PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang tercantum dalam pasal-pasal ini, terdiri dari penyediaan bahan, tenaga ahli,
perlengkapan bantu lainnya yang diperlukan serta pelaksanaan pekerjaan yang
berhubungan dengan pembuatan pagar.
Tempat pelaksanaan pekerjaan pagar adalah bagian sisi udara Bandar udara syukuran
aminuddin amir luwuk.
II.
III.
Pekerjaan Pemasangan bouplank terbuat dari papan dipakukan pada patok kayu persegi
5/7cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan
bouwplank secara rata bagian atas papan bowplank harus di waterpass (horizontaldan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar tiang digunakan meteran.Setiap titik
pengukuran ditandai dengan patok dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada
papan bouwplank agar mudah di cek kembali.
IV.
Dokumentasi
Pekerjaan dokumentasi berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan kemudian Foto-Foto
pelaksanaan dibuat sebanyak tiga kali yaitu foto kondisi sebelum pelaksanaan pekerjaan 0
%, foto kondisi pelaksanaan 50 %an foto kondisi selesai pelaksanaan 100 %. Penyajian
Foto pelaksanaan pekerjaan dibuat dalam album sesuai permintaan direksi
dengan
V.
Galian Tanah
Pekerjaan penggalian adalah bagian dari pekerjaan tanah ini.Untuk galian pondasi
disesuaikan dengan gambar rencana, dan lubang galian pondasi harus lebih lebar dari
pondasi yang akan dibuat, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu. Apabila galian
dasar pondasi terdapat akar-akar atau tanah masih lunak, maka harus digali sampai
memenuhi syarat tanah yang cukup baik.
VI.
VII.
Pekerjaan Beton
Pondasi dibuat dari pasangan beton dengan adukan sesuai spesifikasi. Mutu beton yang
dihasilkan dalam pelaksanaan harus dibuktikan dengan hasil test laboratorium sesuai
dengan ketentuan dari Peraturan Beton Indonesia (PBI).
VIII.
Pekerjaan plesteran
dilakukan setelah pekerjaan beton dilakukan atau dapat juga dilakukan setelah Beton
selesai. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :
a) Pasir pasang yang akan digunakan terlebih diperiksa kandungan kadar lumpur hyang
tidak melabihi spesifikasi >5%.
b) Pasir pasang kemudian diayak. Hal ini untuk menghilangkan kotoran organik yang ada
pada pasir
c) Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
d) Pasangan yang akan diplester terlebih dahulu disiram air
e) Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan.
Setelah proses plesteran selesai dilakukan barulah dapat dilakukan proses pengacian
dengan menggunakan campuran semen dan air.
IX.
6 mm
Jarak BRC
100 mm
2150 mm
Panjang BRC
2400 mm
b. Kawat Duri
Untuk pagar batas bandara disisi batas lahan diatas pagar ada kawat duri sebagai
sistem pengaman (security system) tambahan. Berikut jenis kawat duri:
a.
Standard
Galvanized
2.0 mm
2,7 mm
10 cm
50 m
Heavy
Galvanized
2.0 mm
2,7 mm
10 cm
50 m
Galvanized Weight
40-70 g/m2
260-300 g/m2
No
Material Type
1
2
3
4
5
Material Pagar
a. Produk Pagar
Produk terbuat dari galvanized steel wire atau polyvinyl chloride (PVC)-coated steel atau
aluminium alloy atau zinc-5% aluminium mischmetal dengan ukuran bukaan 50 mm dan
harus memenuhi persyaratan di bawah ini.
Galvanized steel fabric harus sesuai dengan ASTM A 392, Class 2.
Polyvinyl chloride-coated steel harus sesuai dengan ASTM F 668, Class 2b.
Aluminum alloy fabric harus sesuai dengan ASTM F 1183.
Zinc-5% aluminum mischmetal alloy coated steel sesuai dengan ASTM F 1345, Class
Vinyl atau polyester coated steel harus memenuhi persyaratan ASTM F 1043
Kekuatan tiang harus memenuhi persyaratan ASTM F 1043 or ASTM F 1083.
Kehilangan kekuatan dari tiang tidak boleh lebih dari 10 persen setelah kena sinar
matahari dan hujan selama 3,600 jam sesuai dengan ASTM G 23, ASTM G 26, and
ASTM G-53.
Tiang, palang dan pengaku yang dipasang pada campuran produk aluminum harus
terbuat dari campuran aluminium.
c. Pintu Gerbang
Pintu Gerbang galvanized steel pipe atau polymer-coated steel pipe atau aluminum alloy
pipe atau composite post harus sesuai gambar dan spesifikasi dan terbuat dari bahan
yang sama dengan bahan pagarnya.
d. Batang Tarik
Batang tarik harus terbuat dari bahan yang sama. Kawat batang tarik harus dilapisi
dengan bahan yang sama dengan produk pagar dan sesuai dengan ASTM A 824.
b.
c.
Metode Konstruksi
1. Pembersihan Garis Pagar
Semua pohon, perdu, semak, dan puing-puing yang akan menghalangi pelaksanaan
konstruksi pagar sesuai dengan lokasi yang ditentukan harus disingkirkan, dengan lebar
minimum 60 cm pada setiap sisi dari garis tengah pagar sebelum operasi pemasangan
pagar.
2. Pemasangan Tiang
Semua tiang harus ditanam dalam beton sesuai dengan dimensi dan kedalaman dan
pada jarak yang ditentukan dalam gambar rencana. Jarak antar tiang tidak boleh lebih
dari 3 m dan ditanam sedalam 90 cm dalam pondasi beton.
3. Pemasangan Batang Atas
Batang harus menerus dan melalui bagian atas dari tiang. Sambungan batang atas
harus memungkinkan pergerakan batang karena ekspansi.
4. Pemasangan Pengaku
Batang pengaku horizontal dan batang diagonal harus dipasang setiap tiang.
5. Pemasangan Kawat Pagar
Kawat pagar harus dipasang secara kuat pada tiang dan pengaku sesuai dengan
gambar rencana. Pagar pada umumnya dipasang dengan mengikuti kontur tanah,
dengan celah bagian bawah dari pagar tidak boleh kurang dari 25 mm atau lebih dari
100 mm dari permukaan tanah.
6. Pemasangan Pagar
Penyedia barang dan jasa akan memasang pagar sesuai dengan detail yang ditunjukan
pada gambar dan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas.
Pemasangan pagar sesuai dengan batas - batas yang ditunjukan dalam gambar sesuai
dengan arahan Pemberi Tugas. Bagian atas/ ketinggian pagar akan mengikuti level
tanah dasar sesuai dengan gambar perencanaan.
Seluruh tiang pagar ditempatkan dengan kuat pada pondasi beton sesuai dengan
dimensi pada gambar perencanaan. Pagar dipasang harus tegak dan berderet sesuai
gambar.