Anda di halaman 1dari 4

Bahaya Cinta Dunia dan Ciri-Ciri Orang yang Terkena

Penyakit Al-Wahn
Kaum Muslim Sidang Jamaah Jumat yang Insya Allah di rahmati Allah. Pantasnya
Kita sebagai Hamba Allah SWT. Untuk Senantiasa, memuja dan memuji Allah
SWT, atas segala Limpahan Rahmat dan Karunia Allah SWT, yang tidak pernah
terputus diberikannya kepada Kita. Sehingga, kalu kota mencoba menghitung
dalam nikmat Allah untuk satu detik saja, niscaya kita akan mampu
menghitungnya, betapa dalam satu detik itu, kita menikmati jutaaan nikmat
Allah, apa lagi kita mencoba menghitung nikmat Allah dalam satu jam, satu hari,
satu minggu, satu tahun, bahkan seumur kita, kita menikmati berbagai macam
nikmat-nikmat Allah SWT, tetapi kita sering lupa, untuk bersyukur kepada Allah
SWT, WA KALA TA ALA, WA QALILUN MIN IBADIIH SYAKUR. Amat sedit dari
Hamba-hambaku yang mau bersyukur kata ALLAH SWT.
Salam dan Shalat buat baginda kita Muhammad SAW, sebagai panutan kita, dan
figur kita, di dalam menjalan agama yang mulia ini, baik dalam proses
menyampaikannya kepada orang lain, baik dalam proses mengamalkannya
dalam kehidupan kita sehari-hari. Tiada jalan dalam menuju keridhoaan Allah/
atau Surga Allah, kecuali melalui syariat yang telah ditinggalkan Rasulullah SAW.
Kaum muslim sidang Jamaat
Setiap hari, bahkan setiap detik, kita berpikir, untuk menambah, kekayaan kita.
Berpikir untuk hari esok kita apa yang kita makan, bagaimana kita
melangsungkan kehidupan kita di dunia ini, berpikir bagaimana membangun
rumah, berpikir bagaimana menabung untuk hari depan anak-anaknya, berpikir
bisa sawah ladang yang luas, berpikir untuk mendaptkan kedudukan dan
jabatan yang lebih tinggi, berpikir dan berpikir, hari-hari kita, demi untuk masa
depan kita, tapi masa depan yang singkat, masa depan yang sudah dijamin oleh
Allah SWT, bahwa tidak akan pernah mati seorang jiwapun, kecuali apabila
reskinya telah habis, sebagaimana Rasulullah SAW menyebutkan dalam
sabdanya :
TIDAK AKAN MATI, SEORANG JIWAPUN, - HATTA TASTAUFA, MI RIZKIHA, SAMPAI
DIA MENGHABISKAN REZKINYA, YANG DIBERIKAN ATAU DIJATAHKAN OLEH ALLAH
SWT.
Tetapi kita lalai, dan sering kita lalai, memikirkan hari yang lebih jauh, hari yang
dimana tidak ada lagi hari sesudahnya, kehidupan yang kekal, kehidupan yang
selamanya, bahkan itulah kehidupan yang hakikih, itulah hari akhirat.
Bagaimana kita memikirkan hari itu? Adalah dengan meningkatkan kualitas
keimanan kita, bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas iman kita? Adalah
dengan menambah amal ibadah kita kepada Allah SWT.
Tapi, jarang sekali diantara kita, yang mencoba menghisab, yang mencoba
menghitung, yang mencoba memprediksi bagaimana kondisi keimanannya hari

ini, bagaimana kondisi keimanannya saat dia meninggal;kan dunia ini,


bagaimana kondisi keimanan saat amalnya diperhitungkan di akhirat kelak. Oleh
sebab itu, sebagai orang mumin, yang mengingkan mendapatkan kebahagiaan
ukhrowih, dia akan berusaha, mendeteksi derajat keimanannya, sebagaimana
dia selalu menghitung-hitung, berapa uang yang tersimpan, berapa keuntungan
yang sudah didapatkan, waktu dia hidup di dunia ini.
Salah satu hal yang sangat membahayakan iman seseorang, penyakit yang
sangat, yang menimbulkan kekuatiran kepada keimanan seseorang, banyak
Ayat-ayat maupun hadist-hadist Rasulullah SAW yang menjelaskan hal tersebut
yaitu, HUBBUDUNYA CINTA DUNIA, karena cinta dunia, kita lihat petani,
membanting tulang, di tengah teriknya panas matahari, kita lihat pedagang,
membeli atau berutang di bank untuk melancarkan usahanya, kita
membantinmg dan memikirkan segala upaya, untuk kehidupan itu, Apakh
sebanding hal yang sama untuk kehidupan akhirat kita, apabila tidak, berarti kita
sudah terindikasi, punya orientasi hidup/punya tujuan hidup, hanya di dunia
semata.
Oleh sebab itu, dalam khutbah yang singkat ini, kita coba melihat, mendeteksi
diri kita masing-masing, apakah kita terjangkit, penyakit AL WAHN,
HUBBUDUNYA WA KAHIRATUL MAUT, sebagaimana Rasulullah SAW yang di
sebutkan dalam Sabdanya.
Banyak Ayat-ayat Allah yang disebutkan dalam Al Quran, yang telah
menegaskan, betapa hina dinanya dunianya ini, dan betapa bahaya dunia ini,
apabila menjadi tyujuan hidup seseorang, dimana, sebagaimana Allah
SWTberfirman dalam begitu banyak ayat, yang salah satunya, yaitu :
WA MAN HAYATTA DUNNYA, ILLAL MATA GURUR Tidaklah kehidupan di dunia ini
selain sebuah kesengangan yang menipu. Bagai sebuah fatamorgana yang
dilihat seseorang, ketika ia berjalan di tengah padang pasir luas, atau di jalan
lintas yang begitu panjang, terlihat ia didepan sana bagikan air, yang ia dalam
keadaan dahaga, dia berpacu dan mengejar selalu, namun tidak pernah
mendapatkan air itu, badannya bertambah letih, bayang-bayang fatamorgana
selalu di depannya, dia kejar dan dia kejaR, tanpa dia sadari, ajal telah datang
menjemputnya, dalam perumpamaan yang lain, Orang telah meminum dunia
kedalam hatinya, bagaikan orang yang meminum air laut, semakin diminum,
semakin haus, semakin ditambah, semakin haus, bukan malah menghilangkan
dahaganya.
Oleh sebab itu, janganlah kita sebagai seseorang yang beriman kepada Allah
SWT, beriman kepada kehidupan hari akhirat, tertipu dengan permainanpermainan dan sendau gurau, yang hirup pikuk di dunia ini.
Allah SWT juga menyampaikan dalan ayat lain, WA MAN HAYATUDUNNIA WAL
AKHIRATI ILAL KALIL Tiadalah perumpamana kehidupan dunia itu jika dibanding
dengan kehidupan akhirat, itu sangat sedikit, tidak ada bandingannya. ALLAH
SWT mengatakan lagi, WAL AKHIRATU KHAIRUN WA ABKA. Kehidupan Akhirat
itu lebih baik, dan lebih kekal. BAL TUK SIRUNAL HAYATTADUNNIYA, WAL

AKHIRATU KHAIRUN WA ABKA. Jika kalian lebih mengutamakan, lebih mencintai,


kehidupan dunia, padahal akhirat jauh lebih baik, dan lebih kekal. Dan masih
banyak lagi ayat-ayat Al-Quran, yang memperingatkan kita, terhadap,
menjadikan kehidupan dunia sebagai harapan hidup, tujuan hidup, tapi berarti
kita tidak boleh, mencicipi kenikmatan dunia, yang dilarang adalah, menjadikan
hati kita terfokus terhdapa kehidupan dunia, tapi kita boleh, memanfaatkan
dunia, untuk mendapatkan kebahagian akhirat, dunia sebagai jalan menuju
akhirat, dunia sebagai DARUL MAMAR LA DARUL QARAR. Dunia sebagaitempat
lewat atau jalan saja bukan dunia sebagai tempat menetap.
Dalam banyak ayat-ayat lain, ALLAH SWT, dalam firmannya :
ULA IKALLAZINAS TARA UL HAYATUNDUNNIYA BIL AKHIRA. Mereka orang-orang
yang telah membeli kehdupan dunia dengan akhiratnya, FALA YU AKH UKH
ANHU MUL AZABU AZIM Tidak akan diringakan bagi mereka azab sedikitpun.
Kemudian ayat yang lain. WAMINNANASI MAN YUK JIBUKA KAULU FIL HAYATI
DUNNIYA. Diantara manusia itu ada orang yang membuatmu tergiur, tentang
penjelasan, tentang kehidupan dunia ini, bagaimana berbisnis yang sukses,
bagaimana berdagang yang sukses dan seterusnya dan seterusnya dan
membuatnya tergiur-tergiur selalu. Dan menyebabkan kita menjauh dari
kehidupan kita, yaitu kehidupah Ukhrowi atau kehidupan akhirat.
Kemudian, Sabda Rasullulah SAW , bagaimana bahaya cinta dunia, bisa
menyebabkan seseorang menjual agamanya, menjual akidahnya, hadist
Rasulullah SAW di riwayatkan oleh Bukhari i Muslim :
BADIRU BIL AKMALI FITANA Bersegeralah beramal sholeh, sebelum datang
fitnah-fitnah yang banyak. Bagaimana fitnah itu, YUMSI RAJULU MUKMINAN WA
YUSBIHU KAFIRUN. Dimana fitnah itu menggoncangkan iman seseorang. Dimana
di sore hari orang itum masih ber Iman, tetapi di pagi hari dia telah menjadi kafir.
Atau dia dipagi hari ia beriman, namun di sore harinya di menjadi kafir, apa
penyebabnya? Akhir hadist tersebut menyebutkan. YABI U DINAHU BI ARABIN
MINAT DUNNIYA, Dia menjual agamanya, dengan secuail kesenagnan duniawi.
Inilah kondisi, realita kebanyak orang sekarang, tidak mengapa dia melanggar
akidah, tidak mengapa mencela agama, demi mendapatkan kesenangan
duniawi, bisa berbentuk popularitas, bisa berbentuk kedudukan jabatan, dan
seterusnya.
Digambarkan bahwa orang kafir mempermainkan dan melecehkan orang-orang
islam, lalu sahabat bertanya Apakah saat itu kami sangat sedikit Rasulullah. Lalu
rasulullah menjawab tidak, Kalian itu jumlahnya besar. Tapi kalian itu bagaikan
buih di pinggir pantai, yang di ombang-ambing oleh air pantai. Jumlah kalian
besar tapi tidak bermutu, tidak berkualitas. Tidak bisa menentukan alur hidup
sendiri, dibawa kemana saja terombang-ambing oleh arus. Cuma jadi pengekor,
bukan penentu keputusan, atau pelopor. Maka demikian yang Rasulullah
katakan TATAB TABANA SANA MANBAKLAKUM KHAWATIBKUBLA Kalian akan
mengikuti kebiasaan kebiasaan umat yang berlalu, karena inilah yang
menyebabkan kita. Betapa kita dalam metode berpakaian, pendidikan, politik,

ekonomi, budaya kita memakai metyode-metode orang-orang yang menjahi


petunjuk Allah SWT.
Lalu Rasulullah menyebutkan dalam sabdanya tadi, kalian bagaikan buih, Allah
mencabut, dari hati musuh kalian rasa gentar dan takut terhadap kalian
kemudian berbangga diatas kaum Muslimin, kemudian ALLAH menjatuhkan
penyakit AL WAHN kepada kalian. Lalu para sahabat bertanya apa itu Al WAHN,.
HUBBU DUNNIYA WA KHAIRATUL MAUT. Cinta Dunia dan Takut mati. Itulah
karena kita telah menjadikan kehidupan dunia ini sebagai tujuan hidup.
Dan masih banyak lagi hadist-hadist Rasulullah yang menyebutkan kejatuhan
Umat Islam karena mengejar dunia, lebih mencintai dunia dari pada kehidupan
Akhirat.
Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama, mendeteksi diri kita, dengan
mengetahui ciri-ciri apa sih itu dengan penyakit Al WAHN :
Di antara ciri-ciri orang yang terkena penyakit Al-Wahn adalah sebagai berikut:
1. Tidak senang beribadah. Termasuk dalam hal ini adalah malas beribadah
dan ketika beribadah ia melakukannya secara kilat dan ingin cepat-cepat
selesai.
Meninggalkan ibadah-ibadah wajib, demi tugas-tugas duniawi, Petani karena
sibuk diladang, pegawai sibuk dikantor, bisnis sibuk denganrapatnya, pejabat
sibuk dengan jabatannya dan seterusnya. Malas beribadah, kalopun
beribadah, ibadahnya kilat, ingin cepat selesai, tidak merasa tenang ketika
beribadah, apalagi jika malas menambahkan ibadah sunnah-sunnah.
2. Bakhil dan kikir. Orang yang cinta dunia akan cenderung kikir dan bakhil, ia
khawatir jika akan bersedekah nanti akan mengurangi hartanya.
3. Suka berdusta. Suka berdusta si sini sifatnya umum, baik itu dalam jual beli
maupun dalam bidang yang lainnya. Ia tidak takut dengan ancaman dari Allah
maka ia berdusta.
4. Suka berkhianat atau ingkar janji.
5. Pengecut dan malu dengan kebenaran.
6. Tidak mau beramar maruf dan nahi munkar.
7. Hasad , penyakit dengki.
8. Suka balas dendam, tidak mau memberi maaf.
9. Hubbu sahawat, suka menuruti hawa nafsunya.
10.Arriya, suka pamer.
Demkianlah ciri-ciri dari penyakit AL WAHN olehnya itu marilah bersama-sama
kita meningkatkan keimanan kita semua, karena itulah cara yang paling ampuh
agar kita bisa terhindar dari penyakit Al WAHN, semoga kita di beri Taufik Oleh
ALLAH SWT untuk menjadikan dunia ini, sebagai ladang amal, alat untuk mencari
akhirat, dan bukan sebagai alat untuk menhancurkan agama kita. Dan melindas
akhirat kita sendiri. Semoga ALLAH SWT MELINDUNGI KITA SEMUA, AMIN-AMIN.
BARAKALLAHU.

Anda mungkin juga menyukai