Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

Pada hari ini


tanggal
, bulan
, tahun
Kami yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
: Andre Muslim Dubari
No. KTP
: 1050060710865003
Jabatan
: Finance Manager
Perusahaan
: Desa Ternak
Alamat
: Jl. Gagak no 84 Bandung
Telepon/ Hp
: 0852 2133 0906
E-mail
: andremuslimdubari@yahoo.com
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Desa Ternak yang selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama
No. KTP
Alamat
Telepon/ Hp
E-mail

:
:
:
:
:

Dalam hal ini bertindak sebagai pemilik hewan ternak berupa kambing, yang selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua.
Kedua belah pihak telah memahami isi proposal dan sepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian
kerjasama yang kemudian diatur dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1.
2.
3.
4.

PASAL I
DEFINISI UMUM
Produk yang ditawarkan Pihak Pertama adalah investasi dalam bentuk ternak yang dikemas
dalam paket investasi. 1 (satu) paket investasi adalah untuk 1 (satu) ekor hewan ternak
termasuk dengan jasa pemeliharaan yang akan dijelaskan kemudian.
Hewan ternak yang merupakan investasi dari Pihak Kedua untuk kemudian disebut sebagai
ternak indukan.
Hewan ternak yang merupakan keturunan dari ternak indukan untuk kemudian disebut sebagai
ternak turunan.
Lokasi pemeliharaan ternak dilakukan di Kampung Kadulisung, Desa Sangiang Jaya, Kecamatan
Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten.

PASAL II
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

1. Pihak Kedua menyerahkan sejumlah dana kepada Pihak Pertama dengan nominal yang tertera

2.

pada kwitansi yang sah (terdapat tanda tangan dari kedua belah pihak), yang kemudian dana
tersebut digunakan oleh Pihak Pertama untuk membeli hewan ternak sesuai dengan permintaan dari
Pihak Kedua dan pemeliharaan hewan ternak.
Selama jangka waktu kerjasama yang akan dijelaskan kemudian , Pihak Pertama berkewajiban
memberikan jasa berupa pemeliharaan ternak kepada Pihak Kedua sebagai pemilik hewan ternak
dengan rincian sebagai berikut :
2.1. Pemberian pakan ternak secara teratur setiap harinya sesuai dengan kebutuhan ternak tersebut.
2.2. Pemberian konsentrat per hari sesuai dengan kebutuhan ternak tersebut.
2.3. Pemberian jasa inseminasi dan membantu dalam proses kelahiran.

Halaman 1 dari 4

2.4. Menjaga kesehatan hewan ternak.


2.5. Mengganti ternak yang hilang/mati
3. Pihak Pertama berkewajiban menyerahkan laporan perkembangan ternak milik Pihak Kedua
melalui email ataupun website resmi. Laporan yang disertakan mencakup usia, berat, kondisi
kesehatan dan rekomendasi waktu yang tepat untuk menjual ternak indukan dan turunan
berdasarkan usia dan berat sehingga bisa dicapai keuntungan maksimal dan/atau mengurangi
kemungkinan kerugian karena penurunan nilai jual ternak akibat usia.

4. Pihak Kedua berhak untuk mencairkan investasinya kapanpun, baik dalam jangka waktu kerjasama
(akan dijelaskan kemudian) maupun diluar. Pada proses tersebut Pihak Pertama wajib menyertakan
foto penimbangan ternak sebagai bukti otentik penentuan nilai jual (akan dijelaskan kemudian)
ternak.

5. Pihak Pertama akan memberikan jasa pemeliharaan untuk dapat memastikan Pihak Kedua
mendapatkan hak berupa 2 (dua) ekor ternak anakan dengan berat cukup, sehingga nilai jual total
ternak indukan dan ternak indukan milik klien mengalami peningkatan 70% dari nilai investasi
awal. Kewajiban ini dilaksanakan dengan memerhatikan poin jangka waktu kerjasama.

PASAL III
JANGKA WAKTU KERJASAMA

1. Kedua belah pihak telah sepakat bahwa masa perjanjian ini berlaku sejak surat perjanjian kerjasama
ini ditandatangani hingga jasa pemeliharan ternak berakhir, yaitu :
1.1. Selama 2 (dua) tahun terhitung sejak surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani, atau
1.2. Ketika target penambahan nilai investasi sebesar 70% tercapai sebelum jangka waktu 2 (dua)
tahun, atau
1.3. Kapanpun Pihak Kedua memutuskan untuk menjual ternak indukan dan anakan miliknya
sebelum salah satu dari dua kondisi diatas tercapai, dengan catatan Pihak Pertama tidak
berkewajiban untuk memenuhi target 70% penambahan nilai investasi.
PASAL IV
PEMBAYARAN

1. Total biaya yang harus dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama untuk pembelian
hewan ternak adalah Rp 1.000.000,00 (terbilang: satu juta rupiah) untuk 1 (satu) paket investasi.

2. Proses pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau transfer melalui rekening :
Nama
Nomor Rekening
Bank

: Andre Muslim Dubari


: 1300004629229
: Mandiri

Nama
Nomor Rekening
Bank

: Andre Muslim Dubari


: 7770905634
: BCA

3. Apabila Pihak Kedua melakukan pembayaran dengan transfer, maka Pihak Kedua berkewajiban
untuk mengirimkan salinan kwitansi pembayaran kepada Pihak Pertama melalui email :
desaternak@gmail.com paling lama 1 (satu) minggu setelah melakukan transfer.

Halaman 2 dari 4

4. Apabila Pihak Kedua melakukan pembayaran dengan transfer, maka Pihak Kedua akan
menambahkan 2 (dua) digit angka unik pada nilai yang ditransfer untuk memudahkan proses
pengecekan dan konfirmasi pembayaran.
Contoh : transfer ke rekening Mandiri sebesar Rp.1.000.023,00 , pada email konfirmasi pembayaran
(atau via sms ke 0852 2133 0906) Pihak Kedua akan menyertakan informasi berupa jumlah transfer
agar dapat didata Pihak Pertama.
PASAL V
PEMBAGIAN HASIL

1. Pihak Kedua berhak atas hasil investasi ternak berupa dua ekor kambing/ domba yang merupakan
anak dari kambing/ domba (turunan) yang berasal dari investasi Pihak Kedua.

2. Nilai jual ternak indukan maupun ternak anakan adalah sebesar Rp. 30.000,00/kilogram berat
badan ternak pada saat Pihak Kedua memutuskan mencairkan investasinya di Pihak Pertama.

3. Pihak Pertama akan mendapatkan nilai bagi hasil penjualan senilai 8% dari nilai jual ternak anakan.
4. Pihak Kedua berhak atas nilai jual ternak indukan. Pihak Pertama berhak untuk mendapatkan bagi
hasil keuntungan senilai 8% dari keuntungan penjualan ternak indukan. Keuntungan penjualan ternak
indukan merupakan selisih antara nilai jual ternak indukan dan nilai investasi awal sebagai mana
diterangkan pada pasal II.

5. Selain yang telah disebutkan pada diatas Pihak Kedua tidak berhak atas apapun dari Pihak
Pertama, dan seluruh dari hasil kegiatan investasi dan peternakan selain yang tertera pada pasal V
adalah milik Pihak Pertama.

PASAL VI
RESIKO

1. Resiko kehilangan atau kematian hewan ternak milik Pihak Kedua akibat kegiatan peternakan yang
dilakukan oleh Pihak Pertama adalah tanggung jawab dari Pihak Pertama hanya selama jangka
waktu kerja sama dan diluar kondisi force majeure.

2. Bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh Pihak Pertama terhadap resiko yang dimaksudkan
pada pasal VI ayat 1 adalah berupa pengembalian biaya sejumlah modal investasi atau sejumlah
dana senilai harga hewan ternak tersebut dan atau penggantian hewan ternak yang baru.

3. Jika resiko yang disebutkan di atas terjadi pada hewan ternak yang merupakan ternak indukan, dan
jika bentuk tanggung jawab yang diinginkan oleh Pihak Kedua adalah proses pengembalian uang,
maka Pihak Pertama berkewajiban mengembalikan biaya sejumlah modal investasi yang disepakati.

4. Jika bentuk pengembalian yang dinginkan adalah penggantian ternak indukan, maka Pihak Pertama
berkewajiban menggantikan dengan ternak indukan baru yang mendekati kondisi usia dan berat yang
hampir sama dengan ternak indukan yang digantikan.

5. Jika resiko yang disebutkan di atas terjadi pada hewan ternak yang merupakan ternak turunan, dan
jika bentuk tanggung jawab yang diinginkan oleh Pihak Kedua adalah proses pengembalian uang,
maka Pihak Pertama berkewajiban mengembalikan biaya sejumlah harga ternak turunan tersebut

Halaman 3 dari 4

yang harga tersebut ditentukan oleh Pihak Pertama dengan memperhitungkan data berat badan
terakhir ternak turunan tersebut dikalikan nilai jual perkilogram berat badan yang telah disepakati.

6. Jika bentuk tanggung jawab yang diinginkan oleh Pihak Kedua adalah proses penggantian ternak,
maka Pihak Pertama berkewajiban menggantikan dengan hewan ternak baru yang mendekati
kondisi usia dan berat yang hampir sama dengan ternak turunan yang digantikan.
PASAL VII
SANKSI

1. Apabila terjadi perselisihan mengenai kerjasama ini, kedua belah pihak sepakat setuju untuk
menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
PASAL VIII
LAIN-LAIN

1. Apabila terdapat perubahan dalam pelaksanaan kerja sama, maka akan dibuat perjanjian kerjasama
yang baru antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
2. Surat perjanjian kerjasama yang berlaku adalah surat perjanjian kerjasama yang terbaru menurut
waktu yang tertera pada surat perjanjian kerjasama.

Pihak Kedua

Pihak Pertama

Andre M. Dubari

Halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai