Anda di halaman 1dari 10

AGITASI DAN PENCAMPURAN

I.TUJUAN PERCOBAAN
- Menjelaskan hubungan antar variabel proses dalam pencampuran
- Memahami pola sirkulasi pengadukan
II.

DASAR TEORI
Proses pengolahan zat sangat tergantung pada pengadukan dan
pencampuran. Kedua istilah tersebut sering dianggap sama, meskipun
kenyataannya satu sama lain berbeda. Pengadukan (agitasi) menunjukkan
gerakan yang terinduksi dengan cara tertentu pada suatu bahan di dalam
bejana. Gerakan tersebut biasanya mempunyai pola sirkulasi tertentu.
Pengadukan sendiri dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain :

Membuat campuran homogen


Melarutkan partikel-partikel padat dalam cairan
Mempertahankan reaksi yang terjadi karena perpindahan
momentum dari pengadukan

Pencampuran (mixing) merupakan peristiwa penyebaran bahanbahan secara acak, bahan yang satu menyebar ke bahan yang lainnya dan
sebaliknya.
Macam-macam pengaduk
Berbagai macam pengaduk mempunyai kegunaan berbeda, juga
aliran dan pola yang ditimbulkannya, misalnya :
Turbin
Pengaduk turbin mempunyai jangkaun viskositas dari viskositas
rendah sampai sedang (1 sampai dengan 5 x 105) centi poise. Bentuk
pengauk turbin biasanya berdaun banyak, putaran dengan kecepatan tinggi,
bentuk daun lurus, melengkung dan tidak bersudut. Pola aliran yang
ditimbulkan berbentuk radial.
Jangkar

Bentuk ini menimbulkan pola aliran tangensial dengan jumlah


putaran rendah, daerah operasi dekat dengan dinding tangki, efektif untuk
larutan dengan viskositas tinggi (103-145) centi poise.
Waktu pencampuran
Pencampuran zat cair yang mampu bercampur (miscible) dalam
tangki

berlangsung

sangat

cepat

dalam

turbulen.

Impeller

dapat

menghasilkan kecepatan tinggi dan fluida bercampur dengan baik di sekitar


impeller karena adanya aliran turbullen yang kuat. Bila aliran berjalan
lambat mengalir ke arah dinding, maka terjadi pergolakan besar yang
berubah menjadi kecil, akan terjadi sirkulasi ke arah pusat impeller sehingga
terjadi pencampuran. Perhitungan atas dasar cara tersebut menunjukkan
penampuran hampir 99% yang dapat dicapai bila tangki mengalami sirkulasi
5 kali. Waktu pencampuran dapat diperkirakan dari korelasi aliran total yang
dihasilkan dari beberapa jenis impellar. Untuk turbin berdaun enam standar,
waktu pencampuran adalah :
q = 0,92 n Da3 (Dt/da)
TT = 5 v/ = 5(n2H/4) (1/0,92 n Da+2Dt)
nT

= (Da/Dt)2(Dt/H) = konstan = 4,3

Digunakan untuk tangki dan impeller tertentu, atau untuk berbagai


sistem yang secara geometri serupa. Waktu pencampuran diperkirakan
berbanding terbalik dengan kecepatan pengaduk. Digunakan untuj turbin
dengan (Da/Dt) = 1/3 dan (Dt/H) = 1, dan harga HTT adalah 36.
Korelasi umum untuk menentukan waktu pencampuran diberikan
oleh Norwood dan Metzer adalah :
ft = TT (nDa2)2/3q1/6Da1/2 = na(Da/Dt)2(Da/Dt)1/2(q/n2Da)1/6
H1/2Dt3/2

Untuk propeller adalah :


ft = TT (nDa2)2/3q1/6 = na(Da/Dt)3/2(Dt/H)1/2(q/n2Da)1/6
H1/2Dt
Untuk Da/Dt = 0,07 0,18
III.

ALAT DAN BAHAN


Alat-alat yang digunakan
- Stopwatch
- Viscometer
- Aerometer
- Termometer
- Gelas Kimia 1000 ml, 250 ml
- Gelas ukur 50 ml
- Pipet ukur, bola karet
- Pipet tetes
- Baskom/ ember
Bahan-bahan yang digunakan
- Tepung Kanji
- NaOH
- Indikator pp
- H2SO4
- Aquadest

IV.

PROSEDUR PERCOBAAN
- Menimbang 500 gr tepung kanji, larutkan dalam 2 liter air mendidih
- Memasukkan 14 liter air kedalam bejana kemudian disaring
- Memanaskan air yang berada didalam bajana hingga 850C
- Larutan kanji dipindahkan ketanki berpengaduk (tanki
-

pencampuran), kemudian mengaduk dengan kecepatan motor


Menambahkan indikator pp sebanyak 5 ml
Menentukan berat jenis, suhu dan viskositas larutan
Menambahkan 30 ml NaOH dan mengatur kecepatan motor

bersamaan dengan pengadukan pada 120 rpm


Mencatat waktu bila perubahan warna campuran telah merata

Menetralkan campuran dengan menambahkan 30 ml H2SO4 2 M


bersamaan

dengan

menjalankan

stopwatch,

mencatat

waktu

penetralan
Selanjutnya menentukan harga berat jenis, viskositas dan temperatur

campuran
Megulangi percobaan dengan kecepatan pengadukan 140 rpm dan
160 rpm.

V.

DATA PENGAMATAN
a. Variable tetap
- Panjang jangkar
- Diameter tanki
- Diameter pengaduk
b. Variable bebas
- Kecepatan pengadukan
c. Tabel pengamatan
NO

Penambahan Air
Mendidih

=
=
=

40 cm
28 cm
24 cm

70 rpm

Waktu perubahan warna (s)


t1 (NaOH)

t2 (H2SO4)

67 s

49 s

62 s

47 s

55 s

36 s

44 s

26 s

40
1

5 liter

37

4 liter

35
3

3 liter

2 liter

33

d. Berat jenis
Massa piknometer

Volume

Massa piknometer +

Densitas

kosong (gr)
30,5

piknometer
25,105

campuran (70 rpm)


55,00

(gr/ml)
0,9832

KURVA
WAKTU PERUBAHAN WARNA VS VOLUME AIR MENDIDIH

80
70
f(x) = 7.6x + 30.4
R = 0.97

60
50

waktu perubahan warna (s)

f(x) = 8x + 11.5
R = 0.94

40

t1
Linear (t1)

30

t2
Linear (t2)

20
10
0
1

volume air mendidih ( liter)

VI.

PERHITUNGAN
a. Pembuatan larutan
- H2SO4 2M 250 ml
1000
M 1=
BM

0,98 1,84 1000


96,09

= 18,38 M
M1 . V1 =

M2 . V2

18,39 M.V1 =
V1 =
=
-

2M . 250 ml
2 M .250 ml
18,39 M
27,2 ml

NaOH 2M 250 ml
M V BM
Gr =
=

gr
2 M 0,25 L 40 mol

20 gram

b. Pembuatan larutan kanji


Melarutkan 500 gram larutan kanji dalam 2 L air
c. Pengukuran densitas
volume piknometer=

m ( massa piknometer )( pikno kosong )


air

( 55,60530,5 ) gr
gr
1
ml

= 25,105 cm3

lar . kanji ( pada 70 rpm )=

m ( massa pikno+ kanji ) ( massa pikno kosong )


=
v
volume piknometer

( 55,60530,5 ) gr
25,105 cm3

= 0,9823 gr/cm3

VII.

ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan kali ini yaitu pengadukan (agitation) dan
pencampuran (mixing). Dapat kita ketahui dimana, perbedaan antara
pengadukan dan pencampuran yaitu pengadukan menunjukkan gerakan
yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan dalam bejana yang
gerakan

tersebut

biasanya

mempunyai

pola

sirkulasi.

Sedangkan

pencampuran sendiri ialah peristiwa menyebarnya bahan-bahab secara acak,


dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain dan begitupun
sebaliknya, sedangkan bahan-bahan yang belum terpisah dalam dua fase
atau lebih.
Pada percobaan ini agitator yang digunakan yaitu agitator jangkar
karena sesuai dengan tipe campuran yang diinginkan. Agitator jangkar
diopeasikan dengan kecepatan 70 rpm dan beroperasi dekat dengan dinding
tangki. Operasi dilakukan dengan 4 kali percobaan dengan variasi pada
penambahan air mendidih, yaitu 2 liter, 3 liter, 4 liter dan 5 liter.
Pada percobaan pertama yaitu dengan menggunakan 5 liter air
mendidih, yaitu pada saat penambahan 30 ml NaOH dengan konsentrasi 2
M maka waktu yang dibutuhkan untuk pencampurannya yaitu 67 detik yang
berubah menjadi warna merah jambu. Namun pada saat penambahan 30 ml
H2SO4 2 M membutuhkan waktu pencampuran 49 detik dengan warna
larutan putih kembali. Pada percobaan kedua yaitu dengan menggunakan 4

liter air mendidih, yaitu pada saat penambahan 30 ml NaOH dengan


konsentrasi 2 M maka waktu yang dibutuhkan untuk pencampurannya yaitu
62 detik yang berubah menjadi warna merah jambu. Namun pada saat
penambahan 30 ml H2SO4 2 M membutuhkan waktu pencampuran 47 detik
dengan warna larutan putih kembali. Pada percobaan ketiga yaitu dengan
menggunakan 3 liter air mendidih, yaitu pada saat penambahan 30 ml
NaOH dengan konsentrasi 2 M maka waktu yang dibutuhkan untuk
pencampurannya yaitu 55 detik yang berubah menjadi warna merah jambu.
Namun pada saat penambahan 30 ml H 2SO4 2 M membutuhkan waktu
pencampuran 36 detik dengan warna larutan putih kembali. Pada percobaan
keempat yaitu dengan menggunakan 2 liter air mendidih, yaitu pada saat
penambahan 30 ml NaOH dengan konsentrasi 2 M maka waktu yang
dibutuhkan untuk pencampurannya yaitu 44 detik yang berubah menjadi
warna merah jambu. Namun pada saat penambahan 30 ml H2SO4 2 M
membutuhkan waktu pencampuran 26 detik dengan warna larutan putih
kembali. Penambahan H2SO4 ini bertujuan untuk penetralan karena
campuran seelumnya bersifat basa kuat. Serta didapatkan suhu pada tiap
percobaan yaitu, percobaan 1 : 40, 2 : 37, 3 : 35, 4 : 33.
VIII.

KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
-

Agitasi adalah pemberian gerakan tertentu sehingga menimbulkan


reduksi gerakan pada bahan-bahan yang biasanya terjadi pada suatu

bejana.
Pencampuran atau mixing merupakan peristiwa penyebaran bahanbahan secara acak, bahan yang satu menyebar ke bahan yang lain dan

sebaliknya.
Pengaduk yang digunakan pada percobaan kali ini adalah jangkar, yaitu
yang menimbulkan pola aliran tangensial dengan jumlah putaran
rendah.

Penambahan H2SO4 dengan konsentrasi dan jumlah yang sama dengan


NaOH membuat viskositas dan densitas menurun karena adanya proses

penetralan antara kedua zat tersebut.


Waktu perubahan warna saat ditambahkan larutan NaOH yaitu 67s, 62s,
55s dan 44 s sedangkan pada saat penambahan larutan H 2SO4 yaitu 49s,
47s, 36 s dan 26s.

DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet, Satuan Operasi I , 2015. Politeknik Negeri Sriwijaya,
Palembang.

Anda mungkin juga menyukai