4.3. Arad
b
c
d
g
h
i
Gambar . Konstruksi Arad (Small Bottom Trawl)
Keterangan:
c. Sayap h. Pelampung
e. Badan jaring
52
terdiri dari 5 lembar jaring. Bahan jaring terbuat dari bahan PE (Polyethilen).
Panjang keseluruhan bagian badan (body) adalah 34 meter. Mata jaring disetiap
53
lembar jaring memiliki besar yang berbeda-beda, dimana dari lembar jaring 1
hingga 5 akan semakin mengecil ukurannya. Kantong adalah bagian pukat yang
1. Sayap jaring
jaring. Bagian ini berhubungan dengan otter board (bagian depan), dan dengan
perut jaring (bagian belakang). Bahan yang digunakan adalah Polyethylene dan
terdiri dari dua bagian yaitu sayap kanan dan sayap kiri. Pada bagian ini terdapat
tali ris atas, pelampung kecil pada bagian sisi kiri dan kanan , serta pelampung besar
Pada bagian bawah terdapat ground rope, pemberat kecil dari potongan-potongan
timah. Pemberat ini berfungsi untuk membantu bukaan mulut jarring saat
2. Badan jaring
Bagian badan jaring berfungsi untuk mengurung ikan yang telah digiring
oleh sayap. Sudut depan kiri dan kanan berhubungan langsung dengan sayap kiri
dan kanan, sedangkan bagian belakang badan berhubungan dengan kantong. Bagian
badan ini terbagi menjadi dua bagian dengan ukuran mata jaring yang berbeda.
Bahan yang digunakan adalah polyethylene (PE). Sepanjang bagian atas badan
jaring dilengkapi dengan 20 pelampung kecil. Pelampung ini biasa terbuat dari
bahan PVC (polyvinyl chloride). Pemasangan pelampung ini bertujuan agar ketika
melakukan pengoperasian alat tangkap, bagian atas dapat terbuka dengan baik.
3. Kantong jaring
54
Bagian kantong merupakan bagian paling belakang dari alat tangkap jaring
Arad yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung hasil tangkapan. Pada
terbuat dari bahan polyethylene (PE). Pada bagian ini biasanya memiliki ukuran
4. Otter board
Otter board ini berfungsi untuk membuka mulut jaring ke arah horizontal
(ke arah kanan dan kiri) sewaktu alat tangkap jaring Arad dioperasikan. Otter board
ini berbentuk persegi panjang yang terbuat dari bahan kayu yang dilengkapi dengan
besi pada bagian bawahnya yang berfungsi sebagai pemberat. Berat otter board ini
mencapai 12 kg. Otter board ini membantu alat tangkap untuk terbuka ke samping
sehingga ikan-ikan dapat masuk ke alat tangkap. Umumnya terdapat 2 otter board
Berdasarkan hasil praktikum laut yang telah dilakukan, dapat diketahui hasil
ikan dengan alat tangkap Arad memiliki ukuran yang berbeda. Perbedaan
kedalaman ini karena Arad dioperasikan dengan cara ditarik (dragging), sehingga
saat beroperasi Arad melewati berbagai macam kedalaman. Hasil yang diperoleh
pada pengukuran suhu air tergolong cukup stabil dan merata. Hal ini disebabkan
karena cuaca ketika proses pengoperasian alat tangkap Arad cukup cerah dan
merata sehingga suhu air cenderung stabil. Hasil pengukuran suhu udara
memperoleh nilai yang relatif sama. Penyebab stabilnya suhu udara juga
disebabkan oleh kondisi cuaca yang baik saat pengoperasian alat tangkap. Hasil
hasil yang diperoleh dalam kecepatan angin ini disebabkan karena Arad
dioperasikan dengan cara ditarik oleh kapal yang tetap berjalan. Perpindahan setiap
Prinsip kerja dari Arad adalah menyapu bagian dasar laut untuk memperoleh
hasil tangkapan. Menurut Fitri et al., (2011), Pengoperasian Dredged Net hampir
sama dengan Beam Trawl yaitu dengan cara diseret pada dasar perairan, hanya saja
ukuran alat ini lebih kecil jika dibandingkan dengan Beam Trawl. Sifat Dredged
Net adalah menggaruk dasar perairan, apabila keadaan tersebut terjadi terus
menerus maka dapat merusak lingkungan atau merusak ekosistem dasar perairan.
Selain merusak ekosisitem, sampah dan kotoran pun ikut masuk ke dalam kantong.
56
Trawl dan Arad dikelompokkan sebagai alat tangkap yang tidak ramah lingkungan
karena metode pengoperasiannya yang dapat menangkap semua biota laut sehingga
digunakan beberapa alat bantu penangkapan pada operasi alat tangkap ini ;
diinginkan. GPS memiliki beberapa fitur mampu memuat lokasi yang pernah
dikunjungi. Mark adalah fitur yang digunakan untuk menandai lokasi yang pernah
pernah dikunjungi.
Global Positioning System atau GPS merupakan alat bantu yang digunakan
untuk navigasi dan menentukan lokasi. Menurut Rifai (2013), GPS (Global
Positioning System) adalah suatu sistem navigasi menggunakan lebih dari 24 satelit
57
MEO (Medium Earth Orbit atau Middle Earth Orbit) yang mengelilingi bumi
sinyalnya. GPS mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima
kecepatan, arah, dan waktu. Satelit mengorbit pada ketinggian 12.000 mil di atas
bumi dan mampu mengelilingi Bumi dua kali dalam 24 jam. Satelit GPS secara
kontinyu mengirimkan sinyal radio digital yang mengandung data lokasi satelit dan
b. Kompas Bidik
Kompas merupakan alat navigasi yang telah lama digunakan. Penggunaan
kompas jauh lebih mudah. Kompas juga memiliki beberapa kelebihan antara lain
tidak menggunakan baterai ataupun daya, mudah dibawa, dan memiliki harga
magnet, dan kompas digital. Prinsip kompas adalah memanfaatkan medan magnet
bumi (kutub).
pengoperasian alat tangkap. Menurut Akbar dan Anton (2014), kompas merupakan
58
alat navigasi utama dalam membantu menunjukkan dan menentukan arah. Kompas
sangat membantu sekali terutama untuk menentukan arah bila berada disuatu
daerah. Kompas yang menjadi peralatan bantu penunjuk arah saat ini masih
terbilang manual karena jika untuk mengetahui arah harus dengan memperhatikan
jarum magnet yang terdapat pada kompas sebagai penunjuk arah mata angin.
c. Fish finder
digunakan sebagai alat bantu untuk mengetahui letak gerombolan ikan. Fish finder
ini dapat membantu menemukan daerah penangkapan ikan. Fish finder juga
dengan menggunakan alat bantu navigasi fish finder memperoleh hasil yang tersaji
24 10 26,6 - -
25 10,6 26,6 - -
26 10,7 26,6 - -
27 10,5 26,5 - -
28 10,5 26,6 - -
29 10,8 26,7 Ada 6
30 10,6 26,7 - -
Sumber: Praktikum Metode Penangkapan Ikan, 2018.
seperti yang sudah tersaji pada tabel di atas. Hasil tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Kedalaman yang berbeda pada setiap menit baik dari setting,
dragging, maupun hauling ini karena alat tangkap Arad ini dioperasikan secara
aktif, sehingga kapal terus melaju dan melewati beberapa kedalaman perairan yang
berbeda. Suhu yang relatif sama dikarenakan cuaca ketika melakukan praktikum
cukup stabil dan merata sehingga memberikan pengaruh terhadap suhu perairan.
Gerombolan ikan yang terdapat diperairan ini tidak merata karena kapal yang terus
61
bergerak dan ikan juga terus berenang. Hal tersebut membuat tidak dalam setiap
menit dapat diperoleh gerombolan ikan. Fish finder juga memiliki kelemahan salah
perairan. Menurut Ma’mun et al., (2013), fish finder merupakan alat akustik yang
relatif jauh lebih murah dan mudah dijangkau. CruzPro fish finder merupakan salah
satu contoh jenis alat akustik tersebut. CruzPro fishfinder memiliki kemampuan
pengolahan data yang dihasilkan. Data hasil akusisi CruzPro fishfinder disimpan
dalam jenis data ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
d. Anemometer
Ikan digunakan sebagai alat bantu untuk mengukur kecepatan angin. Anemometer
juga dapat digunakan untuk mengetahui cuaca yang akan terjadi (badai, sedang,
cerah) berdasarkan angka yang sering muncul. Anemometer memiliki skala untuk
Skala Anemometer disebut dengan Skala Beaufort. Semakin besar angka skala
Beaufort, maka semakin kencang angin berhembus dan bahkan bisa semakin
merusak. Skala Beaufort dimulai dari angka 1 untuk embusan angin yang paling
kehancuran
62
Gambar . Anemometer
Sumber : Wikipedia
hasil pengamatan Anemometer pada alat tangkap Arad tersaji dalam tabel :
Perbedaan hasil ini dipengaruhi oleh kecepatan angin yang berbeda. Pengaruh lain
yang menyebabkan perbedaan hasil adalah karena cara pengoperasian Arad dengan
63
cara ditarik. Arad yang ditarik dengan kecepatan kapal tertentu akan mempengaruhi
Anemometer. Satuan yang digunakan dalam pengukuran data angin adalah m/dt.
Pada saat nelayan berhenti untuk menebar jaring, Anemometer disiapkan untuk
mengambil data. Data angin hasil pengukuran lapangan ini terdiri dari data
kecepatan angin (m/dt) dan data arah angin (o). Angin yang masuk melalui celah
setelah didapat kecepatan dan arah angin kemudian diolah menggunakan software
waktu sekitar 20 menit, sebelum melakukan setting hal pertama yang dilakukan
adalah menetukan titik kordinat menggunakan GPS. Kedalaman yang diukur dari
proses setting dragging, hauling mencapai 8,6 sampai 11,6 meter dengan suhu air
yang mencapai suhu 26,5 C0 sampai 26,7 C0 sedangkan suhu udaranya mencapai
26C0 sampai 27 C0. Arah anginnya sendiri kearah barat dengan kondisi perairan
Salah satu alat tangkap yang digunakan untuk menangkap rajungan adalah
jaring Arad. Pada umumnya nelayan jaring Arad di Desa Betahwalang, dalam
informasi nelayan lain, sehingga kurang efektif karena hasil tangkapan tidak pasti.
Terdapat dua kisaran kedalaman perairan yang dikaji, yaitu kedalaman 0 – 5 meter
dan kedalaman 5,5 – 10 meter. Pemilihan dua kisaran kedalaman perairan ini
tangkap jaring Arad di Desa Betahwalang, dapat beroperasi pada kedalaman kurang
spesies yang dihasilkan ikan Kurisi (Nemitarus nematophorus) sebanyak tiga ekor
dengan berat total 0,185 Kg dan presentase yang dihasilkan adalah 0,016%. Ikan
Pepetek (Lelognathus dussumieri) dengan berat total 2,5 Kg dan presentase yang
dihasilkan 4%. ikan Layur (Trichiurus savala) sebanyak dua ekor dengan dengan
berat total 0,75 Kg dan presentase yang dihasilkan 0,026%. Rajungan sebanyak
satu dengan berat total 0,134 gr dan presentase yang dihasilkan 0,007%.
tangkapan yang banyak. Menurut Chairunnisa et al., (2018), lebih banyak nelayan
yang menggunakan Arad karena alat tangkap Arad sangat menguntungkan nelayan.
Arad membuat nelayan bisa mendapatkan hasil tangkapan ikan dari dasar perairan
Arad memiliki skor yang paling tinggi karena hasil tangkapan yang didapatkan