Anda di halaman 1dari 96

MENGGALI POTENSI

DIRI

MIMPI DAN CITA-CITA

PRIBADI YANG
BERHASIL

Disajikan Pada
BIMTEK PBJ BAGI GURU BK SLTA ANG.II
JABODETABEK
Th.2007

T.I.U:
Setelah mengikuti pelatihan ini
peserta diharapkan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam
mempersiapkan siswa menghadapi
dunia kerja dan pemilihan bidang
studi lanjutan yang sesuai.

T.I.K:
Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan memperoleh:

Pengetahuan tentang permasalahan-permasalahan dalam


menetapkan/memilih pekerjaan atau karir.
Pengetahuan tentang potensi diri melalui pengenalan terhadap
kemampuan, bakat dan kepribadian.
Pengetahuan tentang pemilihan bidang studi lanjutan yang
sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Pengetahuan tentang meraih kesuksesan melalui pemahaman
sifat prestatif, kemandirian, swa-kendali dan sifat instrumental
Pengetahuan untuk menetapkan dan mencapai tujuan.
Pengetahuan merancang rencana tindak lanjut untuk
menghadapi pemilihan karir.

Latar Belakang

PBJ merupakan sebuah program yang dilatar


belakangi oleh situasi dan kondisi ketenagakerjaan di
Indonesia yang masih jauh dari memadai (S : D).

Masalah yang dihadapi oleh pencari kerja pada


umumnya adalah ketidak sesuaian antara kualifikasi
kompetensi tenaga kerja dengan persyaratan kerja
(jabatan) yang disebabkan antara lain karena pencari
kerja yang memasuki dunia kerja belum memiliki
informasi tentang dunia kerja maupun informasi pasar
kerja secara memadai ada GAP atau kesenjangan.

Selain itu pencaker juga tidak mendapatkan


pembekalan untuk memahami kondisi potensi
dirinya baik kemampuan, minat, bakat dan
kepribadiannya sehingga mereka kurang dapat
mengarahkan dan mengembangkan potensi
yang dimiliki untuk dapat mengisi kesempatan
kerja sesuai dengan pekerjaan/jabatan yang
diminatinya

Berkaitan dengan karir, Bandura (1997)


mengatakan bahwa dalam membuat perencanaan
dan pemilihan karir, individu harus memiliki
keyakinan untuk mengatasi ketidakpastian
mengenai kemampuan.

Keyakinan ini biasanya muncul dalam bentuk


kepercayaan diri. Hurlock (1973) mengungkapkan
bahwa faktor keluarga, jenis kelamin, sekolah,
derajat realitas, stereotipe, kemewahan,
kepribadian dan informasi vokasional akan
mempengaruhi pemilihan karir seseorang.

Pada faktor yang disebut terakhir, banyak


pencaker yang tidak mempunyai informasi
cukup mengenai karir dan bahkan tidak tahu
bagaimana mencarinya (Santrock, 2003).

Materi bimbingan karir di sekolah diharapkan


dapat membantu mengarahkan siswa untuk
menentukan pendidikan lanjutan dan karirnya,
Oleh karena itu, perlu diadakan semacam
intervensi untuk mereka melalui keterpaduan
program.

(Brainstorming)

KARIER
Pengertian :

Rangkaian perkembangan
pengalaman kerja seseorang selama
hidupnya(Arthur,Hall,Lawrence,dalm
Seligman 1994).
Terbentuknya dipengaruhi oleh
faktor-faktor psikologis, sosiologis,
pendidikan, fisik, ekonomi dan
kesempatan (Hoyt&Seligman,1994)

KARIR
Memiliki banyak fungsi bagi individu
maupun masyarakat sekitar, a.l.:
memenuhi 3 kebutuhan utama yaitu :
1. Kebutuhan akan hubungan manusia
2. Kebutuhan akan aktivitas
3. Kebutuhan mata pencaharian

Perkembangan Karir
Tahap Pertumbuhan (0 - 14 tahun)
mengamati dunia sekitarnya, rasa ingin tahu
mengembangkan minat dan membentuk kompetensi
memahami kelebihan dan kekurangan
Tahap eksplorasi (15 24 tahun)
sifat pengembangan sudah internal
mulai melihat bidang pekerjaan yang ingin ditekuni
berdasarkan pendidikan yang dipilih
menyelesaikan sekolah dan mulai bekerja
komitmen masih rendah sehingga mudah pindah2

Perkembangan Karir
Tahap Penetapan (25 - 44 tahun)
mulai membangun posisi dalam pekerjaan
dan berusaha menampilkan prestasi yang baik
mulai menapaki jenjang karir dan
memantapkan bidang pekerjaan yang
dipilihnya
Tahap Pemeliharaan (45 65 tahun)
memutuskan untuk tetap bertahan pada
pekerjaan yang telah dijalani pada tahaptahap sebelumnya
mulai meningkatkan karirnya dan biasanya
mereka mencapai puncak karirnya

Perkembangan Karir
Tahap Penurunan (di atas 65 tahun)
mengalami penurunan enerji dan minat pada
pekerjaan
mengurangi pekerjaannya dan menyerahkan
pada yang lebih muda
menghadapi masa pensiun
Catatan :
Pengelompokan ini bukan hal yang mutlak, namun
yang jelas keberhasilan pada satu tahap tergantung
pada keberhasilannya di tahap sebelumnya. Misalnya
individu yang gagal pada tahap eksplorasi akan
memilih pekerjaan yang kurang sesuai dengan dirinya

Perencanaan Karir :
Tujuan yang ingin dicapai dalam
pekerjaaan yang dipilih dengan
pertimbangan matang.
Manfaat perencanaan karir :
1.

2.

Membantu individu untuk tetap fokus


dalam membuat keputusan hidup
Petunjuk individu dalam menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari agar
tidak berpindah-pindah pekerjaan

Langkah-langkah dalam
perencanaan karir :
Pemahaman diri akan faktor personal yang
dimiliki seperti: kemampuan,bakat, minat,
nilai, kepribadian.
2.
Pengetahuan tentang pekerjaan
(vokasional). dipengaruhi oleh faktor :
keluarga, teman sebaya, sekolah, gender,
kemewahan dan gengsi, dsb.
3. Menghubungkan pemahaman diri dengan
pengetahuan mengenai pekerjaan untuk
membuat keputusan karir
1.

(Brainstorming)

MIMPI
BUATLAH SUATU CERITA BERGAMBAR
YANG MERUPAKAN GAMBARAN
MIMPI SAUDARA UNTUK 2 ATAU 3
TAHUN KE DEPAN

Ceritakan gambar yang telah saudara buat .


Menurut saudara apa mimpi itu?
Apa cita-cita saudara ?
Apa beda antara mimpi dan cita-cita ?
Perlukah seseorang mempunyai mimpi & citacita ?
Apa Manfaat mimpi & cita-cita yang ada
dalam diri seseorang yang berhubungan
dengan kehidupannya ?

Penjelasan

Cita-cita : Sudah direncanakan dan masih dapat berubahubah dan Sudah ada langkah-langkah aktivitas

Mimpi : Spontan masih berubah- ubah, Masih anganangan

Cita-cita diawali dari mimpi dan Sudah ada


langkah/tahapan yang akan dicapai

Mimpi mengarahkan prilaku kita untuk mencapai citacita

KESUKSESAN
(brainstorming)

Diskusi:
Individu
Kelompok (dibagi 3 kelompok)
3.
Presentasi masing-masing
kelompok
1.

2.

Bahan Diskusi

Ketika Anda di sekolah dasar, bagaimana Anda


mendefinisikan kesuksesan?

Ketika Anda di sekolah menengah atau kuliah,


bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan?

Sekarang ketika Anda seperti ini, bagaimana


mengidentifikasikan kesuksesan?

Kesuksesan (SD) adalah:

Kesuksesan (SLP/A dan PT) adalah:

Kesuksesan Sekarang

Mengapa arti kesuksesan bisa


berubah ?
Faktor-faktor apa yang berpengaruh
dan berperan dalam perubahan
tersebut ?

Faktor yang berperan dalam


perubahan

Internal :
Tujuan hidup
kebutuhan
motivasi internal (dorongan untuk melakukan sesuatu
dari dalam diri)
pengalaman
pengetahuan
Kesadaran.ilustrasi: 5 M Penasihat rohani
ttp kok mau bikin video mesum ?
Eksternal :
Lingkungan; keluarga, sekolah, masyarakat dll

Penetapan Tujuan dan


Sasaran
(GAME: Membangun Rumah Kokoh)

GAME: Membangun Rumah


( 1. individu 2. kelompok )

Susunlah kartu-kartu yang ada menjadi sebuah


rumah yang kuat dan tinggi

Syarat rumah : berdiri kokoh dalam waktu 3


menit tidak roboh, dan memiliki tinggi rumah
minimal 15 cm

Bahan Diskusi

Apa yang harus dipersiapkan agar rumah tidak


roboh?
Strategi apa yang digunakan dalam menyusun
rumah tersebut?
Bagaimanakah Anda mengatur waktu?
Mengapa pengaturan waktu menjadi penting
dalam mencapai tujuan-tujuan Anda?
Apa yang dapat diaplikasikan dari permainan ini
ke dalam situasi kerja yang akan dihadapi?

Hasil Diskusi

Hal yang harus dipersiapkan : fondasi kuat, layout/design, kualitas bahan yang digunakan, biaya,
tenaga yang diperlukan, jadwal pelaksanaan
Strategi yang digunakan : mempersiapkan
konstruksi, menggunakan bahan secara maksimal,
tenaga profesional, kontrol thd pelaksanaan,
berimajinasi

Hasil Diskusi

Cara mengatur waktu : bertahap, dng skala


prioritas, atur waktu per unit, bertahap dng
memperhitungkan bahan
Pengaturan waktu penting karena : agar
tidak mengulang pekerjaan, mengendalikan
pengeluaran, sesuai target, punya patokan
dalam penyelesaian tanpa mengurangi
kualitas

Hal yang dapat diaplikasikan dalam


dunia kerja

Kesesuaian SDM dng tujuan yg ingin dicapai


dng melihat potensi/kemampuan yg dimiliki
Pentingnya perencanaan untuk
mengendalikan tenaga, waktu dan biaya
Pertimbangan kompetensi dengan peluang
kesempatan yg ada
Pengendalian diri

Hal yang dapat diaplikasikan dalam


dunia kerja

Perlunya ketelitian dan kesabaran


Perlunya proses yang bertahap
Butuh kepribadian yang kuat ulet, kerja
keras, tekun, tanggung jawab (tuntas)

Swa Kendali

PRIBADI YANG BERHASIL


MEMILIKI SIFAT-SIFAT:
Swa kendali
Kemandirian
Instrumental
Prestatif

Dalam Swa-Kendali
Perlu adanya :
Perencanaan
Strategi
Potensi realistis
Efisiensi
Kematangan
Kontrol
Evaluasi
Kreativitas

Tanggung
jawab
Komitmen

KOMITMEN ?
Komitmen sebagai modal utama untuk mencapai
prestasi
Komitmen motivator, tekad/ kesepakatan, norma,
menjadi tujuan bersama
Kendala : adanya perbedaan, latar belakang, tujuan dari
masing-masing pihak
Cara : memberikan pemahaman akan tujuan, latar
belakang dari masing-masing pihak

Kesimpulan: Komitmen

Komitmen disiplin (berasal dari diri


sendiri)
Komitmen dibuat untuk membantu
pelaksanaan kegiatan
Komitmen bisa dilatih? BISA!
Perlunya memberikan pemahaman dan
penguat (hadiah, gambaran) agar komitmen
dapat terus dilaksanakan

Sifat Swa Kendali

Sifat mengendalikan diri untuk mengarahkan


pada tujuan
Mengontrol diri untuk mencapai tujuan

Mengarahkan tindakan dasar dari


perencanaan
Punya strategi
(Sukardi)

Aspek apa saja yang berperan:


Eksternal;
- dukungan pimpinan, fasilitas, peraturan yang jelas.
Internal;

- Kemampuan memadai
Memiliki Kemauan
Motivasi
Semangat belajar
Kemauan berubah

SIFAT SWA-KENDALI

Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat


mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kegiatankegiatan yang dilakukannya mengarah ke pencapaian tujuan.
McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang
menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha mencapai
tujuan pribadi yang telah ditetapkan.
Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku
berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah keyakinan
bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah laku dan
berkonsentrasi untuk mencapai tujuan.
Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya
adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan
diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusankeputusannya.

SIFAT SWA-KENDALI

Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat


mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk
mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha.
Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu
mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta
menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak
berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian
tujuan.
Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan
sebagai sifat pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi
selalu mengontrol diri atau mengkonsentrasikan segala
perbuatannya untuk menacapai tujuan usaha atau pekerjaan.
Ia mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan dan

SIFAT INSTRUMENTAL
(Game)

dari 9 titik. Peserta diberi waktu 2 menit untuk


menyambung titik tersebut dengan 4 buah
garis lurus yang dibuat tanpa terputus.
Tugas berikut adalah diberikan 12 titik
dengan menyambungnya dengan 5 tarikan
garis lurus
Tugas berikut berikan problem terakhir
dengan 16 titik dengan 6 tarikan garis lurus
bersambung

Sifat Instrumental

Memandang segala
sesuatu sebagai alat
untuk mencapai tujuan

Sifat Instrumental

Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di


lingkungan
Peka dan tanggap terhadap peluang yang ada

SIFAT INSTRUMENTAL

Sukardi merumuskan sifat instrumental sebagai sifat


memandang segala sesuatu yang ada di lingkungan (termasuk
keberadaan orang lain ) sebagai instrumen atau alat untuk
mencapai tujuannya. Gambaran ini serupa dengan gambaran
Mc Clelland mengenai salah satu ciri motif prestasi tinggi.
Timmons mengungkapkan bahwa pengusaha atau karyawan
menyadari dirinya bukanlah sempurna, sehingga bila perlu ia
akan mencari dan memanfaatkan bantuan orang lain, walaupun
keputusan akhir ada ditangannya.
Crossley menyatakan bahwa pengusaha atau karyawan selalu
menunjukan kepekaan dan tanggap terhadap sesuatu yang
terjadi pasar, kondisi ekonomi pada umumnya dan
perkembangan teknologi.

SIFAT INSTRUMENTAL

Brockous juga mengungkapkan bahwa pengusaha atau


karyawan memiliki ketajaman terhadap peluang berusaha yang
ada dilingkungannya.
Dengan demikian, sifat instrumental dapat digambarkan sebagai
sifat pengusaha/karyawan dalam berbagai situasi untuk selalu
memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan, untuk
membantu tujuan pribadi dalam berusaha atau bekerja.
Ia peka dan tanggap terhadap lingkungan, khususnya melihat,
mengenali dan mengidentifikasi peluang usaha yang muncul di
lingkungan.
Ia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
memperbaiki kinerjanya.

Sifat Prestatif

Motif prestatif dalam individu


McClelland
Motivasi prestasi tinggi
wiraswasta
Motivasi prestasi rendah karyawan

Perilaku Prestatif
Tanggung jawab
pribadi tinggi
Resiko taraf sedang
Cari umpan balik

Perilaku Prestatif

Tidak pernah puas


Melakukan evaluasi
Berani menghadapi kegagalan
Berusaha bekerja optimal dalam
segala situasi
Realistis
Proses lebih penting
(Sukardi)

Perilaku Sifat Prestatif

Mc.Clelland meneliti kaitan antara motif prestasi


mahasiswa dengan tingkah laku pemilihan karir. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan
motif prestasi tinggi, 66% diantaranya memilih
pekerjaan sebagai wiraswastawan, setelah selesai
kuliah. 34% memilih pekerjaan di bidang lain
Sementara mahasiswa dengan motif prestasi rendah,
hanya 10% diantaranya yang memilih menjadi
wiraswasta, sedangkan 90% lainnya memilih
pekerjaan non-wiraswasta (Iskandar,1976).

Perilaku Sifat Prestatif

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa


mahasiswa dengan motif berprestasi yang tinggi
melihat prestasi sebagai pencapaian usaha secara
swakarsa karena biasanya seorang wiraswastawan
harus memulai segala sesuatu dari nol dalam merintis
usahanya sehingga dibutuhkan motif berprestasi yang
tinggi sebagai wujud dari kerja dan usaha yang
dilakukannya untuk mencapai keberhasilan dalam
usahanya.

Berdasarkan penelitiannya, Mc.Clelland menyimpulkan


bahwa seseorang yang mempunyai motif berprestai
yang tinggi secara nyata akan menampilkan beberapa
perilaku berikut (Angelia,1999; Iskandar dkk,1976) :
Memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi.
Bertanggung jawab dalam memecahkan masalah,
dengan menetapkan tujuan dan mencapai tujuan dengan
usahanya sendiri
Cenderung mengambil resiko dengan taraf sedang,
yaitu risiko yang sesuai dengan level kemampuannya.

Mencari umpan balik untuk mengetahui hasil dari


proses penyelesaian tugas dan keputusan yang
diambilnya.

Sifat Kemandirian

Sifat bertanggung jawab atas tindakan


maupun konsekuensinya

Sifat Kemandirian

Keberanian untuk mengambil


tanggung jawab pribadi
Kegagalan dan keberhasilan adalah
milik pribadi
Memenuhi kebutuhannya secara
mandiri
Senang memegang kendali dalam
kerja kelompok
(Sukardi)

SIFAT KEMANDIRIAN

Sukardi merumuskan sifat kemandirian


sebagai sifat bertanggung jawab atas tindakan
maupun konsekuensi tindakannya.
McClelland mengungkapkan salah satu
perilaku yang menunjukkan motif prestasi
adalah rasa tanggung jawab pribadi yang
tinggi, yaitu tidak menggantungkan diri pada
orang lain untuk memecahkan masalah pribadi.

SIFAT KEMANDIRIAN

Tions mengungkapkan karakteristik prilaku karyawan /


pengusaha antara lain adalah keberanian untuk mengambil
tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya, dimana
kegagalan dan keberhasilan diyakini sebagai tanggung jawab
pribadi bukan tanggung jawab lingkungan atau orang lain.
Sifat kemandirian ini serupa dengan karakteristik swa-daya
yang diungkapkan Swasono, yang menyatakan bahwa segala
penampilan tingkah laku pengusaha atau karyawan dalam daur
kehidupannya merupakan upaya pribadi.
Vesper menggambarkan kemandirian sebagai penentuan arah
perbuatan.

SIFAT KEMANDIRIAN

Dengan demikian, sifat kemandirian dapat digambarkan


sebagai sifat pengusaha atau karyawan pada umumnya
yang dalam berbagai situasi selalu berusaha memenuhi
kebutuhannya secara mandiri.
Ia merasa bertanggung jawab atas kehidupan pribadi,
atau atas keberhasilan dan kegagalan dari tindakannya.
Ia lebih memilih bergantungan pada dirinya sendiri
dibandingkan pada orang lain.
Ketergantungan pada orang lain merupakan sesuatu
yang bertentangan dengan kata hatinya.

SIFAT KEMANDIRIAN

Meskipun demikian ia dapat saja bekerja dalam


kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan
mengambil keputusan.
Artinya ia lebih senang memegang kendali dalam
kerja kelompok, menentukan tujuan kelompok, serta
memilih alternatif tindakan dalam pencapaian tujuan.
Ia mementingkan otonomi dalam bertindak,
pengambilan keputusan, dan dalam pemilihan
berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Ia lebih senang bekerja sendiri, memilih cara kerja
yang sesuai dengan dirinya

SIFAT SWA-KENDALI

Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat


mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga
kegiatan-kegiatan yang dilakukannya mengarah ke
pencapaian tujuan.
McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang
menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha
mencapai tujuan pribadi yang telah ditetapkan.
Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku
berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah
keyakinan bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah
laku dan berkonsentrasi untuk mencapai tujuan.

SIFAT SWA-KENDALI

Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya


adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan
diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusankeputusannya.
Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat
mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk
mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha.
Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu
mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta
menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak
berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian
tujuan.

SIFAT KEMANDIRIAN

Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai sifat


pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu mengontrol diri atau
mengkonsentrasikan segala perbuatannya untuk menacapai tujuan usaha
atau pekerjaan.
Ia mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan dan menghindari
tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak
berkaitan dengan pencapaian tujuan.
Ia menjabarkan peluang usaha kedalam perencanaan kongkrit untuk
mewujudkannya.
Ia memutuskan kapan perlu mengambil resiko, kapan harus bekerja lebih
keras, kapan berhenti untuk minta bantuan orang lain dan kapan harus
mengubah strategi dalam bekerja bila menghadapi hambatan.
Ia juga memutuskan kapan harus mengalah, bernegoisasi, memutuskan
sepihak secara tegas ataupun kapan ia perlu membina relasi baru dengan
pihak lain. Segala keputusannya mengacu pada pencapaian tujuan.

Rumus keberhasilan kinerja


P= M x K x S x U
P = Performance/Kinerja
M = Motivasi
K = Kemampuan, Pengetahuan
S
= Kesempatan
U
= Usaha

Penetapan Tujuan

Spesifik
Measurable
Attainable/Achievable
Relevant
Time constraints

Hal yang perlu diingat

Belajar dari
pengalaman
Tanggung jawab
pribadi

Penjelasan SMART

Spesifik tujuan jelas


Measurable ada target yang bisa diukur
(mis: meningkat 10%)
Attainable dapat dicapai sesuai kondisi
(realistis)
Relevant sesuai atau tidak
Time-bound ada batasan waktu (mis: tahun
2010, 3 tahun lagi)

Karakteristik orang yang memiliki


hasrat berprestasi tinggi

Berani mengambil risiko yang sifatnya moderat,


karena realistis menentukan sasaran yang dapat
tercapai.

Menginginkan penyelesaian tugas yang sifatnya


individual, karena hasilnya dapat dilihat dan tidak
tergantung pada orang lain, kontrol ada ditangan diri
sendiri.

Menginginkan umpan balik, mengenal diri sendiri.

Individu Individu

Adanya pengalaman mempengaruhi dalam


penentuan target
Faktor eksternal juga mempengaruhi dalam
penentuan dan pencapaian target (tekanan,
dukungan)
Keyakinan diri memegang peranan penting
dalam melakukan permainan

Hal yang dapat dilakukan ?

Ciptakan kesempatan !
Dengan :

Buka wawasan
Perluas jaringan
Peka terhadap peluang

GAME:
IDENTIFIKASI MASALAH
Mengidentifikasikan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan topik utama
pelatihan (perencanaan karir)
Prosedur

Bagi peserta kedalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang (jika jumlah peserta
25-30 orang bisa dengan menyebutkan A-I-U-E-O)

Di dalam kelompok setiap peserta diminta untuk mengungkapkan masalah yang


dihadapinya berkaitan dengan perencanaan karir kepada anggota kelompok yang
lain.

Bagikan kertas ke setiap kelompok untuk menuliskan rangkuman masalah yang


dihadapi.

Setiap kelompok menyampaikan rangkuman masalah yang dihadapinya kepada


kelompok-kelompok lain.

Kertas yang berisi rangkuman dikumpulkan kepada fasilitator. Rangkuman ini


berguna sebagai gambaran umum masalah yang dialami oleh para peserta.

Fasilitator mengkaitkan masalah-masalah yang muncul dengan tujuan pelatihan


serta pentingnya memiliki mimpi dan cita-cita untuk mengantarkan kepada babak
selanjutnya.

KECERDASAN MAJEMUK

Howard Gardner :

Setiap orang memiliki jenis kecerdasan yang


berbeda pada berbagai bidang
Ada 8 jenis kecerdasan yang telah diketahui
Biasanya ada jenis kecerdasan yang lebih
berkembang dibandingkan yang lainnya
Berkaitan dengan jenis stimulasi dan kesempatan
pengembangan dari keluarga dan lingkungan

8 JENIS KECERDASAN
1. Kecerdasan Visual/Keruangan

Kemampuan mempersepsi secara visual


Cenderung berpikir dengan gambar
Senang memperhatikan peta, grafik, gambar,
film
Ketrampilan yang dimiliki : menyusun
puzzle, membaca, menulis, membuat sketsa,
dsb.
Bidang kerja : arsitek, desainer interior,
teknisi, mekanik, pematung, pemandu tur

2. Kecerdasan Verbal/Bahasa

Kemampuan menggunakan bahasa


Memiliki kemampuan auditori yang baik
Ketrampilan yang dimiliki : berbicara,
menulis, mengajar, mengingat informasi
Bidang kerja : jurnalis, penulis,
guru/dosen, pengacara, ahli politik,
penerjemah

3. Kecerdasan Kinestetik

Kemampuan menggunakan semua atau


sebagian anggota gerak tubuh dengan
mengontrol pergerakan tubuh sambil
mengerjakan suatu hal secara terampil
Ketrampilan yang dimiliki : koordinasi
fisik, olahraga, menari, membuat
kerajinan tangan
Bidang kerja : atlit, artis, penari

4. Kecerdasan Musik/Ritmis

Kemampuan menghasilkan dan


menghargai suatu karya musik
Berpikir dengan suara
Peka terhadap suara dari sekitarnya
Ketrampilan yang dimiliki :
menyanyi, bersiul, memainkan alat
musik, mengingat melodi
Bidang kerja : musisi, DJ, penyanyi,
komposer

5. Kecerdasan Natural

Kemampuan melakukan pembedaan


terhadap makhluk hidup dan kepekaan
untuk mengenali karakteristik alam
Ketrampilan yang dimiliki : melakukan
klasifikasi terhadap hewan dan tanaman,
melakukan kegiatan di alam bebas
Bidang kerja : petani, pemburu, ahli
biologi, koki, ahli kehutanan

6. Kecerdasan Interpersonal

Kemampuan refleksi diri dan


menyadari keadaan diri sendiri
Ketrampilan yang dimiliki :
mengenali diri sendiri,
menyadari perannya
berhubungan dengan orang lain
Bidang kerja : peneliti, filsuf

7. Kecerdasan Intrapersonal

Kemampuan berhubungan dan memahami


orang lain
Memiliki kepekaan untuk memahami
pikiran dan perasaan orang lain
Ketrampilan yang dimiliki : melihat suatu
hal dari sudut pandang orang lain,
berempati, mendengarkan aktif
Bidang kerja : konselor, tenaga penjualan,
pebisnis, politisi

8. Kecerdasan
Logika/Matematika

Kemampuan menggunakan penalaran,


logika dan angka
Senang membuat hubungan antara
potongan-potongan informasi
Ketrampilan yang dimiliki :
pemecahan masalah, bekerja dengan
konsep, melakukan perhitungan
matematika
Bidang kerja : ilmuwan, insinyur,
peneliti, akuntan

Minat

J.L. Holland : ada 6 jenis atau orientasi


kepribadian yang mengarahkan karir manusia
Disebut dengan istilah RIASEC :

Realistic
Investigative
Artistic
Social
Enterpreneur
Conventional

Penjelasan
MINAT

Realistic
kongkret, membutuhkan stamina fisik
perburuhan, pertanian, konstruksi

Investigative
teoritis, konseptual
peneliti, ilmuwan, ahli matematika

Penjelasan
MINAT

Artistic
ekspresi diri, tidak terstruktur
musisi, seniman, penari, penulis

Social
kemampuan komunikasi,
berhubungan dengan orang lain
guru, konselor, pekerja sosial,
pemandu tur

Penjelasan
MINAT

Enterpreneur
mengatur dan mengarahkan orang lain
tenaga penjualan, manajer, politikus

Conventional
terstruktur, mengolah data dengan
tertentu
sekretaris, akuntan, pustakawan

aturan

Tipe Kepribadian

Carl Jung :

Ada 4 tipe :

Setiap orang memiliki tipe kepribadian tertentu


Mepengaruhi pikiran, perasaan dan interaksi dengan
lingkungan
Extraversion intraversion
Sensing intuition
Thinking feeling
Judging perceiving

Hasil kombinasi : 16 tipe kepribadian

Asal Energi
Extraversion

senang bergaul
dan berbicara
dengan orang lain
terlibat dengan
banyak orang
berbuat baru
berpikir

Intraversion
melakukan kegiatan
sendiri
banyak berpikir
tidak suka interupsi
menyadari perasaan dan
pikirannya

Cara Memperoleh Informasi


Sensing

Intuition

menyerap informasi
melalui panca indera
Informasi yang diperoleh
biasanya kongkrit

memikirkan
kemungkinankemungkinan lain dari
informasi
Melihat sesuatu secara
makro

Membuat Keputusan
Thinking

berdasarkan pemikiran
rasional
Sesuai dengan kebutuhan
Melakukan sesuai aturan,
tidak peduli orang lain
suka/tidak

Feeling
berdasarkan
pertimbangan subyektif
sesuai dengan perasaan
memikirkan perasaan
orang lain

Sikap terhadap dunia


Judging

menginginkan
keteraturan dan
kejelasan
memiliki perencanaan

Perceiving

mementingkan
fleksibilitas dan
spontanitas
tidak menyukai
perencanaan

GAME: kepribadian

Diambil dari JOB-JOB (bentuk dan karakter


manusia)

Kombinasi Tipe Kepribadian

ISTJ
ISTP
ISFJ
ISFP
INFJ
INFP
INTJ
INTP

ESTP
ESTJ
ESFP
ESFJ
ENFP
ENFJ
ENTP
ENTJ

Pernyataan 3 & 4

Aku lebih senang bekerja bersama-sama temanteman daripada bekerja sendiri


SS

KS

TS

TM

Jumlah

Aku mengambil jalan yang jarang dilalui orang


lain
SS
S
KS
TS
TM
Jumlah

Pernyataan 1 & 2

Aku yakin bahwa kegagalanku adalah karena


kesalahan yang kubuat
SS
S
KS
TS
TM
Jumlah
-

Aku selalu minta pertimbangan orang lain dalam


mengambil keputusan
SS
Jumlah

KS
-

TS

TM
-

Pernyataan 5 & 6

Aku memilih tidak merokok daripada harus


berhutang di warung
SS
S
KS
TS
TM
Jumlah
Aku kurang suka diinterupsi ketika sedang
mengerjakan sesuatu
SS
S
KS
TS
TM

Jumlah

Pernyataan 7 & 8

Aku ingin cepat berpenghasilan agar dapat


membelanjakannya semauku

Jumlah

SS
-

KS
-

TS

TM
-

Aku mampu mempengaruhi orang lain untuk


mengikuti kemauanku

Jumlah

SS
-

KS

TS
-

TM
-

Pernyataan 9 & 10

Aku sering mengambil inisiatif untuk memulai suatu


kegiatan

SS

KS

TS

TM

Jumlah

Petunjuk untuk mengerjakan tugas tersebut harus


detil dan jelas prosedurnya
SS
Jumlah

KS

TS

TM

Diskusi Pernyataan 1 s.d. 10

Menggambarkan sifat
Perbedaan karena
Dipengaruhi oleh
Menggambarkan diri/tidak?

TERIMA KASIH
atas
Perhatian Bapak dan Ibu

Anda mungkin juga menyukai