Teori Portofolio Dan Analisis Investasi - TTM 02 - Muhammad Hidayat & Imas Noviyana
Teori Portofolio Dan Analisis Investasi - TTM 02 - Muhammad Hidayat & Imas Noviyana
Modul - 2
28 Februari 2016
Korea Selatan
1
Korea Selatan
2
Pilihan Resiko
Pilihan Tingkat
Pengembalian
* Investasi selalu dikaitkan dengan situasi masa depan dan merupakan suatu ketidakpastian (uncertainty)
Ketidakpastian
Kebijakan pemerintah
Tindakan pihak lain
A. Utilitas
Utilitas menyatakan kegunaan atau manfaat dari barang dan jasa atau investasi yang dilakukan, baik pada
sektor riil maupun sektor keuangan.
Jeremy Betham (Inggris-1923) menyatakan bahwa manusia selalu memaksimumkan utilitas yaitu sesuai
dengan kebenaran dalam prinsip psikologi yaitu bahwa orang akan menghindari kesakitan dan akan
mencari kesenangan dan kebahagian.
Kusumosuwidho (Indonesia-1983) menyatakan bahwa Utilitas adalah suatu variabel yang besaran
relatifnya menunjukkan arah dari preferensi.
Utilitas
Utilitas Kardinal
Utilitas Ordinal
Axioma 1
Axioma 2
A. Utilitas (cont.)
Markowitz (1959) menyatakan utilitas dari ekspektasi kekayaan dengan ekspektasi dari utilitas kekayaan yang
dikaitan dengan toleransi risiko investor sebagai berikut:
Jika U(E(W)) > E(U(W)), kemudian investor risk aversion
Jika U(E(W)) = E(U(W)), kemudian investor risk neutral
Jika U(E(W)) < E(U(W)), kemudian investor risk loving
U(E(W)) menyatakan utilitas dari ekspektasi kekayaan yang dimiliki.
E(U(W)) menyatakan ekspektasi dari utilitas kekayaan yang dimiliki.
Tabel berikut memperlihatkan analisis kekayaan (W) dan utilitas kekayaan (U(W))
U(W)
1,6
10
2,3
20
3,00
30
3,40
A. Utilitas (cont.)
Rumus ekspektasi:
E(W)=p*W+(1p)*W
E ( U ( W )) = p * ( W ) + ( 1 p ) * U ( W )
Contoh:
Bila permainan bahwa probalitias 80% untuk hasil aset Rp5 dan 20% untuk hasil aset Rp30 maka nilai
akturial dari permainan tersebut adalah dapat dihitung sebagai berikut:
E ( W ) = 0,8 * Rp5 + 0,2 * Rp30
= Rp10.
Nilai Rp10 pada tabel diatas memebrikan U(W) sebesar 2,3. Selanjutnya ekspektasi dari utilitas kekayaan
dapat dihitung sebagai berikut:
E(U(W)) = 0,8 * ( 1,61) + 0,2 * ( 3,4 ) = 1,97.
Dapat diperhatikan bahwa E(U(W)) < U(E(W)) yang berarti investornya risk averse.
A. Utilitas (cont.)
Elton dkk (2003) memberikan argumentasi mengenai toleransi investor terhadap risiko yang
dihubungkan dengan fungsi utilitas.
Kondisi
Definisi
Implikasi
Penghindar
Risiko
U(0) < 0
Risiko Netral
Seimbang
gamble
kepada
fair U(0) = 0
Grafik berikut
memperlihatkan
kurva indiferen
untuk investor
Menyukai
Risiko
Memilih
sebuah
fair terhadap
U(0) resiko.
>0
gamble
Garis 1 adalah investor menyukai risiko. Garis 2 adalah investor risiko 7netral. Garis 3 adalah
investor tolerir risiko rendah
B. Jenis Risiko
Interest-rate risk
Reinvestment Risk
Risiko yang dihadapi akibat investasi atas bunga yang diperoleh atas hasil
strategi reinvestment.
Call Risk
Default Risk
Inflation Risk
Risiko yang dihadapi investor diakibatkan inflasi sehingga arus kas yang
diterima oleh investor bervariasi dalam kemampuan membeli (purchasing
power).
Exchange Risk
Liquidity Risk
Volatility Risk
C. Konsep Portofolio
Portofolio memberikan arti bahwa pemilikan aset investasi lebih dari satu.
Misalkan: Reksa Dana Nikko Saham Nusantara (NSN) mempunyai saham sebagai investasi minimum
sebanyak 10 saham yaitu Telkom, Astra, Gudang Garam, Sampoerna, Indosemen, Indofood, BNI, BII,
Semen Gresik, dan Indosat. Pernyataan tersebut adalah Portofolio NSM dalam saham.
Portofolio juga disebut sebagai penyebaran risiko.
Proporsi Aset dalam Portofolio. Rumusannya sebagai berikut:
wi =
Bapepam/OJK mengeluarkan peraturan Reksa dana tidak dapat melakukan investasi lebih dari
10% atas nilai aset yang dimiliki atau lebih besar dari 5% emisi saham perusahaan yang
bersangkutan. Reksa dana harus memiliki minimal 10 saham yang diperdagangkan di Bursa.
Balas jasa atas investasi pada portofolio dikenal dengan tingkat pengembalian. (Tingkat bunga istilah
untuk deposito berjangka). Tingkat pengembalian portofolio dihitung sebagai berikut:
Rp = w1R1 + w2R2 + w3R3 + + w n-1Rn-1 + wnRn
=
Persamaan diatas menyatakan tingkat pengembalian portofolio merupakan hasil jumalh dari perkalian
prporsi aset dengan tingkat pengembalian aset masing-masing sehingga tingkat pengembalian masingmasing aset investasi (Ri) dan penimbang untuk masing-masing aset (w i).
Balas jasa atas aset investasi sebagai berikut:
No
Aset
Balas Jasa
Deposito
Bunga
Obligasi
Properti
Reksa Dana
Valuta Asing
Kenaikan Kurs
Emas
Kenaikan harga
Saham
10
Nilai
13 Agustus
Rp 1.150
14 Agustus
Rp 1.250
15 Agustus
Rp 1.450
18 Agustus
Rp 1.375
Maka:
19 Agustus
Rp 1.150
20 Agustus
Rp 700
TP14-Ag
TP15-Ag
TP18-Ag
TP19-Ag
TP20-Ag
Tingkat pengembalian di masa mendatang dengan ketidakpastian dikenal dengan Ekspektasi tingkat
pengembalian (Expected Return) dengan rumus sebagai berikut:
E ( Rj ) = p1R1 +p2R2 + + pn-1Rn-1 + pnRn
=
Contoh :
Saham Indosemen mempunyai tingkat pengembalian sebesar 15% saat ekonomi tinggi, 10% ekonomi
wajar dan -5% saat ekonomi lesu. Probabilita ekonomi tinggi sebesar 45%, ekonomi rata-rata 35% dan
ekonomi lesu 20%. Maka tingkat pengembalian sebagai berikut:
E ( Rj )
= p t R t + P r R r + p lR l
Latihan
Modul 2 hal. 17 soal 1-3
Tes formatif 1
13
Korea Selatan
14
Pemilihan Portofolio
Protofolio
investasi
Tujuan: untuk mengurangi risiko yang ditanggung
Pemilihan portofolio dibagi menjadi dua tingkatan:
1. Dimulai dengan observasi dan pengalaman, diakhiri
dengan keyakinan terhadap kinerja masa depan
2. Dimulai dengan keyakinan mengenai kinerja masa depan
dan diakhiri dengan pemilihan portofolio
15
Pemilihan Portofolio
kita tidak bisa mengatakan portofolio mana yang
terbaik dari portofolio yang ada, Maka, portofolio
mana yang akan dipilih....?
16
Pemilihan Portofolio
Up-side risk
Down-side risk
17
Pemilihan Portofolio
Markowitz (1952) menyatakan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemilihan Portofolio
Resiko dapat diukur dengan 2 ukuran, yaitu simpangan baku
dan varians.
Dimana :
Rj = Tingkat pengembalian aset pada periode ke t
E(Rj) = Rata-rata pengembalian selama periode
N = Jumlah periode
*N sebagai jumlah periode dalam menghitung simpangan baku
sering digunakan
19
(N-1) karena data yang digunakan tidak selalu seluruh data
Pemilihan Portofolio
Contoh:
20
Contoh :
Saham Kasogi International mempunyai tingkat pengembalian :
Hitung simpangan baku?
Tanggal
Tingkat
pengembalian
14 Agustus
8.7%
15 Agustus
16%
18 Agustus
-3.45%
19 Agustus
-5.15%
20 Agustus
21.74%
Simpangan bakunya :
Varians
=
= 0.1179372
= 0.0139 ~ 1.39%
21
Jika
yang diperoleh tingkat pengembalian ekspektasi maka perhitungan
Dimana :
i = Simpang baku aset I
Pi,t = Probabilitas pada periode t
Ri,t = Tingkat pengembalian pada periode t
E(Ri) = Rata-rata tingkat pengembalian
22
Contoh :
Dimana :
p = Simpangan baku dari portofolio
i = Simpangan saham ke i
ij = Kovarians saham ke i dengan saham ke j
Wi = Proporsi (penimbang) saham ke i dalam portofolio
Selanjutnya seperti diketahui :
24
25
Contoh :
Tingkat
Pengembalian
Saham
AX
Saham
BX
8.53%
3.27%
Baku X?
19.74%
Simpang baku dariSimpangan
portofolio investor
8.62%
26
Dimana :
Rf = Tingkat bunga bebas risiko
Rm = Tingkat pengembalian
m = Simpangan baku
p = Simpangan banku portofolio
28
31
Contoh :
Saham TLKM mempunyai beta 0.75 dan risiko pasar (simpangan baku) 25%
dan risiko saham tersebut 30%, hitunglah risiko unsistematisnya?
Dik :
= 0.75, Var(Rm) = 0.252 = 6.25% dan Var(RTLKM) = 0.32=9% maka unsistematis :
9% = 0.752x6.25%+Var(ej)
9% = 3.52%+Var(ej)
Var(ej) = 9%-3.52%
Var(ej) = 5.48%
32
Latihan
Modul 2 hal. 40 soal 1-5
Tes formatif 2
33