Anda di halaman 1dari 3

RS BHAYANGKARA

TULUNGAGUNG

PROSEDUR TRIASE INSTALASI GAWAT


DARURAT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman
1/3

MENETAPKAN
KEPALA RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA TULUNGAGUNG

Standar Prosedur
Operasional

Tanggal terbit
dr. SUMARSONO,Sp Rad M.M
AKBP NRP. 72010472

Pengertian

Triase adalah proses pemilahan dalam menentukan


kategori kegawat daruratan pasien untuk menentukan
prioritas penanganan pasien berdasarkan penilaiaan
tanda-tanda vital ABCD (Airway, breathing, circulation,
disability) yang di bagi menjadi:
Resusitasi adalah pasien yang datang dengan
gawat darurat dan mengancam nyawa serta harus
mendapat penanganan resusitasi segera
Emergent adalah pasien yang dating dengan
keadaan
gawat
darurat
karena
dapat
mengakibatkan kerusakan organ permanen dan
pasien harus di tangani dalam waktu maksimal 10
menit.
Urgent adalah pasien yang dating dengan
keadaan darurat tidak gawat yang harus di tangani
dalam waktu maksimal 30 menit.
Non urgent adalah pasien yang dating dengan
kondisi tidak gawat tidak darurat dengan keluhan
ringan sedang tetapi mempunyai kemungkinan
atau dengan riwayat penyakit serius yang harus
mendapat penanganan dalam waktu maksimal 60
menit.
False emergency/ ambulatory klinik adalah pasien
yang tidak gawat tidak darurat dengan keluhan
ringan dan tidak ada kemungkinan menderita
penyakit atau mempunyai riwayat penyakit yang
serius.
Death on arrival (DOA) adalah pasien yang tiba di
gerbang IGD sudah pasti di nyatakan meningal
secara klinis oleh dokter triase( dokter jaga).

Tujuan

Memilah dan menilai pasien agar mendapatkan


pertolongan medic secara cepat dan tepat sesuai
dengan prioritas kategori kegawat daruratanya sesuai

dengan penyakitnya.

RS BHAYANGKARA
TULUNGAGUNG

PROSEDUR TRIASE INSTALASI GAWAT


DARURAT

No. Dokumen

Kebijakan

Prosedur

No. Revisi

Halaman
2/3

1. SK Menkes RI NO 856/Menkes/SK/IX/2009
tentang standar instalasi gawat darurat rumah
sakit
2. Keputusan menteri kesehatan No
106/Menkes/SK/I/2004 tentang sistem
penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
dan pelatihan PPGD
3. Peraturan Direktur RS Bhayangkara Tulungagung
Nomor.................................... tentang Prosedur
Triase Instalasi Gawat Darurat
4. Peraturan Direktur RS Bhayangkara Tulungagung
Nomor .................................. tentang Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
1. Setiap pasien yang dating ke IGD rumah sakit
DR.Bratanata Jambi harus dilakukan pemilahan
(triase) oleh dokter dan perawat jaga.
2. Petugas jaga terdiri dari dokter umum dan perawat
yang bekerja di IGD rumah sakit Dr. Bratanata jambi
yang mempunyai sertifikat bantuan hidup dasar
atau pelatihan gawat darurat (BT&CLS) yang sudah
diverifikasi oleh rumah sakit.
3. Petugas IGD melakukan pemilahan dengan skrining
awal, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik
4. Petugas IGD menentukan prioritas penanganan
pasien berdasarkan kategori kegawat aruratan yaitu:
Level 1
Resusitasi adalah pasien yang datang dengan
keadaan gawat darurat dan mengancam nyawa
serta harus mendapat penanganan resusitasi
segera
Level 2
Emergent adalah pasien yang dating dengan
keadaan
gawat
darurat
karena
dapat
mengakibatkan kerusakan organ permanen dan
pasien harus di tangani dalam waktu maksimal 10
menit.
level 3
Urgent adalah pasien yang dating dengan
keadaan darurat tidak gawat yang harus di tangani
dalam waktu maksimal 30 menit.
Level 4

Non urgent adalah pasien yang dating dengan


kondisi tidak gawat tidak darurat dengan keluhan
ringan sedang tetapi mempunyai kemungkinan
atau dengan riwayat penyakit serius yang harus
mendapat penanganan dalam waktu maksimal 60
menit.

RS BHAYANGKARA
TULUNGAGUNG

PROSEDUR TRIASE INSTALASI GAWAT


DARURAT

No. Dokumen

Unit Terkait

No. Revisi

Halaman
3/3

Level 5
False emergency/ ambulatory klinik adalah pasien
yang tidak gawat tidak darurat dengan keluhan
ringan dan tidak ada kemungkinan menderita
penyakit atau mempunyai riwayat penyakit yang
serius, pasien dapat menunggu untuk di tangani
dalam waktu maksimal 120 menit.

5. Pasien dengan kondisi mengancam nyawa


dilakukan pemeriksaan triase dengan cara walk in
triase sambil mengantar pasien ke ruangan
resusitasi
6. Dokter jaga dapat melakukan pemeriksaan
penunjang sesuai indikasi untuk memotong waktu
tunggu pasien
7. Penatalaksanaan pasien tiba dengan keadaan DOA
sesuai SPO penatalaksanaan mayat DOA
Triase dalam keadaan bencana (KLB) dipimpin
dan dilakukan oleh petugas yang paling senior
atau berpengalaman pada saat itu
1. Seluruh unit di IGD
2. Seluruh departemen medic
3. Instalasi rawat jalan terpadu
4. Unit rawat inap terpadu
5. Pusat pendaptaran pasien rawat inap (P3RN).

Anda mungkin juga menyukai