Vektor grup trafo dinyatakan dalam bilangan jam (searah putaran jam/ clock wise). Tiap satu bilangan jam
mewakili beda sudut 30 derajat. Vektor grup menentukan pergeseran sudut arus pada belitan primer dan
sekunder.
Trafo 3 fasa 2 belitan memliki beberapa macam konfigurasi belitan. Apabila dilihat dari jenis
penyusunan belitan antar fasa maka ada dua macam tipe belitan yaitu : belitan Wye (star)
dan belitan delta. Sedangkan berdasarkan pergeseran sudut fasa antara arus pada
kumparan primer dan kumparan sekunder maka ada beberapa macam tiep jenis belitan
seperti terlihat pada gambar 1.
Gambar vektor A,B,C (arus pada belitan primer) dalam lingkaran jam. dalam lingkaran jam
gambar vektor bantu yang menunjuk jam 1
gambar vektor a (arus pada belitan sekunder a) searah dengan vektor A dengan kepala vektor
menuju arah jam 1 (perhatikan gambar 2)
gambar vektor b (arus pada belitan sekunder b) searah dengan vektor B dengan pangkal vektor
berada pada vektor a.
gambar vektor c (arus pada belitan sekunder c) searah dengan vektor C dengan pangkal vektor
berada pada vektor b dan kepala vektor berada pada pangkal vektor a.
beri notasi tambahan 1 pada tiap kepala vektor a,b, dan c serta notasi 2 pada pangkal vektornya.
Pembuktian pergeseran sudut ini bisa kita lakukan dengan melihat gambar 3.
Gambar 2. Arus pada belitan primer dan sekunder trafo dengan belitan Yd1
Arus fasa R yang mengalir pada belitan A adalah 115.6 A dengan sudut 0 derajat dengan arah dari A1
menuju A2, sedangkan arus pada belitan sekunder a adalah 867 A dengan sudut 0 derajat, sedangkan arus
pada belitan yang lain adalah sebagai tampak pada gambar. arus yang mengalir pada fasa r merupakan
penngurangan vektor arus yang mengalir pada belitan a dan belitan c (perhatikan arah vektor yang
ditunjukkan dengan tanda panah. Pada titik disekitar a1 berlaku hukum kirchoff :
arus keluar (meninggalkan a1) = arus masuk (menuju a1)
Ir + Ic = Ia
Dengan
Ir : arus pada fasa r
Ia : arus pada belitan a
Ic : arus pada belitan c , sehingga diperoleh
Ir + 867 < 120 = 867 < 0
Ir = 867 < 0 867 <120
Ir = 1501.688 < 30
Terbukti bahwa ketika arus R mempunyai sudut 0 derjat maka arus r mempunyai sudut 30 derajat. Beda
sudut sebesar 30 derajat ini hanya berlakau ketika arus pada fasa R, S dan T mempunyai besar yang sama
serta memliki beda sudut 120 derajat (dalam kondisi yang seimbang). APabila arus pada fasa R, S , T tidak
berada dalam kondisi seimbang maka pergeserean sudut pada sisi primer dan sekunder akan bervariasi
tergantung besar arus yang mengalir pada tiap fasa. Untuk memberi gambaran yang lebih jelas,
silahkan download file excelberikut untuk melihat pergeseran sudut yang saya maksud.