Pembimbing :
Dr. Tantri Kurniawati, M.Kes.,Sp.THTKL
Laring
Saluran pernafasan
bagian atas yang
merupakan suatu
rangkaian tulang
rawan yang
berbentuk corong
Terletak setinggi
vertebra servikal IV
VI
Batas-batas laring :
Arah Kranial : Aditus Laring berhubungan dengan
Hipofaring
Arah kaudal : dibentuk oleh sisi inferior kartilago krikoid
dan berhubungan dengan trakea
Arah posterior : dipisahkan dari vertebra servikal oleh otototot prevertebral, dinding dan cavum laringofaring
Arah anterior : ditutupi oleh fasia, jaringan lemak, dan kulit
Arah lateral : ditutupi oleh otot-otot sternokleidomastoid,
infrahioid dan lobus kelenjar tiroid
Laring:
Bentuk piramida triangular terbalik
Dinding kartilago tiroidea atas
Kartilago krikoidea bawah
Os Hioid dihubungkan dengan laring oleh membrana tiroid
( tempat melekatnya otot-otot dan ligament mengalami
osifikasi sempurna pada usia 2 tahun)
laring dibentuk:
Sejumlah kartilago
Ligamentum
Otot-otot
Kartilago Laring
Terbagi atas 2 kelompok:
Kartilago mayor, terdiri dari :
Kartilago Tiroidea, 1 buah
Kartilago Krikoidea, 1 buah
Kartilago Aritenoidea, 2 buah
Terbagi atas 2
kelompok:
Ligamentum ekstrinsik :
Membran tirohioid
Ligamentum tirohioid
Ligamentum tiroepiglotis
Ligamentum hioepiglotis
Ligamentum krikotrakeal
Ligamentum intrinsik:
Membran quadrangularis
Ligamentum vestibular
Konus elastikus
Ligamentum krikotiroid
media
Ligamentum vokalis
Otototot laring
Otot-otot
ekstrinsik
1. Otot-otot suprahioid /
otot-otot elevator laring,
yaitu :
- M. Stilohioideus - M.
Milohioideus
- M. Geniohioideus - M.
Digastrikus
-M. Genioglosus - M.
Hioglosus
2. Otot-otot infrahioid / otototot depresor laring, yaitu :
- M. Omohioideus
- M. Sternokleidomastoideus
- M. Tirohioideus
Otot-otot
intrinsik
Otot-otot adduktor : untuk menutup pita
suara
Mm. Interaritenoideus transversal dan
oblik
M. Krikotiroideus
M. Krikotiroideus lateral
Otot-otot abduktor : untuk membuka pita
suara
M. Krikoaritenoideus posterior
Otot-otot tensor :
Tensor Internus : M. Tiroaritenoideus & M.
Vokalis
Tensor Eksternus : M. Krikotiroideus
OTOT EKSTRINSIK
Otot-otot depresor
dipersarafi oleh ansa
hipoglossi C2 dan C3
dan penting untuk
proses menelan
(deglutisi) dan
pembentukan suara
(fonasi)
OTOT INTRINSIK
Berfungsi membentuk suara dan
bernafas.
Otot-otot pada kelompok ini
berpasangan kecuali m.
interaritenoideus yang serabutnya
berjalan transversal dan oblik. Fungsi
otot ini dalam proses pembentukkan
suara, proses menelan dan bernafas.
Bila m. interaritenoideus
berkontraksi, otot ini akan bersatu di
garis tengah menyebabkan adduksi
pita suara
FUNGSI LARING
MENELAN
RESPIRASI
BATUK
FUNGSI
LARING
PROTEKSI
SIRKULASI
EMOSI
FONASI
FUNGSI RESPIRASI
Mengatur besar kecilnya rima glotis
Bila m.krikoaritenoid posterior
berkontraksi akan menyebabkan
prosesus vokalis kartilago bergerak
ke lateral sehingga rima glotis
aduksi.
FUNGSI FONASI
Membuat suara dan mengatur tinggi
rendahnya nada.
Tinggi rendahnya nada diatur oleh
ketegangan plika vokalis.
FUNGSI PROTEKSI
Mencegah makanan dan benda asing
masuk ke dalam trakea dengan jalan
menutup aditus laring dan rima glotis
secara bersamaan.
Penutupan aditus laring
Pengangkatan laring ke atas
kontraksi otot-otot ekstrinsik
kartilago aritenoid bergerak ke
depan.
Penutupan rima glotis aduksi plika
FUNGSI MENELAN
Gerakan laring bagian bawah ke atas
Menutup aditus laring
Mendorong bolus makanan turun ke
hipofaring
FUNGSI SIRKULASI
Perubahan tekanan udara pada
traktus trakeo-bronkial akan dapat
mempengaruhi sirkulasi darah dan
alveolus.
Terima Kasih