TINJAUAN PUSTAKA
penerimaan. Waktu tunggu harus kurang dari 15 menit. Segera setelah produk
datang dan diturunkan di area penerimaan (receiving yard) produk harus segera
diperiksa dan dimasukan kedalam container plastik dan ditutup dengan es untuk
segera bawah ke ruang penyimpanan.
2.4 Penanganan pada saat penyimpanan
Juniarto (2003), segera setelah ikan diperiksa dan diterima di area
penerimaan (receiving yard) ikan segera di masukan ke dalam wadah-wadah yang
diberi es dan diberi tutup, dan diberi label tanggal penerimaan dan simpan pada
suhu yang sesuai untuk dingin simpan pada cold storage suhu 2 - 4oC dan untuk
produk seafood beku di simpan pada ruang beku dengan suhu di bawah 18oC. Hal
yang perlu di perhatikan pada saat penyimpanan produk di antaranya adalah :
1. Ruang pendingin harus tertata rapi, lampu dan kipas angin bekerja dengan
baik, pintu mudah di buka dan di tutup serta ada plastik curtain.
2. Terdapat pemisahan dari produk,tidak boleh ikan-ikan di campur.
3. Tidak boleh ada benda-benda asing selain produk seafood itu sendiri.
4. Tiap produk seafood diberi perlindungan yang cukup seperti di tutup
dengan plastik.
5. Semua container yang digunakan berada dalam keaadaan bersih.
2. Kontaminasi
Kontaminasi adalah penularan kotoran, mikroba pembusuk atau pathogen
(penyebab penyakit) dan bahan kimia berbahaya ketubuh ikan yang berasal dari
lingkungan di sekelilingnya saat masih hidup, dan saat pengangkutan sehingga
ikan yang tertular menjadi tercemar dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi
meskipun kondisinya segar (Aprianto, 1989).
Prinsip untuk mencegah terjadinya kontaminasi antara lain :
- Menangkap/ memelihara ikan diperairan yang tidak tercemar oleh kotoran,
mikroba pembusuk atau pathogen (penyebab penyakit) dan bahan kimia yang
berbahaya.
- Menggunakan air bersih dengan standar air bahan baku untuk diminum, untuk
mencuci, dan mengemas ikan.
- Menggunakan es yang di buat dari air bersih, disimpan, di angkut, dan
dihancurkan dengan peralatan yang bersih.
- Menggunakan bahan pengemas, peralatan dan bangunan yang bersih, dimana
permukaanya yang bersentuhan langsung dengan ikan harus cukup halus dan
bersih,serta mudah di bersihkan.
- Melindungi ikan dengan menempatkan dalam wadah yang terlindung dari
serangga atau binatang pengerat lainnya.
- Memisahkan wadah ikan yang berbedah jenis dan mutunya.
- Menyiapkan wadah-wadah untuk penampung limbah cair atau padat sesuai
dengan rencana pengelolaanya. Wadah-wadah yang digunakan untuk
menampunah limbah padat dan saluran-saluran penampung limbah cair harus
dalam keadaan tertutup agar tidak dihinggapi serangga pencemar (lalat, kecoa
dan sebagainya).
- Mencuci semua peralatan dan bangunan (permukaan lantai, dinding, wastafel)
tempat menangani ikan ikan setiap kali pekerjaan penanganan ikan akn
dimulai dan setelah diakhiri.
3. Tekanan dan benturan fisik
Tekanan dan benturan fisik yang di alami ikan selama penangkapan dan
penanganannya menyebabkan kerusakan fisik pada tubuh ikan seperti dagingnya
memar, tubuhnya luka, perutnya pecah dan sebagainya. Tekanan dan benturan
fisik atas ikan harus dihindari pada tahapan-tahapan kegiatan penanganan ikan.