Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Teknik kimia melibatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan dalam industri
proses yang terfokus pada konversi suatu material ke bentuk lain baik secara
fisiska ataupun kimia. Proses-proses ini membutuhkan penanganan dan
penyimpanan material dalam jumlah besar yang terdiri atas bermacam variasi
konstruksi, tergantung pada kondisi material yang dignakan., sifat-sifat kimia dan
fisika material tersebut serta kebutuhan operasi. Untuk penanganan, seperti wadah
penampungan gas dan liquid digunakan tangki. Oleh karena itu, kami sebagai
mahasiswa Teknik kimia, perlu mempelajari dan mengetahui beberapa hal tentang
tanki penyimpanan.
1.2 Tujuan
Makalah dengan judul Tanki Penyimpanan Fluida ini dibuat bertujuan
untuk menjelaskan dan memberikan beberapa informasi atau pengetahuan yang
berkaitan dengan sebuat tanki penyimapan. Selain tujuan dibuatnya makalah ini
adalah agar kami sebagai kelompok I (satu), dapat memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh dosen pengajar mata Operasi Teknik Kimia.

BAB II
PEMBAHASAN
Tangki penyimpanan fluida atau fluide storage tank menjadi bagian yang
penting dalam suatu proses industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya
menjadi tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga
kelancaran ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau
bahan baku dari kontaminan ( kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas
dari produk atau bahan baku ) . Pada umunya produk atau bahan baku yang
terdapat pada industri kimia berupa liquid atau gas, namun tidak tertutup
kemungkinan juga dalam bentuk padatan ( solid ).
Pada sebagian besar alat proses, tangki sangat diperhatikan dengan
beberapa modifikasi sesuai keperluan yang memungkinkan alat beroperasi pada
fungsi yang dikehendaki.
Tangki dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsional operasi, suhu dan
tekanan operasi, konstruksi material, dan geometri dari tangki itu sendiri.
Tipe tangki yang paling banyak dijumpai dapat diklasifikasikan berdasarkan
bentuk geometri tangki.
2.1.

Berdasarkan bentuk geometri


1. Open and closed tank
a. Open Tank
Open tangki biasanya digunakan sebagai surge tank diantara operasi,
sebagai vats untuk proses batch dimana material tercampur, sebagai setting tank,
decanter, reactor, reservoir dan lain-lain. Sebenarnya, tangki tipe ini lebih murah
daripada tangki tertutup dengan konstruksi dan kapasitas yang sama. Untuk
memutuskan menggunakan open tangki ini tidak tergantung pada fluida yang
ditangani dan tergantung pada proses operasinya.
Untuk larutan tidak terlalu encer dengan jumlah besar dapat disimpan dalam
sebuah kolam. Sebenarnya kolam tidak dapat juga dikatakan sebagai tangki.
Untuk itu tempat penyimpanan sederhana dapat dibuat dengan material yang
2

murah, seperti lempung. Tidak semua tipe lempung dapat digunakan untuk kolam
penyimpanan; clay misalnya dengan sifat yang tak mudah tertembus oleh air atau
kedap air dapat digunakan. Sebagai contoh penggunaan dari kolam yang terbuat
dari lempung pada proses dimana garam dikristalisasi dari air laut dengan
evaporasi dengan bantuan sinar matahari. Apabila fluida yang digunakan lebih
mempunyai nilai tempat penyimpanan yang lebih baik sangat diperlukan. Tangki
sirkular besar yang terbuat dari baja atau beton banyak digunakan untuk kolam
pengendapan dengan pengeruk yang berputar akan memisahkan endapan ke dasar
tangki.
Open tangki yang lebih kecil biasanya digunakan untuk bentuk sirkular dan
terbuat dari baja ringan, pelat beton, dan kadang-kadang dari kayu. Material lain
dapat digunakan pada penggunaan terbatas dengan korosi yang cukup tinggi atau
masalah kontaminasi sering dijumpai. Bagaimanapun pada umumnya proses di
industri sebagian besar tangki yang digunakan terbuat dari baja karena harga yang
relative murah dan fabrikasi yang mudah. Pada beberapa kasus, beberapa tangki
dilapisi dengan rubber, kaca, atau plastic untuk meningkatkan ketahanan terhadap
korosi. Pada industri makanan umumnya tangki digunakan untuk fermentasi,
dimana potongan kayu digunakan pada pembuatan wine dan sejenis minuman
keras lainnya. Redwood atau Cyprus tank sering digunakan untuk reservoir
penampungan air. Kayu juga digunakan untuk meletakkan baja untuk menangani
larutan hidroklorat encer, laktat, asam asetat dan larutan garam. Kayu juga
merupakan kebutuhan mutlak karena harganya yang murah pada proses
penyamakan, pemasakan bir, dan industri fermentasi.

Gambar 2.1 Open Tank


3

b. Closed Tank
Fluida yang mudah terbakar, fluida yang bersifat toksik, dan gas harus
disimpan pada tangki tertutup. Bahan kimia berbahaya, seperti asam dan kaustik
akan mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan jika disimpan pada tangki
tertutup. Minyak yang mudah terbakar dan produk lain yang sejenis
mengharuskan

untuk menggunakan tangki dan tangki tertutup pada industri

perminyakan dan petrokimia.


Penggunaan tangki secara luas pada bidang ini telah menghasilkan usaha
yang sangat penting bagi American Petroleum Institute untuk menstandarisasi
perancangan untuk kebutuhan keamanan dan ekonomi. Tangki digunakan untuk
menyimpan crude oil dan produk dari industri perminyakan umumnya dirancang
dan dibuat sesuai dengan standar API 12 C, spesifikasi API untuk tangki
penyimpanan minyak mentah. Ini merupakan referensi standar yang digunakan
untuk perancangan tangki pada industri perminyakan, tapi juga berguna sebagai
referensi untuk aplikasi lain.

Gambar 2.2 Close Tank


2. Tanki dengan flat bottoms
Perancangan tangki yang paling ekonomis adalah tangki slindris yang
diposisikan vertikal dengan dasar yang datar dan tutup berbentuk kerucut. Pada
kasus yang menggunakan umpan yang dipengaruhi oleh gravitasi, tangkinya
diletakkan pada ketinggian tertentu dari atas tanah, dan dengan dasar yang datar
yang dilengkapi dengan kolom-kolom dan penampang kayu bersilang dengan
tiang penyangga dari baja. Silindris, dasar yang datar, tutup berbentuk kerucut dan

dilengkapi dengan saluran udara atau lubang angin yang menyebabkan fluida
terekspansi dan terkontraksi sebagai akibat dari temperature dan volume yang
fluktuatif.
Tangki dengan diameter yang lebih besar dari 24 ft dapat dilengkapi
dengan tutup yang tersendiri; tangki dengan diameter yang lebih besar, lebih dari
48 ft, biasanya membutuhkan sekurang-kurangya 1 kolom sentral sebagai support.
Tangki dengan diameter yang lebih besar biasanya dirancang dengan kolom yang
banyak atau dengan pelampung, atau atap yang berjembatan yang akan naik atau
turun sesuai dengan ketinggian fluida didalam tangki.

Gambar 2.3 tangki dengan flat bottom


3. Tangki silindris dengan atap dan dasar yang tertutup rapat
Tangki silindris yang tertutup rapat pada dasar dan atapnya digunakan jika
tekanan uap dari fluida yang disimpan memerlukan perancangan yang lebih kuat
lagi. Ada kode-kode yang dikembangkan oleh American Petroleum Institute dan
American Society of Mechanical Engineer untuk menetukan perancangan tangki.
Tangki tipe ini biasanya memiliki diameter 12 ft. Field-erected tangki memiliki
diameter melebihi 35 ft dan panjangnya 200 ft. Jika harus menyimpan fluida
dengan jumlah besar, tangki yang berbentuk seperti baterai digunakan.
Bentuk atap yang tertutup rapat yang bermacam-macam digunakan
sebagai atap pada tangki yang berbentuk silinder. Atap yang tertutup rapat ada
yang berbentuk hemi-spherical, elips, torispheris, bentuk standar, bentuk kerucut,
5

dan bentuk toriconical. Untuk beberapa keperluan tertentu lempengan tipis


digunakan untuk menutup bagian atas tangki. Namun jarang digunakan untuk
tangki yang besar. Untuk tekanan kode tidak diberikan oleh ASME, tangki
biasanya dilengkapi dengan penutup yang standar., sesungguhnya tangki yang
membutuhkan kode konstruksi dilengkapi oleh ASME-dished atau ellipticaldished. Biasanya yang sering digunakan sebagai atap untuk pressure tangki
berbentuk elips.
Sebagian besar alat proses pada industri kimia dan petrokimia seperti
kolom distilasi, desorber, absorber, scrubber, heat exchanger, pressure-surge tank,
dan separator biasanya menggunakan tangki berbentuk silindris dengan kedua
ujung yang tertutup rapat yang satu dengan yang lainnya.

Gambar 2.4 tanki silindris dengan atap dan dasar yang tertutup rapat
4. Spherical Tank
Tempat penyimpanan untuk volume yang besar dengan tekanan yang sedang
biasanya dibuat dalam bentuk lingkaran atau berbentuk lingkungan. Kapasitas dan
tekanan yang digunakan dalam tangki tipe ini bervariasi. Range kapasitas berkisar
antara 1000-25000 bbl, dan range tekanan berkisar 10 psig untuk tangki yang
lebih besar dan 200 psig untuk tangki yang lebih yang kecil. Gambar 2.5
menunjukkan tangki yang berbentuk silindris yang diposisikan secara horizontal
yang berbentuk seperti baterai dan tangki spherical untuk menyimpan produk
minyak yang bertekanan diatas 100 psig.

Gambar 2.5 Tangki Spherical


Saat gas disimpan di bawah tekanan, volume penyimpanan yang dibutuhkan
berbanding terbalik dengan tekanan penyimpanan. Pada umumnya, saat sejumlah
gas disimpan dalam tangki yang berbentuk spherical akan lebih ekonomis jika
menggunakan volume dengan jumlah besar, operasi penyimpanan dengan tekanan
rendah. Pada penyimpanan dengan tekanan tinggi volume gas menjadi berkurang,
karena itulah tangki spherical menjadi lebih ekonomis. Jika kelonggaran diberikan
pada biaya kompresi dan pendinginan gas, beberapanya akan hilang. Ketika
menangani gas dengan jumlah kecil, lebih menguntungkan jika menggunakan
tangki penyimpanan yang berbentuk silindris karena biaya pembuatan menjadi
faktor yang berpengaruh dan tangki silindris yang kecil lebih ekonomis dari
tangki spherical yang kecil.
Walaupun spherical tank memiliki aplikasi proses yang terbatas, mayoritas
tekanan disebabkan oleh shell silindris. Head dapat dibuat flat atau datar jika
dinding penopangnya sesuai, tetapi lebih banyak dijumpai yang berbentuk
kerucut. Tangki pada setiap klasifikasi ini banyak digunakan sebagai tangki
penyimpanan dan tangki pemroses untuk fluida. Range dari setiap proses untuk
tangki dapat disesuaikan, dan tidak mudah untuk memenuhi semua kebutuhan
dalam berbagai aplikasi. Liquid yang tidak berbahaya dalam jumlah yang besar,
seperti larutan garam atau larutan yang encer, dapat disimpan dalam sebuah kolam
jika hanya dalam jumlah yang kecil, atau dalam bak terbuka yang terbuat dari

besi, kayu, atau tangki yang terbuat dari beton untuk jumlah yang besar. Jika
fluidanya bersifat toksik, mudah terbakar, atau kondisi penyimpanan dalam
bentuk gas, atau jika tekanannya lebih besar dari tekanan atmosferik, system
tertutup sangat diperlukan. Untuk penyimpanan fluida pada tekanan atmosferik,
biasanya digunakan tangki silinder dengan dasar yang datar dan tutup yang
berbentuk kerucut. Bentuk lingkaran digunakan untuk tekanan tangki dimana
volume yang dibutuhkan besar. Untuk volume yang lebih kecil dengan tekanan,
tangki silindris dengan tutup lebih ekonomis
2.2.

Berdasarkan tekanan operasi


Secara umum tanki penyimpanan dapat di bagi menjadi dua bila
diklasifikasikan berdasarkan tekanannya (tekanan internal ) yaitu:
1. Tanki Atmosferik
Terdapat beberapa jenis dari tanki timbun tekanan rendah ini yaitu :
a. Fixed Cone Roof Tank
Digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan
tekanan uap rendah atau amat rendah ( mendekati atmosferik ) atau dengan kata
lain fluida yang tidak mudah menguap namun pada literatur lainnya menyatakan
bahwa fixed roof ( cone atau dome ) dapat digunakan untuk menyimpan semua
jenis produk ( crude oil, gasoline , benzene, fuel dan lain lain termasuk produk
atau bahan baku yang bersifat korosif , mudah terbakar, ekonomis bila digunakan
hingga volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft ( 91.4 m ) dan tinggi 64
ft ( 19.5 m ).

Gambar 2.6 Fixed Cone Roof with Internal Floating Roff


8

b. Tanki umbrella,
Kegunaanya sama dengan fixed cone roof bedanya adalah bentuk tutupnya
yang melengkung dengan titik pusat meredian di puncak tanki

Gambar 2.7 Tanki umbrella


c.

Tanki tutup cembung tetap ( fixed dome roof )

Bentuk tutupnya cembung ,ekonomis bila digunakan dengan volume > 2000
m3 dan bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m3 ( dengan D < 65 m) ,
kegunaanya sama dengan fix cone roof tank Self Supporting Dome Roof

Gambar 2.8 Fixed Dome Roof Tank


d. Tanki Horizontal,
Tanki ini dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan
rendah ( low volatility ) , air minum dengan tekanan uap tidak melebihi 5 psi,
diameter dari tanki dapat mencapai 12 feet ( 3.6 m ) dengan panjang mencapai 60
feet ( 18.3 m ).
Gambar2.6 Tangki horizontal

Gambar 2.9 Tanki Horizontal


e.

Tanki Tipe plain Hemispheroid

Digunakan untuk menimbun fluida ( minyak ) dngan tekanan uap ( RVP )


sedikit dibawah 5 psi.
Gambar 2.5 plain Hemispheroid

Gambar 2.10 Plain Hemisperoid Tank


f.

Tanki tipe Noded Hemispheroid

Untuk menyimpan fluida ( light naptha pentane ) dengan tekanan uap tidak
lebih dari 5 psi.

10

Gambar 2.11 noded hemisperoid


g. Tanki Plain Spheroid
Tanki bertekanan rendah dengan kapasitas 20.000 barrel
h. Tanki Tipe Noded Spheroi
Baik Fixed cone dan dome roof dapat memiliki internal floating roof,
biasanya dengan penggunaan floating roof ditujukan untuk penyimpanan bahan
bahan yang mudah terbakar atau mudah menguap ,kelebihan dari penggunaan
internal floating roof ini adalah :
-

Level atau tingkat penguapan dari produk bisa dikurangi

Dapat mengurangi resiko kebakaran

2. Pressure Tank
Dapat menyimpan fluida dengan tekanan uap lebih dari 11,1 psi dan
umumnya fluida yang disimpan adalah produk produk minyak bumi. Adapun
jenis-jenis tangki tekanan antara lain :
a. Tanki peluru ( bullet tank )
Tanki ini sebenarnya lebih sebagai pressure vessel berbentuk horizontal
dengan volume maksimum 2000 barrel biasanya digunakan untuk menyimpan
LPG, LPG , Propana, Butana , H2, ammonia dengan tekanan diatas 15 psig.

Gambar 2.12 Tangki peluru


b. Tanki bola ( spherical tank )
Pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan gas gas yang dicairkan
seperti LPG, O2, N2 dan lain lain bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut
hingga mencapai tekanan 75 psi, volume tanki dapat mencapai 50000 barrel ,

11

untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190 ( cryogenic ) tanki dibuat berdinding
double dimana diantara kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti
polyurethane foam , tekanan penyimpanan diatas 15 psig.

Gambar 2.13 Tangki bola


c.

Dome Roof tank

Untuk menyimpan bahan bahan yang mudah terbakar, meledak , dan


mudah menguap seperti gasoline, bahan disimpan dengan tekanan rendah 0.5 15
psig.

Gambar 2.14 Dome roof tank


Terdapat juga tanki penyimpanan khusus yang digunakan untuk
menyimpan liquid ( H2, N2, O2, Ar, CO2 ) pada temperature yang sangat rendah (
cryogenic ) , dimana untuk jenis tanki ini diperlukan isolasi ( seperti pada
spherical tank ) dan dioperasikan pada tekanan rendah.
2.3.
1.

Berdasarkan fungsional operasi


Tanki Penyimpanan Zat Padat
a.

Ditimbun dengan sistem outdoor

12

Bahan yang disimpan adalah bahan yang tidak dipengaruhi oleh udara,
hujan, panas dll, misal coal, batu, kayu dsb

Terdapat berbagai metode antara lain:


-

Penyimpanan dibawah travelling bridge

Penimbunan dikanan kiri jalan

Overhead sistem

Drag scrapper sistem

Pemilihannya metode penyimpanan didasarkan pada:


-

Sifat bahan yang disimpan

Jumlah bahan yang disimpan

Cara handling bahan

b. Ditimbun dengan sistem indoor


Penyimpanan dengan sistem ini dapat dilakukan dengan 2 cara:
1) Penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan:
- Untuk menyimpan bahan yang harus dipertahankan tetap kering
- Bahan yang memerlukan perlindungan terhadap atmosfer pada

musim tertentu,

misal bahan keramik, mineral, hasil pertanian dll


Alat yang digunakan untuk mendukung sistem ini, yaitu:
-

Monorail crane baik untuk storing maupun delivering

Conveyor system, misal belt conveyor bersama dengan bucket


elevator

Conveyor system (belt) yang dilengkapi dengan tripper

2) Disimpan dalam bin/bunker dan silo


Untuk zat padat yang berbahaya, terlalu mahal atau berharga dan mudah
larut dalam air atau rusak bila ditumpukkan di udara terbuka, maka
dilakukan penyimpanan di dalam tempat tertutup seperti Bin, Silo atau
Hopper.Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi empat terbuat
dari beton atau baja

BIN:

13

banyak dipakai dan sangat menguntungkan bila feeding


berlangsung secara gravity

Conical bottom ataupun parabolic bottom yang dijumpai pada


bin mempermudah pengalirab bahan

Bahan yang disimpan bersifat free flowing

Penumpanan bahan melalui bagian atas bin yang terbuka


menggunakan monorail crane yang dilengkapi dengan tripper

Bin tidak terlalu tinggi dan biasanya agak besar

Pengeluaran bahan berlangsung secara gravity untuk bahan yang


bersifat free flowing sedangkan untuk bahan yang cenderung
menyumbat dipakai mechanical agitator

Hopper adalah bin kecil dengan dasar agak miring dan


digunakan untuk menumpuk sementara sebelum diumpan
kedalam proses

SILO:
-

Alat ini prinsipnya sama dengan BIN hanya ukurannya lebih


besar (40 m)

Cocok untuk menyimpan bahan seperti lime, semen, dll

Penumpanan

bahan

melalui

bagian

atas

dan

karena

ketinggiannya digunkaan pengumpan berupa elevator, bucket


atau sistem pneumatics.
-

Biasanya tinggi, berdiameter relatif kecil

3) Storage Piles
Merupakan cara penyimpanan yang murah dan sederhana, dimana bahan
yang akan disimpan dibuat dalam tumpukan-tumpukan (piles) ditempat
terbuka. Tumpukan-tumpukan tersebut dibuat langsung dari bahanbahan
yang keluar dari belt conveyor. Bahan-bahan yang dapat disimpan dengan
cara seperti ini adalah bahan-bahan padat yang tak berpengaruh terhadap
keadaan cuaca. Contoh dari bahan tersebut adalah batubara, kerikil,

14

pasir.Material di tumpuk dengan menggunakan Reversible Shuttle Conveyer


Material di tumpuk dengan menggunakan multiple Conveyor
.
2. Tanki Penyimpanan Zat Cair
Tangki adalah alat untuk menyimpan fluida, umumnya zat cair.
Tangki yang sangat besar (kapasitasnya) disebut dengan Reservoir, karena
besarnya kapasitas maka biasanya tidak tertutup.Atas dasar inilah reservoir
digunakan untuk menyimpan cadangan air. Tangki penyimpan dapat dibedakan
sesuai dengan fase zat, tekanan fluida, volatil atau non volatil, dan suhu
Dalam penyimpanan zat cair diperlukan perhatian terhadap sifat-sifat bahan :
- daya tahan bahan terhadap pengaruh udara luar
- volatilitas bahan
- korosifitas bahan
- jumlah bahan
Tekanan pengeluaran dari tangki ataupun pengisian bahan kedalam tangki
biasanya dikerjakan oleh sistem pemompaan. Karena letak tangki tersebut maka
pengeluaran maupun pengisian dapat dilakukan dengan memanfaatkan gaya
gravitasi
3. Tanki Penyimpanan Gas
Tangki bola digunakan untuk menyimpan gas. Sifat gas adalah menyebar ke
segala arah sehingga tekanan didalam tempat itu adalah sama, maka bila dalam
tempat itu terdapat celah atau lekukan yang membuat tekanan dalam tempat itu
tidak sama akan menyebabkan terjadinya kebocoran gas.
Selain beberapa jenis tangki diatas, juga dikenal silinder gas yang berfungsi
untuk menyimpan gas pada tekanan tinggi . Gas yang disimpan dengan cara ini
disebut gas botol .
Tanki bola ( spherical tank ) , pressure vessel yang digunakan untuk
menyimpan gas &ndash; gas yang dicairkanseperti LPG, O2, N2 dan lain- lain
bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut hingga mencapai tekanan 75
psi,volume tanki dapat mencapai 50000 barrel , untuk penyimpanan LNG dengan
suhu -190 ( cryogenic ) tanki dibuatberdinding double dimana diantara kedua
15

dinding

tersebut

diisi

dengan

isolasi

seperti

polyurethane

foam

tekananpenyimpanan diatas 15 psig.


2.4 Berdasarkan Material
Pelat dan profil baja yang digunakan dalam perencanaan didasarkan atas
ketersediaan material di pasaran dan dalam ukuran panjang yang ditentukan oleh
kemudahan pengangkutan (delivery). Ukuran pelat baja yang sering digunakan
pada tangki penimbun adalah 20 feet x 6 feet. Sedangkan profil baja yang
digunakan pada tangki penimbun adalah profil baja siku untuk top angle, profil
baja WF (Wide flange) untuk rafter dan girder, serta profil pipa untuk kolom.
Material yang dipakai dalam desain tangki ini adalah material yang
direkomendasikan oleh API Std 650 yang secara kekuatan, dan komposisi kimia
memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh standar. American Society for Testing
and Materials (ASTM) membagi baja dalam empat grades (A,B,C dan D)
berdasarkan tegangan leleh dengan kisaran rendah dan menengah untuk carbon
steel plates. Material yang dimaksud adalah A 283 grade C.
2.5 Tanki hydrolik
Tangki hydrolik (reservoir) merupakan bagian dari instalasi unit tenaga yang
konstruksinya ada bermacam-macam, ada yang berbentuk silindris dan ada pula
yang berbentuk kotak. Gambar berikut ini menunjukan salah satu konstruksi
tangki hydrolik.

16

Gambar 2.15 Tangki Hydrolik Reservoir (a) dan simbolnya (b)


Fungsi /tugas tangki hydrolik
Adapun fungsi daripada tangki hydrolik antara lain :

Sebagai tempat atau tandon cairan hydrolik.

Tempat pemisahan air, udara dan pertikel-partikel padat yang hanyut dalam
cairan hydrolik.

Menghilangkan panas dengan menyebarkan panas ke seluruh badan tangki.

Tempat memasang komponen unit tenaga seperti pompa, penggerak mula,


katup-katup akumulator dan lain-lain.
Ukuran tangki hydrolik berkisar antara 3 s/d 5 kali penghasilan pompa

dalam liter/menit dan ruang udara di atas permukaan cairan maksimum berkisar
antara 10 s/d 15 %.
Tangki Hidraulik ada beberapa type, yaitu:
a. Un Pressurized, oli dalam tangki Hydraulic berhubungan dengan udara luar
jadi tekanan dalam tangki sama dengan tekanan atmosfir. Biasanya dipakai
untuk konstruksi ringan
b. Pressurized Relief, oli dalam tangki Hydraulic bertekanan tertentu sebab
tekanan udara didalam tangki dibatasi tekanannya oleh relief valve. Yang
bertujuan untuk menaikkan efficiency volumemetris pompa. Biasanya
dipakai untuk konstruksi sedang
c. Pressurized, oli dalam tangki Hydraulic bertekanan tinggi karena tidak
berhubungan dengan udara luar, yang bertujuan:
-

Untuk menaikkan efficiensi volumemetris pompa

Mencegah terjadinya gelembung air (pengembunan) biasanya dipakai


untuk konstruksi besar.

17

BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Tanki penyimpan merupakan salah satu bagian terpenting, karena akan
mempengaruhi keadaan dari zat yang akan digunakan untuk reaksi atau
produk yang dihasilkan dalam suatu proses
2. Penyimpanan zat padat dalam jumlah besar dilakukan dengan 3 metode :

Ditimbun dengan sistem outdoor

Ditimbun dengan sistem indoor

Disimpan dalam bin/bunker dan silo

3. Dalam penyimpanan zat cair diperlukan perhatian terhadap sifat-sifat


bahan :

daya tahan bahan terhadap pengaruh udara luar

volatilitas bahan

korosifitas bahan

jumlah bahan

4. Tanki penyimpan gas


Pada prinsipnya memiliki kesamaan dengan penyimpanan zat cair hanya
perlu sangat diperhatikan perubahan tekanan dan suhu karena gas sangat
sensitif terhadap keduanya. Untuk penyimpanan dalam jumlah besar dan
mendekati tekanan atmosferik serta suhu lingkungan digunakan gas holder.

18

Anda mungkin juga menyukai