Anda di halaman 1dari 15

HIDROGENASI

A.
PENGERTIAN
Yaitu proses menggunakan H2 untuk mengolah suatu zat. Biasanya
digunakan katalis untuk mempermudah reaksi. Proses ini mempunyai
lapangan yang luas dalam industri.
Menurut
ada:
1.
biasa

macamnya,

Hidrogenasi

Yaitu
memasukkan H2

untuk

Mengganti O2 dengan
H2
2.
Hidrogenalisa
Disini juga digunakan H2 diikuti pemecahan rantai. Rantai yang
dipecah, yaitu: C C
C S
CN
CO
3.
Sintesa
hidrokarbon
Membuat hidrokarbon rantai panjang dari molekul kecil-kecil,
misalnya: CO + H2

Proses Fisher & Tropisch rantai

panjang
Olefin
(stabil)

tidak rangkap

B.
KEGUNAAN/MANFAAT
Pemakaian
industri:

dalam

Bahan Ajar Proses Industri Kimia II 91

1. Bahan dasar arang


batu
Penggunaan arang batu sebagai bahan bakar, pengawasan suhu dan
mempertahankan agar suhu konstan, sulit dilakukan. Maka arang batu
dijadikan hidrokarbon
hidrogenalisa.

cair

dengan

hidrogenasi

biasa

atau

Makin muda arang batu maka proses makin mudah.

Hal ini banyak dijalankan di negara- negara yang tidak mempunyai


sumber minyak tanah. Di Amerika Serikat tidak

Bahan Ajar Proses Industri Kimia II 92

dijalankan karena masih ada sumber minyak tanah tetapi di


laboratorium dijalankan untuk mengikuti perkembangan di negara lain.
Teer juga dapat dihidrogenasi untuk menjadi hidrokarbon cair
bahkan lebih mudah karena kandungan atom H-nya lebih banyak.
2. Bahan baku minyak tanah
a. Hidrogenasi untuk mengubah olefin yang rantainya panjang dan
bahan yang stabil, misalnya:
octane + H2

oktan

hexene + H2

hexane

b. Untuk mengadakan hidrogenalisa, yaitu:


-

untuk memecah hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi


molekul kecil

untuk

membersihkan

hidrokarbon

dari

kotoran-kotoran

yang mengganggu dengan memecahkan ikatan C N; C S; S


dan N yang merupakan kotoran.
3. Industri yang mengolah minyak dari tumbuhan dan binatang
a. Hidrogenasi untuk menghilangkan ikatan rangkap agar minyak
lebih stabil Ikatan rangkap bila berikatan dengan O2 --> asam
lemak bebas (tengik). Misalnya untuk pembuatan margarin,
minyak harus dihidrogenasi lebih dulu karena akan dicampur air
(yang ada O2 nya) untuk dijadikan emulsi. Dimantapkan
dengan emulgator kemudian ditambah vitamin dan zat rasa.
b. Hidrogenasi pada minyak untuk mendapatkan alkohol yang
rantainya panjang.

O
H2C OC OR
H2O

O
R C OH
+

Katalis

H C OC
OR1

CH2OH
CHOH
CH2OH
gliserol

O
H2C OC
OR2

O
R C OH + H2
R CH2 OH + H2SO4

R CH2OH (alkohol jenuh) + H2O


esterifikasi

R CH2 O SO3H + H2O

R CH2 O SO3H + NaOH

R CH2 OSO3Na + H2O (bahan detergen)

4. Sintesa hidrokarbon
Olefin
Pada industri minyak tanah untuk mendapat
hidrokarbon
H2, CO

rantai panjang. Dikenal antara lain proses OXO

C. ZAT-ZAT PEREAKSI
Zat-zat yang dihidrogenasi:
1. Alkana rantai panjang terjadi hidrogenalisa:
suhu harus >
tekanan harus
> H2 harus >
2. Olefin
Yang rantainya panjang, dijenuhkan dengan alkana.
C8H16 + H2 C8H18
P = 100 atm
o

t = 100 150 C

3. Acetilen
Dihidrogenasi menjadi ethylene
HC CH + H2 H2C = CH2
Ethylene reaktif, dapat dipolimerisasikan (bahan dasar
polimer) Agar produk yang dihasilkan bukan alkana
maka:
- Suhu dan tekanan rendah
- H2 terbatas
Katalisator dipakai yang sudah diracuni (misal uap Hg, sulfida)
4. Senyawaan yang mengandung karbonil (C=O)
O
R C H + H2

alkohol primer

O
R C R1 + H2
CO + H2

P, T

alkohol sekunder
hasil bermacam-macam tergantung katalisator yang dipakai.

O
R C OH + H2

RCH2OH + H2O

O
R C OR1 + H2

RCH2OH + R1OH

O
R C Cl + H2

RCH2OH + HCl

5. Karbohidrat: melalui hidrogenalisa gliserol + glikol


6. Aromatik: senyawa aromatik ini stabil karena mengalami
resonansi benzene + H2 sikloheksane

D. KINETIKA REAKSI
r = k (RH) (H2)
Cara memperbesar r
Untuk memperbesar r (kecepatan reaksi) maka usaha-usaha yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. (H2)
>

2. k

A.e

E
RT

(persamaan Arhenius)

3. T>, sesuai dengan persamaan Arhenius, makin tinggi suhu, k


makin besar, r makin besar. Hal ini bertentangan dengan tinjauan
konversi, maka:
K masih cukup
besar k masih
cukup besar
4. Katalisator untuk memperkecil E. Adanya katalisator sangat
mempengaruhi hasil.
CO + H2

alkana

CO + H2

alkohol

Katalisato
r:
Harus mempunyai luas permukaan yang sebesar-besarnya. Biasanya
dibuat dengan reaksi kimia. Yang dibuat dengan mengikir kurang baik
karena luas permukaan kurang besar.
Misalny
a:
Katalisator Ni dengan mengikir kurang baik maka dibuat dengan
mereduksi NiO
hasilnya berpori-pori luas permukaan besar. Katalisator harus
dicegah dari bahaya peleburan katalis dan keracunan katalisator. Ini
dapat bila katalisator itu murni, biasanya katalis yang murni ini kurang
aktif. Dipakai campuran logam- logam yang sama-sama bersifat
katalisator. Misalnya:
Ni campur Cr

Jenis-Jenis Katalisator:
1. Katalisator yang kuat: Co, Ni, Fe
Kuat memasukkan H2 sebanyak-banyaknya. Untuk
menghidrolisa, rantai pecah, H mengisi rantai yang putus.
2. Katalisator sedang: Cu, Cr2O3, ZnO, MnO2
H2 yang dimasukkan tidak
banyak
3. Katalisator dengan sifat khusus
a. Yang
mempunyai
kondensasi

sifat

khusus

untuk

mengadakan

(penggabungan mol kecil-kecil).


Katalis ini termasuk no. 2, ditambah zat yang mampu
mengadakan kondensasi, misal: Na2CO3, CaCO3, BaCO3.
b. Dehidrasi (melepaskan
H2O)
Katalisator ini sama dengan no. 1 ditambah zat yang mampu
menarik air, misalnya: Al2O3, SiO2, P2O5, W2O3.
4. Sulfida-sulfida
Keaktifan dari katalisator ini rendah tetapi tahan racun. Untuk
dehigrogenasi

zat-zat

yang

mengandung

racun

katalisator,

misalnya: MoS, dipakai untuk menghilangkan S dan N dari senyawa.


Racun katalisator adalah zat yang mengurangi keaktifan
katalisator. Peracunan dapat secara:
a.
Fisis, misalnya: As, Hg
dan C
b.
Kimia, misalnya: C, S
dan O
C dapat dihilangkan dengan mengoksidasi
O dapat dihilangkan dengan mereduksi

E. TERMODINAMIKA
RCH = CH2 + H2 RCH2 CH3
Yang terjadi pemecahan rantai, reaksi eksotermis.

ln K

F
RT

F dicari sebagai berikut:


F/C
(kal./grat C)

CnH2n
CnH2n+2
o

100 C
1000

Misal

Jumlah atom C

Ff C4H10 = 4 (grat C/gmol C4H10) (100 kal/grat C)


Ff C4H10 = 4.000 kal/gmol C4H10

Dari grafik terlihat, bahwa tenaga bebas dari alkana selalu < olefin,
maka pada suhu tersebut olefin mudah dijadikan alkana.
Contoh lain:
o

Pada suhu 400 C, besar kemungkinan pada suhu tersebut alkana


rantai panjang berubah menjadi alkana rantai pendek dan olefin.
Misalnya:
C6H14 C3H8 + C3H6

CnH2n
CnH2n+2

9700
9000

C6H14
C3H8 + C3H6
Ff = 3(9700) + 3(6700) - 6(9000)
= -4800
Ada penurunan F berarti reaksi
tersebut mudah terjadi.

6700

6 Jumlah atom C

Karena: Ff = -4.800 (keluar panas)

F
RT

ln K
K 36,3
K

n C3 H 8

F/C

n C 3 H 6

n C 6 H 14
o

100 C

111

n Jumlah

aldehyd

F/C

400oC

alkohol

alkohol

aldehyd

Jumlah atom C

Jumlah atom C

F/C

400 C

F/C

Panas pembentukan
CO

100 C

O
RC OH

Jumlah atom C

TC

Usaha untuk memperbesar hasil:


CO + 2H2
CH3OH

n CH 3 OH
K
3

OH
K

n COn H 2
n CH

11 2

n Jumlah
n Jumlah

n COn H 2 2

n CH 3 OH K n CO n H

n Jumlah

Untuk memperbesar n CH3OH


Jika K tetap pada suhu tertentu, sehingga faktor-faktor yang perlu
diatur adalah sebagai berikut:
1. H2 diperbanyak
Dalam industri penambahan H2

harus diperhitungkan, karena jika

H2 terlalu banyak dapat terjadi kemungkinan terjadinya zat lain bukan


CH3OH. Maka pada pembuatan CH3OH tidak ditambah H2-nya.

2. Tekanan (P) dinaikkan


Hanya untuk reaksi yang hebat sekali (yang memerlukan pemecahan
rantai dan H2 harus banyak). Untuk reaksi lain hal ini tidak perlu.
Bahkan pada hidrogenasi yang terbatas (selektif) maka P rendah,
misalnya:
HC CH + H2 H2C = CH2 (ethylene)
Jika tekanan tinggi yang terjadi bukan ethylene, tetapi
etana.
3. n jumlah harus kecil
Inert dihindarkan supaya tidak
ada.
4. no (mol awal) tidak ada
5. Suhu (T) diturunkan, karena hidrogenasi biasanya eksotermik, maka
penurunan suhu menaikkan konversi.
F. CONTOH DALAM INDUSTRI
1. Hidrogenasi Minyak/Lemak
Untuk menghilangkan ikatan rangkap (supaya stabil)
- C = C - + H2 - CH2 CH2
Disini hidrogenasi hanya untuk menghilangkan ikatan rangkap
saja, maka: P tidak boleh terlalu tinggi ( 200 psi)
o

T tidak boleh terlalu tinggi (100 250 C)


H2 tidak boleh terlalu banyak
Katalisator yang dipakai Ni
Pencampuran harus sebaik-baiknya dan recycle harus berhati-hati.

H2

cair

cair

2. Hidrogenasi Terhadap Asam Organik


2H2
RCH2OH + H2O
RCOOH + 2H2
Kondisi
operasi:
o

Suhu: 300-400 C
Tekanan: 3000
psig Jumlah H2
banyak
Katalisator: Na dalam alkohol
Karena harus memutus ikatan rangkap dan melepaskan air, sehingga
syarat lebih berat.
Katalisator: Na Ni.
Alat harus lebih kuat. Yang banyak diolah dengan cara ini yaitu
minyak kelapa. Alkohol rantai panjang sulfatasi bahan pencuci
sintetik.
3. Hidrogenasi Minyak Berat (Rantai Panjang)
Ada dua tahap:
1. Hidrogenasi untuk menghilangkan kotoran.
2. Hidrogenasi untuk memecah rantai.

Keduanya termasuk hidrogenalisa


a. Merupakan hidrotreating, yaitu menghilangkan kotoran-kotoran S,
N, O dan ikatan rangkap.
Yang meninggalkan warna.
b. Dalam industri dikenal dengan katalitic reforming.

-CCCC-

Biasanya hidrotreating dulu, baru katalitik reforming sehingga


demikian racun katalisator dapat dihindarkan/dihilangkan.
Kondisi operasi hidrotreating:
o

Suhu sekitar 300-400 C


Tekanan sekitar 500-1000
psi. H2 cukup banyak
Katalisator: Ni, S, Mo, S, Sb, S.
Kondisi operasi katalitik
reforming Suhu sekitar
o

430-500 C Tekanan
sekitar 1000 psi.
H2 100% lebih banyak dari hidrotreating
Katalisator: Ni
4. Hidrogenasi Terhadap Teer
Proses ini dibagi menjadi dua tingkatan.
a. Hidrogenasi fase cair dengan katalisator sulfida untuk menghilangkan
kotoran.

b. Hidrogenalisa; rantai panjang menjadi rantai pendek.


Dua tingkatan tersebut dapat dijadikan satu tingkatan tetapi
katalisatornya harus tahan racun, misalnya MoS atau MoO.
Kondisi operasi

: T 450-500 C
P 250
atm
H2 banyak.

Jika dimulai dari arang batu. Arang batu adalah zat padat (kadar H2-nya
rendah), maka hidrogenasi dijalankan dalam 2 tingkatan
a. Fase
cair b.
Fase gas
Arang batu dilembutkan, ditambah posting oil (minyak pembuat pasta),
kemudian ditambah katalis, MoS atau Fe2O3, baru H2.
Baru dipanaskan perlahan-lahan, supaya tidak terjadi cokes.
o

Kondisi operasi

: T 450 C

: Hidrogenasi

P 700 atm

: Fase padat-cair

Mula-mula arang batu membengkak, kemudian hancur dan mencair.


Dari fase cair ini kemudian diproses menjadi gas.
Kondisi operasi

T 350-400 C : Hidrogenasi
P 200 atm
gas

: Cair-

5. Synthesa Hidro-Karbon
CO + H2

Hasil bermacam-macam.

Produk yang dihasilkan tersebut biasanya hanya dikenal sifat fisiknya saja.
Yang berpengaruh dalam hal ini:
- Perbandingan H2 dan CO (kadang-kadang ditambah olefin).
- Katalisator
- Tekanan
- Suhu
Proses Fisher & Tropisch: untuk menghilangkan alkohol rantai panjang dan
alkana.

Fc n

Fe: C

CO +
H2
CO +
H2

itrid

a, P

O,

alkohol

hidrokarbon campuran.

Proses O X O: hasil alkohol odan aldehid


C
u &
Zn
O, CH3OH

CO + Olefin +
H2
3
00
C

Tekanan 3000-4000 psig, untuk menghindari hasil samping.

Anda mungkin juga menyukai