Batubara
Batubara
Daerah 1 : Semua blok dengan kadar > cog yang sesuai dengan kadar conto > cog
ditambang
Daerah 2 : Semua blok dengan kadar < cog yang sesuai dengan kadar conto < cog
ditambang
Daerah 3 : Semua blok dengan kadar < cog yang sesuai dengan kadar conto > cog
ditambang
Daerah 4 : Semua blok dengan kadar > cog yang sesuai dengan kadar conto < cog
ditambang
Jika garis regresi B-B yang menunjukkan hubungan antara conto dan kadar blok
diplot, maka blok-blok dengan kadar 5% juga akan ditambang walaupun kadar
conto kadar 3,5% (Gambar.3). Daerah 4 pada Gambar 1 yang baik tertambang
karena kesalahan informasi menjadi kecil, sementara itu daerah 3 yang ditambang
walaupun berkadar rendah menjadi lebih besar,
walaupun demikian secara keseluruhan daerah dengan blok-blok yang mempunyai
kadar > cut off grade (5%) dan ditambang menjadi lebih besar.
Berdasarkan analisis variogram, Matheron memberikan koreksi perkiraan kadar
pada suatu blok yang tidak hanya dipengaruhi oleh conto di dalam blok saja, tetapi
juga pada conto-conto disekitarnya.
Melalui koreksi ini bentuk elips akan lebih kurus/sempit dengan batas-batasnya
mendeteksi garis regresi yang membentuk sudut 450. Jumlah conto dan pasangan
bloknya pada daerah 3 dan daerah 4 yang menyatakan kadar rendah ditambang
atau kadar tinggi tidak ditambang akan berkurang.
Cadangan batubara (Coal Reserves) adalah bagian dari sumber daya batubara yang telah
diketahui dimensi, sebaran kuantitas, dan kualitasnya, yang pada saat pengkajian kelayakan
dinyatakan layak untuk ditambang.
Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan
kajian kelayakan. Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi dan
aspek ekonomi.
Kelas Sumber Daya
1. Sumber Daya Batubara Hipotetik (Hypothetical Coal Resource)
Sumber daya batu bara hipotetik adalah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah
penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap penyelidikan survei tinjau.
Sejumlah kelas sumber daya yang belum ditemukan yang sama dengan cadangan batubara yg
diharapkan mungkin ada di daerah atau wilayah batubara yang sama dibawah kondisi geologi
atau perluasan dari sumberdaya batubara tereka. Pada umumnya, sumberdaya berada pada
daerah dimana titik-titik sampling dan pengukuran serat bukti untuk ketebalan dan keberadaan
batubara diambil dari distant outcrops, pertambangan, lubang-lubang galian, serta sumur-sumur.
Jika eksplorasi menyatakan bahwa kebenaran dari hipotesis sumberdaya dan mengungkapkan
informasi yg cukup tentang kualitasnya, jumlah serta rank, maka mereka akan di klasifikasikan
kembali sebagai sumber daya teridentifikasi (identified resources).
2. Sumber Daya Batubara Tereka (inferred Coal Resource)
Sumber daya batu bara tereka adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari
daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi.
Titik pengamatan mempunyai jarak yang cukup jauh sehingga penilaian dari sumber daya tidak
dapat diandalkan. Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup,
rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti geologi dalam
daerah antara 1,2 km 4,8 km. termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau
lebih, sub bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm atau
lebih.
3. Sumber Daya Batubara Tertunjuk (Indicated Coal Resource)
Sumber daya batu bara tertunjuk adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari
daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
Densitas dan kualitas titik pengamatan cukup untuk melakukan penafsiran secara relistik dari
ketebalan, kualitas, kedalaman, dan jumlah insitu batubara dan dengan alasan sumber daya yang
ditafsir tidak akan mempunyai variasi yang cukup besar jika eksplorasi yang lebih detail
dilakukan. Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank,
dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti gteologi dalam daerah
antara 0,4 km 1,2 km. termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sib
bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm.
4. Sumber Daya Batubara Terukur (Measured Coal Resourced)
Sumber daya batu bara terukur adalah jumlah batu bara di daerah peyelidikan atau bagian dari
daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syaratsyarat yang
ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.
Densitas dan kualitas titik pengamatan cukup untuk diandalkan untuk melakukan penafsiran
ketebalan batubara, kualitas, kedalaman, dan jumlah batubara insitu. Daerah sumber daya ini
ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank, dan kualitas data dari titik
pengukuran dan sampling berdasarkan bukti geologi dalam radius 0,4 km. Termasuk antrasit dan
bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sub bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih,
lignit dengan ketebalan 150 cm.
Penghitungan Sumber Daya
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung sumberdaya batubara di daerah
penelitian. Pemakaian metode disesuaikan dengan kualitas data, jenis data yang diperoleh, dan
kondisi lapangan serta metode penambangan (misalnya sudut penambangan). Karena data yang
digunakan dalam penghitungan hanya berupa data singkapan, maka metode yang digunakan
untuk penghitungan sumber daya daerah penelitian adalah metode Circular (USGS) (Gambar).
Aturan Penghitungan Sumberdaya Batubara dengan Metode Circular (USGS) (Wood et al.,
1983)
Penghitungan sumber daya batubara menurut USGS dapat dihitung dengan rumus
Tonnase batubara = A x B x C, dimana
A = bobot ketebalan rata-rata batubara dalam inci, feet, cm atau meter
B = berat batubara per stuan volume yang sesuai atau metric ton.
C = area batubara dalam acre atau hektar
Kemiringan lapisan batubara juga memberikan pengaruh dalam perhitungan sumber daya
batubara. Bila lapisan batubara memiliki kemiringan yang berbeda-beda, maka perhitungan
dilakukan secara terpisah.
1.
Kemiringan 00 100
Perhitungan Tonase dilakukan langsung dengan menggunakan rumus Tonnase = ketebalan
batubara x berat jenis batubara x area batubara
2.
3.
Daerah dalam radius lingkaran 0-400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terukur
dan daerah radius 400-1200 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk (USGS/Wood
dkk, 1983).
Teknik perhitungan seperti diatas hanya berlaku untuk kemiringan lapisan lebih kecil atau
sama dengan 30. Sedangkan untuk batubara dengan kemiringan lapisan lebih besar dari 30
caranya adalah mencari harga proyeksi radius lingkaran-lingkaran tersebut kepermukaan terlebih
dahulu ( Gambar 2 ).
Selain itu aspek-aspek geologi daerah penelitian seperti perlipatan, sesar, intrusi dan singkapan
batubara di permukaan, ikut mengontrol perhitungan sumberdaya batubara ( Gambar 3 ).
Bj
Gambar 1. Teknik perhitungan cadangan batubara berdasarkan sistem United States Geological Survey ( USGS,
1983 )
Gambar 2. Cara perhitungan cadangan batubara dengan kemiringan 30 dan kemiringan >30
( USGS, 1983 )