Gambar2.27.
Obsidian
GENESA DAN KEGUNAAN
Obsidian merupakan salah satu contoh batuan beku yang terbentuk langsung dari hasil
pembekuan magma letusan gunung api. Magma yang membentuk batuanmengalami proses
pendinginan yang sangat cepat sehingga tidak terbentuk kristal atau bisa disebut
gelasan. Obsidian ini biasanya ditemukan dalam pinggiran dari aliran lava mineral felsik, dimana
batuan tersebut dapat membeku dengan cepat.
Kegunaan utama dari obsidian pada umumnya digunakan sebagai batuan untuk dekorasi,
karena obsidian mempunyai warna indah dan keras, di samping itu mudah dibentuk. Pada zaman
prasejarah, manusia purba memanfaatkan obsidian untuk senjata / kapak atau titikan penimbul
api. Karena sifatnya yang keras dan sangat resisten, obsidian dapat dimanfaatkan sebagai fondasi
bangunan. Selain itu, perlit hasil rekayasa dari obsidian dapat digunakan untuk bahan beton
ringan, dinding peredam, isolasi panas, bahan penggosok, saringan ataufilter, bahan pembawa
(media), dan campuran makanan ternak.
eral
Gambar 2.30.
Diorit Porfir
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (intrusi) yang membentuk
morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai
lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Diorit porfir ini proses pembekuannya berlangsung
relatif lambat, namun sebagian mineral membeku pada saat mendekati permukaan dan membeku
relatif cepat, sehingga granularitas yang terbentuk adalah porfiritik dan derajat kristalisasi yang
terjadi adalah hipokristalin.
Batuan beku ini memiliki kegunaan sebagai bahan pengeras jalanan. Serta dapat juga
digunakan sebagai bahan pondasi bangunan.
eral
Gambar 2.28.
Andesit
GENESA DAN KEGUNAAN
Andesit banyak terdapat sebagai lava dan terjadi sebagai intrusi sekunder sebagai dike.
Gunung api di Jawa pada umumnya bersifat andesit. Secara genetik andesit termasuk batuan
vulkanik, sehingga pada saat terjadi penurunan suhu yang sangat cepat, maka terbentuk kristal
yang sebagian ( hipokristalin ). Granularitas dari andesit biasanya fanerik ( halus ) di dalam
bentuk yang euhedral subhedral.
Kegunaan pada andesit apabila digosok dengan baik dapat menghasilkan amdetis,
avanturin serta mata kucing yang diperjualbelikan sebagai batuan setengah mulia yang memiliki
nilai ekonomis. Andesit juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan gelas, kaca serta
beberapa batu perhiasan.
eral
GENESA BATUAN
Gambar 2.29.
Gabro
GENESA DAN KEGUNAAN
Kelompok batuan dalam yang sering disebut Gabro yang memiliki warna hitam
kehijauan dengan sifat batuannya tergolong basa strukturnya masif atau pejal, derajat kristalisasi
yang dimiliki oleh gabro yaitu holokristalin dimana mineral penyusun dari gabro yaitu mayoritas
adalah semuanya mineral kristalin, tekstur faneritik, susunan mineralnya seragam kasar. Gabro
terbentuk sebagai tubuh intrusi dan merupakan batuan yang umum terdapat dimana-mana,
berwarna gelap karena sebagian besar mineral penyusunnya adalah piroksin dan olivine.
Kegunaan gabro sebagai bahan baku industry poles, tegel, ornamen, bahan
bangunan/pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan).
eral
Gambar 2.31.
Granit
eral
Gambar 2.22.
DioritPorfir
GENESA DAN KEGUNAAN
Kelompok batuan diorit ini, bila bertekstur faneritik disebut diorit dan apabila bertekstur
afanitik disebut andesit. Kelompok batuan ini berada di antara kelompok batuan asam dan batuan
basa, sehingga komposisi kimianya ataupun mineraloginya berada ditengah dari kedua kelompok
itu. Diorit terdapat sebagai stock, dike ataupunsill, juga sebagian kecil berasosiasi dengan tubuh
intsrusi yang besar dari batuan asam atau basa.
Berat jenis dari batuan ini adalah 2,85 - 3, dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi
bangunan, dan lain-lain.
eral
GENESA BATUAN
Gambar 2.25.
Granit
yang
memerlukan
kondisi
masif. Granit dapat
dekorasi. Granit mempunyai variasi warna yang indah.
dipoles
untuk
lantai
dan
eral
GENESA BATUAN
Gambar 2.26.
Diorit Porfir
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (intrusi) yang membentuk
morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai
lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Diorit porfir ini proses pembekuannya berlangsung
relatif lambat, namun sebagian mineral membeku pada saat mendekati permukaan dan membeku
relatif cepat, sehingga granularitas yang terbentuk adalah porfiritik dan derajat kristalisasi yang
terjadi adalah hipokristalin.
Batuan beku ini memiliki kegunaan sebagai bahan pengeras jalanan. Serta
dapatjugadigunakansebagaibahanpondasibangunan.
eral
Gambar 2.23.
BatuDasitPorfir
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini memiliki kandungan silika yang cukup tinggi dan viskositasnya juga relatif
tinggi. Contohnya pada lava andesitik yang sampai kepermukaan melalui celah kemudian
dipermukaan akan mengalami proses pendinginan yang relatif cepat, sehingga terbentuk kristal
yang hipokristalin dan memiliki ukuran butir yang porfiro afanitik, ada juga yang ukuran
butirnya besar dikelilingi massa dasarnya halus. Biasanya lava andesitik memiliki sifat cair,
sehingga bila yang dipermukaan lava telah sampai maka lava ini akan segera menyebar kedaerah
lain dengan penyebaran yang sangat luas.
Biasanya batu dasitporfir digunakan baik untuk bahan bangunan, pengaspalan jalan,
jembatan, bendungan serta dapat juga dipakai sebagai batu perhiasan.
eral
GENESA BATUAN
Gambar 2.24.
Obsidian
GENESA DAN KEGUNAAN
Obsidian merupakan salah satu contoh batuan beku yang terbentuk langsung dari hasil
pembekuan magma letusan gunung api. Magma yang membentuk batuanmengalami proses
pendinginan yang sangat cepat sehingga tidak terbentuk kristal atau bisa disebut
gelasan. Obsidian ini biasanya ditemukan dalam pinggiran dari aliran lava mineral felsik, dimana
batuan tersebut dapat membeku dengan cepat.
Kegunaan utama dari obsidian pada umumnya digunakan sebagai batuan untuk dekorasi, karena
obsidian mempunyai warna indah dan keras, di samping itu mudah dibentuk. Pada zaman
prasejarah, manusia purba memanfaatkan obsidian untuk senjata / kapak atau titikan penimbul
api. Karena sifatnya yang keras dan sangat resisten, obsidian dapat dimanfaatkan sebagai fondasi
bangunan. Selain itu, perlit hasil rekayasa dari obsidian dapat digunakan untuk bahan beton
ringan, dinding peredam, isolasi panas, bahan penggosok, saringan ataufilter, bahan pembawa
(media), dan campuran makanan ternak.