DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 : 1. Muhammad Luthfi Vareza 4183250020
2. Riduwan 4181250007
3. Vira Lianti 4183550010
Simulasi dan Pemodelan
Klasifikasi Model
preskriptif – deskriptif
diskret – kontinu
probabilistik – deterministik
statik – dinamik
loop terbuka - tertutup
Simulasi sebagai alat Pemecahan
Masalah
Fungsional Setting
Analisis Inventori Pabrik
Sistem Distribusi Kesehatan
Penjadualan Pemerintahan
Sistem Antrian Administrasi Publik
Perencanaan Pendidikan
Sistem Penanganan Industri
Material
Permainan
Keuntungan dan Kerugian
Model Analitik Model Simulasi
Keuntungan keringkasan dan relatif mudah untuk
closed-form sistem yg kompleks
kemudahan evaluasi sarana pelatihan
menuju solusi optimal
i Kejadian i
Hubungan bersyarat
Representasi Kejadian
Contoh:
Kejadian i akan menuju ke kejadian j, dalam waktu t, asalkan
kondisi C1 dipenuhi
t
C1
j
i
Antrian Layanan Tunggal
Variabel status
n: banyaknya pengunjung dalam sistem (sedang
menunggu maupun dilayani)
Kejadian ts
1: kedatangan pengunjung 3
2: pelayanan dimulai ta
2
3: pelayanan selesai
1 C2
Kondisi
C1: n=0 C1
C2: n>0
Tundaan (interval waktu dari satu kejadian ke
kejadian yang lain)
ta: waktu antar kedatangan
ts: lama pelayanan
Antrian Layanan Tunggal
Peng- Waktu ke- Durasi antar Durasi Waktu Kejadian n
antri datangan kedatangan pelayan-
(Ai) an 0 ----- (inisialisasi) ----- 0
1 4 6 3 4 A1 datang 1
4 A1: pelayanan mulai 1
2 10 3 5 7 A1: pelayanan selesai 0
3 13 6 6 10 A2: datang 1
10 A2: pelayanan mulai 1
4 19 1 4 13 A3: datang 2
10 20 30 40 50 60
Waktu (t)
Model Inventori
Variabel status
Inv: Tingkat inventori
O : status penempatan pesanan t(pesan)
1 = pesanan sudah datang 3
0 = pesanan belum datang t=1
2
Kejadian 1
1: permintaan barang
C1
2: pemesanan barang
3: barang pesanan datang
Kondisi
C1: Inv < S dan O=0
Tundaan
T(pesan): lama waktu pesanan datang
Model Inventori
Variabel Keputusan
S : batas inventori dimana perlu pemesanan kembali
Q : Banyaknya barang yang dipesan
Kriteria (fungsi obyektif)
Meminimumkan
Ci : biaya inventori
CR : biaya pemesanan
Cp : biaya penalti
Model Inventori
30
20
10
5 10 15 20
Waktu (t)
Verifikasi, Validasi, Model
Tujuan
VERIFIKASI
Verifikasi adalah proses pemeriksaan kesesuaian antara logika
operasional model (program komputer) dengan logika diagram
alur. Verifikasi model juga meliputi pemeriksaan model untuk
meyakinkan bahwa semua ekspresi matematis dalam model
memiliki dimensi yang konsisten.
TUJUAN VERIFIKASI : “Menjamin kebenaran suatu model
secara matematis dan konsisten secara logika”
VALIDASI
Proses merepresentasikan keberartian dan keakuratan model
sebagai konseptualisasi atau abstraksi dari sistem nyata.
TUJUAN VALIDASI : “Menjamin kemampuan suatu model
untuk merepresentasikan sistem nyata”
Contoh
Seorang petani mempunyai luas suatu tanah dengan
panjang 5 dan lebar 2, sehingga luasnya 10 m2 ,
Seorang pemodel mempunyai konsep untuk membuat
model matematis misalnya konsep luas itu panjang di
kalikan dengan lebar, dan modelnya L = p x l.
model itu kita verifikasi apakah sesuai dengan konsep
yang ingin kita buat ? ternyata sesuai, lalu lanjut ke
tahap validasi dimana kita buktikan system tersebut
sesuai dengan kenyataan, kita gunakan model itu L = p
x l jadi 5 x 2 = 10 wah ternyata sesuai. Berarti model
yang kita buat ini telah terverifikasi dan valid.
Verifikasi dan Validasi
Langkah terpenting dalam studi simulasi: validasi.
Verifikasi: pengecekan apakah program bekerja dengan
baik.
–Apakah model diprogram secara benar (input
parameters dan logical structure)?
Validasi: Proses pengujian thd model apakah model yang
dibuat sudah sesuai dengan sistem nyatanya.
Verifikasi Model
Tentukan standar untuk perbandingan:
Common sense
Bangunlah sebuah model analitik kemudian sederhanakan model,
ujilah secara analitik