Anda di halaman 1dari 4

KETETAPAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
NO. I/TAP/MPM PNJ/VII/2010

Tentang
TATA TERTIB SIDANG PLENO
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PERIODE 2010/2011

Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa


Politeknik Negeri Jakarta (MPM PNJ) dengan ini :

MENGINGAT : Perlunya tata tertib sidang Pleno MPM PNJ periode


2010 - 2011
MENIMBANG : 1. AD/ART IKM PNJ
2. TATIB MPM PNJ
MEMPERHATIKAN : Hasil Sidang Pleno I MPM PNJ

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Tata Tertib Sidang Pleno MPM PNJ

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal yang ditetapkan dengan catatan apabila terjadi
kesalahan, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Depok
Pada Tanggal : 2 Juli 2010
Pukul : 17.44 WIB

Pimpinan Sidang I Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III

Denny Fadhel A. Fendy Nur Betamal Dita Yunita Rahman


NIM 5409250255 NIM 1109030294 NIM 1409020094
Lampiran Surat Ketetapan MPM PNJ No.I/TAP/MPM PNJ/VII/2010
Tentang Tata tertib Sidang MPMPNJ

TATA TERTIB SIDANG PLENO


MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Pasal 1
Peserta sidang pleno Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
(MPM PNJ) adalah seluruh anggota MPM PNJ.

Pasal 2
Hak Peserta adalah:
1. Mengikuti sidang Pleno MPM PNJ.
2. Mengeluarkan pendapat secara lisan ataupun tulisan.
3. Peserta diikut sertakan dalam proses pengambilan keputusan.
4. Interupsi

Pasal 3
Kewajiban Peserta adalah :
1. Mematuhi tata tertib sidang Pleno MPM PNJ
2. Mengikuti sidang Pleno MPM PNJ dengan sopan santun.
3. Meminta izin untuk meninggalkan atau memasuki ruangan sidang kepada pemimpin
sidang.

Pasal 4
Pengamat sidang Pleno MPM PNJ adalah setiap orang selain peserta sidang yang
mendapatkan izin dari pemimpin sidang.

Pasal 5
Hak Pengamat adalah:
1. Memiliki Hak bicara, tanpa Hak suara
2. Mengeluarkan pendapat secara lisan ataupun tulisan.
3. Interupsi.

Pasal 6
Kewajiban Pengamat adalah:
1. Mematuhi tata tertib sidang Pleno MPM PNJ.
2. Mengikuti sidang Pleno MPM PNJ dengan sopan santun.
3. Meminta izin untuk meninggalkan atau memasuki ruangan sidang kepada pemimpin
sidang.

Pasal 7
Tingkatan dan Penjelasan Interupsi
1. Point of Information, yaitu Interupsi untuk menyampaikan informasi yang berkaitan
dengan sidang.
2. Point of Clarification, yaitu Interupsi untuk mengklarifikasi permasalahan yang
berkaitan dengan sidang
3. Point of Personal Previlage, yaitu Interupsi untuk menyampaikan pembelaan pribadi.
4. Point of Order, yaitu Interupsi untuk menyampaikan saran, pendapat dan
permasalahan yang bersifat prinsip.

Pasal 8
Sifat Sidang Pleno
Sidang bersifat terbuka yaitu dihadiri oleh peserta dan pengamat yang diberikan izin oleh
pemimpin sidang didalam pembahasan sidang.
.

Pasal 9
Pemimpin Sidang MPM PNJ
Ketua Umum MPM PNJ atau peserta sidang yang disepakati oleh peserta sidang lainnya

Pasal 10
Tugas dan Wewenang Pemimpin Sidang
1. Memimpin dan mengarahkan sidang.
2. Mengatur kelancaran dan ketertiban sidang.
3. Memperingatkan peserta dan pengamat sidang yang melanggar tata tertib.
4. Mengeluarkan peserta dan pengamat sidang setelah diperingatkan sebanyak 3 (tiga)
kali selama sidang.
5. Menunda sidang atas persetujuan peserta dengan mempertimbangkan usulan
pengamat sidang.

Pasal 11
Penundaaan Sidang
1. Skorsing : peserta dan pengamat sidang tetap berada dalam ruangan sidang paling
lama 2 (dua) menit.
2. Break : peserta dan pengamat sidang diperbolehkan untuk meninggalkan ruangan
sidang paling lama 5 (lima) menit.
3. Pending : disepakati oleh peserta dan pengamat sidang.

Pasal 12
Quorum
Quorum sidang Pleno MPM PNJ :
1. Setengah n + 1 dari jumlah peserta sidang.
2. Jika ayat (1) tidak terpenuhi, sidang dapat ditunda maksimal 2 x 24 jam.
3. Jika ayat (2) tidak terpenuhi, maka sidang dapat dilanjutkan dan dinyatakan sah
berdasarkan jumlah peserta yang hadir.

Pasal 13
Pengambilan Keputusan Sidang Pleno MPM PNJ
1. Semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat
2. Bila ayat 1 tidak terpenuhi maka akan diadakan lobi.
3. Bila ayat 2 tidak terpenuhi maka akan diadakan voting :
a. Terbuka
b. Tertutup, apabila menyangkut suatu keputusan yang dianggap penting.
Pasal 14
Sanksi-sanksi
Peserta dan pengamat sidang yang melanggar tata tertib sidang akan dikenakan sanksi :
1. Pemberian teguran yang diberikan oleh pemimpin sidang.
2. Dikeluarkan dari sidang setelah mendapatkan teguran sebanyak 3 (tiga) kali.

Pasal 15
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan kemudian oleh pemimpin
sidang dengan persetujuan peserta sidang dan mempertimbangkan usulan pengamat sidang

Anda mungkin juga menyukai