UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
Lampiran 1. Logbook
Selasa, 11 Juli 2017
Pukul Kegiatan
08.00 Perkenalan, pre-test dan pengarahan
11.00 Persiapan pengenalan lingkungan
13.00 Pengenalan Lingkungan
=
= 70,37%
Proses Pengapuran
Jenis kapur yang digunakan di IBAT Punten adalah jenis kapur CaOH
(Kalsium Hidroksida) yang merupakan senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2.
Kalsium hidrokida dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih. Kalsium
hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air. Senyawa ini
juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium
klorida (CaCl2) dengan larutan natrium hidroksida (NaOH).Penggunaan jenis kapur
ini berfokus pada pembasmian penyakit / hama , bukan untuk meningkatkan
alkalinitas perairan yang biasanya menggunakan CaCO3 (kapur pertanian).
Jumat, 14 Juli 2017
Pukul Kegiatan
07.00 Senam pagi
08.00 Pemberian pakan (cake) pada larva koi
09.00 Pemanenan ikan nila
Persiapan kolam (pembuatan pupuk
13.30 menggunakan tepung terigu + tepung
kedelai + tepung ikan + dedak +
Probiotik
Pakan Fermentasi
Di IBAT Punten, Bahan yang digunakan untuk membuat pakan Fermentasi
adalah :
Tepung Dedak : 4 kg
Probiotik : 40 ml
Air : 2 liter
Lalu di aduk secara merata , di aerasi dengan setelan yang cukup kencang ,
dan ditutup , lalu dibiarkan selama 48 jam
Pemilihan Induk
Induk jantan dipelihara pada kolam induk yang berukuran 5 m x 8 m dengan
kedalaman air sekitar 1,25 m sedangkan induk betina dipelihara di kolam induk yang
berukuran 15 m x 15 m , kolam indukan yang dipakai termasuk jenis kolam semi
intensif, dimana kolam tersebut terbuat dari beton dan dasar nya tanah kolam di
lengkapi dengan inlet sebanyak 1 buah dan outlet sebanyak 1 buah. Dalam
pemeliharaan ini bertujuan untuk mematangkan gonad induk koi agar siap untuk di
pijahkan. Menurut Effendie (1978), umum nya pertambahan bobot gonad pada stadia
matang gonad adalah 10 – 25 % dari bobot tubuh pada ikan betina, sedangkan pada
ikan jantan adalah 5 – 10 % dari bobot tubuh. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
semakin tinggi tingkat kematangan gonad, diameter telur yang ada dalam telur akan
semakin besar. Selama pemeliharaan induk, ikan diberi pakan komersil yang
mengandung 31 - 33 % protein, 4 - 6 % lemak, serat 3 – 5 %, dan kadar air 9 – 10 %
. Jumlah pemberian pakan yaitu 3% dari bobot biomass perhari dalam 2 waktu yaitu
pagi dan sore hari dengan waktu pemberian pada pukul 8.00 dan 14.00. Pemberian
pakan buatan ini penting untuk keberhasilan pematangan gonad, pemijahan dan
kualitas telur.
Rabu, 26 Juli 2017
Pukul Kegiatan
08.00 Pemindahan Induk Koi yang sudah
dipijahkan
09.30 Pembuatan Pakan (dengan ekstrak
bunga Snikir)
SR =
=
= 62,96%
Selasa, 8 Agustus 2017
Pukul Kegiatan
08.00 Melakukan pelayanan pada konsumen
08.30 Packing Ikan untuk konsumen