Anda di halaman 1dari 12

Penggabungan Usaha Bank

A. Pengertian Penggabungan Usaha Bank


Penggabungan usaha (merger) ialah penggabungan dari dua bank
atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu
bank dan melikuidir bank-bank lainnya. Penggabungan usaha tersebut
dapat dilakukan dengan pembelian seluruh saham suatu bank oleh
bank lainnya (untuk selanjutnya disebut bentuk kesatu), atau dengan
mengadakan persetujuan penggabungan usaha antara dua bank atau
lebih (untuk selanjutnya disebut bentuk kedua).1
Hasil penilaian yang diumumkan pemerintah sangat menentukan
masa

depan

perbankan

yang

bersangkutan,

mengingat

dunia

perbankan yang mengelola bisnis kepercayaan. Masalah kepercayaan


adalah masalah sensitif, oleh karena itu harus tetap dijaga dari hal-hal
yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat sudah tidak percaya
lagi kepada salah satu bank, karena penilaian yang jelek terhadap
kondisinya, maka dampaknya akan merugikan bank tersebut. Kepercayaan ini disebabkan karena kegiatannya menyangkut uang masyarakat. Bagi bank yang dinyatakan sehat justru sangat menguntungkan
karena dapat menaikkan pamornya dimata para nasabahnya atau calon
nasabahnya. Namun bagi bank yang tidak sehat untuk beberapa
periode maka disarankan untuk melaksanakan penggabungan usaha
dengan bank lainnya.
Dalam praktiknya penggabungan dalam dunia perbankan tidak
hanya bagi bank yang dinilai tidak sehat saja, akan tetapi bank yang
sehatpun dapat pula bergabung dengan bank lainnya sesuai dengan
tujuan bank tersebut. Sebagai contoh bank dapat bergabung dengan
tujuan untuk menguasai pasar. Namun biasanya penggabungan antar
bank yang tidak sehat lebih diutamakan.2

1 Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan, Gramedia, Jakarta, 2003, hlm. 100


2 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hlm. 46

|1

Penggabungan Usaha Bank

Terdapat beberapa bentuk penggabungan yang dapat dipilih


suatu bank. Pertimbangannya adalah tergantung dari kondisi bank dan
keinginan pemilik bank lama. Masing-masing bentuk mempunyai
keunggulan

dan

kerugian

sendiri.

Tentu

saja

pemilihan

bentuk

penggabungan ini didasarkan kepada tujuan perbankan tersebut.


B. Tujuan dan Hambatan Penggabungan Usaha Bank
1. Tujuan
Beberapa

hambatan

yang

mempengaruhi

pertumbuhan

bank

nasional swasta ialah:


a. Modal yang relatif kecil;
b. Manajemen yang kurang terarah;
c. Administrasi yang kurang teratur;
Atas

dasar

alasan-alasan

tersebut

diatas,

pemerintah

mengusulkan dilakukannya penggabungan usaha antara bank-bank


swasta nasional sebagai salah satu jalan keluar yang berkenaan
dangan:
a. Jumlah modal
Melalui penggabungan usaha, jumlah modal akan bertambah
menjadi besar dan selanjutnya akan mempermudah penarikan
dana dari mesyarakat guna pengembangan dana tersebut.
b. Sifat bank
Bank

yang

besar

umumnya

lebih

mudah

menarik

kepercayaan masyarakat dari pada bank yang kecil. Dengan


penggabungan usaha, bank-bank kecil bergabung menjadi bank
yang lebih besar sehingga dapat mempermudah penyerapan dana
dari masyarakat.
c. Ruang lingkup
dengan penggabungan, diharapkan ruang lingkup daerah
operasi bank akan menjadi lebih luas.

|2

Penggabungan Usaha Bank

d. Nilai saham
Dengan penggabungan usaha, diharapkan nilai saham bank
yang baru akan menjadi lebih tinggi. Melalui proses herwardering,
kenaikan likuiditas bank-bank lama yang bergabung dengan jalan
ini memungkinkan bank itu untuk menarik persero-persero baru
dalam rangka menambah modal mereka sendiri.
e. Tujuan
Bank-bank besar umumnya dapat memberikan pelayanan
yang lebih baik, lebih beraneka ragam, dan lebih cepat.3
2. Hambatan
Dalam melaksanakan penggabungan ini pemerintah mengalami
berbagai hambatan, antara lain:
1. Bankir-bankir pemilik-pemilik bank yang ada pada umumnya memilik
sebagian dari warisan leluhurnya, dengan adanya penggabungan
mereka merasa bersalah terhadap janji-janji kepada leluhurnya.
Akibatnya mereka sukar melepaskan warisan itu ke tangan orang
lain.
2. Walaupun merger itu kita sebutkan sebagai suatu penggabungan,
dalam prakteknya ternyata merupakan suatu sistem pencaplokan
oleh bank-bank besar terhadap bank-bank kecil. Hal ini sulit dihindari
karena berbagai alasan seperti tersebut dibawah ini:
a. Dalam penggabungan masing-masing direksi yang bergabung
masih terus membawa cara kerja dan kebijakan lama, shingga sulit
untuk membentuk suatu kerja sama dan saling pengertian.
b. Dalam praktek, masing-masing direksi masih membawa sifat-sifat
ingin membela nasabah-nasabah yang dibawanya sebelum bank
itu

bergabung,

yaitu

dengan

memberikan

fasilitas-fasilitas

istimewa, shingga suatu saat dapat menimbulkan pertentangan


antara direksi-direksi yang bergabung.

3 Ibid., hlm. 100-101

|3

Penggabungan Usaha Bank

3. Penyesuaian antara pengelolaan dan administrasi dari bank-bank


yang bergabung , sangat sulit. 4
C. Jenis-Jenis Penggabungan Usaha Bank
Jenis-jenis penggabungan yang dapat dipilih dan yang biasa
dilakukan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Merger
Merger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih dengan
cara tetap mempertahankan berdirinya salah sate dari bank yang ikut
merger dan membubarkan bank-bank lainnya tanpa melikuidasi
terlebih dulu.
Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi
satu dengan bank yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan
dipertahankan. Biasanya bank hasil merger memakai salah satu
nama yang dipilih secara bersama. Sebagai contoh: Bank Maras
melakukan merger dengan Bank Menumbing dan disepakati memakai
nama Bank Maras, maka nama Bank Menumbing diganti menjadi
bank Maras.
2. Konsolidasi
Yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara
mendirikan bank baru dan membubarkan bank-bank yang ikut
konsolidasi

tersebut

tanpa

melikuidasi

terlebih

dulu.

Contoh

konsolidasi, misalnya Bank Maras melakukan konsolidasi dengan


Bank Menumbing, maka nama kedua bank tersebut dibubarkan dan
menamakan bank yang baru, misalnya Bank Mangkol.
3. Akuisisi
Merupakan pengambil-alihan kepemilikan suatu bank yang berakibat beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam penggabungan
4 Ibid., hlm. 101-102

|4

Penggabungan Usaha Bank

dengan bentuk akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak


berubah dan yang berubah hanyalah kepemilikannya.
Contoh di atas misalnya Bank Maras diakuisisi oleh Bank
Menumbing maka nama Bank Maras tidak berubah dan yang berubah
adalah kepemilikannya saja yaitu menjadi milik Bank Menumbing.
Usaha penggabungan model di atas sering disebut dengan
penggabungan model horizontal. Jenis penggabungan lainnya yang
sering dilakukan penggabungan secara vertikal yaitu dengan cara
menggabungkan beberapa usaha mulai dari usaha yang bergerak dalam industri hilir ke usaha yang bergerak dalam usaha industri hulu.
Dengan kata lain mulai dari perusahaan penyedia bahan baku sampai
dengan perusahaan yang menjual barang jadi dari bahan baku
tersebut.5
D. Alasan Serta Tata Cara Penggabungan Usaha Bank
1. Alasan Penggabungan
Untuk memutuskan bergabung dengan perusahaan lain bukanlah perkara yang mudah. Keputusan bergabung diambil karena suatu
alasan yang sangat kuat. Jadi sebelum melakukan penggabungan
badan usahanya, setiap perusahaan tentu mempunyai maksud tertentu yang ingin dicapainva. Demikian pula jenis penggabungan yang
akan dipilih juga dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan.6
Terdapat beberapa alasan suatu bank atau suatu perusahaan
untuk melakukan penggabungan baik penggabungan secara Merger,
Konsolidasi maupun Akuisisi. Alasan yang biasa dipakai yaitu antara
lain :
a. Masalah Kesehatan

5 Kasmir Op. Cit ., hlm. 47-48


6 Kasmir, Loc. Cit., hlm. 48

|5

Penggabungan Usaha Bank

Apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank


Indonesia setelah melalui beberapa perbaikan sebelumnya, maka
sebaiknya

bank

tersebut

melakukan

penggabungan.

Pilihan

penggabungan tentunya dengan bank yang sehat. Jika bank yang


digabungkan

sama-sama

dalam

kondisi

tidak

sehat

maka

sebaiknya pilihan penggabungan adalah konsolidasi atau dapat


pula diakuisisi oleh bank lain yang sehat.
b. Masalah Permodalan
Apabila modal suatu bank dirasakan kecil sehingga sulit
untuk melakukan perluasan usaha, maka bank dapat bergabung
dengan satu atau beberapa bank sehingga modal dimiliki menjadi
besar. Sebagai contoh Bank Maras hanva memiliki modal 5 milyar
dengan 12 buah cabang bergabung dengan Bank Mangkol yang
memiliki modal 10 milyar clan memiliki 20 cabang. Gabungan
kedua bank tersebut sekarang memiliki modal 15 milyar dan 32
cabang. Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan
otomatis lebih mudah untuk mengembangkan usahanya. Yang jelas
setelah

melakukan

penggabungan

modal

dan

cabang

dari

beberapa bank yang ikut bergabung akan bertambah besar.


c. Masalah Manajemen
Manajemen bank yang sembrawut atau kurang profesional
sehingga, perusahaan terus merugi dan sulit untuk berkembang.
Jenis bank inipun sebaiknya melakukan penggabungan usaha atau
peleburan usaha dengan bank yang lebih profesional yang terkenal
dengan kualitas manajemennya.
d. Teknologi dan Administrasi
Bank yang menggunakan teknologi yang masih tradisional
sangat menjadi masalah. Dalam perkembangan yang sedemikian
cepat diperlukan teknologi yang canggih. Untuk memperoleh
teknologi yang canggih diperlukan modal yang tidak sedikit. JaIan

|6

Penggabungan Usaha Bank

keluar yang dipilih adalah melakukan penggabungan dengan bank


yang sudah memiliki teknologi yang canggih. Demikian pula bagi
bank yang kurang teratur dan masih tradisional dalam hal
administrasinya, sebaiknya bank melakukan penggabungan atau
peleburan sehingga diharapkan administrasinya menjadi lebih baik.
e. Ingin Menguasai Pasar
Tujuan ingin menguasai pasar tidak diumumkan secara jelas
kepada pihak luar dan biasanya hanya diketahui oleh mereka yang
hendak ikut bergabung. Dengan adanya penggabungan dari
beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah nasabah yang
dimiliki bertambah. Tujuan ini juga dilakukan untuk menghilangkan
atau melawan pesaing yang ada.
Keinginan
penggabungan

untuk
secara

mengadakan
merger,

penggabungan

konsolidasi

atau

bank,

akuisisi

baik
dapat

dilakukan atas :
a. Inisiatif bank yang bersangkutan atau
b. Permintaan Bank Indonesia atau
c. Inisiatif badan khusus Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN).
Dalam melakukan penggabungan, maka pihak perbankan hendaknya memenuhi beberapa peraturan dan persyaratan yang telah
ditetapkan. Izin untuk melakukan Merger, Konsolidasi atau Akuisisi
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Memenuhi rasio kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
b. Calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris tidak termasuk daftar
orang yang tercela dibidang perbankan.
c. Dalam hal akuisisi, maka bank wajib

memenuhi

ketentuan

mengenai pengertian modal oleh bank yang diatur oleh Bank


Indonesia.7
7 Kasmir, Op. Cit., hlm. 49-50

|7

Penggabungan Usaha Bank

2. Tata Cara Penggabungan Usaha Bank


Tahap persiapan:
a. Pembentukan panitia penggabungan usaha,
b. Penelitian terhadap neraca masing-masing bank,
c. Penelitian terhadap saham-saham masing-masing bank.8
E. Contoh Penggabungan Usaha Bank
1. Di Indonesia
a. Danamon
Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra
Indonesia. Di tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi
PT Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Danamon menjadi
bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai
perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta.
Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998,
pengelolaan Danamon dialihkan di bawah pengawasan Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank Taken
Over). Di tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN,
melakukan rekapitalisasi sebesar Rp 32,2 triliun dalam bentuk
obligasi pemerintah. Sebagai bagian dari program restrukturisasi,
di tahun yang sama PT Bank PDFCI, sebuah BTO yang lain, dilebur
menjadi bagian dari Danamon. Kemudian di tahun 2000, delapan
BTO lainnya (Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT
Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos
Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim
Internasional) dilebur ke dalam Danamon.
Sebagai bagian dari paket merger tersebut, Danamon
menerima program rekapitalisasinya yang ke dua dari Pemerintah
melalui injeksi modal sebesar Rp 28,9 triliun. Sebagai surviving
entity, Danamon bangkit menjadi salah satu bank swasta terbesar
di Indonesia.9

8 Thomas Suyatno, Op. Cit., hlm. 103

|8

Penggabungan Usaha Bank

b. Bank Mandiri
Sebagai bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri tak lepas
dari perjalanan panjang yang sarat nilai historis. Ia punya sejarah
kelam, sebab berdiri tanggal 2 Oktober 1998. Di tahun itu krisis
moneter

mengguncang

perekonomian

Indonesia.

Perbankan

menjadi sektor yang paling terpengaruh. Bank pemerintah bahkan


ikut

terjebak

dalam

intervensi

politik

sebab

tata

kelola

pemerintahan yang buruk.


Bank Mandiri berdiri setelah adanya merger empat bank
pemerintah, yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank
Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank
Pembangunan Indonesia (Bapindo). Keempat bank ini dinilai
memiliki tata kelola performa kurang baik. Upaya merger dilakukan
untuk menyelamatkan bank milik negara melalui rekapitulasi
(penambahan

modal)

sekaligus

untuk

memperbaiki

kinerja.

Kehadiran Bank Mandiri secara langsung menghilangkan peran


khusus bank pemerintah, kecuali Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan
Bank Tabungan Negara (BTN).10
c. CIMB Niaga
CIMB
september

Niaga

pertama

kali

dibentuk

tahun 1955 sebagai bank swasta

pada

tanggal

nasional

26

dengan

nama Bank Niaga. Setelah terbentuk, membangun nilai-nilai inti


dan profesionalisme karyawan menjadi perhatian utama bank.
Pada tahun 1969, ketika sektor swasta di Indonesia dilanda krisis,

9 Danamon, Profil Perusahaan, PT. Bank Danamon Indonesia Tbk., Diakses dari
http://www.danamon.co.id/LinkClick.aspx?fileticket=ccIPoXXrMxc
%3D&tabid=265&language=id-ID
10Handa Taulan, Sejarah Merger Bank di Indonesia: Bank Mandiri, Wordpress, diakses
dari https://handataulan.wordpress.com/2015/09/28/sejarah-merger-bank-di-indonesiabank-mandiri/comment-page-1/

|9

Penggabungan Usaha Bank

Bank Niaga mampu bertahan dan berhak memperoleh jaminan


dari Bank Indonesia.
Pada tahun 1999, Bank Niaga menjadi bank di bawah
pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) karena
dana pemegang saham untuk rekapitalisasi kurang dari 20%.
Commerce Asset Holdings Berhad (CAHB), yang sekarang
dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad, mengakuisisi
saham

Bank

Niaga

pada

tahun 2002.

Tahun 2007,

seluruh

kepemilikan saham berpindah ke CIMB Group sebagai bagian dari


reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak
perusahaan CIMB Group. Pada bulan Mei 2008, Bank Niaga resmi
berubah nama menjadi Bank CIMB Niaga. Dalam rangka memenuhi
kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang ditetapkan Bank
Indonesia, Khazanah Nasional Berhad sebagai pemilik saham
mayoritas Lippo Bank dan juga saham pengendali Bank Niaga
(melalui CIMB Group), melakukan penggabungan (merger) kedua
bank tersebut secara resmi pada tanggal 1 November 2008 yang
diikuti dengan pengenalan logo kepada masyarakat luas.11
2. Di Luar Negeri
a. ABN AMRO
ABN

AMRO adalah bank Belanda yang

pada

tanggal 1

April 2010 dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Belanda. Entitas


ABN AMRO Bank NV saat ini merupakan hasil pemisahan dari The
Royal Bank of Scotland Group. Entitas sebelumnya yang bernama
sama

dan

merupakan

1991 antara Algemene

Bank

Amsterdamsche-Rotterdamsche
awalnya

bermula

dari

hasil merger

tahun 1990-

Nederland (ABN)
Bank (AMRO),

pendirian

dan De

yang

sejarah

Nederlandsche

Handel-

Maatschappij pada tahun 1824.


11 Wikipedia, Bank CIMB Niaga, Wikipedia Id, diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_CIMB_Niaga

| 10

Penggabungan Usaha Bank

Antara tahun 1991 dan 2007, ABN AMRO merupakan salah


satu bank terbesar di Eropa dan beroperasi di 63 negara di seluruh
dunia.
Pada tanggal 17 Oktober 2007, ABN AMRO Holding NV, induk
perusahaan ABN AMRO, diakuisisi oleh RFS Holdings BV, sebuah
konsorsium

bersama

milik The

Royal

Bank

of

Scotland

Group (38%), Fortis (34%), dan Banco Santander (28%). Beragam


bisnisnya dibagi oleh 3 bank tersebut yang disesuaikan dengan
prioritas strategi masing-masing. Pada tanggal 3 Oktober 2008,
Pemerintah Belanda mengakuisisi Fortis Bank Nederland (Holding)
NV, termasuk bagian kepemilikan pada RFS Holdings BV yang juga
mencakup bagian bisnis ABN AMRO yang telah diakuisisi.12
b. Chase
J.P. Morgan Chase Bank, N.A., dengan nama bisnis Chase,
adalah sebuah bank yang beroperasi sebagai anak perusahaan
yang di bidang perbankan konsumen dan komersial milik firma jasa
keuangan J.P. Morgan Chase. Bank ini dikenal dengan nama Chase
Manhattan Bank sampai bergabung dengan J.P. Morgan & Co. tahun
2000.

Chase

Manhattan

Bank

dibentuk

melalui

penggabungan Chase National Bank dan Bank of the Manhattan


Company pada

tahun

1955. Bank

ini

berkantor

pusat

di Chicago sejak bergabung dengan Bank One Corporation tahun


2004. Pada tahun 2008, bank ini mengambil alih deposito dan
sebagian besar aset Washington Mutual.13
c. Bank of America

12 Wikipedia, ABN AMRO, Wikipedia Id, diakses dari


https://id.wikipedia.org/wiki/ABN_AMRO
13 Wikipedia, Chase (Bank), Wikipedia Id, diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Chase_(bank)

| 11

Penggabungan Usaha Bank

Bank of America (BofA) (NYSE: BAC) adalah bank terbesar


ketiga di Amerika Serikat, dalam istilah aset. Dia dimiliki oleh Bank
of America Corp., yang berpusat di Charlotte, North Carolina. Bank
of

America Corporation

adalah

hasil

dari

penggabungan

antara Bank America Corp dan Nations Bank pada tahun 1998.14

14 Wikipedia, Bank of America, Wikipedia Id, diakses dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_of_America

| 12

Anda mungkin juga menyukai