Anda di halaman 1dari 84

MODUL PRAKTIKUM OSEANOGRAFI

MODUL I
ODV

1.1 Pendahuluan
Ocean Data View (ODV) merupakan sebuah perangkat lunak yang dibuat oleh Reiner
Schlitzer dan berfungsi untuk menampilkan hasil eksplorasi oseanografi berupa analisa dan
visualisasi data serta tampilan geo-referensi, dan juga urutan data (grid data) secara
interaktif.Perangkat lunak ini dapat digunakan pada sistem operasi Windows (8, 7, Vista,
XP), Mac OS X, Linux, dan UNIX (Solaris, Irix, AIX).Kumpulan data hasil pengolahan
ODV dan konfigurasi ditampilkan secara independen, hal tersebut berarti bahwa data pada
ODVdapat dibentuk dan diubah antar sistem yang berbeda namun saling memiliki
keterkaitan.
ODV dapat menampilkan data murni berupa titik atau plot-plot serta interpolasi
bidang data berdasarkan pada data murni tersebut.Perangkat lunak ini juga didukung oleh
kemampuan memproyeksi peta dengan lima cara yang berbeda dan dapat digunakan untuk
membuat peta pelayaran dengan kualitas tinggi. Grafik yang dibuat dengan ODV dapat
dicetak secara langsung atau di ekspor ke file PostScript, gif, png maupun jpg. Resolusi dari
grafik tersebut dapat diatur sedemikian rupa oleh pengguna ODV dan tidak memiliki batas
resolusi.
Data yang berasal dari ARGO, GTSPP, CCHDO, World Ocean Database, World
Ocean Atlas, World Ocean Circulation Experiment (WOCE), SeaDataNet, dan
Medar/Medatlas dapat diimpor secara langsung ke perangkat lunak ODV. Perangkat ini juga
mampu mengolah data versi WOCE, grid World Ocean Atlas 2009, 2005, dan 2001 maupun
data-data ilmiah lainnya yang dapat di unduh terlebih dahulu.
Saat ini terdapat lebih dari 40.000 pengguna perangkat lunak ODV dari berbagai
institusi riset dan penelitian ilmiah di dunia.UNESCO Ocean Teacher merupakan salah satu
institusi yang mempergunakan ODV sebagai salah satu perangkat lunak untuk menampilkan
dan menganalisis data yang mereka dapatkan.
Berdasarkan ulasan singkat mengenai perangkat lunak ODV diatas, dapat disimpulkan
bahwa perangkat lunak tersebut dapat digunakan untuk mengolah data yang diperlukan
ilmuwan di bidang kelautan.Misalnya data pasang surut, salinitas, maupun temperatur di
suatu perairan.Oleh karena itu, penting sekali bagi mahasiswa kelautan untuk mempelajari
perangkat lunak ini.
1.2 Instalasi ODV
Berikut merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginstalasi
perangkat lunak ODV :
1) Buka browser internet pada komputer anda.
2) Ketik http://www.odv.awi.de/ pada address bar kemudian tekan enter. Alamat tersebut
merupakan alamat link dari Ocean Data View.

Gambar 1. Tampilan halaman utama Ocean Data View


Sumber :odv.awi.de/
3) Setelah muncul tampilan halaman diatas, klik pada menu Software. Kemudian ketika
muncul tampilan halaman seperti dibawah ini, Anda harus memasukkan username dan
password akun untuk mendownload perangkat lunak ini.
Gambar 2. Tampilan halaman ketika log in Ocean Data View
Sumber :odv.awi.de/
4) Lalu klik menu 1 ODV Application.

Gambar 3. Tampilan halaman utama Ocean Data View


Sumber :odv.awi.de/
5) Setelah muncul tampilan halaman di bawah ini, klik Latest Version untuk mengistal
perangkat lunak ODV versi terbaru.
Gambar 4. Tampilan halaman ketika memilih versi perangkat lunak ODV
Sumber : odv.awi.de/
6) Langkah selanjutnya yaitu klik jenis komputer apa yang Anda gunakan, misalnya jenis
windows maka Anda klik menu Windows seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5. Tampilan halaman ketika memilih jenis komputer Anda


Sumber :odv.awi.de/
7) Kemudian klik bit yang sesuai dengan komputer Anda pada tampilan berikut, misalnya
32 bit.
Gambar 6. Tampilan halaman ketika memilih bit yang Anda inginkan
Sumber :odv.awi.de/
8) Halaman berikutnya menampilkan menu untuk menginstal perangkat lunak ODV, klik
menu odv_4.7.3_w32.exe. Menu tersebut merupakan perangkat lunak yang akan di
instal.

Gambar 7. Tampilan halaman ketika Anda akan mendownload perangkat lunak ODV
Sumber :odv.awi.de/
9) Anda akan menemukan tampilan berikut bila telah mengklik menu tersebut. Klik Start
Download untuk mulai mengunduh perangkat lunak ODV. Setelah proses pengunduhan
selesai, mulailah instalasi ODV pada komputer Anda.

Gambar 8. Tampilan halaman ketika memulai pengunduhan ODV


Sumber :odv.awi.de/
10) Klik perangkat lunak ODV yang telah diunduh, setelah muncul tampilan berikut klik
OK untuk memilih bahasa Inggris.

Gambar 9. Tampilan ketika akan memulai instalasi ODV


Sumber : dokumentasi pribadi
11) Lalu klik Next pada tampilan dibawah ini untuk melanjutkan proses instalasi.

Gambar 10. Tampilan ketika akan memulai instalasi ODV


Sumber : dokumentasi pribadi
12) Setelah Anda membaca ketentuan-ketentuan yang berlaku, klik menu I Agree untuk
menyetujui ketentuan yang terdapat pada perangkat lunak tersebut.

Gambar 11. Tampilan ketika akan memulai instalasi ODV


Sumber : dokumentasi pribadi
13) Langkah selanjutnya yaitu pilih tempat penyimpanan yang Anda inginkan pada
komputer Anda dengan mengklik Browser. Setelah itu klik Next untuk tampilan
selanjutnya.

Gambar 12. Tampilan ketika akan memulai instalasi ODV


Sumber : dokumentasi pribadi
14) Tampilan ini memberikan Anda pilihan untuk memilih nama folder atau file untuk
perangkat lunak ODV yang akan Anda instal. Kemudian klik Install untuk memulai
proses instalasi ODV.

Gambar 13. Tampilan ketika akan memulai instalasi ODV


Sumber : dokumentasi pribadi
15) Tampilan selanjutnya seperti gambar dibawah ini, yang menunjukkan bahwa Anda
sedang menginstal perangkat lunak ODV.

Gambar 14. Tampilan ketika memulai instalasi ODV


Sumber : dokumentasi pribadi
16) Setelah proses instalasi selesai, klik menu Finish pada tampilan dibawah ini untuk
mengakhiri proses dan membuka perangkat lunak ODV.

Gambar 15. Tampilan ketika telah selesai proses instalasi ODV


Sumber : dokumentasi pribadi
17) Tampilan menu utama ODV seperti gambar berikut.

Gambar 16. Tampilan utama perangkat lunak ODV


Sumber : dokumentasi pribadi
1.3 Download Data NODC
Langkah-langkah yang harus dilakukan ketika akan mengunduh data NODC adalah
sebagai berikut :
1) Buka browser internet pada komputer Anda
2) Ketik http://www.nodc.noaa.gov/ pada address bar lalu tekan enter
3) Kemudian scroll ke bagian bawah dan klik World Ocean Database pada tampilan
seperti berikut
Gambar 17. Tampilan ketika akan mengunduh data
Sumber : http://www.nodc.noaa.gov/
4) Setelah itu, akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Scroll ke bawah terlebih dahulu
dan klik Sorted Geographically untuk memilih data geografis dunia yang telah disortir
oleh NOAA.

Gambar 18. Tampilan ketika akan mengunduh data


Sumber : http://www.nodc.noaa.gov/
5) Langkah selanjutnya yaitu klik lokasi atau plot yang ingin Anda olah datanya
menggunakan perangkat lunak ODV, misalnya plot 3013.
Gambar 19. Tampilan ketika akan mengunduh data
Sumber : http://www.nodc.noaa.gov/
6) Lalu klik satu per satu Dataset yang terdapat pada tampilan berikutnya, kecuali dataset
SUR karena dataset tersebut bukan merupakan data geografis yang telah disortir.

Gambar 20. Tampilan ketika akan mengunduh data


Sumber : http://www.nodc.noaa.gov/
7) Ketika Anda memilih data OSD, Anda akan langsung mengunduh atau mendownload
data tersebut. Lanjutkan mengunduh Dataset lainnya hingga proses pengunduhan
selesai.
Gambar 21. Tampilan ketika akan mengunduh data
Sumber : http://www.nodc.noaa.gov/
MODUL II
VISUALISASI DATA
2.1 Visualisasi Grafik Layout Scatter
1. Buka aplikasi ODV
2. Pilih menu Import  U.S. NODC Formats  World Ocean Database (lihat pada
Gambar 22)

Gambar 22. Tampilan ketika akan mengimport data


Sumber : http://odv.awi.de
3. Pilih file data yang telah didownload di situs www.nodc.noaa.gov, klik Open
4. Save file dengan format .odv  Ok
5. Sampai gambar seperti gambar dibawah ini
Gambar 23. Tampilan ketika data telah diimport
Sumber : http://odv.awi.de
6. Untuk zoom in gambar, klik kanan pada kotak lalu pilih full domain (lihat Gambar. 24)

Gambar 24. Tampilan ketika akan full domain pada data


Sumber : http://odv.awi.de
7. Untuk mengatur waktu data yang diingkan, pilih menu View  Station Selection
Criteria  Date/Time Atur  Ok (lihat Gambar. 25)

Gambar 25. Tampilan ketika akan memilih waktu dan tanggal data
Sumber : http://odv.awi.de
8. Untuk mengubah tampilan menjadi Layout Scatter, klik kanan pada luar kotak 
Layout Templates  Scatter Window (lihat Gambar. 26)
Gambar 26. Tampilan ketika akan memilih scatter windows
Sumber : http://odv.awi.de
9. Gambar akan terlihat seperti Gambar. 27

Gambar 27. Tampilan setelah memilih scatter windows


Sumber : http://odv.awi.de
10. Atur variable X dan Y sesuai kategori yang diinginkan. Dalam hal ini penulis
membuat visualisasi suhu terhadap kedalaman, dimana variable X adalah suhu
(Temperature) dan variable Y adalah kedalaman (Depth)
11. Untuk mengatur range suhu dan kedalaman sesuai kebutuhan, klik kanan pada kotak
 Set Range Atur  Ok (lihat Gambar. 28)
Gambar 28. Tampilan pengolahan data layout scatter
Sumber : http://odv.awi.de
12. Pastikan bahwa data tidak ada yang salah/invalid dengan cara meng-klik titik-titik
yang ada. Jika ada data yang salah, pada bagian kanan informasi data, data akan
ditunjukkan dengan tulisan berwarna merah (lihat Gambar. 29)

Gambar 29. Tampilan pengolahan data layout scatter


Sumber : http://odv.awi.de
13. Untuk mengoreksi data yang salah, klik kanan dalam kotak  Sample Selection
Criteria (lihat Gambar. 30)
Gambar 30. Tampilan pengolahan data layout scatter
Sumber : http://odv.awi.de
14. Kemudian pilih kategori data yang ingin dikoreksi (misal: Temperature) lalu klik
0:accepted value  Ok (lihat Gambar. 31)

Gambar 31. Tampilan pengolahan data layout scatter


Sumber : http://odv.awi.de
15. Jika semua data sudah dikoreksi, kolom informasi data akan menunjukkan sebagai
berikut (lihat Gambar. 32)
Gambar 32. Tampilan pengolahan data layout scatter
Sumber : http://odv.awi.de
16. Visualisasi Grafik Layout Scatter Suhu Terhadap Kedalaman (lihat Gambar. 33).

Gambar 33. Visualisasi data layout scatter


Sumber : http://odv.awi.de

2.2 Visualisasi Layout Section


Langkah – langkah membuat visualisasi layout section :

A. Grafik suhu terhadap Kedalaman


1. Buka aplikasi ocean data view
Gambar 34. Tampilan utama ODV
Sumber : http://odv.awi.de
2. Untuk membuka file pilih menu Import > U.S. NODC Formats > World Ocean
Database

Gambar 35. Tampilan ketika akan mengimport data


Sumber : http://odv.awi.de
3. Pilih file data yang telah di download di situs www.nodc.noaa.gov > klik Open
Gambar 36. Tampilan ketika mengimport data
Sumber : http://odv.awi.de
4. Save file dengan format .odv > OK

Gambar 37. Tampilan setelah mengimport data


Sumber : http://odv.awi.de
5. Untuk mengubah tahun sesuai dengan data yang dibutuhkan pilih menu View >
Station Section Criteria > Date/Time
Gambar 38. Visualisasi pengolahan data
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 39. Visualisasi saat mengatur waktu dan tanggal


Sumber : http://odv.awi.de
6. Ubah periode tahun misal menjadi 5 tahun. Lalu klik OK
Gambar 40. Visualisasi saat mengganti waktu menjadi 5 tahun
Sumber : http://odv.awi.de
7. Klik kanan pada peta > Full Domain.

Gambar 41. Tampilan menu full domain


Sumber : http://odv.awi.de
Maka akan muncul gambar seperti ini
Gambar 42. Visualisasi wilayah pada plot data
Sumber : http://odv.awi.de
8. Klik kanan diluar peta > Layout Templates > 1 scatter window.

Gambar 43. Visualisasi pengolahan data menggunakan layout scatter


Sumber : http://odv.awi.de
Penggunaan 1 scatter window ini bertujuan agar seluruh data yang tersedia dapat
diubah menjadi grafik. Tampilan akan berubah menjadi seperti ini
Gambar 44. Visualisasi pengolahan data menggunakan layout scatter
Sumber : http://odv.awi.de
9. Jika masih ada data yang merah klik sample selection criteria > klik depth > klik
accepted value

Gambar 45. Visualisasi pengolahan data menggunakan layout scatter


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 46. Visualisasi saat mengoreksi kesalahan pada data kedalaman
Sumber : http://odv.awi.de
10. Jika masih ada data yang merah klik sample selection criteria > klik temperature >
klik accepted value

Gambar 47. Visualisasi pengolahan data menggunakan layout scatter


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 48. Visualisasi saat mengoreksi kesalahan pada data temperatur
Sumber : http://odv.awi.de

11. Ganti section dengan cara klik diluar kotak > klik layout templates > klik section
windows

Gambar 49. Visualisasi saat beralih menjadi section windows


Sumber : http://odv.awi.de
12. Klik kanan didalam kotak > manage section > klik define section
Gambar 50. Visualisasi pengolahan data menggunakan layout section
Sumber : http://odv.awi.de
13. Klik di 2 tempat pada kotak > klik no batimetri + mean width misal 30 km > OK

Gambar 51. Visualisasi pengolahan data menggunakan layout section


Sumber : http://odv.awi.de
14. Setelah muncul gambar klik kanan di dalam grafik > X variable > section distance
Gambar 52. Tampilan saat mengganti X-Variable
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 53. Tampilan menu X-Variable


Sumber : http://odv.awi.de
15. Setelah muncul gambar klik kanan di dalam grafik > Z variable > temperature
Gambar 55. Tampilan ketika mengganti Z - Variable
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 56. Tampilan menu Z-Variable


Sumber : http://odv.awi.de
16. Klik kanan dalam kotak > properties > display style > klik gridded field > Diva
gridding + uncentang draw marks > uncentang automatic scale > x scale 200 + y scale
200
Gambar 57. Visualisasi pengolahan data menggunakan layout section
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 58. Tampilan saat mengatur Display style


Sumber : http://odv.awi.de
17. Untuk mengubah kedalaman yaitu klik kanan > set range > depth 0 – 500 m (misal)
Gambar 59. Tampilan menu untuk men-set range
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 60. Tampilan menu set range


Sumber : http://odv.awi.de
18. Untuk memperlihatkan contour yaitu klik kanan > properties > contours > atur do
contour + atur contour
Gambar 61. Tampilan menu saat akan mengganti kontur
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 62. Tampilan menu Contour


Sumber : http://odv.awi.de
19. Hasil gambar suhu terhadap kedalaman pada visualisasi layout section
Gambar 63. Visualisasi data temperature terhadap kedalaman menggunakan layout section
Sumber : http://odv.awi.de
20. Untuk menyimpan data menjadi bentuk gambar, pilih menu File > Save Canvas as >
rename gambar > ubah format menjadi .JPEG > Save > atur resolusi gambar > Lalu
klik OK.

Gambar 64. Tampilan menu File saat akan menyimpan hasil pengolahan data
Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 65. Tampilan saat merename file
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 66. Tampilan ketika mengatur resolusi


Sumber : http://odv.awi.de
B. Grafik salinitas terhadap Kedalaman
1. Buka aplikasi ocean data view
Gambar 67. Tampilan utama ODV
Sumber : http://odv.awi.de
2. Untuk membuka file pilih menu Import > U.S. NODC Formats > World Ocean
Database

Gambar 68. Tampilan saat akan mengimport data


Sumber : http://odv.awi.de
3. Pilih file data yang telah di download di situs www.nodc.noaa.gov > klik Open
Gambar 69. Tampilan saat mengimport data
Sumber : http://odv.awi.de
4. Save file dengan format .odv > OK

Gambar 70. Tampilan setelah data terimport


Sumber : http://odv.awi.de
5. Untuk mengubah tahun sesuai dengan data yang dibutuhkan pilih menu View >
Station Section Criteria > Date/Time
Gambar 71. Tampilan setelah mengimport data
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 72. Tampilan saat mengatur waktu dan tanggal


Sumber : http://odv.awi.de
6. Ubah periode tahun misal 5 tahun > OK
Gambar 73. Tampilan saat mengatur waktu menjadi 5 tahun
Sumber : http://odv.awi.de
7. Klik kanan pada peta > Full Domain

Gambar 74. Tampilan ketika akan menampilkan data menjadi lebih besar
Sumber : http://odv.awi.de
Maka gambar akan berubah menjadi seperti ini
Gambar 75. Tampilan setelah mengklik full domain untuk data
Sumber : http://odv.awi.de
8. Klik kanan diluar peta > Layout Templates > 1 scatter window

Gambar 76. Tampilan ketika akan menggunakan scatter windows


Sumber : http://odv.awi.de
Penggunaan 1 scatter window ini bertujuan agar seluruh data yang tersedia dapat
diubah menjadi grafik. Tampilan akan berubah menjadi seperti ini
Gambar 77. Tampilan setelah mengklik 1 scatter windows
Sumber : http://odv.awi.de
9. Klik kanan pada grafik > pilih X variable ubah variable menjadi Salinity

Gambar 78. Tampilan ketika akan mengganti X-variable


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 79. Tampilan menu X-variable
Sumber : http://odv.awi.de
10. Klik kanan > set range > ubah maksimum dan minimum salinitas pada X variable
dan kedalaman pada Y variable

Gambar 80. Tampilan menu set range


Sumber : http://odv.awi.de
11. Tampilan akan berubah menjadi seperti ini
Gambar 81. Tampilan scatter windows
Sumber : http://odv.awi.de
12. Jika masih ada data yang merah klik sample selection criteria > klik depth > klik
accepted value

Gambar 82. Tampilan ketika mengoreksi kesalahan kedalaman


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 83. Tampilan menu pada sample selection criteria
Sumber : http://odv.awi.de
13. Jika masih ada data yang merah klik sample selection criteria > klik salinitas > klik
accepted value

Gambar 84. Tampilan menu sample selection criteria


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 85. Tampilan menu pada sample selection criteria untuk mengoreksi salinittas
Sumber : http://odv.awi.de
14. Ganti section dengan cara klik di luar grafik > Layout Templets > 1 Section
Window

Gambar 86. Tampilan ketika mengganti menjadi section windows


Sumber : http://odv.awi.de
Maka tampilan akan berubah menjadi seperti ini
Gambar 87. Tampilan menu pada sample selection criteria
Sumber : http://odv.awi.de
15. Klik kanan dalam kotak > manage section define section

Gambar 88. Tampilan pada pengolahan data section windows


Sumber : http://odv.awi.de
16. Klik di 2 tempat pada kotak > klik no batimetri + mean width misal 30 km > OK
Gambar 89. Tampilan pada pengolahan data section windows
Sumber : http://odv.awi.de
17. Klik kanan di dalam kotak > x variabel > section distance

Gambar 90. Tampilan ketika mengatur X variable


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 91. Tampilan ketika mengatur Y variable
Sumber : http://odv.awi.de
18. Klik kanan z variabel > salinitas

Gambar 92. Tampilan ketika mengatur Z variable


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 93. Tampilan ketika mengatur Z variable
Sumber : http://odv.awi.de
19. Klik kanan dalam kotak > properties > display style > klik gridded field > Diva
gridding + uncentang draw marks > uncentang automatic scale > x scale 200 + y
scale 200

Gambar 94. Tampilan ketika mengolah Display style


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 95. Tampilan menu Display style
Sumber : http://odv.awi.de
20. Untuk memperlihatkan contour yaitu klik kanan > properties > contours > atur do
contour + atur contour

Gambar 96. Tampilan ketika akan mengatur kontur


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 97. Tampilan menu kontur
Sumber : http://odv.awi.de
21. Hasil gambar salinitas terhadap kedalaman pada visualisasi layout section

Gambar 98. Hasil pengolahan data salinitas terhadap kedalaman menggunakan layout section
windows
Sumber : http://odv.awi.de
22. Untuk menyimpan data menjadi bentuk gambar, pilih menu File > Save Canvas as
> rename gambar > ubah format menjadi .JPEG > Save > atur resolusi gambar >
Lalu klik OK.
Gambar 99. Tampilan ketika akan menyimpan file
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 100. Tampilan ketika akan merename file


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 101. Tampilan ketika merubah resolusi data
Sumber : http://odv.awi.de

2.3 Visualisasi Layout Surface


1. Buka aplikasi ODV
2. Pilih menu Import >lalu klik U.S. NODC Formats > kemudian pilih World Ocean
Database

Gambar 102. Tampilan utama ODV


Sumber : http://odv.awi.de
3. Pilih file data yang telah di download di situs www.nodc.noaa.gov, lalu klik Open.
4. Save file dengan format .odv. Namai file tersebut “3 Surface Window” > lalu klik
OK.

Gambar 103. Tampilan ketika mengimport data


Sumber : http://odv.awi.de
5. Klik kanan pada peta > pilih Full Domain.
6. Pilih menu View > Station Selection Criteria > Date and Time > Season atur waktu
yang diinginkan (Juni-Nov : kemarau, Des-Mei : Hujan) > lalu klik OK.

Gambar 104. Tampilan ketika mengatur waktu dan tanggal


Sumber : http://odv.awi.de
7. Klik kanan diluar gambar > Layout Templates > 1 Scatter Windows. Maka
tampilan akan berubah menjadi seperti ini.

Gambar 105. Tampilan ketika menggunakan scatter windows


Sumber : http://odv.awi.de
8. Untuk memfokuskan di wilayah yang memiliki banyak data, klik kanan pada grafik >
Set Range > lalu atur kedalaman dan suhu yang diperlukan > lalu klik OK.

Gambar 106. Tampilan ketika mengatur set range


Sumber : http://odv.awi.de
1. Klik kanan pada luar gambar > Layout Templates > 3 Surface Windows. Maka
tampilan akan berubah menjadi seperti ini.
Gambar 107. Tampilan ketika memilih 3 Surface windows
Sumber : http://odv.awi.de
2. Ubah setiap Z variable grafik menjadi Temperature, agar kita dapat melihat suhu pada
lapisan mix layer, termoklin, dan deep layer. Dengan cara klik kanan pada grafik > Z
variable > pilih Temperature.

Gambar 108. Tampilan ketika mengatur Z variable


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 109. Tampilan ketika mengatur Z variable menjadi temperatur
Sumber : http://odv.awi.de
3. Setelah semua Z variable berubah menjadi suhu, untuk melihat tiap lapisannya maka
kita harus mengganti kedalaman tiap grafik sesuai dengan kedalaman lapisan suhu.
Pilih View > Isosurface Variables > Ubah menjadi Temperature > ubah
kedalamannya menjadi 30m untuk lapisan mix layer; 150m untuk lapisan thermoklin;
dan 2000m untuk lapisan deep layer > add > OK.

Gambar 110. Tampilan ketika mengatur kedalaman pada grafik 1


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 111. Tampilan ketika mengatur kedalaman pada grafik 2
Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 112. Tampilan ketika mengatur kedalaman pada grafik 3


Sumber : http://odv.awi.de
4. Klik kanan pada grafik pertama > Z Variables > pilih Temperature [degree_C] @
Depth [m] = 30 untuk lapisan mix layer > lalu klik OK.
Gambar 113. Tampilan ketika mengatur temperature pada grafik 1
Sumber : http://odv.awi.de
5. Klik kanan pada grafik kedua > Z Variables > pilih Temperature [degree_C] @ Depth
[m] = 150 untuk lapisan termoklin > OK

Gambar 113. Tampilan ketika mengatur temperature pada grafik 2


Sumber : http://odv.awi.de
6. Klik kanan pada grafik ketiga > Z Variables > pilih Temperature [degree_C] @ Depth
[m] = 2000 untuk lapisan deep layer > OK
Gambar 114. Tampilan ketika mengatur temperature pada grafik3
Sumber : http://odv.awi.de
7. Setelah semua grafik disesuaikan kedalamannya sesuai dengan kedalaman tiap lapisan
yang diinginkan, setelah itu kita harus menyesuaikan range suhu dari tiap grafik agar
terlihat perbedaan warna tiap kenaikan suhu. Klik kanan pada grafik > Set Range >
atur nilai maksimum dan minimum suhu > OK. Lakukan langkah ini pada dua grafik
lainnya

Gambar 115. Tampilan ketika mengatur range suhu


Sumber : http://odv.awi.de
8. Untuk mengubah tampilan grafik menjadi kontur suhu, klik kanan pada grafik >
Properties > Display style > Gridded field > Diva Gridding > uncheck Automatic
scale > atur X dan Y scale > uncheck Draw Marks > OK. Lakukan hal ini pada dua
grafik lainnya.

Gambar 116. Tampilan ketika mengatur Display style


Sumber : http://odv.awi.de
9. Untuk membuat tampilan garis kontur isotermis, klik kanan pada grafik > Properties >
Contour > atur minimum, maksimum, dan incremental suhu > klik icon > check Do
Contour > OK. Lakukan pada kedua grafik lainnya
Gambar 117. Tampilan ketika mengatur kontur
Sumber : http://odv.awi.de
Tampilan akan berubah menjadi seperti ini dengan menggunakan Diva Gridding

Gambar 118. Tampilan dengan menggunakan Diva Gridding


Sumber : http://odv.awi.de
Tampilan dari Weight-Average Gridding

Gambar 119. Tampilan dengan menggunakan Weight-Average Gridding


Sumber : http://odv.awi.de
Tampilan dari Quick-Gridding
Gambar 120. Tampilan ketika menggunakan Quick Gridding
Sumber : http://odv.awi.de
10. Untuk menyimapan gambar, pilih File > Save as Canvas > rename file > ubah format
menjadi .JPEG > Save > sesuaikan resolusi gambar > lalu klik OK.
MODUL III
VISUALISASI DATA PERMUSIM

1. Buka aplikasi ODV dan import data seperti dibawah ini

Gambar 121. Tampilan utama ODV


Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 122. Tampilan ketika mengimport data


Sumber : http://odv.awi.de
2. Setelah muncul peta dunia yang berisi data yang dimasukkan, tekan ctrl+F untuk full
domain dan buka layout surface yang akan menjadi seperti ini :
Gambar 123. Tampilan full domain untuk data Temperatur permukaan laut
Sumber : http://odv.awi.de
3. Tekan tombol Alt+S untuk membuka layar station selection criteria, ganti tahun
season sesuai musim yang diinginkan, pada kali ini menggunakan tahun 1990-2000
dan musim kemarau lalu ok

Gambar 124. Tampilan ketika mengatur waktu dan tanggal


Sumber : http://odv.awi.de
4. Buka Properties, pilih Display Style dan atur menjadi DIVA gridding. Anda dapat
mengatur Scale Length sesuai yang diinginkan.
Gambar 125. Tampilan ketika mengatur Display style
Sumber : http://odv.awi.de
5. Tekan tombol Shift+S ganti Temperature menjadi 0, langkah ini digunakan untuk
menghilangkan data yang tidak valid.

Gambar 127. Tampilan ketika mengoreksi data temperatur


Sumber : http://odv.awi.de
6. Klik kanan pilih Set range untuk mengatur jarak variabel x, variabel y dan variabel z
lalu ok
Gambar 128. Tampilan ketika mengatur set range
Sumber : http://odv.awi.de
7. Klik kanan lalu pilih properties. Atur Contours sesuai yang dinginkan lalu ok.

Gambar 129. Tampilan ketika mengatur kontur


Sumber : http://odv.awi.de
Hasil 1. Musim hujan

Gambar 130. Tampilan temperature permukaan laut pada musim hujan


Sumber : http://odv.awi.de
8. Untuk membuat musim kemarau ulangi langkah no. 3 dengan mengganti bulan pada
menu season.
Hasil 2. Musim kemarau

Gambar 131. Tampilan temperature permukaan laut pada musim kemarau


Sumber : http://odv.awi.de
MODUL IV
VISUALISASI DIAGRAM T-S
1. Download data yang diperlukan dari website World Ocean Database
2. Setelah mendapat data yang telah didownload buka aplikasi ODV
3. Pilih view  Import  U.S. NODC Formats World Ocean Database

Gambar 132. Tampilan ketika akan mengimport data


Sumber : http://odv.awi.de

Gambar 133. Tampilan ketika data akan diimport


Sumber : http://odv.awi.de
1. Pilih data yang telah didownload  Open.
2. Save file setelah mengganti nama file Save  OK
3. Diatur periode dan musimnya, pilih view  Station selection criteria  atur dan
sesuaikan waktunya  OK

Gambar 134. Tampilan ketika mengatur waktu dan tanggal


Sumber : http://odv.awi.de
4. Klik kanan pada gambar peta  full domain atau klik kanan sembari tekan Ctrl,
tampilan akan berubah.

Gambar 135. Tampilan full domain


Sumber : http://odv.awi.de
5. Klik kanan pada area yang kosong  Layout templates  1 scatter Window.
Gambar 135. Tampilan temperature terhadap kedalaman
Sumber : http://odv.awi.de
6. Pada diagram TS, variable temperatur yang digunakan merupakan temperature
potensial. Untuk menambahkan temperatur potensial, pilih view  derived variables
 Potential Temperature  Add  OK

Gambar 136. Tampilan ketika mengubah menjadi potensial temperatur


Sumber : http://odv.awi.de
7. Ubah X-Variable menjadi salinitas dengan cara klik kanan pada diagram  X-
Variable Salinity OK
Gambar 137. Tampilan ketika mengubah X variable menjadi salinitas
Sumber : http://odv.awi.de
8. Ubah Y-Variable menjadi potential temperature dengan cara klik kanan pada diagram
 Y-Variables  Potential temperature  OK

Gambar 138. Tampilan ketika mengubah Y variable menjadi potensial temperatur


Sumber : http://odv.awi.de
12. Ubah Z Variable menjadi kedalaman dengan cara klik kanan pada diagram  Z
Variables  Depth OK
Gambar 139. Tampilan ketika mengubah Z variable menjadi kedalaman
Sumber : http://odv.awi.de
13. Agar skala kedalaman dimulai dari 0, maka klik kanan pada diagram  Properties 
Data  ceklis pilihan Reverse Range pada bagian Z variable  OK. Atau hal ini bisa
dilakukan pada langkah 12 dengan cara menceklis Reverse Range.

Gambar 140. Tampilan ketika mengatur skala kedalaman


Sumber : http://odv.awi.de
Hasilnya, tampilan berubah menjadi seperti gambar di bawah
Gambar 141. Tampilan diagram T-S setelah diatur kedalamannya
Sumber : http://odv.awi.de
14. Agar diagram T-S memiliki nilai densitas, klik kanan pada diagram  Extras 
Isopycnals Properties  Switch On.

Gambar 142. Tampilan ketika mengatur densitas


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 143. Tampilan ketika mengatur densitas
Sumber : http://odv.awi.de
Hasilnya, tampilan berubah menjadi seperti gambar dibawah

Gambar 144. Tampilan setelah mengatur densitas


Sumber : http://odv.awi.de
15. Atur range suhu, salinitas, dan kedalaman dari diagram agar gambar lebih jelas
dengan cara klik kanan pada diagram  set range.
Gambar 145. Tampilan ketika mengatur set range
Sumber : http://odv.awi.de
Setelah disesuaikan maka tampilan akan berubah menjadi gambar seperti di bawah ini

Gambar 146. Tampilan diagram T-S


Sumber : http://odv.awi.de
16. Pilih File  Save Canvas As  beri nama. Ubah format menjadi .JPEG  klik OK.
MODUL V
VISUALISASI ARUS
1. Download data di http://coastwatch.pfeg.noaa.gov/erddap/index.html > view list of all
945 database

Gambar 147. Tampilan halaman utama ERDDAP


Sumber : http://odv.awi.de
2. Pilih Currents, Geostrophic, Aviso, 0.25 degrees, Global (Monthly Composite)

Gambar 148. Tampilan data arus pada ERDDAP


Sumber : http://odv.awi.de
3. Tentukan tahun, dan letak kordinat yang diiginkan
Gambar 149. Tampilan data arus ERDDAP
Sumber : http://odv.awi.de
4. Pilih redraw the graph, download dengan tipe csv
5. Setelah itu kembali ke view all list yang tadi, pilih Sea Surface Height, Absolute,
Aviso, 0.25 degrees, Global, Science Quality (Monthly Composite)
6. Tentukan tahun dan koordiant yang sama dengan arus geostropik yang telah
didownload sebelumnya > pilih redraw the graph > download dengan tipe csv
7. Buka microsoft excel open file arus geostropik yang telah di download tadi
8. Tambahkan colum u current cm/s , v current cm/s di isi dengan data u current dan v
current yang telah di kali 100 , dan tambahkan kolom ssh.
Gambar 150. Tampilan data arus pada excel
Sumber : http://odv.awi.de

9. Urutkan data dari yang terendah sampai data tertinggi menggunakan tool short &
filter

Gambar 151. Tampilan data arus pada excel


Sumber : http://odv.awi.de
10. Save as dalam bentuk Text.
11. Kemudian open file ssh > urutkan datanya > save as dalam bentuk Text
12. Buka aplikasi ODV > import > odv spreadsheet

Gambar 150. Tampilan data arus pada excel


Sumber : http://odv.awi.de
Gambar 152. Tampilan data arus pada excel
Sumber : http://odv.awi.de

13. Pilih file arus geostropik > Text > open > ok

Gambar 153. Tampilan data arus pada excel


Sumber : http://odv.awi.de
14. Dihilangkan time > ok

Gambar 154. Tampilan data arus pada excel


Sumber : http://odv.awi.de
15. Pilih ocean, profils, dan altitude > ok > ok

Gambar 154. Tampilan data Collection Properties pada ODV


Sumber : http://odv.awi.de

16. Setelah itu klik ok jika komponen pada kedua kolom ini sama.

17. Import > odv spreadsheet > pilih ssh text > ok > ok
18. View > isosurface variables > variable u @ altitude > add > variable v @ altitude > add >
variable ssh @ltitude > add > variable u @ variable v > add > ok
19. kilk kanan > layout tempelates > surface widows 1

20. Ganti variable z menjadi ssh@altitude

21. view > widows layout > klik kanan dalam kotak yang besar > create overlay windows >
pilih u current @ v current > ok
22. klik kanan dalam kotak yang besar > properties > display style > original data > arrow
23. Ganti komponen x menjadi u current dan v current , ganti scale menjadi 40 > ok

24. Gridded field > diva griding > diatur skalanya > hilangin centang drawmark > ok > Enter

Anda mungkin juga menyukai