Batuan
: Batu Diorit Porfir
8. Keterangan : 1. Plagioklas
4. Kuarsa
2. Biotit
5. Orthoklas
3. Hornblende
GENESA BATUAN

Gambar 2.22.
DioritPorfir
GENESA DAN KEGUNAAN
Kelompok batuan diorit ini, bila bertekstur faneritik disebut diorit dan apabila bertekstur
afanitik disebut andesit. Kelompok batuan ini berada di antara kelompok batuan asam dan batuan
basa, sehingga komposisi kimianya ataupun mineraloginya berada ditengah dari kedua kelompok
itu. Diorit terdapat sebagai stock, dike ataupunsill, juga sebagian kecil berasosiasi dengan tubuh
intsrusi yang besar dari batuan asam atau basa.
Berat jenis dari batuan ini adalah 2,85 - 3, dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi
bangunan, dan lain-lain.

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.4
2. Warna Batuan
a. Warna segar
: Cokelat Keputihan
b. Warna lapuk
: Cokelat
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
b.Granularitas
:Fanerik - Afanitik
c.Bentuk Kristal
: Subhedral-Anhedral
d.Relasi
: Inequigranular
: Kuarsa 30%, Plagioklas 25%, Piroksin 20%
Biotit 10%, Hornblende 15%
6. Jenis Batuan
: Batuan Beku Asam
7. Nama Batuan
: Batu Granit
8. Keterangan : 1. Kuarsa
4. Biotit
2. Plagioklas
5. Hornblende
3. Piroksin

GENESA BATUAN

Gambar 2.25.
Granit

GENESA DAN KEGUNAAN


Granit merupakan batuan yang berasal dari proses large intrusi, yaitu pembekuan bantuan
dalam suhu tinggi sehingga mineral-mineral penyusunnya akan sempurna dan berukuran besarbesar.
Granit merupakan batuan beku asam, batuan dalam atau disebut batuan
plutonik.Granit ini berbutir sangat kasar dengan kombinasi warna antara putih dengan abu abu.
Sebagai contoh granit pluton dari Pulau Karimun berwarna abu abu dengan butiran mineral
sangat besar.
Granit sering digunakan untuk pondasi galangan kapal, dermaga, pengeras jalan dan
bahan bangunan lainnya. Granit banyak digunakan untuk menunjang pembangunan teknik sipil

yang
memerlukan
kondisi
masif. Granit dapat
dekorasi. Granit mempunyai variasi warna yang indah.

dipoles

untuk

lantai

dan

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.5
2. Warna Batuan
a. Warnasegar
: PutihKeabu-abuan
b. Warna lapuk
: Cokelat Keabu-abuan
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Hipokristalin
b.Granularitas
: Faneroporfiritik
c.Bentuk Kristal
: Euhedral - Anhedral
d.Relasi
: Inequigranular
: Plagioklas 10%, Biotit 10%, Hornblende 5%, Kuarsa 35%, Orthoklas 40%
6. Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediet
7. Nama Batuan
:Batu Diorit Porfir
8. Keterangan :1. Plagioklas
4. Kuarsa
2. Biotit
5. Orthoklas
3. Hornblende

GENESA BATUAN

Gambar 2.26.
Diorit Porfir
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (intrusi) yang membentuk
morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai
lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Diorit porfir ini proses pembekuannya berlangsung
relatif lambat, namun sebagian mineral membeku pada saat mendekati permukaan dan membeku
relatif cepat, sehingga granularitas yang terbentuk adalah porfiritik dan derajat kristalisasi yang
terjadi adalah hipokristalin.
Batuan beku ini memiliki kegunaan sebagai bahan pengeras jalanan. Serta
dapatjugadigunakansebagaibahanpondasibangunan.

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.2
2. Warna Batuan
a. Warnasegar
: PutihKeabu-abuan
b. Warna lapuk
: Cokelat Keabu-abuan
3. Struktur Batuan
: Amigdaloidal
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Hipokristalin
b.Granularitas
: Porfiritik - Afanitik
c.Bentuk Kristal
: Euhedral - Anhedral
d.Relasi
: Inequigranular
: Plagioklas 35%, Biotit 5%, Kuarsa 40%, Orthoklas 5%, Piroksen 15%
6. Jenis Batuan
: Batuan Beku Intermediet
7. Nama Batuan
:Batu Dasit Porfir
8. Keterangan :1. Plagioklas
4. Kuarsa
2. Biotit
5. Orthoklas
3. Piroksen
GENESA BATUAN

Gambar 2.23.
BatuDasitPorfir
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini memiliki kandungan silika yang cukup tinggi dan viskositasnya juga relatif
tinggi. Contohnya pada lava andesitik yang sampai kepermukaan melalui celah kemudian
dipermukaan akan mengalami proses pendinginan yang relatif cepat, sehingga terbentuk kristal
yang hipokristalin dan memiliki ukuran butir yang porfiro afanitik, ada juga yang ukuran
butirnya besar dikelilingi massa dasarnya halus. Biasanya lava andesitik memiliki sifat cair,
sehingga bila yang dipermukaan lava telah sampai maka lava ini akan segera menyebar kedaerah
lain dengan penyebaran yang sangat luas.
Biasanya batu dasitporfir digunakan baik untuk bahan bangunan, pengaspalan jalan,
jembatan, bendungan serta dapat juga dipakai sebagai batu perhiasan.

eral

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN


DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan
: B.3
2. Warna Batuan
a. Warna segar
: Hitam Mengkilat
b. Warna lapuk
: Hitam
3. Struktur Batuan
: Masif
4. Tekstur
a.Derajat Kristalisasi
: Holohialin
b.Granularitas
: c.Bentuk Kristal
: d.Relasi
: : Gelas Silika
6. Jenis Batuan
: Batuan BekuAsam
7. Nama Batuan
: Batu Obsidian
8. Keterangan
: 1. GelasSilika

GENESA BATUAN

Gambar 2.24.
Obsidian
GENESA DAN KEGUNAAN
Obsidian merupakan salah satu contoh batuan beku yang terbentuk langsung dari hasil
pembekuan magma letusan gunung api. Magma yang membentuk batuanmengalami proses
pendinginan yang sangat cepat sehingga tidak terbentuk kristal atau bisa disebut
gelasan. Obsidian ini biasanya ditemukan dalam pinggiran dari aliran lava mineral felsik, dimana
batuan tersebut dapat membeku dengan cepat.
Kegunaan utama dari obsidian pada umumnya digunakan sebagai batuan untuk dekorasi, karena
obsidian mempunyai warna indah dan keras, di samping itu mudah dibentuk. Pada zaman
prasejarah, manusia purba memanfaatkan obsidian untuk senjata / kapak atau titikan penimbul
api. Karena sifatnya yang keras dan sangat resisten, obsidian dapat dimanfaatkan sebagai fondasi
bangunan. Selain itu, perlit hasil rekayasa dari obsidian dapat digunakan untuk bahan beton
ringan, dinding peredam, isolasi panas, bahan penggosok, saringan ataufilter, bahan pembawa
(media), dan campuran makanan ternak.

Anda mungkin juga menyukai