Anda di halaman 1dari 4

PERIBAHASA INDONESIA

air beriak tanda tak


dalam > orang yang banyak bicara
biasanya kurang ilmunya.

air tenang
menghanyutkan > orang yang
pendiam biasanya banyak ilmunya.

asam di darat, garam di laut,


bertemu di belanga > kalau sudah
jodoh, walaupun jauh bertempat
tinggal pasti bertemu juga.

ayam bertelur di padi mati


kelaparan > orang yang selalu
kekurangan, meskipun
penghasilannya banyak.

air cucuran atap, jatuhnya ke


pelimbahan juga > sifat orang tua
pasti menurun pada anaknya.

bak pinang dibelah dua > sama


benar / serupa benar

berguru kepalang ajar, bagai


bunga kembang tak jadi > orang
belajar haruslah bersungguhsungguh tidak boleh setengahsetengah.

berani karena benar, takut


karena salah > orang yang
bersalah senantiasa dalam
ketakutan.

berat sama dipikul, ringan sama


dijinjing > sama-sama menderita
dan sama-sama bahagia.

buruk rupa cermin


dibelah > menyalahkan orang lain
meskipun dia sendiri yang bersalah.

buah yang jatuh tidak jauh dari


pohonnya > sifat seorang anak
tidak tidak jauh beda dari orang
tuanya.

air susu dibalas air


tuba > kebaikan dibalas kejahatan.

ada gula ada semut > dimana ada


kesenangan di situlah banyak orang
datang.

bagai mendapat durian


runtuh > mendapat keuntungan
yang tidak disangka-sangka.

bagai air di atas daun


talas > orang yang tidak punya
pendirian yang tetap.

bumi tak selebar daun


kelor > bumi tak sempit.

bagaikan api dengan


asap > persahabatan yang abadi

bagai anak ayam kehilangan


induk > bercerai berai karena
kehilangan tumpuan.

cupak sepanjang betung, adat


sepanjang jalan > hendaklah kita
melakukan sesuatu menurut adat
dan kebiasaan yang berlaku.

biarakan anjing menggonggong,


kafilah tetap berlalu > biarpun
banyak rintangan dalam usaha kita,
kita tidak boleh putus asa.

cepat kaki , ringan


tangan > cekatan dan lekas
mengerjakan sesuatu.

di luar bagai madu, di dalam


bagai empedu > mulutnya manis
tetapi hatinya jahat.

bagai kebakaran
jenggot > bingung tak karuan.

bagai makan buah simalakama,


dimakan bapak mati, tidak
dimakan ibu mati >melakukn dua
pekerjaan yang sama-sama
berbahaya.

dalam laut dapat diduga, dalam


hati siapa tahu > pikiran orang
tidak dapat diketahui.

dimana bumi berpijak, disitu


langit dijunjung > dimana kita
tinggal, hendaklah menurut adat
istiadat di negeri itu.

diam seribu bahasa > diam sama


sekali.

duduk sama rendah, berdiri


sama tinggi > sejajar
kedudukannya ( martabat /
tingkatannya )

hujan emas di negeri orang,


hujan batu di negeri
sendiri > sebaik-baik negeri orang
tidak sebaik negeri sendiri.

esa hilang dua


terbilang > berusaha harus dengan
keras hati sampai maksud tercapai.

gajah dipandang karena


gadingnya, harimau dipandang
karena belangnya >manusia
dipandang dengan segala yang ada
pada dirinya.

ilmu padi makin berisi makin


merunduk > makin banyak
pengetahuan makin merendahkan
diri.

jauh di mata dekat di


hati > sekalipun berjauhan, tapi
harus selalu ingat - mengingat.

jinak-jinak merpati hendak


ditangkap ia pun
terbang > seorang perempuan
yang pura-pura mau tetapi
sebenarnya tidak mau.

karena tak kenal, maka tak


sayang > kita harus mengenal
terlebih dahulu baru bisa
mengetahui baik buruknya.

ke bukit sama mendaki, ke lurah


sama menuruni > sama-sama
senang, sama-sama susah.

kuman di seberang lautan


tampak, gajah di pelupuk mata
tidak tampak >kesalahan orang
sedikit saja tampak tetapi kesalah
sendiri tidak disadari.

kunyah dahulu, baru


telan > pikirkan dahulu sebaikbaiknya, baru dikerjakan.

kecil-kecil cabe rawit > kecil


tetapi cerdik (membahayakan).

lain ladang lain belalang, lain


lubuk lain ikannya > tiap-tiap
negeri berlainan adat istiadatnya.

lidah tak bertulang > orang muda


mencela orang lain, dengan tidak
berpikir terlebih dahulu.

lepas dari mulut buaya masuk ke


mulut harimau > sama - sama
berbahaya.

gajah berjuang sama gajah,


pelanduk mati di tengahtengah > jika terjadi pertengkaran
antar orang besar, maka rakyat yang
akan menderita.

gali lubang tutup


lubang > membuat hutang baru
untuk menutup hutang lama.

guru makan berdiri, murid


kencing berlari > dalam segala hal
murid akan selalu mencontoh
gurunya, jika guru berbuat yang
tidak patut maka murid akan
berbuat yang jauh lebih buruk.

hanya sampai dibibir saja > apa


yang dikatakan tidak keluar dari isi
hatinya.
hemat pangkal kaya, rajin
pangkal pandai > kalau kita ingin
kaya hendaklah menabung
(berhemat), kalau kita ingin pandai
hendaklah rajin belajar.
harimau mati meninggalkan
belang, gajah mati
meninggalkan gading, orang
mati meninggalkan nama > orang
baik akan selalu meninggalkan nama
baik, sedamngkan orang jahat akan
meninggalkan nama buruk.
habis manis sepah
dibuang > setelah tidak berguna

lagi lalu dibuang tanpa dipedulikan


lagi.

lempar batu sembunyi


tangan > melakukan sesuatu tetapi
kemudian berdiam diri seolah - olah
tidak tahu menahu.

ombak yang kecil jangan


diabaikan > perkara yang kecil
yang mungkin mendatangkan
bahaya jangan diabaikan.

layang-layang putus
talinya > seseorang yang putus
harapan sudah tidak berdaya lagi
hanya berserah kepada nasib.

pagar makan tanaman > orang


yang dipercaya menjaga sesuatu,
tetapi ia sendiri yang merusaknya.

patah tumbuh hilang


berganti > suatu jabatan , apabila
yang menjabat berhenti, diganti
dengan yang baru.

pucuk dicinta ulam pun


tiba > yang diperoleh sesuai engan
yang diharapkan.

rambut sama hitam, hati masing


- masing > setiap orang
mempunyai kesenangan sendirisendiri.

seperti kuda lepas


pingitan > orang yang sangat
gembira karena lepas dari
kungkungan.

senjata makan tuan > binasa


karena tipu daya diri sendiri.

sambil menyelam minum


air > mendapatkan suatu
keuntungan , masih dapat mencari
keuntungan yang lain.

selama hayat dikandung


badan > selama kita masih hidup.

mati ikan karena umpan, mati


saya karena budi > kita bisa
celaka karena tingkah laku yang
kurang baik.

menjilat air ludah > orang yang


tidak mempunyai malu.

menyingsingkan lengan
baju > bekerja keras.

malu bertanya sesat di


jalan > orang yang malu bertanya
kepada orang yang lebih pandai
akan merugi.

memancing di air
keruh > mencari keuntungan dalam
perselisihan orang.
menegakkan benang
basah > melakukan pekerjaan yang
mustahil dilakukan.
masuk kandang kambing
mengembik, masuk kandang
kerbau menguak >menyesuaikan
diri dengan tempat dan keadaan.

masuk dari kuping kiri, keluar


lewat kuping kanan > tidak
mendengarkan nasehat.

si cebol hendak mencapai


bulan > menghendaki sesuatu yang
mustahil tercapai.

nasi sama ditanak, kerak sama


dimakan > sama-sama bekerja dan
memungut hasil.

nila setitik rusak susu


sebelanga > karena kesalahan
yang kecil hilang kebaikan yang
telah diperbuat.

sekali rengkuh dayung, dua tiga


pulau terlampaui > sekali
melakukan pekerjaan beberapa
maksud tercapai.

seperti kerbau dicocok


hidung > selalu menurut saja
karena kebodohannya.

seperti katak dalam


tempurung > sangat picik
pengetahuan/makin kurang luas
pandangannya.

orang haus diberi air > memberi


pertolongan kepada seseorang yang
sungguh mengharapkan bantuan.

tidak pasah kena pisau, tak sakit


kena alu > orang yang sangat
tabah menghadapi cobaan.

tak ada laut yang tak


berombak > tiap-tiap pekerjaan
ada resikonya.

tak ada gading yang tak


retak > tidak ada sesuatu yang
tiada cacatnya.

takkan lari gunung dikejar,


hilang kabut tampaklah

ia > jangan tergesa-gesa


mengerjakan sesuatu yang telah
pasti.

udang tak tahu di bungkuknya,


orang tak tahu di
buruknya > orang buruk yang
menyangka dirinya bagus

utang emas dapat dibayar, utang


budi dibawa mati > kebaikan
orang akan diingan selama-lamanya.

Anda mungkin juga menyukai