Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desy Suharnita

NIM : 3315133619

Prodi : Pendidikan Kimia 2013 (Bilingual)

RANGKUMAN KETERAMPILAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

 Percobaan 1 : KETERAMPILAN DASAR DI LABORATORIUM


1) Saya sudah mengenal beberapa macam alat yang sederhana dalam laboratorium kimia
serta penggunaannya. Misalnya, penggunaan tabung reaksi untuk mereaksikan zat-zat
kimia dalam jumlah sedikt yang berbentuk padat maupun cair serta dapat dipanaskan.
2) Pada pembuatan dan pengenalan gas NH 3, dengan mereaksikan kristal NH4Cl ± 0,5 g
dengan larutan NaOH 2M sebanyak 3mL kedalam tabung reaksi yang kemudian
dipanaskan sambil digoyangkan perlahan dengan penjepit kayu. Setelah larutan naik atau
mendidih, akan tercium bau dari gas NH3 dengan cara membaui dan meletakkan kertas
lakmus berwarna merah di dekat mulut tabunh yang membuktikan gas bersifat basa.
3) Ketika pengenceran menggunakan labu ukur, membuat larutan HCl ),1 M dari larutan
HCl 0,2 yang ditambahkan air aquades dengan mengunakan persamaan V1.M1=V2.M2,
dimana V adalah volume dan M adalah molaritas larutan. Pada pengenceran ini dilakukan
dengan cara menambahkan pelarut pada larutan yang di encerkan.
4) Pada pengenceran H2SO4 berbeda, karena pengenceran ini dilakukan dengan menuangkan
H2SO4 pekat sedikit demi sedikit kedalam pelarut, yaitu air aquades.
5) Pada metode penyaringan, dilakukan penyaringan endapan PbSO4 yang dibuat dari
pereaksian antara larutan H2SO4 dengan Pb(CH3OO)2.
6) Percobaan Titrasi asam-basa merupakan reaksi penetralan yang dapat dilakukan dengan
penitrasian larutan basa terhadap asidimetri atau sebaliknya penitrasian larutan asam
terhadap alkalimetri.
 Percobaan 2 : REAKSI KIMIA
1) Pada percobaan untuk menunjukan sifat asam atau basa suatu larutan, maka diuji dengan
indikator yang mana digunakan indikator PP (fenolftalein) untuk penunjuk sifat basa dan
indikator MM (metil merah) untuk penunjuk sifat asam.
2) Pada reaksi pembentukan endapan, dilakukan tiga percobaan yang mana percobaan
pertama untuk membuktikan adanya endapan Al, direaksikan larutan Al2(SO4)3 dengan
larutan NH4OH yang kemudian diberikan tetes demi tetes NH4OH. Pada percobaan
kedua untuk membuktikan adanya endapan Zn, larutan ZnSO4 direaksikan dengan larutan
NH4OH yang kemudian ditetesi NH4Oh sedikit demi sedikit. Dan pada percobaan ketiga
untuk membuktikan endapan Ba, dengan mereaksikan larutan BaCl2 dengan larutan
K2CrO4 dan kemudian mereaksikan larutan BaCl2 ditambah larutan HCl yang kemudian
direaksikan dengan larutan K2CrO4.
3) Pada reaksi pembentukan warna pada larutan yang dipengaruhi dengan bilangan oksidasi
dari tiap-tiap zat, dilakukan tiga percobaan. Pertama, mereaksikan H 2C2O4 dengan H2SO4
yang kemudian ditetesi terus secara perlahan dengan larutan KMnO 4 sampai warna
KMnO4 menghilang. Kedua, mereaksikan larutan FeSO4 dengan H2SO4 yang diberikan
tetes demi tetes larutan KMnO4. Kecepatan hilang warna larutan KMnO4 pada percobaan
pertama lebih cepat dibandingkan yang kedua. Percobaan ketiga, dengan mereaksikan
larutan FeCl3 dan larutan KSCN yang kemudian diberi tambahan kristal Na3PO4.
 Percobaan 3 : STOIKHIOMETRI
1) Mereaksikan Natrium hidroksida dengan Tembaha II sulfat yang dilakukan empat kali
percobaan yang mana tiap-tiap percobaan memiliki volume yang berbeda-beda.
Dilakukannya dengan cara menuangkan larutan CuSO4 kedalam larutan NaOH secara
perlahan-lahan yang kemudian akan membentuk endapan. Dimana saat endapat
dikeringkan akan dihitung massa endapan tersebut sehingga mendapatkan angka
koefisien dari reaksi tersebut.

 Percobaan 4 : TERMOKIMIA & REAKSI NaOH PADAT DENGAN LARUTAN HCl


1) Saya masih kurang paham tentang praktikum kali ini dikarenakan percobaan
menggunakan calorimeter sederhana setelah dilakukan perhitungan percobaan yang
dilakukan gagal. Namun, beberapa yang saya mengerti dari percobaan kali ini pada
percobaan pertaman untuk menentukan tetapan calorimeter digunakan air yang berbeda
suhu yang kemudian dicampur dalam calorimeter tersebut sehingga suhunya menjadi
netral. Kemudian untuk menentukan kalor reaksi netralisasi ini, dilakukan pencampuran
dari larutan HCl dengan larutan NaOH yang akan bereaksi didalam calorimeter dengan
ditandai dengan perubahan suhu.
2) Pada reaksi NaOh padat dengan larutan HCl dilakukan untuk mengetahui pengaruh jalan
reaksi terhadap perubahan entalpi dari reaksi tersebut yang dilakukan dengan tiga kali
percobaan. Pertama, natrium hidroksida padat dimasukkan kedalam larutan asam klorida.
Kemudian yang kedua, Natrium hidroksida padat dilarutkan dalam air. Dan yang ketika,
larutan NaOH pada percobaan kedua dimasukkan kedalam larutan asam klorida.
Harusnya pada percobaan ini, H1 = H2+ H3, namun kenyataannya saya gagal dalam
percobaan ini dikarenakan H1≠ H2 +H3.

 Percobaan 5 : PEMURNIAN
1) Memurnikan Naftalena dengan cara penguapan dan pengkristalan dari uap naftalena
(metode sublimasi) dengan cara memasukkan naftalena yang sudah dihaluskan kedalam
pinggan penguap yang kemudian ditutupi dengan kertas yang telah dilubangi, lalu
diletakkan corong yang telah ditutup tangkainya denga sedikit kapas. Kemudian
setelahnya pinggan dipanaskan dan akan terbentuk kristal-kristal naftalena yang
berbentuk seperti jarum di sekitar corong bagian dalam.
2) Metode pemisahan dan pemurnian zat cair menggunakan alat destilasi dengan cara
penyulingan. Dimana air the akan di panaskan kemudian akan menguap dan uap tersebut
menjadi larutan bening (tidak berwarna) yang menjadi destilat dari air the tersebut.

 Percobaan 6 : PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI PADA SISTEM


KESETIMBANGAN
1) Untuk mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi pada sistem kesetimbangan dilakukan
dengan mereaksikan air dengan 3 tetesan KSCN dan 3 tetesan FeCl3 dalam gelas kimia
yang dibagi kedala lima tabung reaksi secara sama rata, dan masing-masing tabung diberi
perlakuan yang berbeda. Pada tabung 1, tidak diberi apapun karena sebagai pembanding.
Pada tabung 2, diberi tetesan KSCN pekat. Pada tabung 3, diberi tetesan FeCl 3. Bila
dibandingkan warna pada tabung 2 dan tabung 3 lebih pekat tabung 2 karena pada
awalnya tetesan KSCN diberikan lebih banyak dibandingkan tetesan FeCl3 yang mana
diberi tambahan konsentrasi pada zat pereaksi sehingga ksetimbangan bergeser kearah
hasil reaksi. Pada tabung 4, diberi tambahan kristal Na2HPO4 yang mana memperkecil
konsentrasi zat pereaksi sehingga sistem kesetimbangan bergeser kearah zat itu sendiri.
Dan tabung 5, diberi tambah air yang membuat konsentrasi semua komponen diperkecil
dan terjadi pengenceran sehingga dikatakan memperbesar volume yang mana
kesetimbangan bergeser kearah jumlah koefisien yang besar yaitu zat pereaksi.
2) Dan percobaan yang kedua menggunakan air teh yang diberi tambahan air dan dikatakan
sebagai pengenceran sehingga terjadi penambahan volume sehingga kesetimbangan
bergeser membuat air teh memiliki warna yang lebih pudar dibandingkan sebelumnya.

 Percobaan 7 : HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI KOMPONEN DALAM


SISTEM KESETIMBANGAN
1) Untuk mengetahui hubingan antara konsentrasi komponen dalam sistem kesetimbangan
dilakukan percobaan dengan membagi larutan KSCN kedalam 5 tabung reaksi yang
diberikan perlakuan berbeda-beda yaitu meberikan larutan FeCl3 yang berbeda-beda
konsentrasinya pada tiap-tiap tabung. Kemudian bandingkan warna tiap-tiap tabung.
Dilakukan pembandingan dengan tabung yang memiliki larutan FeCl3 dengan konsentrasi
paling tinggi dengan tabung lainnya. Lalu, samakan warna larutan tersebut, bila tidak
sama kurangi larutan yang memiliki warna lebih pekat dan bandingkan tinggi dari
masing-masing larutan tersbut. Setelah itu dilakukan perhitungan yaitu dengan cara
konsentrasi hasil reaksi dibagi dengan reaktan sehingga mendapatkan nilai tetapan
kesetimbangan.

Anda mungkin juga menyukai